Anda di halaman 1dari 14

Institut ilmu kesehatan

Developing health expert


Jl. KH. Wachid Hasyim 65 Kediri 64144 Telp. (0354)773299 Fax.(0354)771539
www.iikonline.com e-mail : admin@iikonline.com

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE DENGAN INSERTIO VELAMENTOSA

Nama Mahasiswa : Roxsa Angglesita Suwandhy


NIM : 30719024
Tempat Praktek : BPM
Tanggal / Jam : 13 April 2021 / 09.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Menurut Sulistyawati (2013), biodata yang dikaji meliputi :
 Nama Suami/istri :
nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar mengetahui
identitas, membedakan klien, dan mengenal pasien, dan tidak keliru dalam
memberikan penanganan.
 Usia  : 
digunakan untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan berisiko karena usia
atau tidak (Sulistyawati, 2013 : 220). Apabila usia ibu ≥ 35 tahun atau ≤ 16 tahun
dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain
itu mental ibu belum cukup dewasa.
 Agama  : 
untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya, mengenali
hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang akan diberikan, membimbing
atau mengarahkan pasien dalam berdo’a, dan memberi motivasi pasien sesuai
agamanya, serta untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kesehatan
ibu selama bersalin.
 Pendidikan : 
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan keluarga sebagai dasar dalam
memberikan KIE. 
 Pekerjaan : 
untuk mengetahui aktivitas ibu atau suami setiap hari, mengukur tingkat sosial
ekonomi agar nasehat yang diberikan sesuai
 Suku/bangsa :
untuk mengetahui suku bangsa ibu, petugas dapat mendukung dan memelihara
keyakinan yang meningkatkan adaptasi fisik dan emosinya terhadap persalinan
 Alamat  : 
untuk mengetahui tempat tinggal ibu dimana ibu tinggal secara menetap,
memudahkan menghubungi keluarga, mencegah kekeliruan dan sebagai petunjuk
pada waktu kunjungan rumah.
1. Identitas Klien ( MRS tanggal 13 April 2021 jam 10.00 ) No. Reg.: 0014
Nama Klien : Ny. A Nama Suami : Tn. S
Umur : 30 Umur : 35
Suku / Kebangsaan : Jawa / Indonesia Suku / Kebangsaan : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1 PGSD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Guru SD
Penghasilan :- Penghasilan :2.500.000-3.000.000
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Jl. Hasannudin No.25 Alamat : Jl. Hasannudin No.25
Kenayan, Tulunagung Kenayan,Tulunagung
2. Alasan Datang
Adalah alasan yang membuat pasien datang berhubungan dengan kehamilannya
(Saifudin, 2008).
Datang ke BPM karena kehamilan ganda.

3. Keluhan Utama
Pasien dengan Insertio Velamentosa mengalami Perdarahan yang terjadi segera
setelah ketuban pecah karena pecahnya pembuluh darah yang berasal dari insersio
filamentosa dan melintasi pembukaan (Manuaba, 2004).
Pasien mengkeluhkan bahwa pasien mengalami pendarahan yang terjadi segera
setelah ketuban pecah.

4. Riwayat Pernikahan
Sebagai gambaran mengenal suasana rumah tangga pasangan serta kepastian
mengenai siapa yang akan mendampingi persalinan. Data yang dikaji adalah: usia
menikah petama kali, status pernikahan sah/tidak, lama pernikahan dan perkawinan
yang sekarang dengan suami yang keberapa. Untuk mengetahui apakah ibu hamil
pertama setelah menikah 4 tahun atau lebih dengan suami (primi tua) yang dapat
membahayakan kondisi kesehatan ibu dan janin (Sulistyawati, 2013).

Status Pernikahan : Ya / Tidak ( Coret Yang Tidak sesuai )


Kawin 1 kali

Kawin usia 25 tahun

Lama menikah 5 tahun

5. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Dahulu
o Adanya kemungkinan klien pernah mengalami riwayat diperlukan
uterus seperti seksio sasaria curettage yang berulang-ulang.
o Kemungkinan klien mengalami penyakit hipertensi DM, hemofilia, serta
mengalami penyakit menular seperti hepatitis.
o Kemugkinan pernah mengalami abortus.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-
penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kesehatan
reproduksinya.
o Biasanya terjadi pendarahan tanpa alasan
o Pendarahan tanpa rasa nyeri
o Pendarahan biasanya terjadi sejak triwulan ketiga atau sejak kehamilan
20 minggu
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
o Kemungkinan keluarga pernah mengalami kesulitan kehamilan lainnya
o Kemungkinan ada keluarga yang menderita seperti ini
o Kemungkinan keluarga pernah mengalami kehamilan ganda
o Kemungkinan keluarga menderita penyakit hipertensi DM. hemofilia,
dan penyakit menular lainnya
( https://id.scribd.com/presentation/450860078/insersio-velamentosa-pptx )
a) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu menyatakan tidak sedang menderita penyakit apapun baik menular
(TBC, PMS) maupun menurun ( DM , Hipertensi, asma, dan jantung ).
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit jantung, ginjal,
asma, TBC, Hepatitis, Tekanan darah tinggi, PMS, dan HIV/AIDS dan ibu
mengatakan bahwa ia mengalami pendarahan tanpa rasa nyeri sejak
kehamilan 20 minggu.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga ada riwayat keturunan kembar dan hipertensi
sebelumnya tidak ada riwayat penyakit asma, DM dan jantung.

6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu


Tanggal kelahiran, usia kehamilan aterm atau tidak, bentuk persalinan (spontan, SC,
forcep atau vakum), penolong, tempat, masalah obstetri dalam kehamilan
(preeklamsi, ketuban pecah dini, dll ), dalam persalinan (malpresentasi, drip
oksitosin, dll), dalam nifas (perdarahan, infeksi kandungan, dll), jenis kelamin bayi
(laki-laki/perempuan), berat badan bayi, adakah kelainan kongenital, kondisi anak
sekarang (Hani, 2011).
a) Riwayat Kehamilan dan persalinan
o Multigravida
o Kemungkinan abortus
o Kemungkinan pernah melakukan curettage
b) Riwayat Nifas
o Lochea Libra
o Bagaimana baunya
o Banyaknya 2 kali ganti duk besar
o Tentang laktasi
o Colustrum ada
( https://id.scribd.com/presentation/450860078/insersio-velamentosa-pptx )
Insersi velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda/gemeli, karena pada
kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan menjadi rebutan oleh
janin, sehingga dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali
pusat/ insersi.
( https://slideplayer.info/slide/13891455/ )
Kehamilan Persalinan Nifas Anak Ket
No H/
Umur Penyul Penol Jenis Temp. Penyul Penyul seks BB/PB Menyusui
M

3 Tidak Bidan Spontan BPM Tidak Tidak L 2800 Asi H Tidak


tahun ada ada ada gr / 48 Ekslusif ada
cm.

7. Riwayat Menstruasi
Menurut Rohani (2011), yang perlu dikaji pada riwayat menstruasi adalah:
 Menarche
Menarche pada wanita Indonesia pada usia sekitar 12-16 tahun yang berhubungan
dengan kesuburan wanita dan keluhan-keluhan yang timbul saat menstruasi.
 Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi  yang dialami dengan menstruasi
berikutnya dalam hitungan hari, biasanya sekitar 23-32 hari. Yang berhubungan
HPHT.
 Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan dan
dapat dikaitkan dengan usia kehamilan.
 Keluhan
Beberapa wanita memiliki keluhan ketika mengalami menstruasi. Keluhan yang
biasanya dikeluhkan adalah dysmenorrhea.  
Usia menarche 14 tahun, siklus menstruasi 28-30 hari (teratur/tidak teratur), lama
menstruasi 5-6 hari tiap bulan, banyaknya darah 3x ganti pembalut konsistensi
darah merah segar sedikit kecoklatan, dysmenorhoe ada (sebelum/selama/sesudah
menstruasi), Fluour Albus ada (sebelum/sesudah menstruasi) warna putih bau
tidak gatal tidak, HPHT 13 Agustus 2020, HTP 20 Mei 2021
Keluhan saat haid : ( contreng sesuai dg keluhan )
Disminorhe Spoting Menorrhagia Premenstual
syndroma
8. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang pernah dipakai, efek samping, alasan berhenti menggunakan
alat kontrasepsi, dan alam penggunaan kontrasepsi (Rohani, 2011).
Riwayat KB
Kontrasepsi yang yang pernah digunakan suntik 3 bulan
Lama Pemakaian 2 tahun
Masalah yang dialami tidak ada
Rencana kontrasepsi yang akan datang suntik 3 bulan

