Anda di halaman 1dari 5

REVIEW TEORI PROSES PENUAAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengajar:
Dedi Wahyudin, S.Kep., Ners

Di susun oleh:
Andi Khairul rizal
Angela Dwinawati Putri
Dian Oktaviani
Irfan Ifandi
Liza Tasya Nurafifa Rachman
Nadila Aprilliani
Riska Sri Suryati
Selvia Tamika

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2020
Setiap orang akan mengalami penuaan, tetapi penuaan pada setiap individu akan
berbeda tergantung faktor herediter, stresor lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang lain.
Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi biasanya
dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan psikososial
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Constantindes, 1994)
Proses menua merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan secara alamiah
dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup, misalnya, dengan terjadinya
kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh mati sedikit
demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak akan sama

Proses penuaan dibagi menjadi beberapa tahapan

• Tahap Subklinik (Usia 25 – 35 tahun)

Usia ini dianggap usia muda dan produktif, tetapi secara biologis mulai terjadi penurunan
kadar hormon di dalam tubuh, seperti growth hormone, testosteron dan estrogen. Namun
belum terjadi tanda-tanda penurunan fungsi-fungsi fisiologis tubuh

• Tahap Transisi (Usia 35 – 45 tahun)

Tahap ini mulai terjadi gejala penuaan seperti penumpukan lemak di daerah sentral,
rambut putih mulai tumbuh, kulit mulai berkeriput, penurunan kemampuan fisik dan
dorongan seksual hingga berkurangnya gairah hidup.

Terjadi penurunan lebih jauh kadar hormon-hormon tubuh yang mencapai 25% dari kadar
optimal

• Tahap Klinik (Usia 45 tahun ke atas)

Gejala dan tanda penuaan menjadi lebih nyata yang meliputi penurunan semua fungsi
sistem tubuh, antara lain sistem imun, metabolisme, endokrin, seksual dan reproduksi,
kardiovaskuler, gastrointestinal, otot dan saraf.

Penyakit degeneratif mulai terdiagnosis, aktivitas dan kualitas hidup berkurang akibat
ketidakmampuan baik fisik maupun psikis yang sangat terganggu.
Proses Penuaan dibagi menjadi dua:

1. Secara biologis
perubahan fungsi, stuktur, pengemanbangan, panjang usia dan kematian.
2. Secara psikologis
Mengalami perubahan berupa kerusan secara anatomis.

1. TEORI BIOLOGIS
Teori radikal bebas tidak berpasangan (reaktif). Molekul atau atom berdri
sendiri untuk mencari pasangan (oksigen), sehingga menimbulkan berbagai kerusakan
atau perubahan dalam tubuh.

3 Enzime penangkal

1. Superpxida dismutase
Pertahanan pertama (mencegah keracunan oksigen)
2. Katalase
Fungsinya untuk mengurai air dan oksigen
3. Glutation peroksidase
Mengubah radikal bebas yang telah terbentuk menjadi molekul yang kurang
aktif. Melemahkan → mengurai → membuang.
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan karena terjadinya kerusakan
irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Semakin lanjut usia maka semakin banyak
radikal bebas yang terbentuk yang mengakibatkan banyak sel mati.
2. TEORI GENETIKA
Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terperogram secara genetik untuk
setiap spesies. Pada manusia, berlaku program genetik jam biologis yang diturunkan
maksimal adalah 110 tahun.
3. TEORI CROSS LINK
Menua yang disebabkan oleh molekul DNA sehingga menyebabkan
perubahan pada membran plasma, sehingga jaringan menjadi kaku, kurang elastis dan
hilangnya fungsi.
4. TEORI WEAR AND TEAR (DIPAKAI DAN RUSAK)
Tubuh dan sel-sel yang terlalu sering digunakan dan disalahgunakan secara
terus menerus akan menjadi lemah dan akan mengalami kerusakan sehingga akhirnya
meninggal. Hilangnya sel secara normal akibat dari perubahan dalam kehidupan
sehari-hari dan akumulasi sampahpah metabolik atau zat nutrisi yang dapat merusak
sintesis DNA, yang mendorong malfungsi molekular dan menyebabkan malfungsi
organ tubuh.
5. TEORI IMUNITAS
Menggambarkan kemunduran dalam sistem imun yan berhubungan dengan
penuaan. Tubuh mengalami imonodefisiensi sehingga tubuh tidak mampu
membedakan proteinnya sendiri dengan protein asing, sehingga sistem imun
menyerang dan menghancurkan jaringannya sendiri.
6. TEORI NEUROENDOKRIN
Penuaan terjadi karena keterlambatan sekresi hormon sehingga berakibat pada
sistem saraf. Akibatnya mengalami gangguan secara universal yang menyebabkan
gangguan dalam waktu reaksi untuk menerima, memproses dan keefektivitasan
terhadap perintah.
7. TEORI RIWAYAT LINGKUNGAN
Setiap lingkungan mempengaruhi setiap penuaan
8. TEORI KEPRIBADIAN
Cenderung introvert penurunan tanggung jawab
9. TEORI TUGAS PERKEMBANGAN
Mampu melihat kehidupan, aktivitas dan tantangan harus terpenuhi/terlaksana
dengan baik.
10. TEORI DISENGAGEMENT
Bertambah usia -> melepaskan tanggung jawab secara perlaham-lahan.
Interaksi menurun
11. TEORI AKTIVITAS
Lansia butuh dukungan selalu libatkan dalam kegiatan
12. TEORI KONTINUITAS
Dalam teori ini membicarakan bagaimana seseorang terus menerus hidup pada
masa hidupnya. Kepribadian tidak berubah walaupun usia lanjut /pun sebaliknya
13. TEORI SUBKULTUR
Perilaku hanya bisa menyesuaikan dengan seusianya
14. TEORI KEBUTUHAN MANUSIA
Teori maslow, kenaikan tahap.
15. TEORI KEBERLANGSUNGAN HIDUP DAN BERBAGAI TAHAPAN
PROGRESI
Meraih kesuksesan di tahap sebelumnya
16. RECENT AND ELVOLVING THEORIES
Rangkaian transformasi terhadap meningkatnya gangguan. Gangguan
emosional
1. gali informasi terlebih dahulu (masalahmya )
2. terapi mordalitas
3. Kegiatan beribadah / lainnya.
4. Terapi tertawa ( cukup efektif) Melatih agar bisa tertawa sendiri

Anda mungkin juga menyukai