“ ARITMIA”
Oleh :
2020
A. KONSEP
1.1 Definisi
terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal
jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi,
2012).
1.2 Etiologi
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat
konduksi jantung).
1.3 Patofisiologi
after-depolarisation yaitu suatu voltase kecil yang timbul sesudah sebuah potensial
aksi, Apabila suatu ketika terjadi peningkatan tonus simpatis misalnya pada gagal
maka keadaan-keadaan tersebut akan mnegubah voltase kecil ini mencapai nilai
sebuah trigger impuls yang kedua kemudian yang ketiga dan seterusnya samapai
a. re-entry
Bilamana konduksi di dalah satu jalur tergaggu sebagai akibat iskemia
atau masa refrakter, maka gelombang depolarisasi yang berjalan pada jalur
tersebut akan berhenti, sedangkan gelombang pada jalur B tetap berjalan seperti
semula bahkan dapat berjalan secara retrograd masuk dan terhalang di jalur A.
Apabila beberapa saat kemudian terjadi penyembuhan pada jalur A atau masa
refrakter sudah lewat maka gelombang depolarisasi dari jalur B akan menembus
impuls. Reentri loop ini dapat berupa lingkaran besar melalui jalur tambahan yang
Contoh concealed conduction ini ialah pada fibrilasi atrium, pada ekstrasistol
c. Blok
Blok dapat terjadi di berbagai tempat pada sistem konduksi sehingga dapat dibagi
menjadi blok SA (apabila hambatan konduksi pada perinodal zpne di nodus SA);
blok AV (jika hambatan konduksi terjadi di jalur antara nodus SA sampai berkas
His); blok cabang berkas (bundle branch block=BBB) yang dapat terjadi di right
defisit nadi, bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun:
kulit pucat, sianosis, berkeringat, edema, haluaran urin menurun bila curah
perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah.
pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
1.5 Penatalaksanaan
1) Kelas 1 A
2) Kelas 1 B
ventrikel takikardia.
SVT berulan
supraventrikular aritmia.
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien
1. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG
adalah : laju gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada
gelombang P tegak disandapan I,II dan aVF.
2. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG
adalah laju kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak
disandapan I,II dan aVF.
3. Komplek atrium premature
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus
menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus
berikutnya. Gambaran ECG menunjukan irama tidak teratur, terlihat
gelombang P yang berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya.
4. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks
atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept
dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau
aVF seperti gambaran gigi gergaji
6. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri
multipel. Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
7. Komplek jungsional premature
8. Irama jungsional
9. Takikardi ventrikuler
1.7 Komplikasi
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena
endapan plak (lemak , kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga
menghambat dan menyumbat pasokan darah kesel-selotot.
Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bilaterjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner atau
penyakit jantung iskemik. Aterosklerosis dimulai dari adanya lesi dan
retakan pada dinding pembuluh darah, terutama karena adanya tekanan
kuat pada pembuluh jantung. Pada tahap berikutnya, tubuhb erusaha
memulihkan diri dengan menempatkan zat-zat lemak ke dalam
pembuluh darah untuk menutup keretakan. Lambat laun, karena proses
peretakan dan penutupan yang berulang, zat-zat lemak itu bisa
menutup pembuluh jantung.
2. Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan
pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan
mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan atau gangguan otot jantung sehingga
menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam
menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali
berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak.
4. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
5. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
secara efektif keseluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena
berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang
seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan
bagian tubuh lainnya.
6. Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listrik jantung yang mengganggu
atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot
jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien.
Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah
menuju keserambi (ventrikel).Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan
banyak gangguan jantung lainnya, termasuk kardiomiopati, koroner,
hipertropi ventrikel, dll.
7. Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis),
selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam
(endokarditisKelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran
tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran
(regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis).
menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif
5. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang
menyebabkan disritmia.
7. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat
8. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan.meningkatkan disritmia.
disritmia.
1.9 Web Of Caution
Faktor usia,Flow
renal obat-
Kardiomiopati, tumor Pericarditis, miokarditis
obatan(alkohol), keturunan
Kelainan katup
Resitensi atrium
Vol. Atrium
Sinkop Sesak
Atrial Fibrilasi
Pengisian darah