P DENGAN DM TYPE 1
DISUSUN OLEH:
2141312122
KELOMPOK C
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
LAPORAN KASUS
Ruang : HCU
1. IDENTITAS PASIEN
Nama anak : Anak P
BB/ TB : 38kg/ 159cm
TTL/ usia : 04 – 07 – 2010/ 11tahun 11bulan
Pendidikan anak : sekolah dasar
Anak ke :1
Nama ibu : Ny. N
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : S1
Alamat : Solok
Diagnosa medis : Diabetes Melitus type 1+ KAD
2. KELUHAN UTAMA
Keluarga mengatakan anak muntah sejak 1 hari sebelum masuk RS, dengan frekuensi
15x, muntah dialami pasien setelah makan dan minum. Jumlah muntah cukup banyak sekitar
½ - 1 gelas aqua gelas. Muntahan biasanya berupa makanan yang sebelumnya dimakan. Pada
saat pengkajian anak mengatakan malas makan dan nafsu makan menurun.
3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1) Prenatal
- HPHT : ibu mengatakan sudah tidak
mengingatnya lagi
- Pemeriksaan kehamilan : bidan
2) Intranatal
- BBL/ PBL : 3700gr/ 41cm
Sebelum sakit anak mampu melakukan aktivitas secara mandiri dan dapat bermain
dengan teman sebayanya serta dengan adek adeknya.
b. Motorik Kasar
Sebelum sakit anak mampu melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri, tumbuh
kembang anak sesuai dengan umurnya.
c. Motorik Halus
Sebelum sakit anak sudah mampu melakukan aktivitas secara mandiri dan tidak ada
masalah pada tumbuh kembang anak.
Anak mampu berbahasa indonesia dan mampu memahami percakapan dengan orang lain.
e. Psikososial
Sebelum sakit anak dapat bersosialisasi dengan teman sekolah dan anak memiliki teman
disekitar rumah serta anak mengikuti kegiatan diarea sekitar rumah.
8. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh klien
Ayah, ibu dan nenek dari si anak
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Keluarga mengatakan hubungan anak dengan anggota keluarga sangat baik.
3. Hubungan dengan teman sebaya
Anak memiliki teman sebaya dan berhubungan baik dengan teman temannya.
4. Pembawaan secara umum
Keluarga mengatakan jika anak dirumah anak pembawaannya seperti anak pada
umumnya, tidak tegang, santai dan ceria.
5. Lingkungan rumah
Ibu mengatakan lingkungan rumah cukup aman dikarenakan sekitar rumah ramai dengan
rumah rumah warga lainya
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. Suhu : 36,7
c. Nadi : 86x/i
d. Pernafasan : 18x/i
e. TB : 159cm
f. BB : 38kg
b. Kepala
a. Lingkar kepala : 51cm
b. Rambut
- Kebersihan : rambut anak dalam keadaan bersih
- Warna : hitam
- Tekstur : tekstur rambut anak sedikit berminyak
- Distribusi : merata
- Kuat/ mudah dicabut : rambut anak kuat
c. Mata
- Simetris : mata anak simetris kiri dan kanan
- Sclera : tidak ikterik
- Konjungtiva : tidak anemis
- Palpebra : normal
- Pupil : isokor, ukuran dan bentuk normal
- Reaksi cahaya : +
d. Telinga
- Simetris : telinga anak simetris kanan dan kiri
- Serumen : terdapat serumen pada telinga anak
- Pendengaran : pendengaran anak normal dan baik
e. Hidung
- Septum simetris : hidung anak simetris
- Sekret : tidak ada secret
- Polip : tidak terdapat polip pada hidung anak
f. Mulut
- Kebersihan : bersih
- Warna bibir : pucat
- Kelembapan : kering
- Lidah : tidak ada masalah
g. Gigi
Lengkap tapi ada yang berlubang
h. Leher
- Kelenjer Getah Bening : tidak terlihat dan teraba adanya pembengkakan
- Kelenjer Tiroid : tidak terlihat dan teraba adanya pembengkakan
- JVP : tidak terpasang CVP
i. Jantung
- Inspeksi : inspeksi jantung normal
- Palpasi : palpasi jantung normal
- Auskultrasi : reguler
j. Paru-paru
- Inspeksi : paru-paru anak simetris kanan kiri
- Palpasi : tidak ada pembengkakan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : tidak terdapat bunyi nafas tambahan
k. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada tanda asites
