Disusun oleh :
PSKB A / KELOMPOK 2
1. Nirmala Firdauzi (185070600111025)
2. Widya Pratiwi (185070600111026)
3. Ida Ayu N. G. P (185070600111028)
4. Eri Kurniasari (185070600111029)
5. Ayu Andani (185070600111030)
6. Fina Cinthya Pratiwi (185070600111031)
7. Intan Zahiroh (185070600111032)
8. Via Laili Khusnyah (185070600111033)
9. Rifka Kamalia Afifah (185070600111034)
10. Yulia Afwinda Saputri (185070600111035)
11. Berliana Salsabila A. P (185070600111036)
12. Intan Salsa Cahyani (185070600111037)
13. Widyasuci Ardwiyanti (185070601111001)
14. Sheila Alfaroz (185070601111002)
15. Siti Amaliah (185070601111003)
16. Hijjayanti Halimatussa’diyah (185070601111004)
17. Ayu Andrian Tohalifah (185070601111005)
18. Mimaul Sahroh (185070601111006)
S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
FORMAT PENDOKUMENTSASIAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL TM I DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PADA Ny. “F” DI PRAKTIK
MANDIRI BIDAN KARTONYONO
A. Data Subjektif
1. Identitas/Biodata
IDENTITAS KLIEN IDENTITAS SUAMI
4) Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari. (Sulistyawati, 2012).
5) Pendidikan pasien
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya (Sulistyawati, 2012).
6) Pekerjaan pasien
Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi
yang akan didapatnya. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa ibu yang bekerja
mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja,
karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi
dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan
informasi seputar keadaannya (Sulistyawati, 2012).
7) Alamat pasien
Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan (Sulistyawati, 2012).
2. Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan berkonsultasi mengenai keluahan yang dialaminya.
3. Keluhan utama
a) mual dan muntah setiap pagi 3-5x/hari
b) pusing
c) mudah lelah
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan (Ari
sulistyawati,2012). Pada kasus Emesis Gravidarum keluhan yang muncul yaitu rasa mual, bahkan
sampai muntah, nafsu makan berkurang, mudah lelah, dan emosi yang cenderung tidak stabil
(Manuaba, 2012).
4. Riwayat Obstetri
a. Menarche : Ibu mengatakan haid pada umur 13 tahun
b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya 28 hari
c. Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 6-7 hari
d. Banyaknya : Ibu mengatakan dalam sehari ganti pembalut 2-3 x/hari
e. Teratur / tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur
f. Sifat darah : Ibu mengatakan darahnya encer berwarna merah kehitaman kadang ada
gumpalan.
g. Dismenorhoe : Ibu mengatakan saat haid h a r i p e r t a m a terkadang merasakan nyeri
pada bagian perut.
Data ini penting diketahui oleh tenaga kesehatan sebagai data acuan jika pasien mengalami penyulit
postpartum (Sulistyawati, 2012). Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi
antara lain : Menarche, siklus, lama, banyaknya, teratur/tidak teratur, sifat darah, dan dismenorhoe.
5. Riwayat Hamil
a. HPHT : 10 Oktober 2019
b. HPL :
c. Keluhan keluhan pada
Trimester I : mual dan muntah setiap pagi 3-5x/hari, mual, muntah
Trimester II:
Trimester III:
Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah keadaan ibu hamil Emesis
Gravidarum menderita sakit flu, batuk, maupun demam (Sulistyawati, 2012).
b. Riwayat penyakit sistemik
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu hamil diantaranya yaitu
jantung, ginjal, asma, TBC, DM, hipertensi, epilepsi, dan lain-lain (Sulistyawati, 2012).
7. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya baik dari pihak ayah maupun ibu tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti hipertensi, DN, dan asma.
Dikaji untuk memberitahu adanya penyakit menurun seperti diabetes mellitus, hipertensi, kehamilan
kembar dan kelainan bawaan (Sulistyawati, 2012).