9. Pola Kebiasaan Sehari – hari


Pola nutrisi, eliminasi, istirahat tidur, perawatan diri, aktivitas dll pada sebelum hamil
dan saat hamil ini. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada gangguan pada dasar
ibu.
Pola makan : 3 kali/hari, nasi, sayur, lauk
Pola minum ; 6-7 gelas / hari, air putih, susu, jus
Pola eliminasi : BAK 4-5/hr, warna : jernih / kuning/ kuning pekat /
grosshematuri
BAK terkahir jam : 08.00
BAB 1 kali/hr, karakteristik : lembek / keras
BAB terakhir jam : 05.00
Pola istirahat : 6-8 jam/hari, tidur terakhir jam : 05.00
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik atau Lemah
b. Kesadaran : Composmetris / Apatis / Somnolen / Soppar / Koma
c. Tanda – Tanda Vital :
 Tekanan darah : normalnya 110/70 – 120/80 mmHg
(Tekanan darah akan menurun bila ditemui adanya tanda syok )
 Suhu : normalnya 36,5 - 37 ˚C
( Suhu akan meningkat bila terjadi infeksi )
 Nadi : normalnya 60-100x/ menit
( Nadi akan melemah jika ditemui tanda – tanda syok ).
 Pernafasan : frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit,
respirasi normal 20–25 X/ menit (Hani, 2011; h. 115).
( Nafas jika kebutuhan akan oksigen terpenuhi )
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Suhu : 36,8 °C
 Nadi : 86 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit

2. Pemeriksaan Autopometri
a) Berat Badan : Untuk mengetahui faktor obesitas, selama kehamilan
berat
badan naik 9-12 kg (Mufdlilah, 2009)
b) Tinggi Badan : Untuk menentukan kemungkinan adanya panggul sempit
(terutama pada yang pendek) tinggi badan normal ≥ 145
cm (Mufdlilah, 2009).
c) LILA : Untuk mengetahui adanya faktor kurang gizi bila kurang
dari 23,5 cm (Mufdlilah, 2009).
 Tinggi badan : 158 cm
 BB (sebelum hamil) : 68 kg (Sekarang) : 77kg
 LLA : 26 cm

3. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
I. Muka
Apakah muka ibu pucat atau tidak, tampak chloasma gravidarum atau
tidak, adakah oedema. Ibu dengan insertio velamentosa biasanya
terdapat cloasma gravidarum, muka kelihatan pucat.
I. Mata
Adakah gangguan penglihatan, konjungtiva anemis atau tidak, sklera
ikterik atau tidak). Ibu dengan insertio velamentosa biasanya
konjungtiva anemis.
II. Leher
Adakah pembesaran kelenjar tyroid, adakah pembesaran vena jugularis,
adakah pembesaran getah bening.
III. Payudara
Bagaimana pembesaran payudara, puting susu menonjol atau tidak,
terjadi hiperpigmentasi aerola atau tidak.
IV. Abdomen
Adakah bekas luka operasi, adakah striae gravidarum, adakah linea
nigra.
V. Genitalia
Adakah pengeluaran per vagina lendir darah, air ketuban, darah dll)
(Janah, 2011). Pada kasus cairan keluar dari jalan lahir (Nogroho, 2011).
Ibu dengan insertio velamentosa biasanya pada vagina keluar dasar
berwarna merah muda
VI. Ekstemitas
Dikaji adakah oedema dan kecacatan. Pada ibu dengan preeklamsi berat
yang terjadi pada trimester tua biasanya terjadi oedema kaki/oedem
pretibia. Ibu dengan insertio velamentosa kemungkinan udema dan
varises, kemungkinan akral dingin.

b. Palpasi
Digunakan untuk menentukan besarnya rahim, dengan menentukan usia
kehamilan serta menentukan letak janin dalam rahim (Hidayat & Uliyah, 2008).
a) Payudara : Adakah benjolan abnormal, adakah rasa nyeri, adakah
pengeluaran kolostrum (Janah, 2011).
b) Abdomen :
 Leopold I : Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian
apa janin yang ada dalam fundus.
TFU Fundus uteri lebih rendah dari usia kehamilan. Bagian Fundus
uteri tidak ada bagian yang teraba.
 Leopold II : Digunakan untuk menetukan letak punggung anak dan
letak bagian kecil pada anak.
Pada bagian kiri perut ibu teraba tonjolan kecil kemungkinan
ekstremitas janin, sedangkan pada bagian sebelah kanan perut ibu
teraba, bulat, dan melenting kemungkinan kepala janin.
 Leopold III : Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat
dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah masuk atau
belum ke PAP.
Pada bagian bawah perut ibu tidak ada bagian yang teraba atau
kosong.
 Leopold IV : Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga
panggul (Hidayat & Uliyah, 2008).
Tidak dapat dilakukan.
c) TFU (Tinggi Fundus Uteri)
d) TBJ (Tafsiran Berat Janin) Jika belum masuk Panggul (TFU-12) X 155 Jika
sudah masuk Panggul (TFU-11) X 155 (Janah, 2011).
c. Auskultasi
Auskultasi Digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung janin, bising tali
pusat, bising usus. Dalam keadaan sehat bunyi jantung janin 120-140 X/menit
(Hidayat & Uliyah, 2008).
3. Pemeriksaan Laboratorium
 Darah Perifer Lengkap
4. Pemeriksaan Penunjang Lain
- USG : biometri janin, plasenta (letak, derajat maturasi, dan kelainan )
ICA.
- Kardiografi : kehamilan >28 minggu
( http://elisnanurrestamei.blogspot.com/2015/05/insersio-velamentosa.html )

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap rumusan diagnosa, masalah, dan
kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan.
 Diagnosa (Dx) : Ny. “G....P....kehamilan ganda dengan insertio velamentosa“
 Data Subjektif (Ds) : Keluhan utama yang sedang dirasakan klien pada saat
pengkajian yaitu timbul darah berwarna merah segar, disertai nyeri perut
(kontraksi uterus), diikuti dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk. 
 Data Objek (Do)  : Keadaan Umum, TTV, Pemeriksaan Fisik yang terfokus
pada muka abdomen dan genetalia
 Masalah : Jika terdapat ketidak nyamanan yang dirasakan oleh pasien  
 Ny. A Usia 30 tahun G2P1A0 janin ganda, hidup, intrauterine dengan insertio
velamentosa
 Data Subjektif (Ds) : Pasien mengkeluhkan bahwa pasien mengalami pendarahan
yang terjadi segera setelah ketuban pecah.
 Data Objek (Do)  : 
 Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Suhu : 36,8 °C
 Nadi : 86 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit

  

III. DIAGNOSA POTENSIAL/MASALAH/KETIDAKNYAMANAN


Insertio velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda/ gemeli, karena pada
kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan menjadi rebutan oleh
janin, sehingga dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali
pusat/ insersi. Vasa previa ini terjadi bila pembuluh darah janin melintasi selaput ketuban
yang berada di depan ostium uteri internum. Pembuluh darah tersebut dapat berasal dari
insersio velamentosa dari talipusat atau bagian dari lobus suksenteriata (lobus
aksesorius). Bila pembuluh darah tersebut pecah maka akan terjadi robekan pembuluh
darah sehingga terjadi eksanguisasi dan kematian janin.
( http://elisnanurrestamei.blogspot.com/2015/05/insersio-velamentosa.html )
A. Diagnosa Potensial : Insertio Velamentosa
B. Masalah/Ketidaknyamanan : kematian janin dan membahayakan kondisi ibu

