Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASA PANDEMI

COVID-19 DI RW 003 BLOK KALISAPU DESA WANAKAYA


KECAMATAN GUNUNGJATI
KABUPATEN CIREBON

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan komunitas program Ners
STIKes Kuningan

Disusun oleh :

PUTRI NURHUDA
JNX020020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUNINGAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PANDEMI COVID-19 RT


003 RW 003 DESA WANAKAYA KECAMATAN GUNUNGJATI
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2021

Asuhan Keperawatan Ini Telah disahkan Oleh Ketua RW


Pada Tanggal Februari 2021

Ketua RW

Sukma

Mengetahui,

Ketua STIKes Kuningan Koordinator Stase Keperawatan


Komunitas

Abdal Rohim, S.Kp., M.H Asmadi, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom


NIK. 700805.200908.026 NIP. 197508142005011002
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Asuhan Keperawatan, Januari 2021

PUTRI NURHUDA
NIM : JNX020020

Asuhan Keperawatan Komunitas Pandemi Covid-19 Di RT 003 RW 003 Desa


Wanakaya Kec. Gunungjati Kab. Cirebon Tahun 2021
xvii + 77 halaman + 9 tabel + 2 bagan + 12 Singkatan + 14 lampiran

ABSTRAK

LatarBelakang: Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang


ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan rehabilitas dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Penyakit corona yang semakin hari semakin meningkat
kasusnya, menyebabkan perawat harus bekerja lebih maksimal dalam memberikan asuhan
keperawatan dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona,
khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Tujuan asuhan keperwatan ini untuk
mengetahui masalah kesehatan serta respon masyarakat terhadap penyakit virus corona.
Metode: Populasi dalam asuhan keperawatan ini adalah kepala keluarga yang berada di RT
003 RW 003 DesaWanakaya Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon yang terdiri dari 101
KK. Pemilihan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik insidental
sampling. Dan didapat jumlah sampel sebesar 25 orang KK. Instrumen dalam membuat
asuhan keperawatan ini menggunakan kuesioner dan wawancara.
Hasil: Setelah diberikan asuhan keperawatan dan edukasi kepala keluarga telah mengetahui
informasi mengenai penyakit virus corona.
Simpulan: Meningkatnya pengetahuan mengenaiinformasi corona,
sertamasyarakatDesaWargabinangun Dusun II Rt 12 Rw 03 KecamatanKaliwediKabupaten
Cirebon telahmenerapkanprotokolkesehatan. Diharapkanbagimasyarakat, agar
selalumenerapkanprotokolkesehatandandiharapkanbagipemerintahdesakhususnyaketuaRt 12
Rw 03 agar
selalumemberikanhimbauankepadamasyarakatsertamemberikanfasilitascucitangan agar
terhindardariberbagaipenyakit, khususnyapenyakit virus corona.

Kata Kunci : KeperawatanKomunitas, Covid-19, KepalaKeluarga


Kepustakaan : 3 Buku (2010-2019), 4 Situs Web (2020)
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan pujisyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia sertahidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan keperawatan
komunitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pandemi Covid-19 Di RW 003
Blok Kalisapu Desa Wanakaya Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon Tahun 2021”.
Penulis sadar bahwa asuhan keperawatan ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulushati mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Lailatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Bhakti Husada Kuningan (YPBHK).
2. Abdal Rohim, S.Kp., M.H selaku Ketua STIKes Kuningan.
3. Aria Pranatha, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Prodi Profesi Ners STIKes Kuningan.
4. H. Kanapi, S.Kep., Ners., M.M.Kes selaku Koordinator Kampus 2 STIKKU.
5. Asmadi, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom selaku Pembimbing dan Koordinator Stase
Komunitas.
6. Toto Suharto selaku Kuwu Desa Wanayaka Kec.Gunungjati Kabupaten Cirebon yang
telah mengijinkan penulis untuk melakukan asuhan keperawatan.
7. Semua pembimbing stase komunitas dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu, yang telah memberikan moral dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam menyusun
asuhan keperawatan komunitas ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
asuhan keperawatan komunitas ini.

