Massa tulang
Tulang patah
secara spontan
FRAKTUR
Penatalaksanaan :
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
1. Reduksi Fraktur
1. X-ray : menentukan lokasi/luasnya fraktur
2. Imobilisasi Fraktur
2. scan tulang : memperlihatkan fraktur lebih jelas,
mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
Iskemik jantung
Iskemik otak
Infark
Kematian
Prosedur pembedahan Deformitas
Gangguan fungsi
ekstremitas
Pre post Amputasi Post op
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap Monitor efek terapeutik obat
Monitor tanda-tanda ansietas perkembangan Monitor efek samping dan interaksi obat
Terapeutik Monitor frekuensi penyataan kritik terhadap diri Terapeutik :
Ciptakan suasana terapeutik untuk sendiri Perhatikan prosedur pemberian obat yang
menumbuhkan kepercayaan. Terapeutik aman dan akurat
Temani pasien untuk mengurangi Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya Lakukan prinsip 8 benar
kecemasan, jika perlu Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap Fasilitasi minum obat
Pahami situasi yang membuat ansietas harga diri Dokumentasikan pemberian obat dan
Dengarkan dengan penuh perhatian Diskusikan cara mengembangkan harapan citra respons terhadap obat
Edukasi tubuh secara realistis Edukasi :
Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang Diskusikan persepsi keluarga dan pasien tentang Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
mungkin dialami perubahan citra tubuh tindakan yang diharapkan dan efek samping
Informasikan secara factual engenai Edukasi : sebelum pemberian
diagnosis, pengobatan, dan prognosis Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama citra tubuh dan menurunkan efetifitas obat
pasien, jika perlu Anjurkan menggunakan alat bantu
Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi Latih fungsi tubuh yang dimiliki
ketegangan Latih peningkatan penampilan diri
SDKI: Gangguan Integritas Kulit b/d penekanan SDKI: Nyeri Akut b/d agen pencedera fisik SDKI: Risiko Syok b/d kekurangan volume
pada tonjolan tulang, gesekan (D.0192) (mis.trauma, prosedur operasi) (D.0077) cairan (D.0039)
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066)
SLKI: Tingkat Syok (L.03032)
SLKI: Integritas Kulit & Jaringan (L.14125) SIKI : Pemberian Analgesik (I.08243)
Observasi SIKI: Pencegahan Syok (I.02068)
SIKI: Perawatan Luka (I.14564) Identifikasi karakteristik nyeri
Observasi : (mis.pencetus, pereda, kualitas, lokasi, Observasi
Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, intensitas, frekuensi, durasi)
Monitor status kardiopulmunal (frekuensi
warna, ukuran, bau) Identifikasi riwayat alergi obat
dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD,
Monitor tanda-tanda infeksi Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
MAP)
Terapeutik sesudah pemberian analgesik
Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi,
Ganti balutan sesuai jumlah ekdudat dan Monitor efektifitas analgesik
AGD)
drainase Terapeutik
Terapeutik
Pertahankan teknik steril saat melakukan Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
Berikan oksigen untuk mempertahankan
perawatan luka mengoptimalkan respons pasien
saturasi oksigen >94%
Lepaskan balutan dan plester secara Dokumentasikan respons terhadap efek
Pasang kateter urine untuk menilai produksi
perlahan analgesik dan efek yang tidak diinginkan
urine, jika perlu
Bersihkan dgn cairan NaCl atau pembersih Edukasi
Edukasi
nontoksik, sesuai kebutuhan Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Jelaskan tanda dan gejala awal syok
Pasang balutan sesuai jenis luka Kolaborasi
Anjurkan melapor jika menemukan tanda &
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
gejala awal syok
atau sesuai kondisi pasien sesuai indikasi
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Edukasi Manajemen Nyeri (I.08238)
Kolaborasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi Observasi
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika
Kolaborasi Identifikasi faktor yg memperberat dan
perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu meringankan nyeri
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.terapi musik,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yg memperberat rasa
nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur