PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan
segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Suhaemi, M. E, 2003). Dalam perkembangannya, keperawatan
mengalami perkembangan mengikuti perubahan-perubahan ilmu dari bidang lainnya. Hal
ini disebabkan karena keperwatan merupakan pelayanan kesehatan yang mencakup semua
aspek biopsokososiospiritual.
Perawat sebagai profesi yang memberikan pelayanan kesehatan sangat berkaitan
dengan masyarakat. Oleh karena itu, perawat diberi kepercayaan untuk terus memelihara
dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Untuk menjaga kepercayaan ini,
perawat harus melandasi pelayanan keperawatan dengan ilmu, pengetahuan, motodologi,
serta dilandasi pula dengan etika keperawatan (Suhaemi, M. E, 2003).
Sebagai landasan untuk meningkatkan mutu layanan keperawatan diperlukan
pemahaman mengenai falsafah dan paradima keperawatan sebagai dasar dari ilmu
keperawatan. Oleh karena itu, makalah ini menjelaskan tentang falsafah, paradigma, sains,
dan pengembangan ilmu keperawatan dibidang pendidikan. praktik, dan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Falsafah/Filosofi Keperawatan
1. Definisi Falsafah/Filosofi
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa falsafah atau filosofi
adalah suatu keyakinan atau pemikiran secara mendalam mengenai fenomena yang
menarik perhatian berdasarkan penalaran logis bukan metode-metode empiris.
2. Falsafah keperawatan
2
b. Falsafah keperawatan menurut Dorothea Orem dikenal dengan model Self
Care (perawatan diri), falsafah ini berfokus keyakinan dan nilai bahwa
pelaksanaan pelayanan keperawatan berdasarkan atas kemampuan. Pada teori
ini perawat merencannakan terkait dengan tindakan yang diperlukan untuk
merancang perencanaaan, pelaksanaaan, dan evaluasi terhadap sistem terapi
perawatan diri bagi individu dan kelompok yang memiliki keterbatasan
dalam kemampuan dalam melakukan perawatan diri atau perawatan.
(Aligood, 2014)
B. Paradigma Keperawatan
1. Definisi paradigm
Menurut Potter (2009) Paradigma merupakan bagian dari ilmu, filosofi, dan
teori yang diterapkan oleh suatu disiplin ilmu. Sedangkan Paradigma menurut
McEwen & Wills (2011) adalah sebuah kerangka kerja yang diorganisasikan
berisikan konsep, teori, asumsi, keyakinan, nilai dan prinsip-prinsip yang berfokus
pada cara interpretasi suatu disiplin ilmu.
2. Paradigma Keperawatan
3
Paradigma Keperawatan terdiri dari empat komponen, yaitu:
Gambar 2.4.1
Komponen
Paradigma Keperawatan
a. Human/Manusia/Person/Individu
Sebagai manusia, individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
yang unik. Keyakinan ini menjadi pedoman bagi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan: perawat harus memenuhi kebutuhan klien secara
holistic. Dalam setiap tindakan keperawatan menekankan pada manusia
merupakan individu yang layak diperlakukan secara terhormat/dihargai
manusia adalah pribadi bukan objek.
Profesi keperawatan mempunyai konsep tentang manusia yang
memandang dan meyakini manusia sebagai mahkluk yang unik, sebagai
sistem adaptif dan sebagai makhluk holistic.
1) Manusia sebagai makhluk unik
Manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Begitu pula dengan responnya terhadap stimulus.
