Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINICEX

PADA ANAK A.N DENGAN GANGGUAN PERSYARAFAN KEJANG


DEMAM DI RUANG RAWAT INAP BALKESMAS WILAYAH AMBARAWA

TUGAS KEPERAWATAN ANAK


Pembimbing : Ns. Boediarsih, S.Kp.M.Kes

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

Oleh
ISTIANA NUR AINI
NIM 2008045

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN MINICEX
PADA ANAK A.N DENGAN GANGGUAN PERSYARAFAN KEJANG
DEMAM DI RUANG RAWAT INAP BALKESMAS WILAYAH AMBARAWA

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 23 November 2020 pada pukul 14.00
WIB, di Ruang Rawat Inap Balkesmas Wilayah Ambarawa secara alloanamnesa
1) Identitas Klien
a. Nama :An. A
b. Umur :18 bulan
c. Alamat :Kranggan 4/2 Ambarawa
d. Agama :Islam
e. Suku Bangsa :Jawa. Indonesia
f. Pendidikan :Belum Sekolah
g. Diagnosa Medis :Kejang Demam Sederhana
2) Identitas Penanggung Jawab
a) Nama :Ny. W
b) Hubungan Dg.Klien :Ibu pasien
c) Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
d) Pendidikan :SLTP
e) Alamat : Kranggan 4/2 Ambarawa
3) KeluhanUtama
Menurut keterangan ibu pasien, pasien demam 1 hari, kejang + 30 menit,
masuk RS kejang 2 menit, tangan dan kaki kaku
4) RiwayatKesehatan Sekarang
Pasien masuk di ruang IGD Balkesmas Wilayah Ambarawa tanggal 23
November 2020 jam: 17.00 wib dengan panas tinggi, dan sebelumnya di
rumah sempat mengalami kejang kurang lebih 30 menit, dan begitu datang
di IGD kejang selama 2 menit, tangan dan kaki kaku, muntah 1 x
5) RiwayatKesehatan Dahulu
Menurut keterangan ibu pasien, pasien pernah kejang sebelumnya, dan
opname 2x dengan penyakit yang sama, yaitu panas kejang.
6) RiwayatKesehatan Keluarga
Menurut keterangan ibu pasien, di dalam keluarga pasien tidak ada yang
menderita sakit seperti ini.
7) Persepsi dan harapan keluarga sehubungan dengan sakit anak
Menurut keluarga sakit seperti ini, menakutkan, karena apabila pasien panas
langsung bisa kejang, dan harapannya sakit seperti ini tidak terjadi lagi,
opname sekarang adalah yang terakhir.
a) Keluarga datang ke Balkesmas Ambarawa untuk mendapatkan
perawatan dan pengobatan bagi anaknya.
b) Persepsi keluarga tentang sakit anaknya, sakit panas kejang adalah
begitu anak mengalami panas, maka anak tersebut tiba – tiba akan
kejang sebentar kemudian akan menangis.
c) Penyakit anak ini tidak menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari – hari, bagi keluarganya.
d) Harapan yang keluarga inginkan selama anak di rawat di Balkesmas
Ambarawa, semoga anak ini tidak mengalami kejang lagi dan selama
proses keperawatan panasnya stabil.
e) Anak tinggal dengan ibu pasien dan neneknya
f) Orang yang terpenting bagi anak adalah orang tuanya, ibu dan bapak
pasien,
8) Kebutuhan dasar khusus
a) Kenyamanan istirahat tidur
1. Ketidaknyamanan
Pasien sejak masuk Rawat inap rewel, setelah 1 hari perawatan
pasien tenang tidak rewel lagi, menangis ketika akan dilakukan
tindakan/ injeksi.Yang keluarga lakukan untuk mengatasi hal
tersebut, keluarga membawa mainan kesayangan pasien yaitu
boneka.
2. Istirahat dan tidur
1) Kebiasaan tidur anak sebelum sakit, dirumah pasien biasa tidur
selama 10 – 12 jam, tidur siang selama 1 - 2 jam, dan tidur
malam 9 -10 jam, dengan kualitas tidur nyenyak, tidak ada
gangguan.
2) Tidak ada gangguan istirahat tidur selama sakit, hanya hari
pertama masuk, dan ketika dilakukan tindakan saja pasien
menangis tetapi tidak menganggu pola tidurnya
b) Hygiene personal
 Kebiasaan anak dalam memenuhi kebersihan diri : pasien mandi 2 kali
sehari mandi, walaupun mandi seka, tidak gosok gigi, karena giginya
masih tumbuh 4, potong kuku 2 kali dalam seminggu,kuku, selalu cuci
tangan sebelum makan.
 Tidak ada bahan kimia yang digunakan untuk perawatan anak, untuk
perawatan kulit hanya mandi dan memakai bedak bayi.
 Cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB, di rumah biasanya
dengan membasuhnya dengan air bersih, tetapi di RS kadang – kadang
dengan menggunakan tissu basah.
 Cara membersihkan botol/dot untuk PASI, pasien memang
menggunakan dot untuk minum PASI, ibu pasien mencucinya dengan air
bersih dan sabun, kemudian direbus dalam air mendidih selama 10
