Berdasarkan PMK No. 28 pasal 42 bahwa bidan dalam menyelenggarakan PMB
dibantu oleh tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan. Pada PMB Eny sudah sesuai dengan peraturan PMK untuk jumlah tenaga kerja karena Bu Eny dibantu oleh 3 tenaga kesehatan yang sudah menandatangi kontrak kerja dan 2 tenaga kesehatan lainnya masih dalam masa training yang sebelumnya sudah mengikuti magang di PMB tersebut. Berdasarkan PMK No. 28 pasal 42 bahwa Bidan yang berhalangan sementara dalam melaksanakan praktik kebidanan dapat menunjuk Bidan pengganti yang memiliki SIPB dan melaporkannya kepada kepala puskesmas setempat. Bidan Eny juga belum 100% fokus untuk memberikan pelayanan di PMB karena mempunya pekerjaan utama di Polindes, sehingga banyak hal yang masih kurang diperhatikan seperti belum adanya struktur organisasi yang jelas, sehingga pembagian tugasnya masih belum terstruktur dengan baik. Apabila terdapat masalah di PMB sedangkan Bu Eny sedang tidak berada di PMB bisa melakukan menerapkan alur koordinasi dengan asistennya melalui media komunikasi seperti telepon atau Whatsapp maka ini belum sesuai. Berdasarkan PMK No. 28 pasal 3 bahwa setiap bidan harus memiliki STRB untuk dapat melakukan praktik keprofesiannya. Untuk perekrutan di PMB Eny ini belum sesuai dikarenakan persyaratan diterimanya tenaga kerja adalah jujur, saling menghargai dan menghormati yang terpenting soft skillnya. Sedangkan menurut PMK harus memiliki STRB. Berdasarkan PMK No. 28 pasal 2 bahwa dalam menjalankan Praktik Kebidanan, Bidan paling rendah memiliki kualifikasi jenjang pendidikan diploma tiga kebidanan. Di PMB Eny tenaga kerja berpendidikan D3, S1 dan profesi Bidan maka sudah sesuai dengan peraturan PMK.