Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM DENGAN

PENERAPAN PIJAT OKSITOKSIN UNTUK MENINGKATKAN


PRODUKSI ASI

LENI MARLINA
E1714401018

Universitas Muhammadiyah Tasikamalaya


2017
Metode Studi Kasus

Desain Penelitian

Framework

Database

Subyek literatur

Kata Kunci
Jenis data
KRITERIA INKLUSI DAN
EKSKLUSI
Outcomes : Dari ke tiga jurnal yang di
telaah bahwa didapatkan hasil yang
signifikan setelah dilakukan pijat oksitosin
terhadap peningkatanproduksi ASI

Populasi :
Dari ketiga jurnal yang telah di telaah terdapat
populasi ibu nifas hari pertama sebanyak 30 Desain Penelitian: Desain
responden, ibu nifas yang menyusui bayinya penelitian dari ke tiga jurnal
Times /Bahasa :2019 dan
sebanyak 34 responden, dan ibu post partum tersebut menggunakan kuasi 2020/Indonesia
spontan sebanyak 30 responden. Sehingga
secara keseluruhan didapatkan sebanyak 94
eksperimen
responden.

Intervensi: Terapi
mandiri : Pijat oksitoksin Comparison: Tidak
untuk meningkatkan ada perbandingan
produksi ASI
 BAB IV Hasil dan Pembahasan
 Hasil Telaah Jurnal
Dari 3 jurnal yang telah ditelaah dengan jurnal dengan Judul
“PENGARUH PIJAT OKSITOKSIN TERHADAP PENINGKATAN
PRODUKSI ASI” berdasarkan penelitian Manurung, Riyanti Herna.Triananinsi,
Nurhidayat Sulaeman, Ridawati, tahun publikasi 2019-2020. Ketiga jurnal
tersebut mengunakan Desain penelitian Quasi Experiment, Variabel nya adalah
Ibu post partum/ibu nifas, Sampel dari ketiga jurnal tersebut ada yang 30
responden, 30 Responden dan 34 responden sehingga jumlah semuanya adalah
92 responden, Instrumen yang di gunakan dari ketiga jurnal tersebut
menggunakan lembar observasi, analisis yang di gunakan adalah Independent
sampel Test-T, Uji Man Whitney U, dan Uji wilcoxon. Kemudian hasil yang di
dapatkan h0 ditolak dan H1 diterima, dari ketiga jurnal tersebut yaitu adanya
pengaruh yang signifikan setelah dilakukan pijat oksitoksin
Hasil telaah Asuhan Keperawatan pada Ny I dengan penerapan pijat oksitoksin

Pengkajian Diagnosa Intervensi implementasi Evaluasi

Ketidakefektifan S: Pasien
pemberian ASI
berhubungan dengan
mengatakan
DO: ASI belum keluar suplai ASI tidak cukup Lakukan teknik relaksasi merasa lebih
pada saat di perah, .
ditandai dengan DO: (pijat oksitoksin) untuk nyaman, rileks
Payudara teraba keras, ASI belum keluar pada melancarkan ASI, dan paham,
pasien terlihat sakit saat saat di perah, Payudara Ajarkan langkah-langkah
payudaranya di pegang, O: ASI terlihat
teraba keras, pasien pijat okstoksin, Pantau keluar saat di
Bayi menangis setelah terlihat sakit saat pembengkakan payudara Implementasi
menyusu. DS: Pasien payudaranya di pegang, yang berhubungan berdasarkan perah,
mengatakan ASI belum Bayi menangis setelah dengan perencanan A:
keluar, Pasien menyusu. DS: Pasien ketidaknyamanan,Libatk Ketidakefektifa
mengatakan nyeri pada mengatakan ASI belum an keluaga untuk n pemberian
kedua payudara jika di keluar, Pasien memberikan dukungan
pegang ASI teratasi
mengatakan nyeri pada P: Monitor
kedua payudara jika di
pegang
pengluaran ASI
PEMBAHASAN

No Kasus Berdasarkan Teori opini


1 Hasil telaah dari ke tiga jurnal Pijatan oksitoksin mampu pijat oksitoksin ini memang
tentang pijat oksitoksin dapat di memicu hormon oksitosin efektif untuk meningkatkan
simpulkan bahwa pijat oksitoksin yang dilakukan untuk produksi ASI karena adanya
dapat di gunakan untuk mengeluarkan ASI. Karena itu sentuhan atau pijatan yang
meningkatkan produksi ASI. pijatan ini dikenal dengan bisa membuat ibu tenang
Ketidaklancaran ASI merupakan nama pijat oksitosin. Oksitosin dan rileks sehingga
ketidaknyamanan yang dirasakan ibu adalah hormon yang bereaksi produksi ASI pun bisa
post partum. Pijat oksitoksin di ketika tubuh mendapat meningkat tidak lupa pula
lakukan selama 3-5 menit dalam sentuhan. Hormon oksitosin nutrisi bayi juga terpenuhi.
sehari 2 kali sesuai SOP yang ada. dapat membuat seseorang Oleh karena itu pijat
Hasil responden menunjukan adanya bahagia dan tidak merasa oksitoksin ini
peningkatan produksi ASI setelah sakit, serta memberi stimulasi direkomendasikan untuk
dilakukan pijat oksitoksin. pada puting untuk membantu ibu yang mengalami
Peningkatan jumlah produksi ASI ini porses menyusui. Dampak masalah ASI tidak cukup.
terjadi karena hormon oksitoksin yang di berikan oleh pijat
terangsang pada saat di lakukan oksitoksin adalah
sentuhan atau pijatan pada punggung meningkatkan produksi ASI,
dan membuat tenang.
Asuhan Keperawatan pada Ny I dengan penerapan pijat oksitoksin
Kasus Teori SDKI
DO: ASI belum keluar pada saat di perah, data mayor: Subyektif (Kelelahan maternal, kecemasan maternal).
Payudara teraba keras, pasien terlihat sakit saat Objektif (bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu, ASI tidak
payudaranya di pegang, Bayi menangis setelah menetes atau memancar, BAK bayi kurang dari delapan kali dalam 24
menyusu. DS: Pasien mengatakan ASI belum jam, serta nyeri atau lecet terus menerus setelah minggu kedua. Data
keluar, Pasien mengatakan nyeri pada kedua minor: Subyektif (tidak tersedia). Objektif: (intake bayi tidak adekuat,
payudara jika di pegang bayi menghisap tidak terus menerus, bayi menangis saat disusui, bayi
rewel dan menangis terus dalam jam- jam pertama setelah menyusui,
menolak untuk menghisap.)
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan reflek
dengan suplai ASI tidak cukup ditandai dengan oksitosin dibuktikan dengan kelelahan maternal dan kecemasan
DO: ASI belum keluar pada saat di perah, maternal, bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu, ASI tidak
Payudara teraba keras, pasien terlihat sakit saat menetes atau memancar.
payudaranya di pegang, Bayi menangis setelah
menyusu. DS: Pasien mengatakan ASI belum
keluar, Pasien mengatakan nyeri pada kedua
payudara jika di pegang
1. Lakukan teknik relaksasi (pijat 1.Edukasi Menyusui
oksitoksin) untuk melancarkan ASI, 2.Terapi relaksasi: Pijat oksitosin
2. Ajarkan langkah-langkah pijat 3. Edukasi Nutrisi Bayi
okstoksin, Pantau pembengkakan
payudara yang berhubungan dengan
ketidaknyamanan
3. Libatkan keluaga untuk memberikan
dukungan

Implementasi berdasarkan rencana Implementasi berdasarkan rencana keperawatan


keperawatan
S: Pasien mengatakan merasa lebih S: Klien mengatakan kelelahan dan kecemasan yang dialami berkurang
nyaman, rileks dan paham, O: Perlekatan bayi pada payudara ibu tampak meningkat, Tetesan ASI
O: ASI terlihat keluar saat di perah, tampak meningkat, Suplai ASI tampak adekuat
A: Ketidakefektifan pemberian ASI Bayi tampak tidak rewel
teratasi A: Tujuan tercapai apabila respon pasien sesuai dengan tujuan dan kriteria
P: Monitor pengluaran ASI hasil
Tujuan belum tercapai apabila respon klien tidak sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan
P: Pertahankan kondisi klien apabila tujuan tercapai
Lanjutkan intervensi apabila terdapat tujuan yang belum mampu dicapai
oleh klien
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

 Pengkajian
 Diagnosa keperawatan
 Intervensi
 Implementasi
 Evaluasi
SARAN

 Bagi Institusi Rumah Sakit


 Bagi Responden
Bagi FIKes Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
SEKIAN DAN TERIMAKASIH…..!!!

We are Maternity..

Anda mungkin juga menyukai