sampai dengan 15 menit, kemudian dikeringkan.
c) Keselamatan
1) Pergerakan
Tidak ada kesulitan dalam rentang pergerakan.
2) Penglihatan
Tidak ada gangguan dalam penghlihatan
3) Pendengaran
Tidak ada gangguan pada pendengaran
a. Cairan
1) Tidak ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama sakit,
pasien tetap minum PASI dengan menggunakan dot/ botol susu
sehari semalam 7-8 botol, minum air putih sedikit.
2) Minuman yang disukai pasien adalah susu botol, dancow 1 +
3) Minuman yang tidak disukai anak adalah teh manis, minuman –
minuman botol yang bersoda.
4) Anak tidak minum ASI, sejak umur 8 bulan, dan sampai dengan
sekarang pasien minum PASI, hal ini terjadi karena pada umur 8
bulan, ibu pasien ingin bekerja dan meninggalkan bayinya kepada
neneknya
5) Anak tidak mempunyai kebiasaan minum kopi, soda, ataupun yang
lainnya.
6) Tidak ada pengeluaran keringat yang berlebihan, tetapi pasien
banyak buang air kecil
7) Tidak ada sumber perdarahan.
8) Pasien pada saat ini masih balita, sehingga belum mengalami
menstruasi.
b. Nutrisi
1) Tidak ada keluhan mual atau muntah.
2) sakit sekarang ini tidak menimbulkan perubahan cara makan pasien.
3) Makanan yang disukai anak adalah roti milna susu, dan coklat
4) Tidak ada makanan pantangan untuk anak, hanya anak tidak suka
bila diberikan teh manis, ataupun minuman bersoda.
5) Makanan yang penting untuk anak adalah yang mengandung
karbohidrat, protein dan lemak, pasien masih minum susu botol
Dancow 1+, menu di Rawat inap adalah bubur, sayur, daging giling,
dan irisan buah pepaya.
6) Anak tidak melakukan diit khusus.
7) Tidak ada masalah dengan diit yang disajikan oleh Rawat inap,
pasien makan makanan yang telah disajikan habis 1 porsi.
8) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari – hari : contoh menu dalam 24
jam
Pagi : Bubur, oseng – oseng wortel, ayam bayem
Siang : Bubur, sayur bening, daging giling, buah melon iris.
Sore : Bubur, telur ceplok, oseng tahu tempe
9) Anak tidak mengkonsumsi makanan tambahan ( food supplement)
hanya PASI saja sebagai tambahan makanan.
c. Gaya hidup / pola asuh
1) Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai kebiasaan merokok ,
baik ayah pasien.
2) Anak tidak mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji
(junk food), maupun makan lalapan.
3) Anak belum mempunyai kebiasaan melakukan exercise (olah raga
), karena usia anak yang masih balita.
d. Eliminasi
1) BAB
a) Tidak ada keluhan dalam BAB, anak mempunyai kebiasaan BAB
1 x dalam sehari, engan konsisitensi padat ataupun lembek.
b) Kebiasaan BAB sebelum dan saat sakit, tidak ada perubahan
dalam pola BAB baik sebelum sakit maupun selama di rawat di
rumah sakit.
c) Tidak ada kebiasaan menggunakan pencahar.
2) BAK
a) Tidak ada keluhan dalan BAK, pasien BAK 6-7 x dalam sehari
dengan jumlah yang banyak, +100-150 cc dalam sehari.
b) Kebiasaan BAK sebelum dan sesudah sakit, pasien dalam sehari
sebelum sakit pola BAK normal 6-7 x dalam sehari, tetapi selama
dirawat di rumah sakit, BAK lebih sering 8-9 x sehari, hal ini
masih normal karena pasien saat ini sedang dalam posisi
terpasang infus Asering 10 tpm makrodrip.
e. Oksigenasi
Tidak ada keluhan sesak nafas, RR pasien dalam batas normal 20 x
/menit.
f. Seksualitas
1) Persepsi anak tentang identitas seksual, pasien masih balita sehingga
belum mengenal jenis kelamin, hanya mengenal ibu, bapak, dan
keluarga terdekat.
2) Cara anak mengekspresikan perkembangan seksual , pasien belum
dapat mengekspresikan perkembangan seksualnya, hanya bisa
menangis, tertawa, tersenyum, dan bergurau dengan ibu, dan
keluarga terdekat.
3) Tidak ada gangguan dalam menstruasi, karena pasien masih balita
belum mengalami menstruasi.
g. Konsep diri
Konsep diri ( harga diri, identitas diri, gambaran diri, ideal diri, persepsi
diri ) anak.Harga diri anak belum bisa dikaji, identitas diri anak, anak
belum tahu bahwa dirinya seorang anak perempuan karena tiap hari
anak selalu dipanggil nama cantik.
1) Riwayat kehamilan dan persalinan anak
Pasien adalah anak pertama yang lahir dengan spontan dan diinduksi
di RS dengan pertolongan bidan, keadaan saat lahir langsung
menangis.

B. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Anak

Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan


Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan Bayi Anak
Tgl 26 Mual dan Spontan, Pre Bidan Tidak sehat
Maret muntah dengan eklamsi RSUD ada,
2019 pada induksi berat Ambarawa langsung
trimest 1 menangis
C. Keluarga
a. GENOGRAM

X X

Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

X : laki-laki meninggal

X : perempuan meninggal

: pasien

: hidup satu rumah

b. Kondisi Rumah
Kondisi rumah baik, lingkungannya bersih, lantainya keramik dan bersih,
dindingnya tembok, ada wc, jendela selalu dibuka setiap hari.
c. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal pasien bersih.
d. Kebersihan Rumah dan Lingkungan
Kondisi rumah dan lingkungan bersih, lantai dan halaman disapu 2 x dalam
sehari pagi dan sore hari.

e. Kebiasaan Keluarga
Keluarga pasien mempunyai kebiasaan tiap malam minggu jalan – jalan di
pasar dadakan/party yang ada di kampungnya.

D. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


a. Antropometri
1) TB : 55 cm
2) BB Sebelum sakit : 11 kg
3) BB saat ini : 11 kg
4) Lingkar Lengan : 12 cm
b. Keadaan Umum
c. Kuli, Kuku : kulit utuh, tidak ada lesi/luka, kuku
pendek dan bersih
d. Kepala : bulat, wajah oval dan rambut tumbuh
Merata warna hitam, distribusi
merata.
e. Leher : tidak ada benjolan
f. Thorax
Paru :
Inspeksi : simetris kanan dan kiri,
Palpasi : taktil fremitus teraba
Perkusi : Samagetarannya kanan dan kiri,
Auskultasi : vesikuler, tidak ada suara tambahan.
Kardio :
Inspeksi : tak tampak ictud cordis,
Palpasi : teraba ictus
Perkusi : Cordis pada midclavicula 4-5
Auskultasi : Irama reguler, suara lup dub
g. Abdomen : inspeksi tampak perut pasien datar, tidak cembung, palpasi tidak
ada pembesaran hati / limpa, perkusi tidak kembung, auskultasi terdengar
bunyi bising usus 20 x/ mnt.
h. Punggung : dalam batas normal
i. Urogenital : dalam batas normal
j. Ekstremitas
1) Exstrimitas superior ( tangan )
– Dextra ( kanan ) :
Tidak ada oedema, terpasang infus Asering 10 tpm, akral hangat,
kekuatan otot penuh, tidak ada kelemahan, Cappilary refile time dalam
batas normal, 2-3 detik.
– Sinistra ( Kiri ) :
tidak ada oedema, akral hangat, kekuatan otot penuh, tidak ada
kelemahan, Cappilary refile time dalam batas normal, 2-3 detik
2) Exstrimitas inferior ( kaki )
– Dextra ( kanan ) :
Tidak ada oedema, akral hangat, kekuatan otot penuh, tidak ada
kelemahan, Cappilary refile time dalam batas normal, 2-3 detik
– Sinistra ( Kiri ) :
tidak ada oedema, akral hangat, kekuatan otot penuh, tidak ada
kelemahan, Cappilary refile time dalam batas normal, 2-3 detik
k. Reflek – reflek bayi (10 reflek)
Saat bayi reflek menghisap sucking dan rooting baik.
l. Status Nutrisi ( z score )
Baik, BB 11 kg, dan Hb 11,6 g/dl
m. Pemeriksaan DDST :
Pada usia pasien saat ini yaitu 15 bulan pasien dari sisi motorik kasar baru
bisa berdiri, membungkukkan badan, belum bisa berjalan , dari sisi
bahasapasien sudah dapat mengucapkan 4 kata, dan 2 suku kata ( mama,
papa, dada, maem, mbah ) dari sisi adaptif motorik halus bisa menaruh
kubus di meja dengan bantuan , mencorat-coret gambar, menyusun menara
dari 2 kubus dengan bantuan, dari sisi personal sosial, pasien dapat bermain
bola dengan bantuan , menirukan kegiatan, minum dengan cangkir dengan
bantuan , dari 4 sisi penilaian DDST tersebut, maka anak dapat digolongkan
ada keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya ( resiko
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan ), dari keempt sisi
DDST yang seharusnya bisa dilalui oleh anak sendiri tanpa bantuan, tetapi
pada pasien masih dengan bantuan, baru bisa dilakukan.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hari / tanggal : 23 November 2020
Hasil Laboratorium ( hematologi / urine analisa )
Lekosit : 6,02 10^3/ul normal 6,0 – 17.50
Eritrosit : 4,33 10^3/ul normal 3,70 – 5,30
Hemoglobin : 11,6 g/dl normal 10,5 – 13,5
Hematokrit : 33,8 % normal 33,0 – 39,0
Trombosit : 243 10^3 normal 150 – 450
2. Hari / tanggal : tidak dilakukan pemeriksaan EKG
EKG
3. Hari / tanggal : tidak dilakukan pemeriksaan USG
USG

F. Obat – obatan

Tanggal dan waktu


No Nama Obat Dosis Indikasi Tgl 23-11-20 Tgl 24-11-20 Tgl 25-11-20
P S M P S M P S M
1. Inf Asering 10 tpm Sebagai √ √ √ √ √ √
cairan
kristaloid
2. Inj ceftriaxon 2x500 Sebagai √ √ √ √ √ √
mg antibiotic
3. Inj sanmol 6x120 Sebagai √ √√ √√ √ √ √ √ √
mg antipiretik √ √
4. Inj 3x1/3 Sebagai √ √ √ √ √ √ √ √ √
dexametason amp antiinflamasi

G. Tanda - Tanda Vital

Tanggal dan waktu pemeriksaan


No Jenis Tgl 23-11-2020 Tgl 24-11-2020 Tgl 25-11-2020
pemeriksaan P S M P S M P S M
1 Tensi - - - - - - - - -
2 Suhu ºC 38,1 37,2 36,7 37,8 37,0 36,5 36,2 36,1
3 Nadi x/mnt 120 88 80 110 96 84 84 80
4 Pernafasan 20x 16x 20x 16x 16x 16 x 16x 16 x
H. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1 DS : Penyakit Hipertermi
-Ibu pasien mengatakan pasien
demam sejak tanggal 10 Juli 2017
- Ibu pasien mengatakan, saat
demam pasien langsung dibawa ke
rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan saat di
IGD pasien mengalami kejang 1x
saat dijalan menuju RS
DO :
- Terjadi peningkatan suhu tubuh ,
S: 37,9˚C
- Kulit teraba hangat - Kulit tampak
kemerahan
- Pasien tampak kejang pada tangan
2 DS: Kurangnya terpapar Defisit
informasi pengetahuan
- Ibu pasien mengatakan belum tahu
penyakit anaknya
- Ibu pasien mengatakan saat An. M
kejang, ibu pasien memasukan
garam ke mulut anaknya
- Ibu pasien mengatakan belum tahu
penanganan kejang demam
DO :
- Ibu pasien tampak bingung saat
ditanya penanganan kejang demam
- Ibu pasien tampak bertanya tentang
penyakit anaknya kepada tim medis
3 DS : Aktivitas kejang Resiko Cedera
- Ibu pasien mengatakan selama
pasien mengalami kejang 1x
- Ibu pasien mengatakan saat kejang
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
mata An. M berputar-putar, kaki dan
tangan kejang
DO :
- An. M tampak kejang, terjadi
pergerakan pada tangan
- An. A tampak rewel

I. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Hipertermi b.d Efek dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi
3) Risiko cidera b.d aktivitas kejang

J. RENCANA KEPERAWATAN ( INTERVENSI )

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD


Keperawatan Hasil SIKI
SDKI SLKI
1. Hipertermia bd Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia istiana
proses tindakan keerawatan (l.02056)
penyakitnya selama ..x.. jam maka Observasi:
diharapkan termolegulasi a) Identifikasi penyebab
menuru dengan kriteria hipertermia
hasil: b) Monitor suhu tubuh
1) Menggigil menurun
c) Monitor kadar
2) Kejang menurun
elektrolit
3) Konsumsi oksigen
menurun d) Monitor haluan urine
4) suhu tubuh membaik Terapeutik:
e) Longgarkan atau
lepaskan pakaian
f) Berikan cairan oral
g) Berikan oksigen jika
perlu

Edukasi
h) Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
i) Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2. Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan istiana
pengetahuan bd keperawatan selama …x… (1.12383)
kurangnya jammaka tingkat Observasi.
terpapar informasi
pengetahuan meningkat a) identifikasi kesiapan
dengan Kriteria hasil: dan kemampuan
- Perilaku sesuai menerima informasi
Terapeutik
anjuran meningkat
b) Sediakan materi dan
- Kemampuan
media kesehatan
menjelaskan tentang c) Jadwalkan penkes
suatu topic meningkat sesuai kesepakatan
- Pertanyaan tentang d) Berikan kesempatan
masalah yang bertanya
dihadapu menurun Edukasi
- Persepsi yang keliru e) Jelaskan factor risiko
terhadap masalah yang dapat
mempengaruhi
menurun
kesehatan
- Perilaku membaik f) Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
g) Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3 Resiko cidera Setelah dilakukan Pencegahan Cedera istiana
berhubungan tindakan keerawatan (1.14537)
dengan kejang selama ..x.. jam maka Observasi:
diharapkan tingkat cidera
 Identifikasi area
menurun dengan kriteria
hasil: lingkungan yang
- Toleransi aktivitas berpotensi
meningkat menyebabkan
- Kejadian cedera cedera
menurun  Identifikasi obat
- Ketegangan otot
yang berpotensi
menurun
- Frekuensi nadi menyebabkan
membaik cedera
- Frekuensi Nafas Terapeutik:
membaik  Sediakan
- Denyut jantung pencahayaan yang
radialis meningkat memadai
- Pola istirahat / tidur
membaik  Sosialisasikan
pasien dan
keluarga dengan
lingkungan ruang
rawat
 Pertahankan posisi
tempat tidur
diposisi terendah
saat digunakan
Edukasi
 Jelaskan alasan
intervensi
pencegahan jatuh
kepasien dan
keluarga