Nutrisi dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama hamil apakah mengalami
perubahan, frekwensi makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan, serta berapa banyak
ibu minum dalam satu hari. Pada ibu hamil dengan Emesis Gravidarum asupan makan dan minum
ibu berkurang, ibu mengalami mual dan muntah setelah makan (Manuaba, 2012).
b. Eliminasi
i. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan BAB 1
kali/sehari konsistensi lunak warna kuning kecoklatan, bau khas feces. BAK 4-5 kali/hari dengan
warna kuning jernih dan berbau khas urin.
ii. Selama Hamil : Ibu mengatakan BAB 1
kali/hari konsistensi lembek warna kuning kecoklatan dan berbau khas fecec. BAK 5-6 kali/hari
warna kuning jernih dan bau khas urun.
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK pasien sebelum dan selama hamil, BAB meliputi
frekwensi, jumlah, konsisten, dan bau, serta kebiasaan BAK meliputi frekwensi, warna, dan jumlah.
Pada kasus Emesis Gravidarum frekwensi urin berkurang, karena mual dan muntah yang dirasakan
(Manuaba, 2012).
c. Aktifitas
i. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan aktivitasnya bekerja dipabrik kertas dan melakukan pekerjaan
rumah.
ii. Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil aktifitas pekerjaan rumahnya sangat terganggu
Dikaji untuk mengetahui pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada kasus Emesis Gravidarum
aktivitasnya sedikit terganggu (Sulistyawati, 2012).
d. Istirahat / Tidur :
i. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 8 jam.
ii. Selama Hamil : Ibu mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 6-7 jam.
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama kebiasaan tidur sian dan tidur
malam. Pada kasus Emesis Gravidarum kebutuhan istirahat akan berkurang karena adanya
gangguan rasa nyaman ibu mengalami mual dan muntah (Sulistywati, 2012).
e. Seksualitas
i. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3 kali dalam seminggu
dan tidak ada keluahan.
ii. Selama Hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali dalam seminggu dan
tidak ada keluhan.
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dan ada keluhan atau tidak
selama melakukan aktivitas seksual (Sulistyawati, 2012).
f. Penggunaan obat – obatan / rokok
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan selain dari bidan, dan ibu tidakperokok.
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok dan pemakai obat-obatan selama hamil atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
g. Personal Hygiene:
i. Sebelum Hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, gosok gigi
2 kali sehari, dan keramas 3 kali dalam seminggu.
ii. Selama Hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, gosok gigi
2 kali sehari, dan keramas 3 kali dalam seminggu.
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan yang dilakukan dalam perawatan kebersihan diri diantaranya,
mandi ,keramas, ganti baju dan celana, dan kebersihan kuku (Sulistyawati, 2012).
14. Psikosial budaya
2. Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang dihitung dalam 1 menit, denyut nadi normal adalah 70
x/menit sampai 88 x/menit (Syaifudin, 2008)
3. Pernafasan
Untuk mengetahui frekwensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit, respirasi normal 12 x/menit
samapai 20 x/menit (Syaifudin, 2008).
4. Suhu
Untuk mengetahui suhu badab klien kemungkinan demam atau febris yang merupakan gejala adanya
infeksi yang berdampak pada kehamilan, suhu diukur dengan menggunakan skala derajat celcius.
Batas normalnya 36,50C sampai 37,20C (Syaifudin, 2008).
d. TB : 155 cm
e. BB sebelum hamil: 64 kg
f. BB sekarang: 66 kg
Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan pasien selama hamil, penambahan berat badan
rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu, tetapi nilai normal untuk penambahan berat badan selama kehamilan 9-
12 kg . Pada kasus dengan emesis gravidarum penurunan berat badan rata-rata 0,5-1 kg/minggu
(Sulistyawati, 2011).
g. LiLA: 26,5 cm
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar lengan normal yaitu 23,5 cm
(Sulistyawati, 2011).
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a.Kepala
Rambut : Hitam, bersih, tidak mudah rontok, bergelombang, dan tidak berketombe.
Untuk mengetahui warna rambut klien, kebersihan rambut (Sulistyawati, 2011).
Muka : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum, dan tidak pucat.
Untuk mengetahui keadaan muka pucat atau tidak ada oedema dan cloasma gravidarum atau tidak
(Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil Emesis Gravidarum muka terlihat sedikit pucat (Sulistyawati,
2011).
b.Mata
Oedema : Tidak oedema
Conjungtiv : Merah muda
Sklera : Putih
Untuk mengetahui warna conjungtiva dan sklera, kebersihan mata, ada kelainan atau tidak dan
adakah gangguan penglihatan seperti rabun jauh/dekat. (Sulistywati, 2011). Pada ibu hamil dengan
Emesis Gravidarum conjungtiva pucat sklera putih (Sulistyawati, 2011)
c. Hidung : Simetris, normal, bersih, tidak ada secret, dan tidak ada benjolan.
mengetahui kebersihan hidung klien ada polip atau tidak, apakah klien alergi terhadap debu atau
tidak (Sulistyawati, 2011).
d.Telinga : Normal, simetris, tidak ada serumen.
Untuk mengetahui kebersihan telinga klien serta ada gangguan pendengaran atau tidak (Sulistyawati,
2011).
e.Mulut / gigi / gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, gusi tidak berdarah.
Untuk mengetahui keadaan bibir, lidah dan gigi klien. Mengkaji warna bibir, integritas (lembab, kering
atau pecah-pecah). Mengkaji lidah klien tentang kebersihan serta gigi klien tentang kebersihan gigi,
caries atau tidak serta gangguan pada bau mulut (Sulistyawati, 2011).
f. Leher
a) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok
b) Tumor : Tidak ada pembesaran tumor
c) Pembesaran Kelenjar Limfe :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Untuk mengetahu apakah ada pembesaran kelenjar gondok, limfe, dan pembesaran tumor
(Sulistyawati, 2011).
g.Dada dan Axilla
a) Mammae
(1) Membesar : Normal
(2) Tumor : Tidak ada benjolan
b) Axilla
(1) Benjolan : Tidak ada benjolan
(2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak, ada tumor atau tidak, simetris atau tidak,
aerola hiperpigmentasi atau tidak, putting susu menonjol atau tidak, dan kolostrum sudah keluar atau
belum. Keadaan axilla adakah benjolan atau nyeri (Sulistyawati, 2011).
h.Ektremitas
a) Varices : Tidak ada varices
b) Oedema : Tidak oedema
c) Reflek Patella : Kanan dan kiri positif
d) Kuku : Bersih
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varicess, reflek patella positif atau negatif,
betis merah, lembek atau keras (Sulistyawati, 2011).
i. Abdomen
1. Inspeksi
Untuk mengkaji pembesaran perut ibu sesuai kehamilan atau tidak, bentuk perut memanjang atau
melintang, lineaalba atau nigra, striealbican atau livide, ada kelainan atau tidak, pergerakan janin
sudah dirasakan ibu atau belum (Sulistyawati, 2011).
a) Pembesaran Perut : Sesuai umur kehamilan
b) Bentuk perut : Memanjang
c) Strie Albican / Livide : Linea nigra
d) Kelainan : Tidak ada kelaianan
e) Pergerakan janin : Belum teraba
2. Palpasi
Menurut Manuaba (2012), yaitu :
(1) Kontraksi : Untuk mengkaji apakah sudah dirasakan klien atau tidak.
(2) Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus.
(3) Leopold II : Untuk menentukan bagian kanan dan bagian kiri pada perut ibu.
(4) Leopold III : Untuk mengetahui bagian apa yang terdapat dibagian bawah perut dan
apakah bagian bawah tersebut sudah masuk atau belum pada pintu atas
panggul.
(5) Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa masuknya bagian bawah janin ke dalam
rongga panggul.
(6) TBJ : Untuk mengetahui tafsiran berat janin. Dihitung dengan cara TFU. Bila
kepala janin sudah masuk panggul dikurangi 11, dan bila kepala janin
belum masuk panggul dikurangi 12.
a) Pergerakan janin : Belum teraba gerakan janin
b) Leopold I : Tidak dilakukan
c) Leopold II : Tidak dilakukan
d) Leopold III : Tidak dilakukan
e) Leopold IV : Tidak dilakukan
f) TFU Mc Donald : Tidak dilakukan
g) TBJ : Tidak dilakukan
3. Auskultasi
Dikaji untuk mengetahui adanya DJJ karena merupakan tanda pasti kehamilan. Terdengarnya DJJ
menunjukkan bahwa janin dalam keadaan hidup (Manuaba, 2012).
DJJ: Punctum maximum : Tidak dilakukan
Frekwensi : Tidakdilakukan
Teratur/Tidak : Tidak dilakukan
j. Pemeriksaan Panggul
Untuk mengkaji keadaan panggul ibu seperti, kesan panggul ibu apakah normal atau tidak, distantia
spinarum, distantia kristarum, konjugata eskterna, dan lingkar panggul (Sulistyawati, 2011).
a) Kesan panggul : Normal
b) Distantia spinarum : Tidak dilakukan
c) Distantia Kristarum : Tidak dilakukan
d) Konjugata Eksternal : Tidak dilakukan
e) Lingkar panggul : Tidak dilakukan
k. Anogenital
1. Vulva Vagina
Varices : Tidak ada varices di vulva
Luka : Tidak ada luka
Kemerahan : Tidak ada kemerahan
Nyeri :Tidak ada nyeri tekan
Kelenjar bartolini :Tidak ada pembesaran
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada pengeluaran pervaginam
Untuk mengkaji adanya varices atau tidak, ada luka atau tidak, kemerahan atau tidak, ada nyeri atau
tidak, ada kelenjar bartolini atau tidak, dan ada pengeluaran pervaginam atau tidak (Sulistyawati,
2011)
2. Perinium
Keadaan Luka : Tidak ada luka di perinium
Lain-lain : Tidak ada
Untuk mengkaji adakah bekas luka atau tidak
3. Anus
Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid di anus
Lain – lain : Tidak ada
Untuk mengkaji apakah ada hemoroid atau tidak (Sulistyawati, 2011).
l. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Belum dilakukan
Pemeriksaan penunjang lain : Belum dilakukan
Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan laboratorium pada kasus Emesis Gravidarum dikaji
dengan pemeriksaan USG untuk mengetahui tanda-tanda pasti kehamilan yaitu terlihat adanya
kantong kehamilan dan ada gambaran embrio. Kemudian diperiksa berapa kadar HB klien
(Sulistyawati, 2011).
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH & KEBUTUHAN
Pada langkah kedua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari
perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan
data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati,2011).
11. Leher : Tidak ada benjolan , tidak ada pembesaran kelenjar limfe
12. Palpasi abdomen
a. Leopold 1 : Ballotement +
b. Leopold II : Tidak dilakukan
c. Leopold III : Tidak dilakukan
d. Leopold IV : Tidak dilakukan
13. TBJ : Tidak dilakukan
14. USG : Tidak dilakukan
ii. MASALAH
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” atau “diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai
karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosanya (Sulistyawati, 2011). Masalah
yang muncul pada kasus Emesis Gravidarum adalah ibu merasa cemas dengan kehamilannya
(Sulistyawati, 2012).
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena ibu mengalami mual dan muntah berupa cairan.
iii. KEBUTUHAN
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya.
Contohnya kebutuhan untuk KIE dan bimbingan tentang perawatan kehamilannya (Sulistyawati,
2012). Kebutuhan pada kasus Emesis Gravidarum yaitu memberikan konseling pada ibu dan motivasi
dukungan pada ibu (Sulistyawati, 2012).
1. Memberi support mental pada ibu
2. Memberi penjelasan tentang mual muntah yang sedang dialami oleh ibu
III. DIAGNOSA POTENSIAL/ MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi Hiperemesis Gravidarum
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosis atau masalah potensial benar-benar terjadi (Sulistyawati, 2012). Dari kasus Emesis
Gravidarum didapatkan diagnosa potensial terjadinya dehidrasi, jika tidak segera diatasi akan
mengarah ke Hiperemesis Gravidarum (Sulistyawati, 2012).
Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC
Sulistyawati dan Nugraheni. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyawati. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
Syaifudin, A.B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka sarwono Prawirohardjo.
IDENTITAS IBU
Nama: Nirmala Firdauzi
Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan bila ada kesamaan nama dengan klien lainnya
Umur : 24 th
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan klien. Dalam kurun waktu
reproduksi sehat, dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Pada sebagian ibu
pada umur < 20 tahun organ reproduksinya masih belum sempurna ditambah dengan keadaan psikologis dan
mentalnya yang belum siap dapat beresiko mengalami partus lama. Dimana partus lama merupakan salah satu
penyebab dari terjadinya robekan serviks. Sedangkan jika umur ibu >35 tahun maka kerja organ-organ
reproduksinya dan tenaga ibu mulai melemah. Hal ini membuat ibu kesulitan untuk mengejan sehingga beresiko juga
mengalami partus lama yang akan memperbesar resiko terjadi robekan serviks (Setiyaningrum, 2014).
Agama : Islam
Memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Alamat/Telp: Balai desa Toyomarto, Bodean putuk RT 7 RW 4, singosari-Malang/081357918811
Mempermudah hubungan atara bidan dengan klien atau keluarganya apabila diperlukan jika ada keperluan
mendesak.
Pekerjaan : Dosen
Bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya
Pendidikan : S2
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku
kesehatan klien terhadap apa yang dijelaskan dan dinasehatkan oleh bidan atau petugas kesehatan
Buku KIA : punya/belum, diberi tanggal 14 maret 2019
Untuk mengetahui kondisi ibu sebelumnya
IDENTITAS SUAMI
Nama : Park Chanyeol
Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan dan juga untuk memastikan
Umur : 26 th
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur ayah terhadap permasalahan kesehatan sang bayi.
Agama : Islam
Memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Alamat/Telp: Balai desa Toyomarto, Bodean putuk RT 7 RW 4, Singosari Malang/081357918811
Mempermudah hubungan atara bidan dengan klien atau keluarganya apabila diperlukan jika ada keperluan
mendesak.
Pekerjaan : Dosen
Bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya
Pendidikan : S2
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku
kesehatan klien terhadap apa yang dijelaskan dan dinasehatkan oleh bidan atau petugas kesehatan
RIWAYAT PERKAWINAN
Kawin ke :-
Lama kawin :-
Sebab pisah :-
Sebab Meninggal :-
Cerai :-
meninggal :-
Perlu dikaji untuk mengetahui pada usia berapa ibu dan suami menikah,apakah ibu tinggal serumah dengan suami,
berapa kali ibu menikah, lamanya pernikahan ibu sampai sekarang
Keadaan BBL
- P/L
Untuk mengetahui dan menegaskan jenis kelamin anak dan memastikan bahwa anak yang lahir tidak
mengalami sindroma PAIS.
- BERAT
Sebagai tolak ukur peningkatan dan perbedaan dari anak-anak yang dilahirkan oleh ibu.
- SEHAT
Untuk memastikan bahwa anak yang dilahirkan ibu dalam keadaan hidup dan sehat dan sebagai
pembanding dengan kehamilan selanjutnya.
- SAKIT
Sebagai bahan pengevaluasian apakah kematian BBL yang dialami ibu merupakan hal yang genetik atau
tidak sehingga dapat dijadikan evaluasi mengapa anak yang dilahirkan oleh ibu selalu sakit.
