PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1953/1954 Balai Pengobatan dirubah menjadi Rumah Sakit yang
terletak di Kampung Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari Italia.
oleh Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci
diganti oleh Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat ini
ruangan perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita
untuk semua jenis penyakit. Tahun 1965 dokter Basyaruddin diganti oleh
Pada tahun 1967 dokter Liu digantikan oleh dokter Hirawan Supran
yang dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini rumah sakit dan Dinas
dokter Khaidir Isya yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian
digantikan oleh dokter H. Asnir. Tahun 1973 Rumah Sakit dan Dinas
Pada saat ini ditambah gedung untuk rawat inap dan penambahan alat-alat
Tahun 2010 nama RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai
Tahun 2015 s/d 2021 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Indria
Tahun 2022 s/d sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Mutiara
Islam, Sp.OG (K) dengan Visi “Rumah Sakit Regional yang Berstandar
Instalasi Rawat Jalan sebanyak 17 Poli Klinik, dan Instalasi Rawat Inap
sebanyak 170 TT. Dan juga di dukung dengan sarana prasarana penunjang
lainnya.
ada sebanyak 498 orang. Yang terdiri dari struktural, dokter spesialis, dokter
umum, dokter gigi, apoteker, bidan, perawat, tenaga umum, dan tenaga
kesehatan lainnya.
Jakarta 14 November 1968 silam, yang saat ini bertugas di Ruangan NICU
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang
maka anak perlu di persiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembang
gerakan – gerakan fisik dan tindakan yang di lakukanya (perry et all, 2006).
meneliti 9 gerakan pijat bayi yang di terapkan kepada 598 bayi usia di bawah
6 bulan. Hasil penelitian tersebut salah satunya di sebutkan bahwa pijat bayi
tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Angela Underdown
yang memimpin penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan pijat bayi ini
adalah mengendalikan hormone stress, hingga tidak mengejutkan bila
terbukti bayi yang di teliti, seperti mudah tidur dan relaksasi (Sutini, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari terapi sentuhan pada bayi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan manfaat terapi sentuhan pada bayi bagi orang tua dan
bayi.
bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
2. Tujuan
hal yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan
dan jari orang tua bisa membuat bayi merasakan pernyataan kasih
bayi.
Membantu pertumbuhan
dipijat.
bayi.
Dengan memijat bayi, sama seperti orang dewasa, akan membuat bayi
merasa rileks. Hal ini dapat membuat ia bisa tidur lelap lebih lama
3. Manfaat
g) Meningkatkan kesiagaan.
(bonding).
badan yang terjadi yaitu sebesar 700 gram selama dua minggu
b. Meningkatkan pertumbuhan
bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada waktu
timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk
diri.
4. Waktu
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan. Dengan lebih
besar. Apalagi pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran
Menurut Roesli (2013) bayi dapat dipijat pada waktu–waktu yang tepat
meliputi:
a) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk
adalah:
1. Pengertian
yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya bagus
artinya fisiologi, dalam hal ini sel otak misalnya pulih kembali seperti
tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun
akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Bayi dikatakan mengalami
gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun
lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi
terlihat selalu rewel, menangis dan sulit tidur kembali (Goleman, Boyatzis, and
Mckee, 2018).
Para peneliti di Carneigie Mellon University of Pensylvania
bagaimana orang bisa menjadi sakit. Ciri-ciri bayi cukup tidur yaitu, bayi akan
dapat jatuh tertidur dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur,
tidak rewel, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai
dengan perkembangannya.
fisik, juga terhadap perkembangan emosionalnya. Bayi yang tidur cukup tanpa
nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu yang lama
begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi nampak tidur terlelap dan
tidak rewel seperti sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa
tenang setelah dipijat. Ketika bayi tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar
sehingga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi (Aco
Tang, 2018)
tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu, kadar sel
darah putih dalam tubu h akan menurun dan efektivitas sistem daya tahan
tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi mudah sakit dan pertumbuhannya
akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang memiliki pertumbuhan fisik
Hal ini karena pada saat tidur pertumbuhan fisik bayi akan terpacu,
dan berkaitan erat dengan pertambahan berat badan, tinggi badan, dan
b) Lingkungan
(Mardiana, 2018).
c) Gaya hidup
d) Obat–obatan
(Mardiana, 2018).
C. Konsep Bayi
1. Bayi
pertama kehidupan setelah periode baru lahir selama dua minggu. Masa
bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya dimana bayi setiap
hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal
2. Perkembangan Bayi
a. Perkembangan Fisik
berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang
b. Perkembangan Refleks
atau penuh arti. Pada saat anak menguasai kemampuan tersebut, maka ia
tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari, walaupun
ada beberapa bayi yang rata- rata tidurnya lebih sedikit, yaitu sekitar 10
hingga 11 jam per hari dan ada pula yang lebih lama, yaitu selama 21
jam per hari. Biasanya jumlah tidur bayi akan berkurang secara teratur
setiap bulan.
sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan
pertama, ASI, merupakan sumber makanan dan energi yang utama, karena
ASI adalah susu yang bersih dan dapat dicerna serta mengandung zat
antibodi.
kematangan otot dan motivasi yang memiliki. Ketika baru lahir bayi
dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang airnya dilakukan
setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang airnya sudah dapat
diramalkan.
f. Perkembangan Intelegensi
g. Perkembangan Bahasa
h. Perkembangan Moral
tentang apa itu baik atau apa itu buruk. Pada masa ini tingkah laku
(Desy, 2019).
Center (2015) terdapat 6 poin kontra indikasi dari pijat bayi yaitu:
A. Persiapan Terapis
dengan air hangat. Suhu tangan terapis 34ºC pada saat memulai
terapi sentuhan.
No Cara Gambar
1 Pegang bayi dengan kedua belah
tangan kita yang hangat.
Lakukan seolah-olah kita sedang
memegang berlian yang sangat
berharga di antara telapak
tangan.
2 Ambil nafas dalam disertai
perasaan yang rileks
3 Pegang bayi untuk beberapa
waktu lamanya, kemudian
ditambah waktunya secara
bertahap pada waktu berikutnya.
No Cara Gambar
3 Bahu
Dengan dua jari kedua
tangan, usap kedua bahu
bayi dari pertengahan
punggung sampai ke
pangkal lengan, kembali ke
pertengahan
.
4 Punggung
Dengan dua jari kedua
tangan usap dari leher
sampai ke bagian bokong
bayi, lalu kembali ke
bokong
5 Kaki
Dengan dua jari kedua
tangan usap bagian kaki
secara bersamaan, dari
pangkal paha sampai ke
pergelangan kaki, kemudian
ke pangkal paha
6 Lengan
Dengan dua jari kedua
tangan, usap kedua lengan
bayi secara bersamaan dari
pangkal bahu ke
pergelangan tangan,
kemudian kembali ke
pangkal bahu
N Cara Gambar
o
1 Bayi dalam posisi ditelentangkan.
Tiap gerakan dilakukan dalam
waktu 2 x 5 detik dan tiap gerakan
diulang sebanyak enam kali
2 Lengan
Dilakukan satu per satu, pegang
lengan pada pergelangan tangan,
kemudian ditekuk pada daerah
siku bayi
3 Kaki
Dilakukan satu persatu, pegang
daerah pergelangan kaki,
kemudian tekuk di daerah lutut
dan pinggul.
4 Kaki
Dilakukan pada kedua kaki secara
bersamaan, pegang daerah kaki,
kemudian tekuk didaerah lutut,
tekan kedua kaki kearah perut
4. Rangsangan Raba (Tactile Stimulation) selama 5 menit
N Cara Gambar
o
1 Bayi dalam posisi
ditengkurapkan. Tiap
gerakan dilakukan dalam
waktu 2 x 5 detik dan tiap
gerakan diulang sebanyak
enam kali
2 Kepala
Dengan menggunakan
kedua telapak tangan,
usap kepala dari puncak
kepala sampai leher,
kemudian kembali lagi ke
puncak kepala
3 Bahu
Dengan dua jari kedua
tangan, usap kedua bahu
bayi dari pertengahan
punggung sampai ke
pangkal lengan, kembali
ke pertengahan
.
4 Punggung
Dengan dua jari kedua
tangan usap dari leher
sampai ke bagian bokong
bayi, lalu kembali ke
bokong
5 Kaki
Dengan dua jari kedua
tangan usap bagian kaki
secara bersamaan, dari
pangkal paha sampai ke
pergelangan kaki,
kemudian ke pangkal
paha
6 Lengan
Dengan dua jari kedua
tangan, usap kedua lengan
bayi secara bersamaan dari
pangkal bahu ke
pergelangan tangan,
kemudian kembali ke
pangkal bahu
A. Evaluasi Akhir
3) Evaluasi akhir
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Roesli, 2001; Pedoman Pijat Bayi, Puspa Swara, edisi pertama, Anggota
IKAPI, Jakarta.
Salvo, Susan. G. 1999; Massage Therapy Principles and Practice,
Philadelphia.
Thomas, S, 1989; Massage for Comman Ailments, United Kingdom