2) Manusia Sebagai Sistem Adaptif/Terbuka
Memandang manusia sebagai sistem terbuka yang dinamis yang
memerlukan berbagai masukan dari subsistem (terdiri dari komponen sel,
organ, dan sistem organ) maupun suprasistem (meliputi keluarga,
komunitas, masyarakat, dan sosial budaya didalam mempertahankan suatu
keadaan seimbang)
3) Manusia sebagai makhluk Holistik
Keperawatan memandang manusia sebagai mahkluk holistic yang meliputi
bio-psiko-sosio-spiritual-kultural
b. Environment
Environment/linngkungan merupakan komponen dalam paradigm
keperawatan dimana individu berinteraksi. Konsep lingkungan dalam
paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan eksternal yang meliputi
lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual. Faktor internal
manusia seperti faktor genetik, struktur anatomis, fisiologis, psikologis, nilai,
4
keyakinan berpotensi mempengaruhi perubahan sistem pada manusia. Faktor
eksternal manusia yang terdiri dari keadaan fisik, demografis, ekologis,
hubungan interpersonal, dan nilai sosial budaya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari juga berpotensi mempengaruhi perubahan pada sistem
manusia termasuk kesehatan didalamnya. (Kozier, Erb, Berman & Snyder,
2004).
c. Health
Sehat meliputi berbagai tingkat, individu, keluarga, komunitas, dan
masyarakat. Status kesehatan seseorang terletak dalam rentang sehat-sakit.
Pola rentang sehat-sakit tersebut bersifat dinamis. Status sehat dikatakan
optimal jika individu dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya guna
mencapai keadaan yang sejahtera secara biopsikososiokultural dan spiritual.
Apabila individu berada dalam area sehat, maka dilakukan upaya pencegahan
primer (Kozier, Erb, Berman & Snyder, 2004).
d. Nursing
Pelayanan yang diberikan kepada klien (individu/kelompok).
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Berdasarkan konsep keperawatan diatas, dapat ditarik
beberapa hal yang merupakan prinsip dari keperawatan, antara lain:
1) Keperawatan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan
lain di dalam memberikan layanan kesehatan kepada klien.
2) Keperawatan mempunyai beberapa tujuan, antara lain memberi bantuan
yang paripurna dan efektif kepada klien serta memenuhi kebutuhan dasar
manusia (KDM) klien.
3) Fungsi utama perawat adalah membantu klien (dari level individu hingga
masyarakat),baik dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan.
4) Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui
upaya promotif, preventif,kuratif,dan rehabilitatif sesuai wewenang,
tanggung jawab, etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap
orang mencapai kemampuan sehat dan produktif.
5
C. Sifat dan karakteristik sains keperawatan
7. Memiliki Bahasa atau symbol-simbol yang khusus : kosa kata, Bahasa, makna
konotasi
6
8. Sains harus dapat menjelaskan investigasi dn pendapat
2. Penelitian
Dengan semakin banyaknya serta meningkatnya ilmu pendidikan maka
penelitian juga banyak di lakukan sehingga timbul teori baru berdasarkan hasil
penelitian. Teori keperawatan dan model keperawatan di perkenalkan pertama th
2010 oleh Aligood yang mana teori dan penelitian din perlukan bersama untuk
menghasilkan lmu keperawatan (Batey,1977, Fawcett v 1978, Hardy 1978 dalam
Aligood 2010)
3. Pelayanan Keperawatan
Praktek keperawatan pada awalnya berdasarkan prinsip-prinsip dan tradisi
tradisi yang di wariskan melalui pendidikan magang dan panduan-panduan procedur
Rumah Sakit. Dengan semakin meningkatnya ilmu dan pendidikan serta adanya
7
penelitian maka pelayanan keperawatan diharapkan semakin bermutu dan menerapkan
caring walau sudah menuju era 5.0.yang mana didalam pelayanan harus memenuhi
kebutuhan Holistik.
BAB III
PEMBAHASAN
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.
1. Falsafah dan paradigma sains keperawatan sangat penting dipahami oleh
perawat profesional.
2. Dalam memberikan asuhan praktik keperawatan professional, Perawat harus
berdasarkan falsafah dan paradigma keperawatan
3. Pentingnya kolaborasi dari institusi pendidikan, pelayanan dan riset
keperawatandalam mewujudkan asuhan praktik keperawatan professional.
Daftar Pustaka :
3. Reed, Pamela G., Nelma C Shearee., Leslie H Nicoll. 2004. Perspectives on Nursing
Theory.Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
4.
10