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tympani
- Auskultrasi : bising usus normal
l. Ekstremitas
- Kekuatan tonus otot
5555 5555
5555 5555
- Refleks : baik
m. Genetalia : tidak terdapat kelainan
n. Kulit
- Warna : kuning langsat
- Tugor kulit : baik
- Integritas : baik
- Elastisitas : baik
o. Pemeriksaan neurologis
Tidak terdapat kelaianan pada pemeriksaan neurologis pada anak
KIMIA KLINIK
Glukosa darah 234 Mg/Dl 60 – 100
URINALISA
Urine Lengkap
Makroskopik
Urobilinogen 1 EU 1
Keton 3+ Negatif
Glukosa 2+ Negatif
Sedimen urin
Eritrosit 1–2 /LPB 0–4
4 Mandi
Anak mandi 2x dalam sehari pada Anak mandi sekali dalam sehari
pagi dan sore pada waktu pagi
5 Eliminasi Anak buang air besar sekali dalam Anak buang air besar sekali dalam
sehari dengan konsistensi lunak sehari dengan konsistensi lunak
sebanyak 250cc, Sedangkan sebanyak 300cc, sedangkan buang
buang air kecil anak sebanyak 6x air kecil sebanyak 10x dalam sehari
dalam sehari sebanyak 50cc/ jam 250cc/jam
6 Bermain Anak bermain bersama teman
Anak tidak dapat bermain saat
teman sebanyanya serta bersama
sakit.
adiknya.
16. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
Anak usia 11 tahun 11 bulan dirawat di ruang HCU Anak. Pada saat pengkajian anak
tampak pucat, lemah, anak demam. Pada saat pengkajian anak terpasang monitor dan juga
infus pada tangan sebelah kiri. Keluarga mengatakan anak muntah sejak 1 hari sebelum
masuk RS, dengan frekuensi 15x, muntah dialami pasien setelah makan dan minum. Jumlah
muntah cukup banyak sekitar ½ - 1 gelas aqua gelas. Muntahan biasanya berupa makanan
yang sebelumnya dimakan. Pada saat pengkajian anak mengatakan malas makan dan nafsu
makan menurun. Sebelum sakit anak tidur pada malam hari selama 8 jam sedangkan selama
sakit anak sering tidur dikarenakan badan terasa lemah dan sering merasa mengantuk dengan
frekuensi 10 jam pada malam siang dan pagi hari. Sebelum sakit anak mandi 2x sehari pada
pagi dan sore hari, pada saat dirumah sakit anak mandi 1x sehari pada pagi hari dan dibantu
oleh keluarga ke kamar mandi. TD : 90/70, Nadi : 88, S : 38,1, Saturasi : 100%. BB anak :
38kg, TB anak : 159cm, IMT anak : 15 (kurang berat badan).
Hiperglikemi
Iskemik jaringan
Data Objektif
- Berat badan an. P 38 Sel beta pancreas hancur
kg
- Tinggi badan an. P 159 Defisiensi insulin
cm
- IMT an. P 15 (kategori
kurang berat badan) Metabolisme protein
menurun
BB kurang
Defisit nutrisi
4. Kadar glukosa dalam darah membaik 3. Monitor kadar glukosa darah, jika
perlu
5. Kadar glukosa dalam urin membaik
4. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. Poliuria,
polidipsia, polifagia, kelemahan,
malaise, pandangan kabur, sakit
kepala)
5. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik :
1. Berikan asupan cairan oral
2. Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi
ortostatik
Edukasi :
1. Anjurkan monitor kadar glikosa
darah secara mandiri
2. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggunaan insulin, obat oral,
monitor asupan cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan profesional
kesehatan)
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan IV,
jika perlu
2. Risiko perfusi perifer tidak Perfusi perifer (L. 02011) Perawatan sirkulasi (I. 14570)
efektif b.d hiperglikemia Setelah diberikan intervensi 1 x 24jam, Observasi :
perfusi perifer meningkat 1. Identifikasi kondisi umum (mis.
Kriteria hasil : Tekanan darah, pernafasan dan suhu
1. Warna kulit pucat menurun tubuh, tingkat nyeri, tanggal
4. BB membaik Terapeutik :
1. Lakukan OH sebelum makan
5. IMT membaik 2. Berikan suplemen makan
6. Frekuensi makan membaik Edukasi :
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
20. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari 1