Makalah Maternitas
Makalah Maternitas
(PEMERIKSAAN LEOPOLD 1)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK
1. IKRIMA RENGIAR
2. ANNI UAR
3. DINDA BEAY
4. NANDAYANI SEKNUN
5. NURMALA RAHAKBAU
6. YUNI BORUT
7. MARJI.Y.RAHANTOKNAM
TINGKAT : II.B
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmatnya kami kelompok 5 dapat meyelesaykan tugas makalah dengan judul tugas
“PEMERIKSAAN KEHAMILAN (PEMERIKSAAN LEOPOLD 1)”.Adapun tujuan dan
maksud penyusunan makalah ini untuk memnuhi tugas mata kulia KEPERAWATAN
MATERNITAS.
Dalam penyusunan makalah ini kami tak luput dari kesalahan dan hambatan namun
atas kerja sama.Kamai dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan wakru yang di
tentukan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman depan....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.2.RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
1.3.TUJUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1.KESIMPULAN................................................................................................6
3.2.SARAN...........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan,
keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan mempengaruhi
kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang
diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak
hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi
bagian integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil. Selain itu, keluarga juga merupakan unit
sosial dan dapat memberikan dukungan yang kuat. Pemeriksaan kehamilan merupakan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara
berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun,
terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk
mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hampir seluruh ibu hamil di Indonesia
(95,4%) sudah melakukan pemeriksaan kehamilan (K1) dan frekuensi kehamilan minimal 4
kali selama masa kehamilannya adalah 83,5%. Adapun untuk cakupan pemeriksaan
kehamilan pertama pada trimester pertama adalah 81,6% dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4
(minimal 1 kali pada trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2
kali pada trimester 3) sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan
ANC adalah bidan (88%) dan tempat pelayanan ANC paling banyak diberikan di praktek
bidan (52,5%).
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PEMERIKSAAN KEHAMILAN
A.PENGERTIAN
B.TUJUAN
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk
mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hampir seluruh ibu hamil di Indonesia
(95,4%) sudah melakukan pemeriksaan kehamilan (K1) dan frekuensi kehamilan minimal 4
kali selama masa kehamilannya adalah 83,5%. Adapun untuk cakupan pemeriksaan
kehamilan pertama pada trimester pertama adalah 81,6% dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4
(minimal 1 kali pada trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2
kali pada trimester 3) sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan
ANC adalah bidan (88%) dan tempat pelayanan ANC paling banyak diberikan di praktek
bidan (52,5%).
2.2.PEMERIKSAAN LEOPOLD I
Pemeriksaan Leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yang berfungsi
untuk memperkirakan posisi bayi dalam rahim. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat
menjalani pemeriksaan kandungan rutin di trimester tiga kehamilan, atau saat kontraksi
sebelum persalinan.
Pemeriksaan Leopold dilakukan untuk membantu dokter atau bidan menyarankan cara
persalinan yang tepat. Selain itu, pemeriksaan ini dapat membantu memperkirakan usia
kehamilan, serta ukuran dan berat bayi dalam kandungan.
A.PEMERIKSAAN LEOPOLD I
Dilakukan untuk mengetahui bagian fundus uteri kepala atau bokong dan tinggi dasar rahim,
hasil temuan berupa presentasi. Manuver ini mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di
2
atas pelvik. Umumnya presentasi adalah kepala atau bokong. Posisi janin hubungannya
antara panjang aksis janin dengan panjang aksis ibu juga dapat ditentukan dengan manuver
ini. Posisi ini biasanya longitudinal atau transversal, bisa juga obligue Melakukan
Manuver/leopold I
a. Pemeriksa menghadap ke kepala klien, gunakan ujung jari kedua tangan untuk
melakukan palpasi fundus uteri
b. Bila kepala bayi berada di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras, rata. bulat,
mudah bergerak. dan ballofable
c. Bila bokong bayi teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah lembut, tidak
beraturan/tidak rata, melingkar, dan sulit digerakkan.
Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain yang terdapat pada
bagian fundus uteri
3
2.3.STANDAR OPRASIIONAL PROSEDUR (SOP PEMERIKSAAN LEOPOLD I)
Suatu teknik perabaan pada ibu hamil dengan cara yaitu merasakan
PENGERTIAN bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan
tangan pemeriksa dalam cara tertentu, atau memindahkan bagian-
bagian tersebut dengan cara-cara.Pemeriksaan leopold I Dilakukan
untuk mengetahui bagian fundus uteri kepala atau bokong dan tinggi
dasar rahim, hasil temuan berupa presentasi. Manuver ini
mengidentifikasi bagian janin yang terdapat di atas pelvik.
Umumnya presentasi adalah kepala atau bokong.
1. Untuk menentukan usia kehamilan
2. Untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus
TUJUAN uteri/bagian atas fundus uteri(bagiankepala atau bokong)
A.PERSIAPAN
PROSEDUR 1.Persiapan Pasien
Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaanini
Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan rasakuatir
atau tidak enak tetapi tidak akan ada bayi yang ada dalam kandungan
Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan mintalah persetujuan lisan
tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
2.Persiapan Alat
Tempat Tidur
Selimut / kain penutup
Pita sentimeter / Metline
Alat tulis
Status Ibu Hamil dan Buku KIA
Buku register / kohort Ibu
Sarana cuci tangan
3.Lingkungan: ruangan yang nyaman, penerangan yang cukup,tutup
skeren atau kain layar / pintu
B.PELAKSANAAN
1. Menyapa Ibudan mempersilahkan Ibu duduk
2. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan 7 langkah
4. Posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
5. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut ibuterlihat jelas
6. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
7. Melakukan Palpasi Leopold I: Untuk menentukan Tinggi FundusUteri
dan bagian janin yang terdapat di fundus uteri.
4
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat ke arah mukaibu
Kaki ibu ditekuk
Rahim dibawah ke tengah
Tentukkan TFU dengan menggunakan jari
Tentukan TFU dengan menggunakan pita CM, meletakkan pita CM
secara terbalik dari fundus uteri sampai ke tepi atas
simfisis,Membatasi batasnya, lalu baca hasilnya kemudian
didokumentasikan
Gerakkan jari kedua tangan yang berada di fundus uteri untuk meraba
bagian teratas janin
Tentukan bagian janin yang ada di dalam fundus uteri
Hasil catat:
o Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akanteraba
adalah keras, bundar dan melenting (seperti mudahdigerakkan)-
o Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akanterasa
lunak, kurang bundar, dan kurang melenting-
o Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka padaFundus
teraba kosong.
Menentukkan Usia Kehamilan:
o Pada kehamilan kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari
di atas si mpisis
o Pada kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba diantara simpisis
dan pusat
o Pada kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah
pusat
o Pada kehamilan 24 minggu, fundus dapat terabatepat di pusat
o Pada kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat
o Pada kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan
antara Prosesus Xipoideus dan pusat
o Pada kehamilan usia 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah
Prosesus Xipoideus
o Pada kehamilan usia 40 minggu, fundus dapat teraba
di pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat.(Lakukan
konfirmasi dengan teknik
wawancara pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32
Minggu
11.Mempersilahkan ibu untuk bangun dan duduk.
8..Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
9..Membereskan alat-alat
10.Mencuci tangan 7 langkah
11.Mendokumentasikan hasil Pemeriksaan pada Buku KIA, Kartu
5
Ibu(Rekam medik), Registrasi kunjungan, Kohor Ibu.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk
menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen.Pemeriksaan
Leopold adalah pemeriksaan dengan metode perabaan yang berfungsi untuk
memperkirakan posisi bayi dalam rahim. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat
menjalani pemeriksaan kandungan rutin di trimester tiga kehamilan, atau saat kontraksi
sebelum persalinan. Dilakukan untuk mengetahui bagian fundus uteri kepala atau bokong
dan tinggi dasar rahim, hasil temuan berupa presentasi. Manuver ini mengidentifikasi bagian
janin yang terdapat di atas pelvik. Umumnya presentasi adalah kepala atau bokong. Posisi
janin hubungannya antara panjang aksis janin dengan panjang aksis ibu juga dapat
ditentukan dengan manuver ini. Posisi ini biasanya longitudinal atau transversal, bisa juga
obligue Melakukan Manuver/leopold I
3.2.SARAN
Disarankan untuk ibu hami lebi rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamian agar dapat
mengontrol kondisi janinya dan untuk dapat mencegah kasus kematian ibu dan anak
6
DAFTAR PUSTAKA
iii