Cirebon, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GRAFIK......................................................................................... x
DAFTAR DIAGRAM..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup.............................................................................. 3
1.3 Tujuan ........................................................................................... 3
1. Tujuan Umum......................................................................... 3
2. Tujuan Khusus........................................................................ 3
BAB II METODOLOGI PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
2.1 Sasaran Pengkajian........................................................................ 4
2.2 Metode Pengkajian Keperawatan.................................................. 4
2.3 Metode Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan....... 4
1. Intervensi Keperawatan.......................................................... 4
2. Implementasi Keperawatan.................................................... 5
3. Evaluasi Keperawatan............................................................ 5
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Identitas Klien................................................................................ 6
1. Jenis Kelamin.......................................................................... 6
2. Umur....................................................................................... 6
3. Pekerjaan................................................................................. 6
4. Pendidikan.............................................................................. 7
3.2 Pengkajian...................................................................................... 7
1. Kuesioner Pengetahuan Penyakit Corona............................... 7
2. Kuesioner Adaptasi Perilaku Kebiasaan Baru Selama Pandemi Covid
................................................................................................ 10
1) Kebiasaan Perilaku Baru......................................................... 10
2) Aktifitas Sehari-Hari Selama Pandemi Covid........................ 14
3) Sarana Prasarana Penanggulangan Covid (Observasi)........... 16
3. Kebijakan................................................................................ 16
4. Kuesioner Psikologis.............................................................. 19
3.3 Data Positif dan Data Negatif........................................................ 21
3.4 Analisa Data................................................................................... 23
DAFTAR GRAFIK

3.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin pada kepala keluarga di dengan jumusun II
Wargabinangundenganjumlah 25 orang.................................................. 6
3.2 Distribusi frekuensi umur pada kepala keluarga di dusun II wargabinangundengan
jumlah 25 orang....................................................................................... 6
3.3 Distribusi frekuensi pekerjaan pada kepala keluarga di dusun II wargabinangun
dengan jumlah 25 orang.......................................................................... 7
3.4 Distribusi frekuensi pendidikan pada kepala keluarga di dusun II dengan jumlah
25 orangMedia edukasi informasi terkait covid di lingkungan dusun II
desaWargabinangun RT. 12 Rw. 03 Kab Cirebon.................................. 7
3.5 Distribusi frekuensi membawa handsanitizer ketika bepergian pada kepala
keluarga di kesunean utara dengan jumlah 25 orang.............................. 10
3.6 Distribusi frekuensi memakai masker ketika berbicara dengan orang lain pada
kepala keluarga di dusun II wargabinangundengan jumlah 25 orang..... 11
3.7 Distribusi frekuensi memakai masker ketika berada di tempat keramaian seperti
pasar dan lainnya pada kepala keluarga di dusun II Wargabinangundengan jumlah
25 orang................................................................................................... 11
3.8 Distribusi frekuensi memakai masker ketika melaksanakan ibadah berjamaah
pada kepala keluarga di dusun II wargabinangun dengan jumlah 25 orang
.................................................................................................................12
3.9 Distribusi frekuensi mencuci tangan setelah bersalaman dengan orang lain pada
kepala keluarga di dusun II wargabinangun dengan jumlah 25 orang.... 12
3.10 Distribusi frekuensi mencuci tangan setelah bepergian pada kepala keluarga di
dusun II wargabinangun dengan jumlah 25 orang.................................. 12
3.11 Distribusi frekuensi menghadiri hajatan pada kepala keluarga di dusun II
wargabinangun dengan jumlah 25 orang................................................ 13
3.12 Distribusi frekuensi menghadiri tempat hiburan/wisata pada kepala keluarga di
kesunean utara dengan jumlah 25 orang................................................. 13
3.13 Distribusi frekuensi menghadiri pengajian pada kepala keluarga di dusun II
wargabinangundengan jumlah 25 orang................................................. 13
3.14 Distribusi frekuensi mengunjungi saudara/kerabat di luar kota pada kepala
keluarga di dusun II wargabinangun dengan jumlah 25 orang............... 14
3.15 Distribusi frekuensi aktivitas olahraga pada kepala keluarga di dusun II
wargabinangun dengan jumlah 25 orang................................................ 14
3.16 Distribusi frekuensi aktivitas rekreasi/hiburan pada kepala keluarga di dusun II
wargabinangun dengan jumlah 25 orang................................................ 14
3.17 Distribusi frekuensi aktivitas mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti
daging, telur pada kepala keluarga di dusun II wargabinangun dengan jumlah 25
orang........................................................................................................ 15
3.18 Distribusi frekuensi aktivitas tidur nyenyak pada kepala keluarga di dusun II
wargabinangun dengan jumlah 25 orang................................................ 15
3.19 Distribusi frekuensi aktivitas memeriksakan/kontrol kesehatan pada kepala
keluarga di dusun II wargabinangun dengan jumlah 25 orang............... 15
3.20 Distribusi frekuensi aktivitas konsultasi kesehatan pada kepala keluarga di dusun
II wargabinangun dengan jumlah 25 orang............................................. 16
DAFTAR TABEL

3.1 Data positif dan Data Negatif.................................................................. 21


3.2 Analisa Data............................................................................................ 23
3.3 Diagnosa Keperawatan Komunitas......................................................... 24
3.4 Rencana Intervensi Keperawatan Komunitas......................................... 25
3.5 Implementasi Keperawatan Komunitas.................................................. 27
3.6 Evaluasi Keperawatan Komunitas.......................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan
rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga
pasien serta tim lainnya untuk fokuspada proses perawatanpenyakit dan meningkatkan
kualitas hidup.(UU Keperawatan 38 2014)
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. (Permenkes RI no
26 2019)
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2018).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2018)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.Hal tersebut membuat beberapa negara
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah
penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus iniMenyebarnya wabah
COVID-19 ini hingga ke wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Barat, tentu sangat
mengkhawatirkan semua pihak. Jumlah orang yang terkena covid-19 di Kabupaten
Cirebon pertanggal 08 Februari 2021 antara lain, yaitu:
1. Suspek (dugaan)
Jumlah karantina 4 orang dan jumlah selesai karantina 526 orang. Total 530 orang.
2. Probable
Jumlah: 23 orang.
3. Terkonfirmasi (isolasi, meninggal dan selesai isolasi)
Jumlah isolasi di rumah sakit 151 orang, isolasi mandiri 205, jumlah meninggal
297 orang dan jumlah selesai isolasi 4681 orang.
Dapat disimpulkan penanganan COVID-19 tidak mungkin dapat dilakukan oleh
Pemerintah semata. Dibutuhkan peranserta semua elemen masyarakat untuk memutus
matarantai penularan dan mengakhiri pandemi ini.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup asuhan keperawatan komunitas ini berada di RW 003 Desa Wanakaya
Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam membuat asuhan keperawatan komunitas ini, yaitu dapat
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap protokol Covid-19 dan kepatuhan
yang telah di tetapkan dalam implementasi keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam membuat asuhan keperawatan komunitas ini adalah:
1) Mahasiswa mampu melakukan proses pengkajian.
2) Mahasiswa mampu membuat analisis data dan diagnosa keperawatan
komunitas.
3) Mahasiswa mampu membuat intervensi.
4) Mahasiswa mampu melakukan implementasi.
5) Mahasiswa mampu membuat evaluasi dan rekomendasi.
BAB II
METODOLOGI PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

2.1 Sasaran Pengkajian


Pelaksanaan praktek komunitas dimulai dari tanggal 05 februari 2021 yang
dilaksanakan di RT 003 RW 003 Blok Kalisapu Desa Wanakaya Kecamatan
Gunungjati Kabupaten Cirebon, dengan jumlah 101. Adapun pengambilan sampel pada
pengkajian ini, yaitu dengan menggunakan non-probability sampling dengan teknik
insidental sampling.
Insidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan pengkaji dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber
data (Sugiyono, 2018). Oleh karena itu, dalam pengkajian ini didapatkan sampel
sebanyak 25 KK. Pengkajian ini dilakukan selama 3 hari.

