Hal. 08-14
PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DALAM MENINGKATKAN
PRODUKSI ASI IBU POSTPARTUM
ABSTRAK
ABSTRACT
08
Postpartum Mother.
The Research design was quasi experimental with the design of pre-post test
design with control group. The sampling technique is consecutive sampling, as many as
18 Responden, divided by 2 groups. Comfort is measured by GCQ (General Comfort
Questionarre), Breastmilk Production is measured by Weighing Test. The data were
measured before and after the action, then analyzed with ANOVA with α≤ 0.05.
Result of analysis for convenience obtained p value= 0.035 which means there
is difference Comfort significantly between oksitosin massage and control group. The
results of breast milk production measurement obtained p value=0.013 which means
there is a significant difference in milk production between oxytocin and control group
massage.
Oxytocin massage can improve comfort and production of breast milk in
postpartum mother. It is therefore necessary to be used as an alternative intervention in
the care of the Postpartum mother, especially on the issue of lactation, and the nurse
needs to teach this oxytocin massage technique to the patient and family, so that the
family is more involved in supporting the Exclusive Breastfeeding Program.
09
post test design with control group. responden tentang kenyamanan yang
Rancangan ini berupaya untuk mereka rasakan. Penilaian ini
mengungkapkan hubungan sebab menggunakan skor 1-10, semakin
akibat dengan cara melibatkan tinggi nilai diartikan bahwa pasien
kelompok kontrol dan kelompok memiliki tingkat kenyamanan paling
ekperimental. Dalam rancangan ini tinggi. Penilaian terhadap produksi
intervensi pijat oksitosin dilakukan ASI dapat menggunakan beberapa
pada kelompok intervensi ke 1 kriteria sebagai acuan untuk
(Kelompok A) dan pada Kelompok B mengetahui peningkatan produksi ASI.
(Kelompok Kontrol) tidak dilakukan Untuk mengetahui perkiraan ASI yang
tindakan. Populasi dalam penelitian ini keluar, menggunakan weighing test.
adalah Ibu postpartum primipara di Pada metode ini, bayi ditimbang setiap
RSUD Kabupaten Kediri. Penelitian ini kali sebelum dan sesudah disusui tanpa
dilakukan pada bulan Januari – April mengganti baju ataupun diapers.
2018. Perbedaan berat badan bayi (dalam
Teknik pengambilan sampel gram) dipertimbangkan sebagai
pada penelitian ini menggunakan perkiraan volume air susu yang
nonprobability sampling yaitu dikonsumsi (dalam mililiter). Tes ini
Consecutive sampling yang merupakan biasa digunakan peneliti untuk
teknik pengambilan sampel dengan mengukur intake susu pada bayi yang
mengambil semua subjek yang ada dan disusui ibunya maupun yang
memenuhi kriteria yang sesuai dengan menggunakan susu formula. Pada
penelitian dalam kurun waktu tertentu praktik klinis, prosedur ini digunakan
hingga jumlah subjek yang diperlukan untuk mengevaluasi keadekuatan
terpenuhi. Jumlah sampel minimal intake ASI pada bayi yang
yang akan diambil untuk penelitian ini menunjukkan tanda-tanda
sebanyak 9 ibu post partum untuk pertumbbuhan yang terhambat
kelompok Intervensi dan 9 ibu (Scanlon, Serdula, Davis & Bowman,
postppartum untuk kelompok kontrol 2002).
yang memenuhi kriteria inklusi. Analisa data yang digunakan adalah
Instrumen yang digunakan dalam dengan uji statistik parametrik
penelitian ini adalah Panduan Analysis of Variance (ANOVA).
pelaksanaan Pijat Oksitosin dengan Pengambilan keputusan hasil analisis
modul yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan cara membandingkan nilai
dengan pedoman pelaksanaan Pijat signifikansi (p) dengan nilai α, jika p ≥
Oksitosin. Untuk variabel Kenyamanan α, maka Ho diterima, jika p < α Ho
diukur menggunakan kuisioner ditolak.
General Comfort Questionarre (GCQ)
yang berisi 48 pertanyaan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
pilihan jawaban berupa angka 1, 2, 3,
4. GCQ dibuat oleh Kolcaba. Kategori Pada tabel berikut akan
penilaiannya yaitu secara interval dijelaskan hasil penelitian tentang
mulai skor 48 – skor 192). Untuk penerapan pijat oksitosin dalam
validasi quisioner digunakan juga meningkatkan produksi asi ibu
lembar verbal rating scale dari kolcaba postpartum.
yang meliputi pernyataan dari
10
Pengukuran kenyamanan yang berkurang karena ibu berhenti
dilakukan kepada responden sebelum menyusui sehingga produksi ASI juga
diberikan tindakan pijat oksitosin akan menurun (Suradi, 2004).
menggunakan skala interval didapatkan Penurunan produksi ASI ini
peningkatan kenyamanan pada dikarenakan penurunan hormon
responden. Pada beberapa responden oksitosin yang fungsinya untuk
mengalami penurunan kenyamanan meningkatkan kontraktilitas kelenjar
karena ibu mengalami puting lecet dan payudara untuk pengeluaran ASI.
ibu mengatakan setiap kali menyusui Hormon oksitosin juga merupakan
merasakan sakit pada putingnya, hal ini hormon yang bisa dipicu keluarnya
menimbulkan penurunan kenyamanan ketika ibu merasa nyaman.
pada ibu. Dari hasil uji statistik dengan
Puting lecet merupakan salah uji statistik parametrik Analysis of
satu faktor yang bisa menurunkan Variance (ANOVA) didapatkan ada
kenyamanan pada ibu menyusui yang perbedaan antara kelompok pijat
secara tidak langsung bisa menurunkan oksitosin dan kelompok yang tidak
produksi ASI. Ibu menyusui sering dilakukan perlakuan dengan nilai p =
berhenti menyusui karena faktor 0,035 (p < 0.05) yang berarti ada
ketidaknyamanan yang ibu rasakan. perbedaan yang signifikan antara
Rangsangan isapan bayi otomatis kelompok.
11
berakibat bayi yang haus menjadi tidak (circulus vitiosus) dengan akibat
puas, dan bayi akan menangis ketika kegagalan dalam menyusui
disusui. Ketidakpuasan ini akan (Machfuddin, 2004). Untuk memutus
menyebabkan pemicu stress dan lingkaran setan inilah, peneliti
ketidaknyamanan bagi ibu dan akan berupaya untuk meningkatkan
semakin menurunkan produksi hormon kenyamanan pada ibu menyusui
oksitosin. Bayi yang haus dan tidak dengan melakukan tindakan pijat
puas menyusu ini berusaha untuk oksitosin dimana tujuannya adalah
mendapatkan ASI yang cukup dengan untuk
cara menambah kuat hisapannya meningkatkan produksi hormon
sehingga bisa menimbulkan lecet pada oksitosin dan meningkatkan
puting yang bisa menyebabkan kenyamanan ibu menyusui. Hormon
ketidaknyamanan pada ibu. Hal ini juga oksitosin ini mampu untuk
akan menambah stress dan meningkatkan kontraksi pada mioepitel
ketidaknyamanan pada ibu sehingga kelenjar mammae dan akan
akan terbentuk lingkaran setan meningkatkan kelancaran ASI.
12
meningkatkan hormon oksitosin dan maternitas untuk pelaksanaan tindakan
kenyamanan Ibu sehingga bisa keperawatan pada ibu menyusui. Dan
meningkatkan reflek let down. hendaknya diberikan Health Education
Manfaat pijat oksitosin adalah pada Ibu Postpartum dan suami,
membantu ibu secara psikologis, supaya suami bisa membantu Ibu
menenangkan, tidak stress; menyusui dalam intervensi pijat
membangkitkan rasa percaya diri; oksitosin karena pijat oksitosin yang
membantu ibu agar mempunyai pikiran dilakukan suami akan semakin
dan perasaan baik tentang bayinya, meningkatkan kenyamanan Ibu
meningkatkan produksi ASI; menyusui. Untuk itu, pijat oksitosin
memperlancar ASI; melepas lelah, perlu digunakan sebagai intervensi
ekonomis serta praktis (Wijayanti & alternatif dalam melakukan perawatan
Setiyaningsih, 2017). Oksitosin dapat pada Ibu Postpartum terutama terkait
meningkatkan durasi menyusui dan masalah laktasi, dan perawat perlu
produksi ASI, kita dapat ketahui bahwa mengajarkan teknik pijat oksitosin ini
peningkatan kadar hormon oksitosin kepada pasien dan keluarga, supaya
sangat diperlukan untuk keberhasilan keluarga lebih berperan serta dalam
ASI Eksklusif.(Odent, 2013). mendukung program pemberian ASI
Pijat oksitosin efektif dapat Eksklusif.
meningkatkan Kenyamanan dan
produksi ASI karena dengan melakukan KEPUSTAKAAN
pemijatan sepanjang daerah tulang Abdurachman, 2005. Pengaruh Laser
belakang (vertebrae) sampai tulang pada Titik Pishu terhadap
costae kelima-keenam akan membuat Jumlah dan Fungsi sel β
ibu merasa rileks dan nyaman Pancreas Tikus Putih Galur
merangsang hormon prolaktin dan Wistar yang Telah Diinjeksi
oksitosin setelah melahirkan (Wijayanti Streptozotocin. Disertasi.
& Setiyaningsih, 2017). Pada ibu yang Universitas Airlangga
dilakukan pijat oksitosin terbukti bisa Surabaya.
terjadi peningkatan produksi ASI.
PeningkatanproduksiASIini Adikara, RTS, 2008. Pengobatan
disebabkan karena peningkatan Akupresur untuk Kesehatan.
kenyamanan pada ibu yang secara DPP Asosiasi Chiropractor dan
otomatis akan merangsang keluarnya Akupresur Seluruh Indonesia
hormon oksitosin ini. Dan efek dari
hormon oksitosin ini merangsang
pengeluaran ASI pada ibu menyusui. Anamed, 2013. Insufisient lactation.
Ana-med acupuncture. Diakses
SIMPULAN DAN SARAN di website www.ana-med.co.nz
13
Fakultas Kedokteran Program
Studi Ilmu Keperawatan. Odent, M. R. (2013). Synthetic
oxytocin and breastfeeding :
Biancuzzo, M. (2003). Breastfeeding Reasons for testing an hypothesis.
the newborn: Clinical Medical Hypotheses, 81(5), 889–
strategies for nurses. St. Louis: 891.
Mosby. https://doi.org/10.1016/j.mehy.20
13.07.044
Binns, C., Scott, J (2002).
Breastfeeding: Reason for Rahayu, D., & Yunarsih. (2017).
starting, reason for stopping and FAKTOR PREDISPOSISI
problems along the way, YANG MEMPENGARUHI
Breastfeeding Review, Volume KEBERHASILAN PEMBERIAN
10, No 2, pp 13-19. ASI EKSKLUSIF
BERDASARKAN TEORI
Greiner, T. (2014). Exclusive MATERNAL ROLE
breastfeeding : measurement and ATTAINMENT RAMONA T
indicators, 9(1), 1–6. MERCER. Jurnal Ilmu
https://doi.org/10.1186/1746- Kesehatan, 6(1), 48–55.
4358-9-18
Rahayu, D., Yunitasari, E., & Santoso,
Juanita, F. (2013). RELAKSASI B. (2015). PRODUKSI ASI IBU
AUTOGENIC TRAINING DENGAN INTERVENSI
UNTUK MEMBANTU ACUPRESURE POINT FOR
KEBERHASILAN MASA LACTATION DAN PIJAT
AWAL LAKTASI PADA IBU OKSITOSIN. Jurnal Ners, 10(1),
POSTPARTUM. Jurnal Ners, 9–19.
8(2), 283–294.
Ramadani, M., & Hadi, E. N. (2009).
Juanita, F. (2016). PENINGKATAN Dukungan Suami dalam
DURASI PEMBERIAN ASI Pemberian ASI Eksklusif di
PADA IBU POST PARTUM Wilayah Kerja Puskesmas Air
MELALUI RELAKSASI Tawar Kota Padang , Sumatera
AUTOGENIC TRAINING. Barat, 16424, 1–6.
Jurnal Keperawatan Indonesia,
19(1), 24–32. Riordan J & Aurbach, K. G (2010).
Breastfeeding and Human
Kolcaba (2011). Comfort Theory Lactation. London: Jones an
Kolcba. barlett Publishers International
http.currentnursing.com.
Diakses pada tanggal 26 Wijayanti, T., & Setiyaningsih, A.
September 2017. (2017). PERBEDAAN METODE
PIJAT OKSITOSIN DAN
Machfuddin, E, (2004). Refrat BREAST CARE DALAM
Patofisiologi Pembentukan MENINGKATKAN PRODUKSI
ASI. Palembang: Departemen ASI PADA IBU POST
Obstetri dan Ginekologi PARTUM. Jurnal Komunikasi
Fakultas Kedokteran Kesehatan, VIII(2), 1–12.
Universitas Sriwijaya.
13
14