- MATI
Sebagai tolak ukur adanya abnormally dalam ibu maupun keluarga yang bersifat genetik.
Keadaan Anak Sekarang
- HIDUP
Untuk memastikan keadaan bayi.
- MATI
Untuk mengetahui alasan mengapa bayi tersebut meninggal dan mengetahui alasan mengapa anak
tersebut meninggal dan untuk memastikan apakah alasan kematian anak sekarang akan mempengaruhi
keadaan bayi yang dikandung saat ini.
KB
Untuk mengetahui rencana kedepan ibu apakah ibu mau menunda kehamilan terlebih dahulu atau untuk
menghentikan kehamilan karena merasa sudah mempunyai anak yang cukup. Dan juga untuk memberikan edukasi
kira-kira alat kontrasepsi apakah yang mungkn cocok untuk ibu setelah melahirkan.
3. SERING BAK
Ibu hamil trimester III sering mengalami keluhan sering Buang Air Kecil (BAK). Apabila sering BAK ini
terjadi pada malam hari akan mengganggu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak, sebentar
– sebentar terbangun karena merasa ingin BAK.
Faktor Penyebab :
1) Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
2) Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
3) Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
Cara meringankan atau mencegah, upayakan untuk tidak menahan BAK, kosongkan kandung kencing
pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi. Apabila BAK
pada malam hari tidak mengganggu tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari. Ibu hamil
dianjurkan untuk membatasi minum yang mengandung diuretiksepertiteh, kopi, cola dengan coffeine. Saat tidur
posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan adalah lebih baik. Ibu hamil harus secara rutin membersihkan
dan mengeringkan alat kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah infeksi saluran kemih.
Rencana Persalinan
1. Golongan darah ibu : A dibantu oleh ayahnya yang bernama Pak Joko (082235769867)
Intervensi : Untuk sumbangan darah (golongan darah, tulis jenis golongan darah ibu hamil) dibantu oleh :
sebutkan nama dan no telfon orang yang mempunyai golongan darah yang sama dan bersedia
menyumbangkan darah (bisa lebih dari 1 orang). Golongan darah perlu ditanyakan karena untuk antisipasi
jika ibu dalam kondiri kritis dan memerlukan sumbangan darah.
2. Penolong : Bidan Ayu, Bidan Mala
Intervensi:
1. Dokter/Bidan : alternatif 1 yang menolong persalinan
2. Dokter/Bidan : alternatif 2 yang menolong persalinan
Dituliskan 2 alternatif penolong untuk antisipasi jika penolong pertama ada kendala
3. Tempat: BPM Melati Indah
Intervensi:
Tulis fasilitas kesehatan tempat bersalin yang dipilih ibu supaya tidak terjadi kebingungan saat akan
melahirkan
4. Pendamping: Suami (Pak Angga) dan ibu istri (Ibu Asri)
Intervensi: Ditulis nama suami dan keluarga yang mendampingi supaya mempermudah dalam pengurusan
administrasi misalnya informed consent
Kesimpulan diagnosa: G2 P0 A1
Intervensi: Dituliskan supaya mempermudah tenaga kesehatan lain untuk melihat kondisi ibu jika ibu
dirujuk dan harus mendapatkan penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Tyastuti,Siti., Heni Puji Wahyuningsih. 2016. Buku : Asuhan Kebidanan Kehamilan.Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta.
Susila, I., ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY “S” GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI
RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2011.
Hidayati, N. and Setiawan, J., 2017. PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS
LAMA. OKSITOSIN: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(2), pp.106-112.
Friyandini, F., Lestari, Y. and Lipoeto, B.I., 2015. Hubungan Kejadian Perdarahan Postpartum dengan Faktor Risiko
Karakteristik Ibu di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Januari 2012-April 2013. Jurnal Kesehatan
Andalas, 4(3).