Oleh :
Ulfha Putri Rahmi
2141312122
Kelompok C
A. PERILAKU KESEHATAN
1. PENGERTIAN
Perilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang ekstrim (kemarahan) atau ketakutan
(panik) sebagai respon terhadap perasaan terancam, baik berupa ancaman serangan fisik
atau konsep diri (Stuart 2013). Keliat, Akemat, Helena dan Nurhaeni (2012) menyatakan
bahwa perilaku kekerasan adalah salah satu respon marah yang diekspresikan dengan
melakukan ancaman,mencederai orang lain, dan atau merusak lingkungan. Perasaan
terancam ini dapat berasal dari stresor eksternal (penyerangan fisik, kehilangan orang
berarti dan kritikan dari orang lain) dan internal (perasaan gagal di tempat kerja, perasaan
tidak mendapatkan kasih sayang dan ketakutan penyakit fisik).
2. PENYEBAB
1) Faktor herediter
2) Riwayat penyakit / trauma kepala
3) Riwayat penggunaan NAPZA
4) Frustasi
5) Hilangnya harga diri/perasaan ditolak/dianiaya
6) Kegagalan dalam hidup/keinginan yang tidak terpenuhi
7) Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
8) Sering mengobservasi perilaku kekerasan
3. PROSES TEJADINYA
Faktor penyebab koping maladaptive klien tidak mempunyai kemampuan untuk
mengontrol perilakunya mengancam secara fisik/verbal perilaku kekerasan.
5. POHON MASALAH
Perilaku mencederai diri sendiri, (efek)
orang lain dan lingkungan
6. DIAGNOSA KEPERAWATA
Resiko perilaku kekerasan
2. PENYEBAB
Faktor herediter
4. POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan (efek)
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Halusinasi
2. PENYEBAB
a. Faktor herediter
b. Riwayat penyakit/trauma kepala
c. Kegagalan masalalu yang tidak menyenangkan
d. Penolakan/kurangnya penghargaan dari orang lain
e. Harapan orang tua yang tidak realistis/keinginan yang tidak didukung
f. Penganiayaan seksual dan psikologis (sebagai korban, pelaku ataupun saksi)
g. Kegagalan dalam hidup
3. PROSES TERJADINYA
Diawali dengan terjadinya trauma timbul perasaan negatif pada diri sendiri
klien berpikir negatif timbul persepsi negatif terhadap dirinya HDR.
5. POHON MASALAH
Isolasi sosial (efek)
6. DIAGNOSA KEERAWATN
Diagnosis keperawatan : Harga diri rendah
7. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 : Pengkajian dan latihan kemampuan pertama (kegiatan)
SP 2 : Latihan kegiatan kedua
SP 3 : Latihan kegiatan ketiga
SP 4 : Latihan kegiatan keempat
D. ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu kebutuhan
atau mengharapakan untuk melibatkan orang lain, akan tetapi tidak dapat membuat
hubungan tersebut (Carpenito, 2004). Menurut Kim (2006) isolasi sosial merupakan
kesendirian yang dialami individu dan dirasakan sebagai beban oleh orang lain dan
sebagai keadaan yang negatif atau mengancam. Isolasi sosial merupakan keadaan
ketika individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan
untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk
membuat kontak (Carpenito-Moyet, 2007).
Menurut Towsend (2008), isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di
alami oleh individu dan dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi
yang negatif dan mengancam (Townsend, 2010). Videbeck (2008) menjelaskan
bahwa isolasi sosial merupakan gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat
adanya kepribadian yang maladaptif dan menghambat seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain. Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa isolasi sosial adalah
kondisi dimana seseorang mengalami gangguan hubungan interpersonal yang
mengganggu fungsi individu tersebut dalam meningkatkan keterlibatan dengan orang
lain (Kirana, 2009).
2. PENYEBAB
a. Faktor herediter
b. Adanya resiko bunuh diri
c. Riwayat penyakit/trauma kepala
d. Riwayat pengguna NAPZA, riwayat penyakit infeksi/kronis
e. Kegagalan dalam mencapai harapan/cita-cita
f. Krisis identitas, kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri maupun
lingkungan/penolakan
g. Tingkat ekonomi sosial rendah/kegagalan dalam perkembangan
h. Tingkat pendidikan rendah
i. Adanya aturan/tuntutan dikeluarga/masyarakat yang tidak sesuai dengan klien
j. Konflik antar masyarakat
3. PROSES TERJADINYA
Perasaan tidak beharga klien sulit mengembangkan hubungan/komunikasi dengan
orang lain klien menghindar dari orang lain (regresi/mundur) klien tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain isolasi sosial
5. POHON MASALAH
resiko gangguan persepsi (efek)
sensori : Halusinasi
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan : Isolasi social
3. PROSES TERJADINYA
Kerusakkan kognitif→perubahan proses pikir→ kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri menurun→defisit perawatan diri
5. POHON MASALAH
Gangguan pemeliharaan kesehatan (efek)
↑
Defisit perawatan diri (coreproblem)
↑
Gangguan proses pikir (etiologio)
6. DIAGNOSA
Defisit perawatan diri
2. PENYEBAB
1) Faktor keriditer
2) Riwayat penggunaan NAPZA
3) Riwayat penyakit fisik,kronik/terminal
4) Riwayat penyakit kronik
5) Riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak
6) Perasaan bersalah
7) Kegagalan dalam mencapai harapan
8) Perceraian, perpisahan, hidup sendiri, tidak bekerja
9) Kegagalan dalam beradaptasi sehingga stress
10) Kurang penghargaan dari orang lain
3. PROSES TERJADINYA
Terjadinya trauma → timbul perasaan negatif pada diri sendiri →klien berpikir negatif
→klien berniat mengakiri hidupnya →resiko bunuh diri
5. POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan (efek)
↑
Resiko bunuh diri (core problem)
↑
harga diri rendah (etiologi)
6. DIAGNOSA
1) Resiko bunuh diri
2) Harga diri rendah
3) Resiko perilaku kekerasan
8. RENCANA TINDAKKAN
a. Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isarat, ancaman, percobaan
(jikan percobaan segera rujuk)
b. Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya (lingkungan
amanuntuk pasien)
c. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif
diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yangdimiliki
d. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif
keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan
e. Mendiskusikan harapan dan masa depan
f. Mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan
g. Melatih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap
h. Melatih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
G. WAHAM
1. PENGERTIAN
Waham adalah keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat, secara terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
2. PENYEBAB
a. Faktor herediter
b. Riwayat penyakit atau trauma kepala
c. Ancaman lingkungan
d. Kecemasan
e. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
f. Keinginan negatif yang tidak terjadi
3. PROSES TERJADINYA
Faktor penyebab→ perasaan diancam oleh lingkungan →cemas → individu mencoba
mengingkari ancaman→memproyektikan pikiran internal dalam
lingkungan→perasaan,pikiran dan keinginan negatif tidak dapat ditrerima sebagai
bagian eksternal→waham
6. DIAGNOSA
1) Waham
2) Resiko perilaku kekerasan
3) Isolasi social