Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian praktik melalui metode
ujian case report pada mata kuliah Asuhan Komplementer semester Ganjil TA. 2024/2025
Disusun Oleh :
Dosen Penguji :
Nama : Farida M.
Simanjuntak,SKM.,M.Kes
NIDN : 0328018103
Laporan Kasus
A. Gambaran Kasus
Seorang bayi usia 3 bulan datang ke klinik komplementer dibawa orang tuanya untuk
dilakukan pemijatan. Kondisi bayi A berkembang sesuai dengan usianya. Orang tuanya
mengatakan bahwa anaknya beberapa hari ini anaknya rewel dan kurang tidur. Setelah dilakukan
pengecekan suhu tubuh dan menimbang bayi, bidan mulai mempersiapkan untuk diri dan bayinya.
(a) Treatment apa yang dapat dilakukan oleh bidan / terapis kepada bayi tersebut?
(b) Persiapan apa yang harus dilakukan oleh terapis / bidan adalah?
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah lahir dari rahim
seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama.
Usia bayi balita merupakan masa menyenangkan bagi orang tua untuk melihat bayi tumbuh dan
berkembang sesuai umurnya. Perkembangan bayi berlangsubg terus menerus mulai dari dalam
kandungan sampai dewasa. Perkembangan dan pertumbuhan dipengaruhi oleh factor bawaan dan
lingkungan. Antar perkembangan bayi satu dengan yang lainnya sama namun perbedaan
kecepatan satu dengan yang lainnya berbeda , perbedaan kecepatan itu dipengaruhi oleh bawaan
dan rangsangan yang berbeda-beda. Salah satu rangsangan atau stimulasi yang sangat bermanfaat
adalah pijat bayi (Rizema , 2012)
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak melalui fase-fase yang terinci, mulai dari
saat mereka lahir. Sensitivitas suatu organ dalam fase pertumbuhan cepat terhadap pengaruh
luar/lingkungan/ekosistem, menunjang maupun menghambat merupakan dasar biologis dari
konsep periode kritis dimana anak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan
potensinya. Usia 0-3 tahun adalah usia periode kritis dan plastisitas yang tinggi dalam proses
tumbuh kembang dan disebut periode zero to three (bawah tiga tahun) atau golden period
(kesempatan emas) untuk meningkatkan kemampuannya. Karakteristik periode kritis dan
plastisitas adalah pertumbuhan sel otak cepat, berlangsung dalam waktu yang singkat, peka
terhadap stimulus dan pengalaman, fleksibel dalam mengambil alih fungsi sel disekitarnya
dengan membentuk sinaps-sinaps serta sangat mempengaruhi periode tumbuh kembang
selanjutnya. Makan pada periode ini harus mendapat perhatian yang serius dalam arti tidak hanya
mendapat nutrisi yang memadai tetapi juga stimulasi dan intervensi dini untuk membantu
meningkatkan potensi dengan memperoleh pengalaman yang sesuai tuntutan perkembanganya.
Pemijatan yang dilakukan dengan benar dan teratur akan sangat besar manfaatnya. Beberapa
manfaat stimulasi pijat yang bisa diperoleh untuk anak dan orang tua:
A. Aspek Kesehatan
1) Meningkatkan daya tahan tubuh
2) Merangsang saraf vagus
3) Mengatasi sakit perut (kolik)
4) Mengatasi asma
5) Mengurangi komplikasi
6) Mempercepat proses myelinisasi
7) Meningkatkan kualitas tidur
8) Meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi dengan ibu HIV positif
B. Aspek Psikologis
1) Memberikan rasa nyaman
2) Membina ikatan kasing sayang orang tua dan anak (bonding)
3) Aspek Tumbuh dan Perkembangan
3. Fisiologi Pijat
B. Sistem Limfatik
Sistem limfatik mempunyai tekanan lebih rendah dan lebih lambat alirannya dibanding
darah serta tidak kontraktil, artinya kerja sistem tergantung gaya gravitasi, gerakan otot, sendi
serta tekanan dari luar. Pemijatan dapat memacu kelenjar limfe dalam meningkatkan
pembentukan limfosit sehingga aliran limfe menjadi lancar dan meningkatkan sistem kekebalan
yang dapat membantu mencegah infeksi dari penyakit.
C. Sistem Integumen/ kulit
Kulit terdiri dari 2 bagian: epidermis dan dermis. Pada bagian dermis banyak pembuluh
darah, pembuluh limfe dan ujung-ujung saraf yang akan berpengaruh pada saat pemijatan. Pijat
akan memberikan rasa nyaman karena kulit banyak dipenuhi reseptor sakit, tekanan dan gerakan.
Rangsangan pada reseptor akan menyebabkan perubahan reaksi reflek seperti pelebaran pembuluh
darah, relaksasi otot dan pori-pori akan terbuka. Pijat akan membawa panas ke permukaan kulit
dan membuka pori-pori serta mengeluarkan keringat yang akan membuang racun dan sampah
tubuh.
D. Sistem Otot
Pada saat latihan posisi otot hanya memanjang, selama pijat posisi otot ditarik kearah
samping dan memanjang. Keadaan ini akan meningkatkan mikrosirkulasi yang dapat
menyembuhkan ketegangan otot dan menguraikan perlengketan jaringan sehingga akan mencegah
jaringan perut. Selain itu dengan pijat dapat mengeluarkan racun seperti asam laktat yang
menyebabkan kelesuan. Dengan meningkatnya fleksibilitas dan integritas dari jaringan, pijat
dapat menyembuhkan kram serta dapat menguraikan ketegangan postur.
E. Sistem Saraf
Sistem saraf tubuh manusia terdiri dari dua bagian yaitu: sistem saraf pusat (terdiri dari
otak dan tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi
sampai pusat. Tekanan pada reseptor saraf di kulit akan menyebabkan pelebaran vena, arteri dan
kepiler sehingga akan menghambat penyempitan, melemaskan ketegangan otot, melambatkan
detak jantung dan meningkatkan gerakan usus di saluran cerna. Berdasarkan hasil penelitian Field
dan Schanberg (1986), pijat juga memberi dampak pemacuan saraf nervus vagus (saraf otak ke-
10) yang berhubungan dengan sistim perut besar dan merangsang pengeluaran hormon
penyerapan gastrin dan insulin, dimana kedua hormon tersebut akan meningkatkan absorbsi
makanan menjadi lebih baik, sehingga bayi akan merasa cepat lapar dan akan menyusui lebih aktif
serta sering. Hal ini akan merangsang peningkatan sekresi hormon prolaktin dan oksitosin ibu
yang berakibat ASI akan semakin banyak diproduksi. Pemijatan memberikan rangsangan pada
saraf vasodilator, sehingga ketegangan otot akan sembuh dengan adanya respon relaksasi. Pada
bayi sehat yang mendapat pemijatan menunjukkan peningkatan jam tidur sehingga dapat
meningkatkan kesiagaan (alertness) atau kosentrasi.
4. Petunjuk dan Persiapan Pijat Bayi
2) Pemijatan setiap hari pada 6-7 bulan pertama usia bayi sangat bermanfaat
3) Pagi hari pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-sisa minyak
pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi hari memberikan
a. Gerakan usapan
Untuk menenangkan anak. Ahli fisioterapi menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit
lebih bertenaga dengan usapan mengarah kejantung, terutama pijat bagian peripheral
(lengan, bahu, tangan, kaki, betis, paha). Gerakan usapan merangsang aliran darah getah
bening. Lancarnya aliran darah dan getah bening menyebabkan metabolisme tubuh bayi
lebih baik sehingga membuatnya tenang dan nyaman.
b. Gerakan Remasan
Gerakan remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat sekaligus melancarkan
peredaran darah. Remasan ini juga ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
kelenjar. Dengan remasan,otot bayi terlatih untuk berkontraksi dan relaksasi bila disertai
dengan latihan peregangan.
c. Gerakan Kocokan
Gerakan kocokan bermanfaat untuk mengendurkan jaringan otot. Sebab, bayi masih
jarang berlatih dan bergerak seperti orang dewasa. Ketika sekali atau dua kali bergerak,
ototnya akan cepat tegang sehingga perlu dikendurkan kembali.
d. Gerakan Urut Melingkar
Gerakan ini memberikan stimulus pada permukaan jaringan otot dan jaringan otot yang
lebih dalam. Dengan tehnik ini aliran darah akan meningkat dan pembuluh darah akan
lebih lebar. Gerakan urut dan lingkar bermanfaat untuk stimulus bagi otot dan saraf untuk
lebih aktif. (Setiawandari,2019)
6. Jurnal Terkait
a. Judul :Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan Di
Abstrak : Baby massage atau pijat bayi merupakan terapi usapan yang halus atau
pemijatan pada bayi, ini merupakan stimulasi melalui rangsangan raba
pijatan lembut mendekati soft
and gentle massage pada permukaan kulit bayi dengan lembut, pada
jaringan dan organ . Sesuai data dari Badan Kesehatan Dunia 2012,
menyatakan bahwa terdapat 33% bayi mengalami masalah tidur (WHO,
2012). Sejak janin masih dalam kandungan hingga umur 2 tahun adalah
masa penting yang disebut juga dengan golden age, masa yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, rangsangan atau
stimulasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk merangsang otak (Depkes
RI, 2016). Pijat bayi ini diberikan agar dapat memberikan stimulasi pada
sistem saraf dan juga system respiratory serta melancarkan peredaran
darah. Pijatan dapat memberikan rangsangan pada hormon di dalam tubuh,
yang dapat mempengaruhi sistem kerja tubuh seperti pola tidur dan bisa
membantu bayi yang sulit tidur dengan nyenyak. Pijat bayi selain dapat
meningkatkan kualitas tidur, juga memperkuat ikatan batin (Hartanti A,
2019). Tujuan kegiatan ini agar dapat mengukur efektivitas baby
massage pada kualitas tidur setelah diberikan pijatan pada bayi 0-6 bulan
di Lemah abang Rt 001 Rw 001 Dusun 01 Cirebon. Populasi dalam
penelitian ini bayi usia 0-6 bulan di RT. 001 Rw. 001 Dusun 01 Lemah
Abang Cirebon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni
purposive sampel dengan desain penelitian quasi experimental study
pretest-posttest one group design. Penelitian ini mengambil sampel
sebanyak 30 bayi. Pada nilai kualitas tidur setelah pijat bayi adalah 2,27
dengan standar deviasi 0,740. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
0,000 maka p < α dimana H0 ditolak, artinya bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara kualitas tidur bayi saat belum diberikan terapi pijat
dan setelah diberikan terapi pijat bayi. Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi bahan masukan bagi lahan praktik untuk memfasilitasi sarana dan
prasarana, khususnya di pelayanan kesehatan, memberikan pendidikan
kesehatan terkait efektivitas pijat bayi kepada masyarakat, khususnya ibu
dengan bayi usia 0-6 bulan.
Penulis : Ismarina
Abstrak : Pijat sebagai sebuah keahlian yang sudah memiliki sejarah yang sangat
panjang. Bahkan pijat merupakan kegiatan tertua yang digunakan manusia
untuk mengusir kelelahan dan stres (rewel). Pada awal kemunculannya,
pijat dipercaya sebagai salah satu cara paling baik untuk meredakan rasa
lelah, stres, otot kaku dan pegal-pegal. (yanti, hamidah, 2018). Tujuan
umum dalam penelitian ini untuk mengali Pengaruh Pemberian Pijat Bayi
Terhadap Ketidak Nyamanan (Rewel) Bayi di PMB S Kec. Pondok Kelapa
Kel. Duren Sawit Jakarta Timur Tahun 2022. menggunakan rencana
penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental adalah suatu rancangan
penelitian yang digunakan untuk
mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian Di
peroleh perbedaan tingkat pengaruh setelah dan sebelum diberikannya pijat
bayi sebesar (0,36). Hasil analisis pre-posttest menunjjukan mean pretest
(0,53) dan postest (0,90 ). Pada nilai sig uji T pretes-posttest biperoleh
adalah 0,000 < 0,05. Artinya terdapat pengaruhyang signifikan pada
pemberian pijat terhaadap ketidak nyamanan (rewel) pada bayi di PMB S.
Nilai rata rata pretest sebesar 0,5333 dan posttest sebesar 0,9000.
Pemberian pijat bayi berpengaruh terhadap mengatasi ketidak nyamanan
pada bayi dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dengan adanya artikel ini
para orang tua mengerti bahwa pemijatan yang dilakukan secara rutin dan
benar dapat membawa dampak positif bagi bayi dan balita diantaranya
adalah bayi dapat tidur lebih nyenyak, peningkatan berat badan,
mengurangi rewel.
.
C. Deskripsi Asuhan pijat bayi sehat
1. Tujuan Asuhan
Memberikan asuhan kebidanan komplementer pijat bayi sehat kepada By.A dengan tujuan
Meningkatkan kualitas tidur by.A
1. Menegakan Diagnosa
Diagnosa : Bayi A umur 3 bulan dengan terapi pijat
NO Tindakan Dokumentasi
PERSIAPAN :
1 a. Sebelum memijat, lakukan
pemeriksaan fisik dari
ujung kepala ke ujung
kaki,untuk memastikan bayi
tidak ada memar ataupun
luka.
b. Menjaga kontak mata
dengan bayi
c. Mengiringi dengan
nyanyian atau memutar
lagu-lagu yang
tenang/lembut
d. Awali pemijatan dengan
sentuhan ringan, kemudian
secara bertahap
menambahkan tekanan pada
sentuhan yang dilakukan
e. Sebelum dilakukan
pemijatan, lumurkan
minyak yang lembut
sesering mungkin
f. Sebaiknya pemijatan
dimulai dari kaki bayi
karena pada umumnya bayi
lebih menerima apabila
dipijat pada daerah kaki
g. Tanggap pada isyarat yang
diberikan oleh bayi
h. Libatkan orang tua dalam
proses pemijatan agar bayi
lebih tenang dan terjalin
hubungan yang baik antara
orang tua dan bayi serta
terapis
i. Hindari memijat bayi
setelah selesai menyusu
atau setelah
makan,membangunkan bayi
khusus untuk
j. pemijatan, menghindari
memijat bayi pada saat bayi
dalam keadaan tidak sehat,
menghindari memijat bayi
pada saat bayi tidak mau
dipijat, dan menghindari
memaksakan posisi pijat
tertentu pada bayi.
B TEKNIK PEMIJATAN:
b) Indian Milking
f) Top of Foot
g) Swedish Milking
h) Rolling
i) integration
3 Tummy :
a) Abdomen permission
b) N – series
c) I (3X)
d) Love (3X)
e) U (3X)
4 Chest:
a) Chest Permission
b) Butterfly
c) Integration
c) Circle Arms
d) Integration
Arm – chest – tummy – buttock – feet
-
Relax
6 Face :
a) Open Book
Ismarina. (2022). Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Ketidak Nyamanan (Rewel). Journal Of
Informations SystemAnd Management.
Nurhayani, Y. (2022). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 bulan di Lemahabang RT
001 RW 001 Dusun 01 Cirebon. Jurnal Ilmu Kesehatan Bakti Husada.
Rezima. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jogjakarta: D
Medika .
setiawandari. (2019). stimulasi pijat bayi dan balita. surabaya: adibuana university.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER PADA BY. A DENGAN PIJAT BAYI
SEHAT UMUR 3 BULAN
A. DATA SUBJEKTIF
Data diambil dari pernyataan orangtua (ibu) : bayinay akhir akhir ini sering rewel, dan sulit
tidur
1. Identitas
Nama Bayi : By. A
Nama ibu : Ny. B
Umur bayi: 3 bulan
Tanggal lahir : 10 November 2023
Alamat rumah : Babakan Cianjur, RT 01/ RW 05 Adiarsa karawang
2. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan sedang tidak menderita suatu penyakit saat hamil.
3. Riwayat sosial ekonomi
Menikah 1 kali, Pernikahan lamanya kurang lebih 5 tahun. Makan sehari 3 kali, dengan
menu nasi, tempe, sayur, telur dan ikan.daging dan buah-buahan jarang dikonsumsi .tidak
ada makanan yang di pantang saat hamil. Tidak punya kebiasaan merokok dan minum
minuman keras. Pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri. Suami kerja dan pulang satu
minggu sekali.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Baik
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan emosional: Stabil
Tanda tanda Vital : Td : - mm/hg, Nadi : 125x/menit, Suhu : 36,3 derajat celcius
BB : 4,6 kg tb : 55
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : Tidak ada kelainan
2. Mata : simetris, tidakada pucat.
3. Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Mulut : bibir simetris,tidak sumbing, tidak ada bercak putih gusi.
5. Telinga : simetris, bentuknya sempurna
6. Leher : tidak ada pembesan kelenjar, tyroid, vena jugularis
7. Dada : simetris saat bernapas
8. Ekstrimitas atas (lengan) : simestris ka/ki , tidak ada ouedema , jari jari lengkap
9. Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak membesar, bentuk pusar cekung kstimitas bawah
(paha/kaki)
10. Ekstremitas bawah : Simetris ka/ki , tidak ada oedema, jari jari lengkap,
D. ASSESMET
Diagnosa : Bayi A umur 3 bulan dengan terapi pijat
Masalah : bayi rewel , sulit tidur
Kebutuhan ; edukasi kepada orangtua , pijat bayi sehat. stimulasi
Masalah potensial : gangguan pertumbuhan, kelelahan
E. PENATALAKSANAAN
1. Menyambut pasien dan keluarga dengan ramah
Pasien merasa senang dan tersenyum bahagia
2. Memperkenalkan diri dan menanyakan keluhan
Keluarga pasien mengatakan anak nya sering rewel , dan sulit tidur
3. Menanyakan Identitas Pasien, mejelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan dan
meminta pasien untuk menandatangani surat infomed conset
Keluraga pasien mengerti dan menyetujui tentang Tindakan pijat bayi sehat yang akan
dilakukan oleh petugas
4. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan pada saat pemeriksaan pijat bayi
sehat
Alat dan bahan sudah persiapkan secara rapih
6. Memberikan kesepatan kepada pasien untuk bertanya apabila ada yang belum dimengerti
Keluarga Pasien mengatakan sudah mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan
mengucapkan terimakasih.
7. Melakukan salam dan meminta izin kepada bayi pada saat ingin memuliai pijat bayi
Bayi tampak tersenyum
8. Melakukan pijat bayi sehat atau pediatric massage kepada bayi .A sesuai SOP
Bayi .A tampak tersenyum dan menggerakan Gerakan tangan dan kaki nya saat di pijat
9. Mengevaluasi bayi.A setelah di pijat
Bayi tampak tertidur
10. Memberikan edukasi kepada keluarga bahwa penyebab bayi rewel diantaranya adalah,
adanya ketidaknyamanan pada bayi seprti popok yang belum diganti, kelelahan , kurangnya
bounding antara ibu dan bayi sehingga menyebabkan bayi sulit tidur.
Keluarga mengerti
11. Memberikan edukasi bahwa pijat bayi sehat bisa dilakukan oleh anggota keluarga seperti
ibu atau nenek dilakukan selama 15 menit dengan usapan usapan lembut terlebih dahulu,
Keluarga pasien mengerti.
12. Pendokumentasiandalam bentuk SOAP