Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fransiska Sopia Devi

NIM : 30719011
MATKUL : Promosi Kesehatan Praktek

TERAPI KOMPLEMENTER
DALAM PENANGANAN INFERTILITAS

Akupuntur
Infertilitas atau sering disebut ketidaksuburan merupakan masalah yang dihadapi
oleh pasangan suami-istri yang telah menikah dalam kurun waktu minimal satu tahun,
melakukan hubungan intim (senggama) secara teratur tanpa menggunakan alat
kontrasepsi apapun, tetapi belum berhasil mendapatkan kehamilan.
Satu dari tujuh pasangan suami istri di dunia mengalami infertilitas. Hal ini tidak
hanya terjadi pada wanita saja tetapi juga pria. Menurut penelitian, sekitar 40-50
persen infertilitas disebabkan oleh faktor istri, 25-40 persen dari faktor suami, 10
persen karena keduanya, dan 10 persennya lagi tida diketahui penyebabnya
(idiopatik).

Penanganan infertilitas dengan terapi akupuntur


Penanganan infertilitas yang tepat harus dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Berkembangnya teknologi kedokteran saat ini diharapkan dapat memberikan hasil
dengan angka keberhasilan tinggi dengan risiko minimal, mulai dari induksi
ovulasi, inseminasi intra-uterin (IIU), dan program bayi tabung (IVF) tergantung
indikasi dari masalah infertilitas yang dialami oleh pasangan.

Akupunktur medik dapat dikombinasikan dengan pengobatan kedokteran modern


dan memberikan hasil yang lebih optimal. Menurut penelitian, teknik akupunktur
dapat meningkatkan keberhasilan program bayi tabung 60 persen lebih tinggi
dibandingkan dengan pasien bayi tabung yang tidak menjalani terapi akupunktur.
Akupunktur medik merupakan pengobatan dengan cara merangsang titik tertentu di
permukaan tubuh, baik menggunakan jarum, elektroakupunktur (listrik), laserpunktur
(sinar laser), dan akuapunktur (penyuntikan dengan cairan). Mekanisme akupunktur
medik dalam mengatasi infertilitas dengan cara:

 Memperbaiki hormon reproduksi


 Memperbaiki sirkulasi aliran darah ke rahim
 Mengurangi vasokonstriksi pembuluh darah
 Mempertebal dinding endometrium
 Membuat pikiran lebih tenang
 Meningkatkan sistem imunitas, dan homeostasis tubuh.

Terapi akupunktur biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu, setiap sesi
membutuhkan waktu rata-rata 30 menit. Satu seri terapi terdiri dari 12 kali terapi.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada program bayi tabung, akupunktur
medik dapat ditambahkan sehari, sebelum dan setelah transfer embrio dilakukan.
Selama terapi, pasien disarankan memperbaiki pola hidup dengan tidak merokok,
makan makanan yang bergizi dan segar, menurunkan berat badan, mencegah stres,
istirahat dan tidur cukup, olah raga teratur seperti bersepeda dan lari ringan sekitar 30
menit.

https://www.rspondokindah.co.id/id/news/peran-akupunktur-untuk-infertilitas

Anda mungkin juga menyukai