H. TINDAKAN KEPEERAWATAN ( IMPLEMENTASI )

HARI & N0 IMPLEMENTASI RESPON PASIEN Ttd


TgL DP
PUKUL
Senin, 1 a) Memonitor suhu tubuh - S: 37,2°C istiana

23 /11/20 b) Memonitor haluan urine - Pampers pasien terlihat


08.00 c) Berkolaborasi tidak penuh dengan urin
08.15 pemberian cairan dan - Tangan kanan pasien
09.00 elektrolit intravena, jika terpasang infus Asering
perlu 10 tpm, tetesan lancar,
tidak bengkak, pasien
terlihat rewel
09.30 2 d) Mengidentifikasi - Ibu Pasien mengatakan istiana

kesiapan dan siap untuk diberikan


kemampuan menerima penyuluhan kesehatan
informasi terkait penyakit anaknya
09.40 - Ibu pasien mengatakan
e) MenJadwalkan penkes besok pagi siap
sesuai kesepakatan mendengarkan
penyuluhan kesehatan
yang sudah disepakati
- Pasien tahu dan siap
10.30 f) Menyediakan materi dan untuk mempratekkan
media pendidikan untuk besok bersama media
esok yang disediakan perawat
11.00 3 g) Mengidentifikasi area - Ibu pasien selalu istiana

lingkungan yang menggendong pasien


berpotensi menyebabkan saat tidak tidur
cedera
HARI & N0 IMPLEMENTASI RESPON PASIEN Ttd
TgL DP
PUKUL
12.00 h) Menyediakan - Lampu kamar terlihat
pencahayaan yang dinyalakan siang dan
memadai malam

12.10 i) MenSosialisasikan pasien - Pasien dan keluarga


dan keluarga dengan memahami bahwa
lingkungan ruang rawat
lingkungan sekitar
pasien harus selalu
diawasi agar
memnimalkan cedera
13.00 1 j) Memonitor Suhu Tubuh - S : 37,0°C istiana

Selasa, 1 a) Memonitor suhu tubuh - S;36,9 istiana

24/11/20 b) Memonitor haluan urine - Tubuh pasien teraba


08.00 c) Berkolaborasi hangat
08.10 pemberian cairan dan - Pampers terlihat penuh
08.30 elektrolit intravena, jika - Infus asering sudah
perlu habis 2 falbot, tetesan
09.00 j) Identifikasi penyebab 10 tpm , lancar
hipertermia - Ibu pasien mengatakan
semalam pasien tidak
terlihat kejang lagi dan
tertidur pulas dan tidak
rewel
09.10 2 a) Mengidentifikasi - Ibu pasien mengatakan istiana

kesiapan dan siap mengikuti


kemampuan menerima penyuluhan tentang
informasi penyakit kejang demam
09.30 b) Menyediakan materi - Ibu pasien terlihat
berupa pengertian antusias dan bertanya
penyakit, tanda gejala, apabila kurang jelas
dan penanganan - Ibu pasien dapat
sederhana menjelaskan kembali
c) Memberikan penkes pengertian kejang
10.00 sesuai kesepakatan dan demam penanganannya
mempratekkan cara - Ibu pasien dapat
mengompres dingin saat mempraktekan cara
demam pada boneka kompres dingin yang
diajarkan perawat

13.00 1 a) Memonitor suhu pasien - S: 36,5 °C istiana

Rabu, 1 a) Memonitor suhu pasien - S: 36,2 °C istiana

25/11/20 - Pasien tidak kejang


- Kulit teraba hangat
- Warna tidak kemerahan
I. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI DIAGNOSA RESPON PERKEMBANGAN TTD


& TGL KEPERAWATAN
PUKUL
Selasa,
24/11/20
S:-
14.00 Hipertemia b/d O: Suhu : 37,6 ºC
peningkatan metabolik. Nadi : 100 x/mnt
Warna kulit agak kemerahan,
teraba hangat
A : Tujuan belum tercapai
P : Lnjutkan intervensi

14.00 Re Resiko cedera S : -


berhubungan dengan O : safety pasien tercapai
hipoksia jaringan akibat Resiko cedera belum terjadi
adanya kejang A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan intervensi
Re

Rabu, S:-
25/11/20 Hipertemia b/d O: Suhu : 36,2 ºC
14.00 peningkatan metabolik. Nadi : 84 x/mnt
Tidak ada kemerahan warna kulit
A : Tujuan belum tercapai
P : Lnjutkan intervensi
S : -
14.00 Re Resiko cedera O : safety pasien tercapai
berhubungan dengan Resiko cedera belum terjadi
hipoksia jaringan akibat A : Tujuan tercapai
adanya kejang P : Pertahankan intervensi
HARI DIAGNOSA RESPON PERKEMBANGAN TTD
& TGL KEPERAWATAN
PUKUL

Anda mungkin juga menyukai