Anda di halaman 1dari 21

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Preceptee : Nur Faizun


NIM : 20204663068
Ruangan :-
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2020 Jam : 09.00

IDENTITAS

Nama Pasien : Ny. R


Umur : 52 tahun
No. Register :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Glindah
Tanggal MRS :-
Diagnosa Medis : Cholelitiasis

STATUS KESEHATAN
Keluhan utama saat Masuk RS :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

Keluhan utama saat pengkajian :


Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan mengalami nyeri pada perut kanan atas,
nyeri yang di rasakan hilang timbul dan seperti tertusuk - tusuk, skala nyeri 5 (1-10) dan
Pasien mengatakan mual muntah serta badannya panas.

Riwayat kesehatan :
1. Riwayat Kesehatan/Penyakit sekarang :
Pasien mengatakan seminggu yang lalu merasa nyeri pada perut kanan atas, lalu pasien
memeriksakan ke RS Wates husada dan terdiagnosis cholelitiasis, pasien mendapatkan
obat untuk menghilangkan nyerinya, dan menunggu hasil dari RS terapi apa yang tepat
untuk penyakitnya tersebut apakah harus melalui pembedahan maupun non bedah.

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit dahulu :


Ny.R pernah menderita nyeri perut seperti saat ini sejak tahun lalu namun sudah
diperiksakan ke puskesmas dan di beri pengobatan dan Ny.R merasa sembuh tidak
merasakan nyeri lagi. Dan pasien juga memiliki Riwayat diabetes melitus

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit keluarga :


Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti yang
dideritanya. Keluarga pasien ada yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan
hipertensi
4. Genogram

X X X X X X X

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
X
: Klien
: Tinggal satu Rumah

5. Vital Signs:
Kesadaran /GCS : Composmentis/ 456
Tekanan Darah : 130/80
Frekuensi Pernapasan : 21x/menit
Suhu : 38oC
Nadi : 79x/menit
Berat Badan : 53kg
Tinggi Badan : 154cm

POLA FUNGSI KESEHATAN :


1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
Data Subyektif:
Pasien memiliki riwayat diabetes melitus tetapi pasien tidak rutin untuk mengecek status
kesehatannya ke Puskesmas maupun Rumah sakit. Hanya ketika merasa sudah tidak kuat
atau merasa lemah karena penyakitnya pasien baru memeriksakan dirinya ke Puskesmas,
jika hanya sakit ringan seperti flu batuk pasien hanya bergantung pada obat warung saja.
Saat ini pasien mengatakan merasa khawatir dengan akibat dari kondisinya saat ini yang
dihadapi.
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang
- Pasien tampak kesakitan pada abdomen bagian kanan atas
- pasien tampak lemas dan cemas
Masalah Keperawatan
Ansietas

2. Pola Nutrisi– Metabolik


Data Subyektif:
Sebelum sakit :
Klien mengatakan makan 3 sampai 4 kali setiap hari, nafsu makan baik,jenis makanan
nasi sayur, lauk pauk. klien lebih sering memakan lauk ikan , klien juga mengatakan tidak
memiliki alergi ataupun pantangan makanan, BB 56 Kg. klien mengatakan tidak memiliki
pantangan apa pun saat makan, akan tetapi klien mengatakan pernah berkonsultasi
dengan tenaga medis lalu klien di intruksikan untuk mengurangi makanan yang berlemak
yang dapat meningkatkan kolesterol, dan memperbanyak sayuran, namun klien tidak
melaksanakannya.
Saat Sakit :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, porsi makan hanya 3-4 sendok saja kemudian
pasien mual dan muntah. BB pasien saat ini 53kg

Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)
I:
P:
P:
A:

Masalah Keperawatan
Resiko Defisit Nutrisi

3. Pola Eliminasi Alvi &Uri


Data Subyektif:
Eliminasi Uri :
Sebelum sakit :
Klien mengatakan saat dirumah dapat buang air kecil 4-6 x/hari dengan jumlah 800- 1200
ml dan warna kuning muda serta bau yang khas.
Saat sakit :
klien tidak memiliki masalah klien juga tetap dapat buang air kecil 4 x/hari dengan
jumlah 400 ml warna kekuningan dan berbau khas

Eliminasi Alvi :
Sebelum sakit :
klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dangan tekstur lembek
Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit baru BAB 1 x dengan tekstur sedikit keras
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I : warna urine kuning keruh, feses berwarna kuning berkonsistensi sedang


P : terdapat nyeri tekan
P:
A : bising usus 20x/menit

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

4. Pola Aktifitas
Data Subyektif:
Sebelum sakit :
Pasien lebih sering menghabiskan waktunya di Rumah dan dapat beraktivitas secara
mandiri, pasien tidak pernah olahraga karena bagi pasien beres-beres rumah sama saja
sudah melakukan olahraga
Saat Pengkajian :
Pasien melakukan tirah baring dikarena merasa lemah karena nyeri dan badannya panas
tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri, untuk makan, mandi, berhias harus
dibantu oleh keluarganya.
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I:
P:
P:
A:

5. Pola Istirahat Tidur


Data Subyektif:
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sering tidur larut malam dengan intensitas tidur 5-6 jam sehari, pasien
jarang untuk tidur siang
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan susah tidur dikarenakan merasa tidak nyaman dan merasa nyeri,
intenstitas tidur malam 3-4 jam sehari tetapi sering terbangun, Ketika siang pasien dapat
tertidur dengan intensitas setengah jam terbangun kemudian bisa tidur kembali
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I:
P:
P:
A:
Masalah Keperawatan
Gangguan Pola tidur
6. Pola Persepsi kognitif
Data Subyektif:
................................................................Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran maupun kaca
composmentis jika diajak berbicara masih dapat berinteraksi.
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I : Tidak memakai kacamata, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran,


P :-
P :-
A :-
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

7. Pola Konsep diri dan Persepsi diri


Pasien sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan, untuk memenuhi
kebutuhannya pasien mengandalkan penghasilan suami dan pemberian anaknya. Pasien
merasa dihargai oleh suami dan anaknya. Jika ada masalah pasien mampu mendiskusikan
dengan keluarganya.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

8. Pola hubungan peran

Persepsi klien tantang pola hubungan


Sebelum sakit :
Hubungan dengan anggota keluarga baik baik saja, dengan tetangga dan keluarga besar
jugaa tidak ada masalah.
Saat pengkajian :
keluarga selalu menemani dan membantu klien ketika klien membutuhkan bantuan, dan
tetangga banyak yang datang ke rumah pasien untuk melihat keadaan pasien

Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab


Sebelum sakit :
pasien telah menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga serta ibu dari kedua
anaknya.
saat pengkajian :
pasien mengatakan tidak dapat menjalankan tugasnya untuk merawat rumah dan
menyiapkan keperluan keluarganya
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

9. Pola Reproduksi Seksual


Data Subyektif:
Pasien memiliki dua orang anak dan tidak memiliki masalah dalam seksualitas dan
reproduksi
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)
I:
P:
P:
A:

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

10. Mekanisme Koping

Kemampuan mengendalian stress


Pasien merasa stres serta cemas akibat penyakit yang dideritanya

Sumber pendukung
Keluarga pasien menjadi sumber pendukung

Masalah Keperawatan
Ansietas

11. Pola tata nilai dan kepercayaan


......................................................................Pasien beragama islam, pasien sering melakukan sholat 5 wa
rumahnya.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

2. Pemeriksaan Radiologi
-

3. Terapi dan Diet.


urdalfalk 250 mg 3x sehari

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut
2. Hipertermia
3. Resiko Hipovolemi
4. Gangguan Pola tidur
5. Ansietas
6. Resiko defisit nutrisi

Surabaya, 12 oktober 2020


Preceptee

(Nur faizun.)
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. R No. Register :


Umur : 52 tahun Diagnosa Medis : Cholelitiasis

DATA ETIOLOGI PROBLEM


Obstruksi duktus sistikus dan Nyeri Akut
DS: duktus biliaris
- Pasien mengatakan
nyeri pada perut kanan
atas, nyeri yang di
Distensi duktus biliaris dan
rasakan ilang timbul
peningkatan kontraksi peristaltik
dan tertusuk - tusuk,
skala nyeri 5 (1-10)
P : Nyeri bertambah
Ketika terjadi tekanan di
abdomen Kolik bilier
Q : Nyeri Seperti
ditusuk-tusuk
R : Abdomen kanan atas
menjalar ke punggung
Nyeri Akut
S : Skala 5
T : sering timbul

DO:
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- Tekanan Darah :
130/80
- Frekuensi Pernapasan:
21x/menit
- Suhu : 380C
- Nadi : 79x/menit

Obstruksi duktus sistikus dan Hipertermia


DS : duktus biliaris
- Pasien mengatakan
badannya panas
- Pasien mengatakan
kulitnya terasa hangat Distensi duktus biliaris dan
peningkatan kontraksi peristaltik
DO :
- Kulit pasien teraba
hangat
- Kulit pasien tampak
kemerahan Respon sistemik inflamasi
- Suhu : 380C

Suhu tubuh meningkat


(Hipertermia)
DS : Obstruksi duktus sistikus dan
Resiko Hipovolemia
- Pasien mengeluh mual duktus biliaris
- Pasien mengatakan
muntah
- Pasien mengatakan tidak
Distensi duktus biliaris dan
nafsu makan peningkatan kontraksi peristaltik
- Pasien mengatakan
bibirnya kering
- Pasien mengatakan
selalu ingin minum Gangguan gastrointestinal
karena haus

DO :
- Pasien terlihat lemas Mual, muntah, anoreksia
karena mual dan muntah
- Pasien tampak pucat
- Membran mukosa kering Intake nutrisi dan cairan tidak
- Suhu pasien Suhu : 380C adekuat
- Nadi : 79x/menit

Resiko Hipovolemia
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. R No. Register :


Umur : 52 tahun Diagnosa Medis : Cholelitiasis

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD


1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis
(Inflamasi)

2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

3.
Resiko Hipovolemia dibuktikan dengan kehilangan cairan secara
aktif
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. R No. Register :


Umur : 52 tahun Diagnosa Medis : Cholelitiasis

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri : 1. untuk mengetahui tingkat
berhubungan dengan asuhan keperawatan a. Keluhan nyeri O: nyeri yang di rasakan
Agen pencedera 2x24 jam Nyeri menurun (5) 1. Identifikasi lokasi, sangat penting karena dapat
fisiologis (Inflamasi) menghilang b. Meringis menurun karakteristik, durasi, frekuensi, membantu menentukan
(5) kualitas, intensitas nyeri
c. Gelisah menurun (5) intervensi yang tepat.
2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui
d. Anoreksia menurun
3. Identifikasi pengetahuan dan
(5) pengetahuan klien dalam
keyakinan tentang nyeri
e. Muntah menurun (5) mengatasi nyerinya
T:
f. Mual menurun (5) 3. untuk mengetahui
4. Berikan tekhnik
nonfarmakologis untuk perubahan tanda-tanda vital
mengurangi rasa nyeri terutama suhu dan nadi
5. Kontrol lingkungan yang merupakan salah satu
memperberat rasa nyeri indikasi peningkatan nyeri
E: yang di alami oleh klien.
6. Jelaskan penyebab, periode 4. posisi yang nyaman dapat
dan pemicu nyeri menghindarkan penekanan
7. Jelaskan startegi meredakan pada area nyeri.
nyeri 5. teknik relaksasi dapat
8. Anjurkan memonitor nyeri membuat klien merasa
secara mandiri nyaman dan distraksi dapat
9. Ajarkan tekhnik mengalihkan perhatian
nonfarmakologis untuk klien terhadap nyeri
mengurangi rasa nyeri sehingga dapat mengurangi
Manajemen Hipertermia : nyeri yang di rasakan.
2. Hipertermi Setelah dilakukan Termogulasi : O: 1. Agar mengetahui
berhubungan dengan asuhan keperawatan a. Kulit merah 1. Identifikasi penyebab penyebabnya untuk
proses penyakit 2x24 jam hipertermi menurun (5) hipertermia menghindarinya
membaik b. Pucat menurun (5) 2. Monitor suhu tubuh 2. Suhu tubuh dapat
c. Suhu tubuh 3. Monitor haluaran urin menentukan apakah
membaik (5) T: sesorang sedang hipertermi
1. Longgarkan atau lepaskan 3. Haluaran utin dapat
pakaian menentutkan dertajat
2. Basahi dan kipasi permukaan hipertermi
tubuh 4. untuk melepaskan panas
3. Berikan cairan oral melalui konveksi.
E:
1. Anjurkan tirah baring
5. agar mengganti cairan yang
hilang karena panas.

Manajemen Hipovolemia
Setelah dilakukan O: 1. Agar tidak terjadi
Resiko Hipovolemia Status Cairan :
3. asuhan keperawatan 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemi
dibuktikan dengan a. Turgor kulit
2x24 jam hipovolemi hypovolemia 2. Untuk mengetahui intake
kehilangan cairan meningkat (5)
tidak terjadi. dan output cairan pada
secara aktif b. Perasaan lemah 2. Monitor intake dan output
cairan pasien
menurun (5)
T: 3. Untuk menambah cairan
c. Keluhan haus
1. Berikan asupan cairan oral pasien
menurun (5)
4. Untuk menambah cairan
d. Membrane mukosa E: pasien
membaik (5) 1. Anjurkan memperbanyak
e. Suhu tubuh asupan cairan oral
membaik (5)
IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Ny. R No. Register :


Umur : 52 tahun Diagnosa Medis : Cholelitiasis

TANGGAL / JAM IMPLEMENTASI TTD

12 Oktober 2020 Nyeri Akut :


10.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

10.10 2. Mengidentifikasi skala nyeri

10.15 3. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan


tentang nyeri

4. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk


10.30
mengurangi rasa nyeri ( kompres dingin)

5. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa


10.45
nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)
10.50
6. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
11.00
7. Menjelaskan startegi meredakan nyeri
11.20
8. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
11.45
9. Mengajarkan tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (Tarik nafas dalamn ketika
nyeri, melakukan kompres hangat)

12.00 Hipertermia :

12.15 10. Mengidentifikasi penyebab hipertermia

12.30 11. Memonitor suhu tubuh

12.40 12. Memonitor haluaran urin

12.45 13. Melonggarkan pakaian

13.00 14. Membasahi dan kipasi permukaan tubuh

13.05 15. Memberikan cairan oral


16. Menganjurkan tirah baring

15.00 Resiko Hipovolemia

15.10 17. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia

15.20 18. Memonitor intake dan output cairan

15.30 19. Memberikan asupan cairan oral

20. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral

13 Oktober 2020 Nyeri Akut :


1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
15.00
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
15.15
2. Mengidentifikasi skala nyeri
15.20
3. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri ( kompres hangat)
15.30 4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)

Hipertermia :

15.40 5. Memonitor suhu tubuh

15.45 6. Memonitor haluaran urin

15.55 7. Melonggarkan pakaian

16.10 8. Membasahi dan kipasi permukaan tubuh

16.25 9. Memberikan cairan oral

16.30 10. Menganjurkan tirah baring

Resiko Hipovolemia

16.45 11. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia

16.50 12. Memonitor intake dan output cairan

17.00 13. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral


14 Oktober 2020 Nyeri Akut :
1. Mengidentifikasi skala nyeri
10.00
2. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk
10.10
mengurangi rasa nyeri ( kompres hangat)

3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa


10.15 nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)

Hipertermia :
10.30 4. Memonitor suhu tubuh
10.45 5. Memonitor haluaran urin
10.50 6. Melonggarkan pakaian
11.00 7. Memberikan cairan oral

Resiko Hipovolemia
11.20 8. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia
11.45
9. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
12.00
EVALUASI

Nama Pasien : Ny. R No. Register :


Umur : 52 tahun Diagnosa Medis : Cholelitiasis
TGL / DIAGNOSE EVALUASI
JAM KEPERAWATAN
12 Oktober Nyeri Akut S:
2020
- Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
atas
P : Nyeri bertambah Ketika terjadi tekanan
di abdomen
Q : Nyeri Seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen kanan atas menjalar ke
punggung
S : Skala 5
T : sering timbul

O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- Tekanan Darah : 130/80
- Frekuensi Pernapasan: 21x/menit
- Suhu : 380C
- Nadi : 79x/menit

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

2. Mengidentifikasi skala nyeri

3. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri ( kompres hangat)

4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa


nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)

Hipertermi
S:
- Pasien mengatakan badannya panas
- Pasien mengatakan kulitnya terasa hangat
O:
- Kulit pasien teraba hangat
- Kulit pasien tampak kemerahan
- Suhu : 380C

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor suhu tubuh

2. Memonitor haluaran urin

3. Melonggarkan pakaian

4. Membasahi dan kipasi permukaan tubuh

5. Memberikan cairan oral

6. Menganjurkan tirah baring

Resiko Hipovolemia S:
- Pasien mengeluh mual
- Pasien mengatakan muntah
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan bibirnya kering
- Pasien mengatakan selalu ingin minum
karena haus

O:
- Pasien terlihat lemas karena mual dan
muntah
- Pasien tampak pucat
- Membran mukosa kering
- Suhu pasien Suhu : 380C
- Nadi : 79x/menit

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia
2. Memonitor intake dan output cairan
3. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral

13 Oktober Nyeri Akut S:


2020
- Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
atas
P : Nyeri bertambah Ketika terjadi tekanan
di abdomen
Q : Nyeri Seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen kanan atas menjalar ke
punggung
S : Skala 4
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- Tekanan Darah : 130/80
- Frekuensi Pernapasan: 23x/menit
- Suhu : 37,50C
- Nadi : 83x/menit

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi skala nyeri

2. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri ( kompres hangat)

3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa


nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)

Hipertermi S:
- Pasien mengatakan badannya panas
- Pasien mengatakan kulitnya terasa hangat

O:
- Kulit pasien teraba hangat
- Kulit pasien tampak kemerahan
- Suhu : 37,50C

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor suhu tubuh

2. Memonitor haluaran urin

3. Melonggarkan pakaian

4. Memberikan cairan oral


S:
Resiko Hipovolemia - Pasien mengeluh mual
- Pasien mengatakan muntah
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan bibirnya kering
- Pasien mengatakan selalu ingin minum
karena haus

O:
- Pasien terlihat lemas karena mual dan
muntah
- Pasien tampak pucat
- Membran mukosa kering
- Suhu pasien Suhu : 37,50C
- Nadi : 83x/menit

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia
2. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral

14 Oktober Nyeri Akut S:


2020
- Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
atas
P : Nyeri bertambah ketika terjadi tekanan
di abdomen
Q : Nyeri Seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen kanan atas menjalar ke
punggung
S : Skala 3
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- Tekanan Darah : 130/80
- Frekuensi Pernapasan: 23x/menit
- Suhu : 37,20C
- Nadi : 87x/menit

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dipertahankan
1. Mengidentifikasi skala nyeri
2. Memberikan tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri ( kompres hangat)

3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa


nyeri (suhu ruangan dan kebisingan)

S:
Hipertermi - Pasien mengatakan badannya panas
- Pasien mengatakan kulitnya terasa hangat

O:
- Kulit pasien teraba hangat
- Kulit pasien tampak kemerahan
- Suhu : 37,20C

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dipertahankan
1. Memonitor suhu tubuh

2. Memonitor haluaran urin

3. Melonggarkan pakaian

4. Memberikan cairan oral

S:
- Pasien mengeluh mual
Resiko Hipovolemia
- Pasien mengatakan muntah
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan bibirnya kering
- Pasien mengatakan selalu ingin minum
karena haus

O:
- Pasien terlihat lemas karena mual dan
muntah
- Pasien tampak pucat
- Membran mukosa kering
- Suhu pasien Suhu : 37,20C
- Nadi : 87x/menit

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dipertahankan
1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia
2. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral

Anda mungkin juga menyukai