OLEH:
KELOMPOK VI
TINGKAT II SEMESTER IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D-III JURUSAN
KEBIDANAN
2022
KASUS CHIROPRAKTIK PASCA NIFAS
A. Pendahuluan
Pengobatan dengan cara pijat tidak, selalu dengan pijat refleksi. Chiropractic merupakan
pijat alternative, yang berasal dari Amerika Serikat dan masuk Indonesia sejak 1999. Jika pijat
refleksi bermain pada wilayah telapak tangan dan kaki, maka untuk pijat ini menelusuri wilayah
tulang belakang. Chiropractic menjadi salah satu bentuk teknik terapi alternative untuk tulang
belakang. Kelebihannya, tanpa menggunakan obat dan tanpa pula melalui tindakan bedah.
Bahkan ibu hamil, bayi, anak pun dapat mengikuti terapi ini. Gerakan pada persendian sangat
berpengaruh pada seluruh yang berhubungan itu, termasuk otot, organ tubuh, sistem kekebalan
tubuh, dan sistem saraf keseluruhan. Para praktisi chiropractic adalah satu satunya profesional di
bidang kesehatan yang mampu menghilangkan dan mencegah subluksasi. Chiropractic
menggunakan teknik aman, lembuh dan efektif.
B. Gambaran Kasus
Ada seorang ibu sudah melahirkan 3 bulan yang lalu (bernama Ibu Sandat), kini cutinya
sdh habis, namun semua persendian badannya masih kaku dan perutnya masih terasa tebal. BAB
nya belum lancar, BAKnya sedikit, maunya menambah cuti karena masih belum fit. Seorang me
nyuruh ibu Sandat datang ke tempat praktik chiropractik yg dia tahu agar berobat dan mendapat s
urat cuti.
C. Penyelesaian Kasus
Penyelesaian dari kasus di atas dengan menggunakan 7 langkah chiropraktik yaitu sebagai
berikut.
1. Anamnesa
Berdasarkan kasus di atas keluhan yang dialami oleh pasien yaitu merasa persendian badann
ya masih kaku, perutnya masih terasa tebal, BABnya belum lancar, dan BAKnya sedikit.
Nyeri bisa terjadi di salah satu area spesifik pada tulang belakang atau di sepanjang ruas pu
nggung. Kebanyakan rasa sakit bersifat sementara, tetapi nyeri kronis dan berulang pun bisa
terjadi.
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas tulang belakang, cakram, saraf tulang belakang, dan ser
abut saraf. Tulang belakang juga didukung oleh tiga jenis otot, yaitu extensor (otot punggun
g dan otot gluteal), fleksor (otot perut dan otot iliopsoas), dan oblique atau rotator (otot sam
ping).
Nyeri tulang belakang umum terjadi akibat trauma atau cedera mendadak maupun pengguna
an berlebihan dalam jangka waktu panjang. Hal ini membuat serat-serat otot (ligamen) mere
gang secara abnormal sehingga mungkin kram, menegang, terpelintir, atau sobek. Otot yang
meregang karena cedera atau karena kehamilan dapat mengakibatkan peradangan jaringan l
unak di sekitarnya sehingga ibu mengalami nyeri otot dan kaku pada tubuhnya.
D. Kesimpulan
E. Lampiran
1. Upaya saudara sebagai Nakes dlm beradaptasi dgn kebiasaan baru ini.
Sebagai tenaga kesehatan pasti sudah mengetahui yang dimaksud dengan adaptasikebiasa
an baru dan sudah mengetahui tentang rencana penerapannya. Adaptasi kebiasaan baru ya
ng dimaksud adalah: