DISUSUN OLEH :
AYU LESTARI
14.20.2419
2018
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
Mengetahui
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan pada hari selasa tanggal 12 Februari 2018 . Mahasiswa STIKES
Cahaya Bangsa Banjarmasin melakukan pendekatan kepada masyarakat.Pada kunjungan
pertama memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan atas kedatangan pada Keluarga
Tn.F. Selain itu juga dilanjutkan kontrak waktu dengan keluarga mengenai kapan akan
dilakukuan pengkajian keluarga.
B. TAHAP PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
C. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 17- 19februari 2018 yang meliputi:
1) Identitas Kepala keluarga
Nama KK : Tn.F
TTL : Banjarmasin, 04 Januari 1994
Alamat : Gambut
Usia : 23 tahun
Pendidikan KK : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang sayur
1) Komposisi Keluarga
Keterangan :
Nenek Ny. M
3) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.F Merupakan tipe keluarga The Nuclear Family (Keluarga Inti) yaitu
keluarga yang terdiri dari Kepala keluarga, istri dan 1 orang anak kandung
.
4) Suku Bangsa
Tn.F menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku banjar. Tn.F dan Ny.M
berkomunikasi dengan Bahasa Banjar baik antara anggota kelurga maupun dengan tetangga
sekitar.
5) Agama
Penghasilan Tn.F Rp.2.000.000,- per bulan yang diperoleh dari hasil berdagang
sayur.Sedangkan PenghasilanNy.M ±1.000.000,- per bulan dari hasil usaha sampingan
berdagang. Pengeluaran keluarga Tn.FRp 2.000.000 dan penghasilan Ny.M hanya di tabung
untuk biaya sekolah anaknya kelak.
KAMAR 2
E. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Luas tanah : 70 m2
Luas Rumah : 6m x 6m
Tipe Rumah Tn. F adalah permanent, dengan status rumah milik pribadi.
Rumah Tn.F menggunakan atap seng, dan menggunkan lantai papan. Memiliki
beberapa ruang yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang makan, 1
kamar mandi dan WC dengan jenis jamban leher angsa, kondisinya
terurus.Ada 7 jendela tetapi jarang dibuka,tidak banyak memiliki ventilasi
rumah, cahaya yang cukup.Peletakan perabot rumah tangga kurang rapi.Jarak
antara septictank dan sumber air lebih dari 5 m. Sumber air minum yang
digunakan adalah air mineral galon.
TERAS
RUANG KAMAR 1
TAMU
F. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur Peran
a. Tn.F berperan sebagai kepala keluarga, suami dan bapak
b. Ny. M berperan sebagai Istri dan ibu
c. An. F berperan sebagai anak
G. FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi Ekonomi
Tn.F mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dari uang buruh berdagang
sayur.Tn.Fmempunyai dana khusus untuk pengobatandan menyediakan dana untuk
keperluan mendadak.
2) Fungsi Sosialisasi
Interaksi Tn.F dan anaknya terjalin dengan sangat baik,saling bahu membahu, dan
saling ketergantungan.
4) Fungsi Reproduksi
Ny. M saat ini tidak menggunakan KB
5) Fungsi Afektif
Keluarga Tn.F mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat.
4. Strategi koping
Keluarga Tn.F biasanya melakukan musyawarah dalam menghadapi masalah
dan menyerahkan kepada Allah SWT.
ABDOMEN Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
J. HARAPAN KELUARGA
L. ANALISA DATA
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan kurangnya informasi tentang
penanganan kejang demam.
N. PRIORITAS MASALAH
O. INTERVENSI
1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan kurang informasi tentang
penanganan kejang demam
P. IMPLEMENTASI.
Q. EVALUASI
- kejang demam,
- penyebab kejang demam
- penanganan kejang demam
P : pertahankan kondisi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kejang demam adalah suatu keadaan dimana bangkitan kejang yang terjadi
karena peningkatan suhu tubuh (suhu rectal > 380 C yang sering di jumpai pada usia
anak dibawah lima tahun.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang sering dijumpai pada saat
seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang
demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat aneh untuk beberapa
saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Anak tidak responsif untuk
beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari
biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir
kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, Dr. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika
Partini, (2013). Kiat praktis dalam pediatrik klinis, Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Cabang DKI Jakarta
Wangke,(2010). Kejang Demam, Juli .20 2013 From
http://www.scribd.com/doc/55979274/01-15-Kejang-Demam (( di akses pada tanggal 20
februari)