Anda di halaman 1dari 5

ETIOLOGI

Trauma langsung Trauma tidak Trauma patologis


langsung

Tekanan langsung Proses penyakit


Tulang tidak mampu
pada tulang
menahan tekanan yang ada

Massa tulang
Tulang patah
secara spontan

Struktur tulang lemah


dan mudah patah

FRAKTUR
Penatalaksanaan :
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
1. Reduksi Fraktur
1. X-ray : menentukan lokasi/luasnya fraktur
2. Imobilisasi Fraktur
2. scan tulang : memperlihatkan fraktur lebih jelas,
mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak

Diskontinuitas Kerusakan fragmen


tulang tulang

Usaha untuk memperbaiki Pembebasan Kerusakan jaringan Perdarahan pada


Perubahan jaringan
kesejajaran dan kerusakan mediator nyeri sekitar area sekitar
sekitar
tulang
Fraktur menembus Sinyal nyeri dihantarkan Pelepasan mediator Hematom
kulit ke medulla spinalis inflamasi
Meningkatkan
L uka terbuka Diteruskan ke otak Peningkatan tekanan pada sumsum
permeabilitas vaskuler tulang
Sensasi nyeri
TG : adanya Adanya serpihan tulang dan Putusnya PD Lepasnya lipid pada
robekan pada Menempelnya benda-benda arteri/vena Bocornya cairan
sumsum tulang ke
kulit asing pada luka TG : ekspresi meringis, ke interstitial
aliran darah
gelisah, sulit tidur
Perdarahan
Edema
SDKI : Gangguan Beresiko terkena Menyatu dengan
SDKI: Nyeri Akut b/d
Integritas Kulit infeksi Kehilangan trombosit
agen pencedera fisik Penekanan PD
b/d penekanan volume cairan
pada tonjolan Tindakan Terbentuk emboli
tulang, gesekan debridemen TG : hipotensi , bradika
rdi, pucat, kulit akral Penyumbatan PD
teraba dingin

SDKI: Risiko Syok b/d SDKI : Risiko Ke otak


Ke jantung
kekurangan volume ketidakefektifan
cairan perfusi jaringan perifer
dengan faktor resiko Penurunan aliran Penurunan aliran
trauma darah ke jantung darah ke otak

Traksi dan bidai ORIF dan OREF


Asupan o2 dan Hipoksia
nutrisi menurun jaringan otak

Iskemik jantung
Iskemik otak

Infark

Kematian
Prosedur pembedahan Deformitas

Gangguan fungsi
ekstremitas
Pre post Amputasi Post op

Efek anastesi TG : Kesulitan


Kurang terpapar Kehilangan
mulai menghilang membolak-balikkan
informasi mengenai anggota tubuh
posisi
prosedur beda
kecacatan Pelepasan
SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik b/d
Persepsi ancaman mediator nyeri
kerusakan integritas struktur tulang
kematian dan perubahan (D.0054)
TG ; fungsi/struktur tubuh
bentuk tubuh Impuls ke
berubah
otak SLKI: Mobilitas Fisik (L.05042)
Ketakutan/susah SIKI: Dukungan Ambulasi (I.06171)
TG : gelisah dan
Persepsi nyeri untuk bergerak Observasi
merasa cemas

 Identiikasi adanya nyeri atau keluhan


SDKI: Nyeri fisik lainnya
Akut  Identifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi
 Monitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
alat bantu (mis.tongkat, kruk)
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (mis.berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi
SDKI: Ansietas b/d ancaman terhadap konsep SDKI : Gangguan citra tubuh b/d perubahan SDKI : Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
diri (D.0080) struktur/bentuk tubuh (D.0083) perifer dengan faktor resiko trauma (D.0015)
SLKI: Tingkat Ansietas (L.09093) SLKI : Citra tubuh (L.09067) SLKI : Perfusi perifer (L.02011)
SIKI: Reduksi Ansietas (I.09314) SIKI : Promosi Citra tubuh (I.09305) SIKI : Pemberian obat (I.02062)
Observasi Observasi : Observasi :

 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah  Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap  Monitor efek terapeutik obat
 Monitor tanda-tanda ansietas perkembangan  Monitor efek samping dan interaksi obat
Terapeutik  Monitor frekuensi penyataan kritik terhadap diri Terapeutik :
 Ciptakan suasana terapeutik untuk sendiri  Perhatikan prosedur pemberian obat yang
menumbuhkan kepercayaan. Terapeutik aman dan akurat
 Temani pasien untuk mengurangi  Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya  Lakukan prinsip 8 benar
kecemasan, jika perlu  Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap  Fasilitasi minum obat
 Pahami situasi yang membuat ansietas harga diri  Dokumentasikan pemberian obat dan
 Dengarkan dengan penuh perhatian  Diskusikan cara mengembangkan harapan citra respons terhadap obat
Edukasi tubuh secara realistis Edukasi :
 Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang  Diskusikan persepsi keluarga dan pasien tentang  Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
mungkin dialami perubahan citra tubuh tindakan yang diharapkan dan efek samping
 Informasikan secara factual engenai Edukasi : sebelum pemberian
diagnosis, pengobatan, dan prognosis  Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap  Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama citra tubuh dan menurunkan efetifitas obat
pasien, jika perlu  Anjurkan menggunakan alat bantu
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi  Latih fungsi tubuh yang dimiliki
ketegangan  Latih peningkatan penampilan diri
SDKI: Gangguan Integritas Kulit b/d penekanan SDKI: Nyeri Akut b/d agen pencedera fisik SDKI: Risiko Syok b/d kekurangan volume
pada tonjolan tulang, gesekan (D.0192) (mis.trauma, prosedur operasi) (D.0077) cairan (D.0039)
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066)
SLKI: Tingkat Syok (L.03032)
SLKI: Integritas Kulit & Jaringan (L.14125) SIKI : Pemberian Analgesik (I.08243)
Observasi SIKI: Pencegahan Syok (I.02068)
SIKI: Perawatan Luka (I.14564)  Identifikasi karakteristik nyeri
Observasi : (mis.pencetus, pereda, kualitas, lokasi, Observasi
 Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, intensitas, frekuensi, durasi)
 Monitor status kardiopulmunal (frekuensi
warna, ukuran, bau)  Identifikasi riwayat alergi obat
dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD,
 Monitor tanda-tanda infeksi  Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
MAP)
Terapeutik sesudah pemberian analgesik
 Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi,
 Ganti balutan sesuai jumlah ekdudat dan  Monitor efektifitas analgesik
AGD)
drainase Terapeutik
Terapeutik
 Pertahankan teknik steril saat melakukan  Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
 Berikan oksigen untuk mempertahankan
perawatan luka mengoptimalkan respons pasien
saturasi oksigen >94%
 Lepaskan balutan dan plester secara  Dokumentasikan respons terhadap efek
 Pasang kateter urine untuk menilai produksi
perlahan analgesik dan efek yang tidak diinginkan
urine, jika perlu
 Bersihkan dgn cairan NaCl atau pembersih Edukasi
Edukasi
nontoksik, sesuai kebutuhan  Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
 Jelaskan tanda dan gejala awal syok
 Pasang balutan sesuai jenis luka Kolaborasi
 Anjurkan melapor jika menemukan tanda &
 Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
gejala awal syok
atau sesuai kondisi pasien sesuai indikasi
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Edukasi Manajemen Nyeri (I.08238)
Kolaborasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi Observasi
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika
 Kolaborasi  Identifikasi faktor yg memperberat dan
perlu
 Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu meringankan nyeri
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.terapi musik,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yg memperberat rasa
nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Anda mungkin juga menyukai