Anda di halaman 1dari 13

BST

Oleh :

Novi Ameilysah Abidin

20204663062

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2020
CASE ANALYSIS

Nama pasien : An. A


No. Register :-
Tanggal lahir : 1 tahun 27 hari
Alamat : Ingaskerep, Kesamben
Nama orang tua : Tn. T dan Ny. I
Pendidikan : Belum sekolah
Diagnosa Medis : Meningtis

- An. A usia 1 tahun datang dibawa oleh ibunya dengan keluhan utama demam dan kejang, anak lalu diberi obat penurun panas
(Sirup Salmol) 1 kali dan dikompres, tetapi panas tidak turun. Muntah sebanyak 2 kali yaitu jam 23.30 WIB dan 01.30 WIB sebanyak ±
2-3 sendok makan dengan berisi makanan. Lalu kejang terjadi pada jam 02.30 WIB sebanyak 1 kali, lamanya ± 5-10 menit, tidak
mengeluarkan busa dari mulut. Keadaan saat kejang adalah mata melirik ke atas, kedua tangan fleksi, dan kedua kaki kaku (ekstensi).
Setelah kejang terjadi anak langsung menangis. Saat pengkajian suhu tubuh 390C, kulit teraba panas, membran mukosa kering dan turgor
kulit menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk, RR: 30 kali/menit, Nadi : 120 kali/mnt dengan kesadaran somnoloen.
Pemeriksaan laboratorium lumbal punksi didaptkan hasil cairan keruh, Jumlah sel darah purih meningkat dan positif terhadap beberapa
bakteri. Pemeriksaan radiologi CT Scan menunjukkan adanya cairan di selaput meningens. Dokter mendiagnosa meningitis dan
dianjurkan untuk opname. Pasien mendapatkan gterapi Inf. NS 100-cc/24 jam (14 tpm), Ampicilin 3x 300 mg IV, Paracetamo 3x300 mg,
Diazepam 2,7 mg ( bila kejang)
Problem hypotesis Mechanism More Info Don’t Learning Problem Solving
Know issue
DS: Inflamasi meningens - Pemeriksaan - Terlampir Dicision Making :
Hiperterm CT Scan : 1. Menggigil menurun
Ibu pasien mengatakan
i Terdapat cairan
2. Kejang menurun
jika suhu badan anaknya Gangguan di selaput
metabolisme otak meningen 3. Suhu tubuh membaik
panas, anaka juga
- Pemeriksaan
4. Akrosianosis
mengalami kejang. Lumbal Punksi :
Perubahan cairan keruh, menurun
DO:
keseimbangan dari sel Jumlah sel
- Suhu : 39 0C neuron darah purih
meningkat dan
- N: 132 kali/menit Nursing Diagnosa :
positif terhadap
Hipertermi berhubungan
- Kulit eraba panas Pembentukan beberapa
dengan proses penyakit
prostagandin bakteri
- Mukosa biir Nursing Care Plan :
Terapi :
Manajemen Hipertermi
tampak kering - Inf.NS 1000
O:
Merangsang cc/24 jam (14
- Anak sering 1. Monitor suhu
hipotalamus Tpm)
rewel - Ampicilin 3x tubuh
Peningkatan suhu 300 mg IV
- Kejang (+) 2. Monitor
basal - Paracetamo
- CT Scan : 3x300 mg komplikasi akibat
- Diazepam 2,7
Terdapat cairan hipertermia
Hipertemi mg ( bila
pada selaput kejang) T:
1. Longgarkan atau
meningen
lepaskan pakain
- Pemeriksaan 2. Berikan cairan oral
3. Basahi dan kipasi
lumbal punksi :
permukaan tubuh
cairan keruh, E:
jumlah sel darah 1. Anjuran tirah
baring
putih meningkat K:
dan kultur positif Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
terhadap intravena
beberapa bakteri.

CRITICAL APRAISAL

Clinical Question: Bagaimana pengaruh

PIO

P: Anak dengan hipertermia

I: kompres hangat

O: perubahan suhu

Critical Apraisal Pengaruh Kompres Hangta Terhadap Perubahan Suhu


Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermi Di Ruang Rawat Inap
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
1. Why was study done ? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
(mengapa penelitian ini pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh
dilakukan) pada pasien anak hipertermia. Penelitian ini sese=uai dan
sejalan dengan hasil akhirnya yaitu terdapr perbedaan yang
significan terhadap penurunan suhu subuh anak dengan
terapi kompres hangat
2. What is sample size ? Penelitian ini menggunakan sampel minimal yaitu 30
sampel yang mengalami hipertermia. Dalam pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampel atau sampel
bertujuan.
3. Are the measurements of Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu
major variabels valid and meng observasi langsung ke pasien dengan dibantu oleh 3
relible? orang perawat. Metode observasi dilakukan langsung dengan
memberikan terapi kompres hangat kepada pasien.
Pada penelitian ini tidak dijelaskan intrumen yang
digunakan, serta tidak dijelaskan tingkat variditas dan
reabilitasnya.
4. How were the data analyzed Dalam penelitian tersebut disebutkan menggunakan pre
eksperimen dengan rancangan one group pre dan post test
dengan menggunakan sampel yang sama. Daalam penelitian
ini menggunakan uji pairred sample t test dengan
menggunakan uji kenormalan memakai uji kolmogorov
smirnov dan menggunakn uji pair t test
5. Were there any untoward Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dalam segi hala
events during the conduct of pegumpulan data karenadalam pengambilan sampwl peneliti
the study? tidak berhadapan langsung selama 24 jam tetapi diwakilkan
oleh pembantu peneliti.
6. How do the result with Hasil penelitian Tri Redjeki (2012) di rumah sakit umum
previous research in the area? Tidar Magelang mengemukakan bahwa kompres hangat jauh
lebih efektif banyak menurunkan suhu tubuh dibandingkan
dengan kompres air dingin, karena akan terjadi vasokontriksi
pembuluh darah, pasien menjadi menggigil.
7. What does this research Penelitian ini bagi rumah sakit akan bermanfaat khusunya
mean for clinical practice? pada bangsal dan perawat anak yang menjadi saran dalam
proses pemeberian asuahn keperawatan melalui kompres
hangat yang dapat menurunkan suhu tubuh pada pasien
hipertermia.
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA
PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA.

Sri Purwanti*
Winarsih Nur Ambarwati**

Abstrack

Hipertermia represent circumstance where individual somebody experience of or berisiko to experience of


increase temperature of continuous body higher the than 37,8°C ( 100°F) peroral or 38,8°C ( 101°F)
perektal. This circumstance will generate trouble fullfiling of elementary requirement human being. To
overcome this matter need immediately the self-supporting action treatment in the form of happened
expected warm compress change of body temperature. In this research hence method of pre eksprerimen
with device of one group pre test and post test data obtained to be analysed hence test t test, result got
terjdi of change which signifikan that is with average of temperature of body 0,97°C by SD 0,35°C, value P =
0,001 which burden that P < 0,05. There influence of warm compress terhdap of change of temperature of
body child of hipertermia space take care of to lodge RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Keyword : Warm Compress, Body Temperature, Hipertermia.

* Sri Purwanti
Perawat RSDM Dr. Moewardi Surakarta
Alamat Rumah : Bugel RT. 02 RW. X, Tangkil, Sragen Telp : 0271 5802821

** Winarsih N.A
Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS jalan Ahmad Yani tromol Pos 1 Pabelan Kartasura

PENDAHULUAN organisme atau jasad renik tsb bisa kuman


bakteri,bisa virus, jamur. Pada Anak yang
Panas atau demam kondisi dimana otak
mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas
38C. Namun demikian, panas yang sesungguhnya
adalah bila suhu>38.5C. Akibat tuntutan
peningkatan tersebut tubuh akan memproduksi
panas.
Infeksi adalah masuknya jasad renik
(micro organisms atau mahluk hidup yg sangat
kecil yang umumnya tidak dapat dilihat dengan
mata) ke tubuh kita. Masuknya micro-organisms
tersebut belum tentu menyebabkan kita jatuh
sakit, tergantung banyak hal antara lain
tergantung seberapa kuat daya tahan tubuh
kita. Bila sistem imun kita kuat, mungkin kita
tidak jatuh sakit atau kalaupun sakit, ringan saja
sakitnya, bahkan tubuh kita selanjutnya
membentuk zat kekebalan (antibodi). Mikro

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 81


Ambarwati)
mengalami infeksi tanda panas tubuh yang sasaran, sel darah putih tidak bisa sendirian,
meninggi seringkali muncul. diperlukan dukungan banyak pihak termasuk
Sudah terbukti bahwa demam sengaja pirogen. Pirogen mempunyai peranan yang
dibuat oleh tubuh kita sebagai upaya membantu kompleks terhadap mekanisme pengaturan yang
tubuh menyingkirkan infeksi. Pd saat terserang ada dalam tubuh manusia
infeksi, maka tentunya tubuh harus membasmi Pirogen itu membawa 2 misi:
infeksitsb. Caranya, dengan mengerahkan 1.Mengerahkan sel darah putih atau leukosit ke
sistem imun. Pasukan komando untuk melawan lokasi infeksi. 2. Menimbulkan demam yang
infeksi adalah sel darah putih dan dalam akan membunuh virus karena virus tidak tahan
melaksanakan tugasnya agar efektif dan tepat suhu tinggi, virus tumbuh subur di suhu rendah
Pada anak yang panas perawat sering tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu
melakukan kegiatan untuk penurunan panas diluaran cukup panas, akhirnya tubuh akan
tersebut salah satunya dengan kompres. menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya
Pada keadaan sekarang ini untuk tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan
pengetahuan tentang kompres hangat belum suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh
sepenuhnya dijalankan di RSUD Dr. Moewardi darah tepi dikulit melebar dan mengalami
Surakarta. Selama ini bila terjadi kenaikan suhu vasodilatasi sehingga pori – pori kulit akan
tubuh kebanyakan tenaga perawat di sana masih membuka dan mempermudah pengeluaran panas.
belum bisa melaksanakan tindakan mandiri Sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh.
keperawatan berupa kompres hangat. Padahal
tindakan demikian merupakan tanggung
jawabnya, tetapi selama ini bila terjadi kenaikan
suhu tubuh tindakan medis yang dikedepankan.
Beliau lupa sebagai predikat perawat yang
profesional . bahkan masih banyak perawat yang
mengompres dengan air es, alkohol masih juga
ada yang menggunakan. Masih banyak perawat
yang tidak memperhatikan lingkungan pasiennya.
Menurut Hartanto (2003), bahwa
kompres dingin tidak effektif untuk menurunkan
suhu tubuh anak demam, dan menyebabkan suhu
tubuh tidak turun, anak bisa menggigil karena
terjadi vasokontriksi pembuluh darah penelitian
ini melarang pemakaian alkohol.
Menurut Swardana, Swasri, Suryaning
(1998) mengatakan bahwa menggunakan air
dapat memelihara suhu tubuh sesuai dengan
fluktuasi suhu tubuh pasien. Kompres hangat
dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses
evaporasi. Hasil penelitiaannya menunjukkan
adanya perbedan efektifitas kompres dingin dan
kompres hangat dalam menurunkan suhu tubuh.
Kompress hangat telah diketahui mempunyai
manfaat yang baik dalam menurunkan suhu
tubuh anak yang mengalami panas tinggi di
Rumah Sakit karena menderita berbagai penyakit
infeksi
Hasil penelitian Tri Redjeki (2002), di
rumah sakit umum Tidar Magelang
mengemukakan bahwa kompres hangat lebih
banyak menurunkan suhu tunuh dibandingkan
dengan kompres air dingin, karena akan terjadi
vasokontriksi pembuluh darah, pasien menjadi
menggigil.
Dengan kompres hangat menyebabkan
suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat sehingga

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 82


Ambarwati)
METODE PENELITIAN Penelitian ini mengambil sampel minimal yaitu
30 anak yang mengalami hipertermia
Penelitian ini dilaksanakan di ruang
Penelitian ini merupakan pre rawat inap, ruang Cendana I, II, III RSUD Dr.
eksperiman dengan rancangan yang dapat Moewardi Surakarta. Penelitian dimulai pada
dipakai one group pre test and post test, yaitu bulan Oktober sampai Desember 2005.
dengan menggunakan kelompok sampel yang Variabel bebas dalam penelitian ini
sama. Penelitian ini menggunakan test awal dan adalah kompres hangat, sedangkan variabel
test akhir yang diberikan kepada kelompok terikatnya perubahan suhu tubuh.
yang sama, setelah selang waktu untuk Pengumpulan data dengan observasi
memberikan perlakuan. (Polit dan Hungler, langsung ke pasien dengan dibantu 3 orang
2000). perawat minimal pendidikan D III keperawatan,
Cara ini tidak dapat dimasukkan dalam bersedia ikut dalam penelitian, minimal bekerja 1
kategori eksperimen karena cara ini khawatir tahun di ruang tsb. Sebelum pelaksanaan, 3 orang
tetap terjadi ketidaksahian internal. Penelitian tsb telah diberi pelatihan oleh peneliti.
ini melakukan intervensi atau manipulasi Setelah subjek yang dicari telah
terhadap subjek penelitian berupa pemberian memenuhi syarat dalam kriteria inklusi baru
kompres hangat. dilaksanakan tindakan mandiri keperawatan
Dalam penelitian ini populasi semua berupa kompres hangat Bila pengumpulan data
pasien anak dengan hipertermia yang ada di selesai dilanjutkan anlisa data, dalam penelitian
ruang rawat inap RSDM di ruang C.I, II, III dan ini menggunakan pairred sample t test , menurut
melati II tetapi yang memenuhi kreteria inklusi Sadjana (1992) sebelum melakukan analisa data
peneliti yang diambil sebagai subjek. perlu di lakukan uji kenormalan data dengan
Dalam pengambilan memakai uji kolmogorov smirnov, karena data
sampel menggunakan yang terkumpul berupa internal / ratio maka
purposive sampel atau sampel bertujuan. dilanjutkan dengan uji t test.
Uji t test yang digunakan yaitu uji pair t Mayoritas subyek penelitian ini adalah
test. mengunakan tehnik uji t- test yaitu dengan anak laki laki. Data hasil penelitian dari 30
rumus : responden subyek penelitian yang berjenis
kelamin laki laki sebanyak 20 orang atau 67 % .
Sisanya sebanyak 10 orang atau 33% adalah
t = Mx - My berjenis kelamin perempuan.
SD bm Pada tabel 3 berikut ini akan dipaparkan
rincian diagnosa medis yang ditemukan pada
anak dengan suhu tubuh tinggi di RSUD Dr
Moewardi Surakarta yang menjadi subjek pada
penelitian ini. Adapun diagnosa medis yang
Analisis data menggunakan program komputer
muncul ada 6 kategori/jenis yaitu : Febris typoid
statistik berupa SPPS versi 10,00
Obsfebris, GE, DHF, Diare, dan kejeng demam.
Rincian frekuensi anak yang sakit pada masing
masing kategori dapat dilihat pada tabel 3 berikut
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ini.

Hasil penelitian ini telah diketahui bahwa


Tabel . 3 Karakteristik subjek penelitian
berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin,
berdasarkan diagnosa medis.
diagnosa medis, terapi medis. Setelah dilakukan
kompres hangat selama 10 menit, hasilnya dapat
diketahui dalam tabel penelitian ini.
Diagnosa medis Frekwensi Prosentase
Tabel . 1 Karakteristik subjek penelitian
berdasarkan umur.
F. Tipoid 7 23,1%
Obs febris 9 30%
Umur Frekwensi Prosentase GE 5 17%

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 83


Ambarwati)
Kurang 10 th 10 33% DHF 6 20%
10 – 12 th 20 67% Diare sedang 2 6,6%
Total 30 100 % Kejang demam/asma 1 3,3%
30 100

Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa


kebanyakan reponden anak yang sakit, yang Kebanyakan anak yang dirawat di RSUD
digunakan dalam penelitian ini adalah berusia 10- DR Moewardi Surakarta adalah didiagnosa
12 tahun. Anak usia 10 -12 tahun yang menjadi Febris hal ini terlihat dari table 3 yang
subyek penelitian ini sebanyak 67 % dan sisanya menunjukkan kasus febris pada anak yaitu
anak yang kurang dari 10 tahun. Gambaran sejumlah 9 orang dari 30 responden atau 30 %
responden ini menunjukkan bahwa kebayakan dari responden dalam penelitian ini
anak yang dirawat di RSUD Dr Moewardi adalah
usia lebih dari 10 tahun
Tabel. 4 Karakteristik subjek penelitian
Tabel . 2 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan terapi medis.
berdasarkan jenis kelamin.

J. kelamin Frekwensi Prosentase T. medis Frekwensi Prosentase


Laki - laki 20 67% Antibiotik 30 100%
Perempuan 10 33% Antiperektik - -
30 100% Total 30 100%

abel Pnrnan t
Tabel . 5 Rerata suhu tubuh sebelkum &
sesudah dilakukan kompres hangat. Suhu 0,967 0,348 15,2 29 0,668 0,001
Sesudah 10
Variabel Rerata SD menit

Sebelum 38,9°C 0,401


Sesudah 10 Mnt 37,9°C 0,447
Berdasarkan ahsil analisis data yang
terlihat pada tabel 6 ditemukan bahwa rerata
penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres
Berdasarkan data pada tabel 5 tersebut selama 10 menit adalah kurang dari 1 derajat
menunjukkan, bahwa pada anak yang mengalami Celcius. Penurunan suhu ini tidak secara mencolok
panas dari 30 anak setelah dirata rata pengukuran ataua drastis hal yang demikian adalah baik karena
suhu tubuh mereka didapatkan nilai mean 38,9°C akan membuat mekanisme penyesuaian tubuh yang
dan setelah dilakukan tindakan kompres selama baik
10- menit penurunan suhunya menjadi rata rata
37,9°C . Dalam pengumpulan data terdapat
Jika dilihat dari standar deviasi ternyata keterbatasan antara lain :
ditemukan rentang yang lebih besar pada anak 1. Sampel yang digunakan tidak ada kelompok
sesudah dikompres dibandingkan dengan suhu kontrol jadi tidak ada kelompok
anak sebelum dikompres. Hal ini menunjukkan pembandingnya, hasil bisa dibilang kurang
bahwa penurunan suhu antara satu anak dengan relevan.
yang lain memiliki rentang penurunan yang 2. Metode yang dipakai hanya kelompok umur 7
cukup berbeda beda. – 12 th, lebih dari itu tidak bisa dipakai untuk
mengukur yang lain.
Tabel . 6 Uji analisis rerata suhu tubuh sesudah
tindakan kompres hangat.

Vari rerata SD Nilai DK K P


Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 84
Ambarwati)
3. Dalam pengambilan sampel peneliti tidak bisa dengan cara lain. Berikut dipaparkan cara
berhadapan secara langsung time 24 jam mengatasi Demam atau panas
tetapi diwakilkan pada pembantu peneliti.
4. Sampel yang diambil hanya sesuai kreteri a. Minum banyak, karena demam dapat
inklusi peneliti saja, pada kasus penyakit menimbulkan dehidrasi (baca “kerugian
yang lain yang berhubungan dengan sistem yg dapat terjadi karena demam
saraf pusat tidak bisa. b. Kompres anak dengan air hangat.
Akibatnya suhu tubuh anak bukannya
Demam atau panas pada anak itu turun, melainkan tambah panas.
umumnya justru dibutuhkan sebagai salah satu Sebaiknya kompres dilakukan ketika:
bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi. anak merasa uncomfortable, suhu
Tetapi apakah ada sisi negatifnya. Kerugian mencapai 40C, pernah kejang
yang bisa terjadi akibat demam: demam/keluarga dekat pernah
menderita kejang demam atau anak
1.Dehidrasi - karena pada saat demam, terjadi muntah2 sehingga obat tidak bisa
peningkatan pengeluaran cairan tubuh masuk. Cara melakukan kompres: taruh
sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. anak di bath tub mandi dengan air
2.Kejang demam, tetapi kemungkinannya hangat (30-32C) atau usapkan air hangat
sangat kecil. Selain itu, kejang demam hanya disekujur tubuh anak. Kalau anak
mengenai bayi usia 6 bulan sampai anak usia menolak, duduk di bath tub beri mainan
3 tahun. Terjadi pada hari pertama demam, & ajak bermain.
serangan pertama jarang sekali terjadi pada c. Beri obat penurun panas,
usia < 6 bulan atau > 3 tahun. Gejala: anak acetaminophen atau paracetamol
tidak sadar, kejang tampak sebagai gerakan2 seperti tempra, panadol, atau paracetol,
seluruh tangan dan kaki yang terjadi dalam tylenol, sesuai dosis. Kapan obat
waktu sangat singkat penurun panas diberikan? Bila suhu di
atas 38.5C, atau bila anak
Berdasarkan tinjauan kepustakaan terkait uncomfortable. Sebaiknya jangan
penelitian ini selain dengan kompres hangat berikan
obat demam apabila panasnya tidak KESIMPULAN DAN SARAN
terlalu tinggi (dibawah 38.5C).

Berdasarkan data hasil penelitian pada 30


Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata responden anak dengan suhu panas tinggi yang
antara umur dan jenis kelamin tidak berpengaruh, dilakukan tindakan kompres hangat ditemukan
terhadap penurunan suhu tubuh. Pada diagnosa beberapa hasil penelitian. Beberapa hasil penelitian
medis dan terapi medis ada, tetapi tidak termasuk tersebut menjadi kesimpulan temuan pada
penulis teliti. penelitian ini
Setelah memberi tindakan kompres hangat
Pada rerata suhu tubuh sebelum tindakan selama 10 menit dapat disimpulkan :
kompres hangat 38,9°C dengan SD 0,401°C.
setelah mendapatkan kompres hangat selama 10
menit menjadi 37,9°C dengan SD 0,447°C.
Pada uji analisis rerata suhu tubuh sesudah
tindakan kompres hangat selama 10 menit, terjadi
rerata penurunan 0,97°C dengan SD 0,35°C
dengan korelasi 0,668 nilai t 15,2, P = 0,001 yang
berarti bahwa p < 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa ada
perubahan yang signifikan yang berarti Ho
ditolak. Ho diterima pengaruh kompres hangat
terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien anak
dengan hipertermia.

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 85


Ambarwati)
1. Terdapat rerata suhu tubuh pasien Surakarta, perlu diadakan pelatihan –
sebelum dilakukan tindakan kompres pelatihan bagi perawat.
hangat sebesar 38,9°C dengan SD 0,401°C. 2. Bagi perawat RSDM Surakarta
2. setelah mendapat perlakuan kompres Dengan pelatihan / penyegaran diharapkan
hangat selama 10 menit menjadi berubah mampu menerima kekurangan –
sebesar 37,9°C dengan SD 0,447°C. kekurangannya dan mampu menunjukkan jati
3. Pada uji analisis terjadi perubahan rerata dirinya sebagai perawat yang profesional.
3. Bagi pasien / keluarga
suhu tubuh 0,97°C dengan SD 0,35°C nilai P
Dengan diberikan pengetahuan /pendidikan
= 0,001 yang berarti bahwa P <0,05.
tentang kompres hangat ini diharapkan
4. Ho ditolak, Ha diterima berarti Hipotesis keluarga mampu mengatasi keluarga bila
membuktikan ada pengaruh kompres terjadi kenaikan suhu tubuh dan pertolongan
hangat terhadap perubahan suhu tubuh. ini merupakan pertolongan yang pertama dan
aman
Adapun berdasarkan hasil penelitian ini, saran – 4. Bagi penelitian lain.
saran dari penulis sebagai berikut : Diharapkan ada penelitian lanjut tentang
1. Bagi RSDM Surakarta kompres hangat ini, tetapi pada orang dewasa
Tindakan kompres hangat mohon dijadikan serta ada kelompok kontrolnya.
prosedur tetap di lingkungan RSDM

DAFTAR PUSTAKA

Copernito, L.J.2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 Jakarta : EGC

Hartanto, S, 2004. Anak Demam Perlu Kompres. www. Bali Post. Co. id. Minggu Umanis. 7 September 2003.

Polit.D.F & Hungler.B.P.1993. Nursing Risearch Prinsiples & Methods. Sixtn Edition. Lippincott.

Philadelphia. Newyork. Baltimore.

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur 86


Ambarwati)
Suwardana, Swasri, Suryaning, 1998. Perbedaan Kompres dingin dengan kompres Hangat dalam
menurunkan suhu Tubuh klien Infeksi di Pusat Pelayanan Kesehatan Denpasar. Dep Kes RI. Pusat
Tenaga Kesehatan.

Sujana, 2002. Metode Statistika, Tarsito, Bandung, Polit, D,F,T Hungler, B, D, 1999. Nursing Research

Tri Redjeki, H. 2002. Perbandingan Pengaruh Kompres Hangat dan kompres Dingin untuk menurunkan
Suhu Anak Demam dengan Infeksi di RSU Tidar Magelang. Skripsi FK. UGM

Anda mungkin juga menyukai