IV. TINDAKAN/KEBUTUHAN SEGERA


Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera
- Lakukan pemasangan infus
- Pasang oksigen
- Lakukan rujukan ke dokter SPOG
- Posisi miring kiri, kaki lebih tinggi

V. INTERVENSI
Diagnosa (Dx) : Ny. “ G....P....kehamilan ganda dengan insertio velamentosa ”
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1X60 menit diharapkan
keadaan umum ibu dan janin baik/stabil,dan keadaan pasien terpantau
sampai tempat rujukan.
Kriteria hasil : Keadaan umum baik, Kesadaran baik sampai tempat rujukan.
Intervensi :
1. Kolaborasi dengan dokter segera mungkin jika terjadi komplikasi yang lebih
hebat
2. Lakukan rujukan ke dokter SPOG
3. Observasi TTV
4. Lakukan pemasangan infus
5. Pasang oksigen
6. Pantau adanya tanda gejala syok hipovelemik
7. Pantau DJJ

VI. IMPLEMENTASI
Bidan tidak memiliki kewenangan untuk menangani insersio velamentosa. Hanya
melakukan diagnosa dan bila dicurigai bahwa ibu hamil mengalami kehamilan
ganda dengan melakukan USG. Dan apabila mengetahui ibu positif mengalami insersio
velamentosa, lakukan rujukan pada Rumah Sakit tetapi lakukan pemasangan cairan infus
secara intravena terlebih dahulu.
( http://elisnanurrestamei.blogspot.com/2015/05/insersio-velamentosa.html )

VII. EVALUASI
 S : Timbul perdarahan pervaginaan pada kehamilan 20 minggu, darah berwarna
merah
segar, tidak disertai atau dapat disertai nyeri perut (kontraksi uterus), perdarahan
segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak maka
dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk.
 O :
Keadaan umum : Lemah, sangat lemah
Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 90/60 mmHg
( Tekanan darah akan menurun bila ditemui adanya tanda syok )
 Suhu : 39 ˚C
( Suhu akan meningkat bila terjadi infeksi )
 Nadi : 55 x/ menit
( Nadi akan melemah jika ditemui tanda – tanda syok ).
 Pernafasan : 22 X/ menit
( Nafas jika kebutuhan akan oksigen terpenuhi )
Pemeriksaan fisik
Kepala : keadaan normal, bersih
Muka : biasanya terdapat cloasmagrafidarium, muka kelihatan pucat.
Mata : biasanya konjungtiva anemis
Thoraks : biasanya bunyi nafas vasikuler, jenis pernafasan
thoracoabdominal
Genetalia : biasanya pada vagina keluar dasar berwarna merah muda
Ektremitas : kemungkinan udema dan varises. Kemungkinan akral dingin
(https://id.scribd.com/presentation/450860078/insersio-velamentosa-pptx)
 A : Ny. “G....P....kehamilan ganda dengan insertio velamentosa
 P : Melakukan rujukan ke dokter SPOG, observasi TTV dan pantau DJJ.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31892370/Makalah_lengkap_perdarahan_antepartum_solusio_pla
senta_plasenta_previa_insersio_velamentosa_vasa_previa

https://www.slideshare.net/YonaFirdaliRanti/insersio-velamentosa

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:7Ct1TAxLwdsJ:perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1502100031/12._BAB_2_.doc+&cd=12&hl=ban&ct=clnk&gl=id
https://id.scribd.com/presentation/450860078/insersio-velamentosa-pptx

file:///C:/Users/PC/Downloads/Documents/jtptunimus-gdl-rurutigaar-7509-2-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai