Anda di halaman 1dari 9

Proposal Tesis

Uji Reliabilitas Pengkajian Penyembuhan Luka Kaki Diabetik


The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale (DFUAS) Berbasis
Klinis

OLEH:
Nurawaliah Rasyid ( P4200216034 )

Pembimbing 1 : Saldy Yusuf,S.Kep,Ns.,MHS,Ph.D


Pembimbing 2 : Dr.Takdir Tahir,S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017 1
Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka prevalensi
yang cukup tinggi. Salah satu komplikasi dari DM adalah luka kaki diabetik(IDF,2017)

India, sekitar 15 %
Oceania 3 % dan Amerika Utara 13
penderita DM disertai
% dengan prevalensi di tingkat
dengan komplikasi luka
global rata-rata 6,4 % (Zhang et
kaki (Ramachandran et
al,2017)
al,2016)
Indonesia Timur, prevalensi luka kaki diabetik sekitar 12 % dan prevalensi risiko luka
kaki diabetik sekitar 55,4 % (Yusuf et al., 2016)
Di Indonesia Timur, prevalensi luka kaki diabetik sekitar 12 % dan prevalensi risiko luka
kaki diabetik sekitar 55,4 % (Yusufberisiko
et al., 2016)
amputasi (IDF,2017)

Perlu manajemen luka yang tepat : pengkajian –


perawatan luka kaki diabetik (Robert & Newton,2015)

International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas (Eighth edi). Retrieved from www.diabetesatlas.org
Ramachandran, A., Snehalatha, C., Chan, J. C. N., Chia, K. S., Shaw, J. E., & Zimmet, P. Z. (2016). Diabetes in Asia and the Pacific : Implications for the Global Epidemic. Diabetes Care, 39,
472–485. http://doi.org/10.2337/dc15-1536
Roberts, P., & Newton, V. (2015). Assessment and management of diabetic foot ulcers. Journal of Community Nursing, 16(10).
Yusuf, S., Okuwa, M., Irwan, M., Rassa, S., Laitung, B., Thalib, A., … Sugama, J. (2016). Prevalence and Risk Factor of Diabetic Foot Ulcers in a Regional Hospital , Eastern Indonesia. Open
Journal of Nursing, 6, 1–10. 2
Zhang, P., Lu, J., Jing, Y., Tang, S., Zhu, D., & Bi, Y. (2017). Global epidemiology of diabetic foot ulceration : a systematic review and meta-analysis. Annals of Medicine, 49(2), 106–116.
http://doi.org/10.1080/07853890.2016.1231932
Latar Belakang
Pengkajian Pengkajian Keparahan Luka (Sistem
Luka Klasifikasi)
Meggit-Wegner Classification (Oyibo, S et
al., 2001; Wagner, 1981)
Pengkajian Penyembuhan Luka Perfusion, Extent, Depth, Infection and
Bates-Jansen Wound Assessment
Sensation (PEDIS) (Schaper, 2004)
Tool (BWAT) (Harris, Nancy, Rose,
University of Texas (UT)(Lavery, Armstrong,
Mina, & Ketchen, 2010
Pressure Ulcer Assessment Scale & Harkless, 1996)
(PUSH) (Choi, Chin, Wan, & Lam,
2016; Thomas et al., 1997),
The Diabetic Foot Ulcer Scale Uji Validitas konkuren, validitas
(Abetz, Sutton, Brady, McNulty, & konstruk dan validitas prediktif
Gagnon, 2002) (Arisandi et al, 2016)
The New Diabetic Foot Ulcer Uji Reliabilitas Interrater
Assessment Scale (DFUAS) berbasis foto (Hasniati et al,
(Arisandi et al, 2016) 2017)
Abetz, L., Sutton, M., Brady, L., McNulty, P., & Gagnon, D. D. (2002). The Diabetic Foot Ulcer Scale : a quality of life instrument for use in clinical trials. Practisce Diabetic, 19(6).
Arisandi, D., Yotsu, R. R., Masaru Matsumoto, Ogai, K., Nakagami, G., Tamaki, T., … Junko Sugama. (2016). Evaluation of Validity of The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale in Indonesia. Wound Repair and Regeneration,
24(5), 876–884.
Choi, E. P. H., Chin, W. Y., Wan, E. Y. F., & Lam, C. L. K. (2016). Evaluation of the internal and external responsiveness of the Pressure Ulcer Scale for Healing ( PUSH ) tool for assessing acute and chronic wounds. Journal of
Advanced Nursing, 1–10. http://doi.org/10.1111/jan.12898
Harris, C., Nancy, B. B., Rose, P., Mina, R., & Ketchen, R. (2010). Bates-Jensen Wound Assessment Tool Pictorial Guide Validation Project, 37(June), 253–259
Hasniati, Yusuf, S., & Patellongi, I. J. (2017). Inter Rater Reliability Pengkajian Penyembuhan Luka Kaki Diabetes (The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale) Berbasis Foto
Lavery, L. A., Armstrong, D. G., & Harkless, L. B. (1996). Classification of Diabetic Foot Wounds. The Journal of Foot and Ankle Surgery, 35(6), 528–531. http://doi.org/10.1016/S1067-2516(96)80125-6
Schaper, N. C. (2004). Diabetic foot ulcer classification system for research purposes : a progress report on criteria for including patients in research studies. DIABETES/METABOLISM RESEARCH AND REVIEWS, 20(Suppl 1), 90–95.
http://doi.org/10.1002/dmrr.464 3
Wagner, F. W. (1981). The Dysvascular Foot: A System for Diagnosis and Treatment. Foot & Ankle International. http://doi.org/10.1177/107110078100200202
Rumusan Masalah
Fenomena -Prevalensi Luka Kaki Diabetik meningkat (IDF,2017; Zhang et al, 2017;
Ramachandran et al ,2017 ; Yusuf et al, 2016)
-Komponen manajemen perawatan luka : pengkajian (Robert & Netwon,2015)
-Pengembangan pengkajian penyembuhan luka LKD : The New Diabetic Foot Ulcer
Assessment Scale (DFUAS) , telah diuji validitasnya(Arisandi et al,2016)
-Telah dilakukan uji interrater reliabilitas berbasis foto dan hasilnya reliabel
(Hasniati et al,2017)

Masalah Meskipun demikian diketahui bahwa dari uji interrater pengkajian DFUAS berbasis
foto pada fase dan stadium luka diperoleh reliabilitas sedang diantara para praktisi
luka dimana penilaian terhadap peradangan/infeksi tidak dapat dinilai melalui
gambar karena pada foto tidak tampak adanya tanda peradangan seperti nyeri,
bengkak, hangat dan bau busuk pada luka (Hasniati, Yusuf, & Patellongi, 2017).
Oleh karena itu, perlu dilakukan uji reliabilitas secara klinis dengan melakukan uji
reliabilitas pada pasien luka kaki diabetik secara langsung.

Pertanyaan bagaimana reliabilitas pengkajian penyembuhan luka kaki diabetik The New
Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale (DFUAS) berbasis klinis.
Tujuan Untuk menilai reliabilitas pengkajian penyembuhan luka kaki diabetik The New
Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale (DFUAS) berbasis klinis
Hasniati, Yusuf, S., & Patellongi, I. J. (2017). Inter Rater Reliability Pengkajian Penyembuhan Luka Kaki Diabetes (The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale) Berbasis Foto
International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas (Eighth edi). Retrieved from www.diabetesatlas.org
Ramachandran, A., Snehalatha, C., Chan, J. C. N., Chia, K. S., Shaw, J. E., & Zimmet, P. Z. (2016). Diabetes in Asia and the Pacific : Implications for the Global Epidemic. Diabetes Care, 39, 472–
485. http://doi.org/10.2337/dc15-1536
Roberts, P., & Newton, V. (2015). Assessment and management of diabetic foot ulcers. Journal of Community Nursing, 16(10).
Yusuf, S., Okuwa, M., Irwan, M., Rassa, S., Laitung, B., Thalib, A., … Sugama, J. (2016). Prevalence and Risk Factor of Diabetic Foot Ulcers in a Regional Hospital , Eastern Indonesia. Open Journal
of Nursing, 6, 1–10. 4
Zhang, P., Lu, J., Jing, Y., Tang, S., Zhu, D., & Bi, Y. (2017). Global epidemiology of diabetic foot ulceration : a systematic review and meta-analysis. Annals of Medicine, 49(2), 106–116.
http://doi.org/10.1080/07853890.2016.1231932
Kerangka Teori
Bates-Jansen Wound Assessment Tool (BWAT)
dengan menggunakan gambar dapat mengkaji status •Validitas konkuren memiliki korelasi yang
luka yang diakibatkan oleh berbagai macam sangat baik
penyebab serta karena adanya tekanan (Harris et al., •Validitas konstruk p < 0,001
2010) •Validitas prediktif (sensitifitas 89%,
spesifisitas 71%, PPV 86% dan NPV 77%)
Pengkajian The new Diabetic Foot Ulcer Assessment
Scale (DFUAS) di rancang khusus untuk megkaji
luka kaki diabetik (Arisandi et al., 2016)
Pengkajian Luka
Kaki Diabetik Sistem klasifikasi PEDIS (Perfusion, Extent, Depth,
Infection and Sensation) memiliki kapasitas yang
baik untuk memprediksi hasil dari perawatan luka Reliabilitas berbasis foto baik dengan nilai
(Schaper, 2004) crombach α 0,91 namun rmenyebabkan
beberapa penilaian dalam pengkajian luka
Sistem Meggit-Wegner Classification untuk menilai seperti tanda peradangan/infeksi tidak
kedalaman luka dan adanya osteomielitis atau gangren dapat dikaji menyebabkan beberapa
(Oyibo, S et al., 2001; Wagner, 1981) penilaian dalam pengkajian luka seperti
tanda peradangan/infeksi tidak dapat dikaji
Pengkajian University of Texas (UT) untuk melihat
keparahan luka dengan melihat adanya infeksi dan
iskemik serta kedalaman ulkus (Forsythe et al., 2016;
Lavery et al., 1996) Reliabilitas berbasis klinis

Interrater reliability? Test re-test reliability? Internal Consistensy?

Abetz, L., Sutton, M., Brady, L., McNulty, P., & Gagnon, D. D. (2002). The Diabetic Foot Ulcer Scale : a quality of life instrument for use in clinical trials. Practisce Diabetic, 19(6).
Arisandi, D., Yotsu, R. R., Masaru Matsumoto, Ogai, K., Nakagami, G., Tamaki, T., … Junko Sugama. (2016). Evaluation of Validity of The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale in Indonesia. Wound Repair and
Regeneration, 24(5), 876–884.
Choi, E. P. H., Chin, W. Y., Wan, E. Y. F., & Lam, C. L. K. (2016). Evaluation of the internal and external responsiveness of the Pressure Ulcer Scale for Healing ( PUSH ) tool for assessing acute and chronic wounds. Journal of
Advanced Nursing, 1–10. http://doi.org/10.1111/jan.12898
Harris, C., Nancy, B. B., Rose, P., Mina, R., & Ketchen, R. (2010). Bates-Jensen Wound Assessment Tool Pictorial Guide Validation Project, 37(June), 253–259
Hasniati, Yusuf, S., & Patellongi, I. J. (2017). Inter Rater Reliability Pengkajian Penyembuhan Luka Kaki Diabetes (The New Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale) Berbasis Foto
Lavery, L. A., Armstrong, D. G., & Harkless, L. B. (1996). Classification of Diabetic Foot Wounds. The Journal of Foot and Ankle Surgery, 35(6), 528–531. http://doi.org/10.1016/S1067-2516(96)80125-6
Schaper, N. C. (2004). Diabetic foot ulcer classification system for research purposes : a progress report on criteria for including patients in research studies. DIABETES/METABOLISM RESEARCH AND REVIEWS, 20(Suppl 1),
90–95. http://doi.org/10.1002/dmrr.464
5
Wagner, F. W. (1981). The Dysvascular Foot: A System for Diagnosis and Treatment. Foot & Ankle International. http://doi.org/10.1177/107110078100200202
Kerangka Konsep Penelitian

6
Metode Penelitian

Desain Penelitian observasional : kohort prospektif

Tempat dan waktu di beberapa Klinik Perawatan Luka di wilayah Kota Makassar
penelitian yaitu Griya Afiat, ETN Center, Alvaro, dan Poli Luka RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Pengambilan data dilakukan pada bulan maret-april 2018

Populasi dan Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di
sampel wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat ahli dalam perawatan
luka
Besar sampel 4 orang perawat luka dengan kompetensi ETN, 4 orang dengan
kompetensi CWCC dan 4 orang dengan kompetensi CWCCA
Kriteria Partisipan 1. Perawat yang memiliki kompetensi ETN, CWCC dan CWCCA
2. Pendidikan terakhir dimulai dari S1 keperawatan
3. Pengalaman kerja dalam merawat luka mulai 2 tahun
4. Bersedia menjadi partisipan

7
Metode Penelitian
Pengukuran,teknik 1. Stability (test re-test reliability) : mengukur korelasi
dan instrumen product moment dengan menggunakan instrumen DFUAS.
Dikatakan reliabel jika nilai product moment p < 0,0,5
2. Equivalency (Inter rater reliabilty) : mengukur nilai
Cohen’s Kappa dengan menggunakan instrumen DFUAS.
Dikatakan reliabel jika nilai cohen’s kappa > 0,80
3. Homogenity (Internal consistency) : mengukur nilai
crombach alpha dengan menggunakan instrumen DFUAS.
Dikatakan reliabel jika nilai kappa > 0,80.
Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22 for
Windows
Analisa Data Analisa Univariat : Data Demografi Partisipan (Usia,
Pendidikan, dan Kompetensi )
Analisa Bivariat ; Uji reliabilitas (test re-test reliability,
interrater reliabilty dan internal consistensy)

Izin Etik Penelitian Peneliti mengajukan prosedur penelitian terlebih dahulu ke


Komisi Etik Universitas Hasanuddin

8
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai