Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KEJANG DEMAM ( FEBRIS CONVULSIO )

DISUSUN OLEH :

AYU LESTARI

14.20.2419

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA TN. F JLN.KARANG ANYAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GAMBUT KECAMATANKABUPATEN BANJAR

OLEH :

AYU LESTARI 14.20.2419

Banjarmasin, Februari 2018

Mengetahui

Perseptor Akademik Perseptor Klinik

( Aditya Suparna, S. Kep., Ners ) ( Rendra Furwanto, S. Kep., Ners )


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA AN. F DENGAN KEJANG DEMAM
(FEBRIS CONVULSIO)

A. TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan pada hari selasa tanggal 12 Februari 2018 . Mahasiswa STIKES
Cahaya Bangsa Banjarmasin melakukan pendekatan kepada masyarakat.Pada kunjungan
pertama memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan atas kedatangan pada Keluarga
Tn.F. Selain itu juga dilanjutkan kontrak waktu dengan keluarga mengenai kapan akan
dilakukuan pengkajian keluarga.

B. TAHAP PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

C. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 17- 19februari 2018 yang meliputi:
1) Identitas Kepala keluarga
Nama KK : Tn.F
TTL : Banjarmasin, 04 Januari 1994
Alamat : Gambut
Usia : 23 tahun
Pendidikan KK : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang sayur

1) Komposisi Keluarga

N Nama L/ Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan Keadaan


o P Dgn Kesehatan
Keluarga
1 Tn. F L KK 23 th SMP Pedagang Sehat
2) Genogra
sayur
m
2 Ny. M P Istri 23 th SMP Pedagang Sehat

3 An. F P Anak 4 th - - Sakit

Keterangan :

Kakek An. F (Pasien) Tn. F

Nenek Ny. M

3) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.F Merupakan tipe keluarga The Nuclear Family (Keluarga Inti) yaitu
keluarga yang terdiri dari Kepala keluarga, istri dan 1 orang anak kandung
.
4) Suku Bangsa

Tn.F menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku banjar. Tn.F dan Ny.M
berkomunikasi dengan Bahasa Banjar baik antara anggota kelurga maupun dengan tetangga
sekitar.

5) Agama

Semua anggota keluarga Tn.F beragama Islam.Mereka Selalu menyempatkan sholat 5


waktu berjamaah dirumah.Ketika ada anggota keluarganya yang sakit keluarga selalu
mendoakan untuk kesembuhannya.

6) Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan Tn.F Rp.2.000.000,- per bulan yang diperoleh dari hasil berdagang
sayur.Sedangkan PenghasilanNy.M ±1.000.000,- per bulan dari hasil usaha sampingan
berdagang. Pengeluaran keluarga Tn.FRp 2.000.000 dan penghasilan Ny.M hanya di tabung
untuk biaya sekolah anaknya kelak.

7) Aktivitas Rekreasi Keluarga


Setiap hari keluarga Tn.F dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya
menonton Tv dan jarang untuk jalan-jalan

D. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan Keluarga Tn.F berada pada tahap keluarga dengan anak
usia balita

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dimanaTn.F belum bisa
membawa anak-anaknya jalan-jalan dikarenakan kesibukan berdagang sayur
keliling.

3) Riwayat kesehatan Keluarga saat ini


Saat ini keluarga Tn.F tidak menderita sakit.Penyakit yang sering diderita oleh
keluarga Tn.F batuk dan pileks. Tidak terdapat penyakit menular dan tidak
mempunyai penyakit menurun. Tidak ada anggota keluarga yang cacat. Ketika
sakit keluarga Tn.F langsung membawa ke Puskesmas.Anak Tn.F memiliki
masalah kesehatan yaitu kejang demam.

4) Riwayat keluarga sebelumnya


An. F pernah menderita penyakit kejang demam dan di bawa ke puskesmas
terdekat.

KAMAR 2

E. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Luas tanah : 70 m2
Luas Rumah : 6m x 6m
Tipe Rumah Tn. F adalah permanent, dengan status rumah milik pribadi.
Rumah Tn.F menggunakan atap seng, dan menggunkan lantai papan. Memiliki
beberapa ruang yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang makan, 1
kamar mandi dan WC dengan jenis jamban leher angsa, kondisinya
terurus.Ada 7 jendela tetapi jarang dibuka,tidak banyak memiliki ventilasi
rumah, cahaya yang cukup.Peletakan perabot rumah tangga kurang rapi.Jarak
antara septictank dan sumber air lebih dari 5 m. Sumber air minum yang
digunakan adalah air mineral galon.

TERAS
RUANG KAMAR 1
TAMU

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya


Tetangga klien yang di sekitar rumah ramah-ramah., Jarak rumah satu
dengan yang lain dekat.Warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan
pengajian, yasinan setiap rabu sore.

3. Mobilitas geografis keluarga


Sejak Tn.F menikah dengan istrinya Ny.R mereka tinggal digambut dan tidak
berpindah pindah.
DAPUR KAMAR
MANDI &WC
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.F menjalin hubungan dengan baik dengan keluarga dan masyarakat di
sekitar. An.F juga sukabersosialisasi dengan masyarakat dan teman
sebayanya.

F. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur Peran
a. Tn.F berperan sebagai kepala keluarga, suami dan bapak
b. Ny. M berperan sebagai Istri dan ibu
c. An. F berperan sebagai anak

2. Nilai dan Norma keluarga


Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan. Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting.
Tn.F mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan .Namun keluarga
Tn.F tidak melakukan gosok gigi sebelum tidur.
3. Pola Komunitas Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat
adalah bahasa banjar.
4. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.F selalu memberi nasehat kepada anaknya bagaimana cara menjaga hubungan
baik dengan keluarganya dan orang lain dan bagaimana cara menyikapi masalah
dengan baik.

G. FUNGSI KELUARGA

1) Fungsi Ekonomi
Tn.F mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dari uang buruh berdagang
sayur.Tn.Fmempunyai dana khusus untuk pengobatandan menyediakan dana untuk
keperluan mendadak.

2) Fungsi Sosialisasi
Interaksi Tn.F dan anaknya terjalin dengan sangat baik,saling bahu membahu, dan
saling ketergantungan.

3) Fungsi Perawatan atau Pemeliharaan Kesehatan


a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
KeluargaTn.F mengatakan belummengetahui tentang penanganan kejang
demam.
b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan kejang demam yang terjadi pada An. F adalah faktor
suhu tubuh yang tiba-tiba meningkat dan kelelahan.
c. Kemampuan merawat anggota kelurga yang sakit.
Keluarga Tn.F mengatakan tidak begitu banyak tahu tentang penyakit
keluarganya jika menurut keluarga penyakit tidak bisa diatasi sendiri maka
segera membawa keluarganya yangt sakit kepuskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.Keluarga mengatakan pembuangan sampah diambil oleh petugas

4) Fungsi Reproduksi
Ny. M saat ini tidak menggunakan KB

5) Fungsi Afektif
Keluarga Tn.F mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat.

H. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek


Keluarga merasa cemas dan khawatir tentang keadaan An.F yang
mengalami kejang demam sewaktu-waktu.

2. Stressor jangka panjang


Keluarga merasa cemas dan takut akan ada timbulnya penyakit yang lebih
parah pada An.F

3. Respons keluarga terhadap stressor


Jika ada masalah keluarga berupaya mencari jalan keluarnya dengan
munyawarah.Keluarga meyakini setiap masalah pasti ada jalan keluarnya

4. Strategi koping
Keluarga Tn.F biasanya melakukan musyawarah dalam menghadapi masalah
dan menyerahkan kepada Allah SWT.

5. Strategi adaptasi disfungsional


Tn.F menganggap semua orang pasti punya masalah dan itu hal yang
lazim.Dan pasti ada jalan keluarnya.

I. PEMERIKSAAN KESEHATAN TIAP INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA

PEMERIKSAAN Tn. F Ny. M An. F


FISIK

TTV TD:120/90mmHg TD:120/80mmHg BB : 12 Kg


BB:60Kg BB:52Kg TB : 50 cm
TB:162cm TB:153cm Nadi : 102 x/menit
Nadi:80x/menit Nadi:70x/menit RR : 28 x/menit
RR:20x/menit RR:20x/menit Time : 36,5 ⁰C
Time:36.5⁰C Time :37.0⁰C

KEPALA Rambut ikal Rambuthitam, Rambut


pendek, panjang, hitam,
hitam bersih, kerontokan pendek
tidak ada jarang, tidak bersih, tidak
kelainan. ada bekas ada
luka pada kelainan.
kepala
MATA Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan,
HIDUNG Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih,
ada secret, ada secret, tidak ada
tidak ada tidak adakelainan secret, tidak
kelainan. terdapat
luka pada
hidung.

MULUT Stomatitis Stomatitis Stomatitis


tidak ada, tidak ada, tidak ada,
gigi tidak gigi tidak gigi depan
ada yang ada yang dan
lubang lubang geraham
geripis.

LEHER Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan


tidak ada, tidak ada, tidak ada,
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar
limfe dan limfe dan limfe dan
tiroid tidak tiroid tidak tiroid tidak
ada, ada, ada,

DADA Pergerakan Pergerakan Pergerakan


dada dada dada
simetris, simetris, simetris,

ABDOMEN Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan

J. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap dengan kedatanganny amahasiswa berkunjung dirumah keluarga


dapat mengetahui status kesehatan keluarganya. Dengan demikian keluarga berharap
kondisinya sehat lahir batin .Mereka juga berharap banyak mendapat pengetahuan
tentang berbagai macam jenis penyakit dan cara perawatannya.

K. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

Ny. M langsung membawa An. F ke puskesmas terdekat apabila An. F mengalami


kejang demam.

L. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: kurangnya Kurangnya
1. Ny. M mengatakan informasi pengetahuan
sering panik saat keluarga tentang
An. F kejang, penanganaan
bingung apa yang kejang demam
harus Ny. M
lakukan
2. Ny. M mengatakan
kurang mengetahui
penanganan kejang
demam saat
dirumah sebelum di
bawa ke puskesmas
terdekat dan ingin
mengetahui
penanganan kejang
demam pada anak
3. Ny. M juga
mengatakan bila
An. F demam
hanya di lakukan
kompres hangat
untuk menurunkan
suhu tubuh.
DO:
1. Keluarga Ny. M
tampak bingung
dan belum
mengetahui
penanganan kejang
demam pada anak.
2. Ny. M juga ingin
mengetahui
penanganan kejang
demam
3. Ny. M jarang
rekreasi, nonton tv,
membaca koran
karena terlalu sibuk
berdagang.

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan kurangnya informasi tentang
penanganan kejang demam.

N. PRIORITAS MASALAH

1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan kurangnya informasi tentang


penanganan kejang demam.

NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Keluarga Ny. M
Ancaman kurang
kesehatan mengetahui
penanganan
kejang demam
pada anak
Kemungkinan 1 2 1/2x2=2 Ny. M mampu
masalah dapat di memberikan
ubah : sebagian penanganan pd
An. F sebelum
dibawa ke
puskesmas
Potensi masalah 2 3 2/3x1=2/3 Ny. M mampu
dapat di cegah : mengenal tanda
sebagian kejang demam
Menonjolnya 0 1 0/2x1=0 Keluarga
masalah : masalah menyadari betapa
tidak dirasakan pentingnya
mengenal
informasi
kesehatan kejang
demam.
Total 32/3

O. INTERVENSI
1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan kurang informasi tentang
penanganan kejang demam

No. Tujuan Kriteria Kriteria Hasil Intervensi


Khusus
1. Setelah Verbal 1. keluarga 1. kaji tingkat
dilakukan pengeta mampu pengetahuan
pertemuan huan menjelaskan keluarga tentang
selama 3x30 tentang kejang demam
menit, klien kejang 2. Berikan
dapat demam penjelasan kepada
mengetahui 2. keluarga keluarga sebab
penanganan memahami dan akibat kejang
kejang tentang demam :
demam penanganan disebabkan oleh
kejang infeksi virus,
demam pada faktor keturunan,
anak. otitis media dll.
3. keluarga Ny. 3. berikan health
M mampu education tentang
menyimak cara menolong
dan mengerti anak kejang dan
setiap yang mencegah kejang
di jelaskan. demam : jangan
panik saat kejang,
baringkan anak
ditempat rata dan
lembut, kepala
dimiringkan,
pasang sendok
yang sudah
dibungkus kain
kemulut untuk
menghindari lidah
tergigit, kompres
bila suhu tubuh
meningkat, bawa
kedokter apabila
kejang lama.
4. berikan health
education agar
selalu sedia obat
penurun panas :
paracetamol
5. berikan
kesempatan
keluarga untuk
menanyakan yang
belum jelas.
6. Bember pujian
terhadap
kemampuan
memahami materi
yang diberikan
7. Beriksn
penjelasan ulang
bila ada materi
yang belum di
pahami

P. IMPLEMENTASI.

No. Hari-Tanggal Pukul Imlementasi


1. Sabtu 19 10.00 1. Melakukan kontrak dengan
februari 2018 keluarga.
2. Mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang kejang
demam
Ha :
3. Memberikan penjelasan kepada
keluarga sebab dan akibat
kejang demam
Ha : Ny. M mengatakan di
sebabkan oleh infeksi virus
dan faktor keturunan
4. Memberikan health education
tentang cara menolong anak
kejang dan mencegah kejang
demam.
Ha : jangan panik saat kejang,
kepala dimiringkan, pasang
sendok yang sudah dibungkus
kain kemulut untuk
menghindari lidah tergigit,
kompres bila suhu tubuh
meningkat, bawa kedokter
apabila kejang lama.
5. Memberikan health education
agar selalu sedia obat penurun
panas
6. Ha : Ny. M selalu sedia obat
panadol anak
7. Memberikan kesempatan
keluarga untuk menanyakan
penjelasan yang telah di
berikan selama diskusi
8. Member pujian terhadap
kemampuan memahami materi
yang diberikan
9. Memberiksn penjelasan ulang
bila ada materi yang belum di
pahami

Q. EVALUASI

No. Hari-Tanggal Pukul Evaluasi


1. Minggu 19 12.00 S : keluarga mengatakan sudah
februari 2018 mengetahui penanganan kejang
demam pada anak :
- jangan panik saat kejang,
- kepala dimiringkan, pasang
- sendok yang sudah dibungkus
kain kemulut untuk
menghindari lidah tergigit,
- kompres bila suhu tubuh
meningkat,
- bawa kedokter apabila kejang
lama.

O : klien dapat menjawab pertanyaan


yang di berikan seperti :

- kejang demam,
- penyebab kejang demam
- penanganan kejang demam

A : Masalah sudah teratasi

P : pertahankan kondisi.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kejang demam adalah suatu keadaan dimana bangkitan kejang yang terjadi
karena peningkatan suhu tubuh (suhu rectal > 380 C yang sering di jumpai pada usia
anak dibawah lima tahun.

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang sering dijumpai pada saat
seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang
demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat aneh untuk beberapa
saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Anak tidak responsif untuk
beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari
biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir
kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.
B. SARAN

Mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati. pencegahan sangatlah


dianjurkan pada demam kejang sangat penting bagi para orang tua untuk melakukan
pemeriksaan sedini mungkin pada anaknya agar hal-hal yang tidak di inginkan dapat
diketahui secara dini sehingga kejang demam dapat dicegah sedini mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono.(2011). Kumpulan tips pediatri. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Hidayat.(2009). Askep Anak Kejang Demam, Juli 20 2013, From


http://hidayat.blogspot.com/2009/06/10 ( di akses pada tanggal 20 februari)

Hidayat, Aziz. (2008). Pengantar ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba.

Jessica,(2011). Kejang Demam, Juli 20 2013 From


http://www.scribd.com/doc/51040822/Kejang-Demam ( di akses pada tanggal 20 februari
2018 )

Khaidirmuhaj.(2009). Askep Anak Kejang Demam, Juli 20 2013

Medicastore, (2011). Kejang Demam (Febrile Convulsion), Juli 20 2013 From


http://medicastore.com/penyakit/400/Kejang_Demam_Febrile_Convulsion. html ( di akses
pada tanggal 20 februari)

Nursalam, Dr. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika

Partini, (2013). Kiat praktis dalam pediatrik klinis, Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Cabang DKI Jakarta
Wangke,(2010). Kejang Demam, Juli .20 2013 From
http://www.scribd.com/doc/55979274/01-15-Kejang-Demam (( di akses pada tanggal 20
februari)

Anda mungkin juga menyukai