2.2 Metode Pengkajian Keperawatan


Pengkajian ini telah dilakukan selama 2 hari, metode pengkajian ini terdiri dari 5
metode.
2.2.1 Metode kuesioner pengetahuan tentang penyakit corona
2.2.2 Metode kuesioner tentang adaptasi perilaku kebiasaan baru selama pandemi
covid yang terdiri dari kebiasaan perilaku baru dan aktivitas sehari-hari selama
pandemi
2.2.3 Metode ketiga menggunakan metode observasi terkait sarana prasarana
penanggulangan covid.
2.2.4 Metode keempat menggunakan metode wawancara yang berkaitan dengan
tanggapan terhadap kebijakan pemerintah mengenai corona
2.2.5 Metode kelima kuesioner psikologis GAD-7 yang berkaitan dengan
permasalahan penyakit corona.
2.3 Metode Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
1. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien 
dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil 
yang diharapkan.(Gordon,2016)
Diagnosa keperawatan komunitas: Kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi yang beredar mengenai penyakit corona.
Intervensi:
1) Memberikan leaflet kepada klien mengenai materi virus corona.
2) Memberikan penjelasan mengenai pengertian virus corona.
3) Memberikan penjelasan mengenai penyebab virus corona.
4) Memberikan penjelasan tanda dan gejala virus corona.
5) Memberikan penjelasan pencegahan virus corona.
6) Memberikan penjelasan mengenai resiko aktivitas yang dapat menyebabkan
tertularnya virus corona.

2. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Diagnosa keperawatan komunitas: Kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi yang beredar mengenai penyakit corona.
Implementasi:
1) Memberikan leaflet kepada klien tmengenai materi virus corona.
2) Menjelaskan kepada klien mengenai pengertian virus corona.
3) Menjelaskan kepada klien mengenai penyebab virus corona.
4) Menjelaskan kepada klien tanda dan gejala virus corona.
5) Menjelaskan kepada klien pencegahan virus corona.
6) Menjelaskan kepada klien mengenai resiko aktivitas yang dapat menyebabkan
tertularnya virus corona.
3. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan
intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah
diberikan (Deswani, 2009).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Identitas
3.1.1 Jenis Kelamin

perempuan
47%
laki-laki
53%

Grafik3.1.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin masyarakat di RT 003 RW 003


Desa Wanakaya
Berdasarkan grafik3.1.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 176 orang atau (53%) sedangkan perempuan 155
orang atau 47%.

3.1.2 Usia
Lansia Anak
18% Balita 15%
6%

Remaja
13%

Dewasa
48%

Grafik 3.1.2 Distribusi frekuensi usia masyarakat di RT 003 RW 003 Desa


Wanakaya
Berdasarkan grafik 3.1.2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat di RT 003 RW 003 Desa Wanakaya berusia dewasa sebanyak 158 orang
atau (48%), lansia sebanyak 59 orang atau (18%), anak sebanyak 48 orang atau
(15%), remaja sebanyak 42 orang atau (13%), dan balita sebanyak 19 orang atau
(6%).

3.1.3 Pendidikan

Sarjana
SMA 3%
29%

SD
49%

SMP
19%

Grafik 3.1.3 Distribusi frekuensi pendidikan masyarakat RT 003 RW 003 di


Desa Wanakaya
Berdasarkan grafik 3.1.3 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat
Rt 003 RW 003 di Desa Wanakaya berpendidikan SD sebanyak 118 orang atau
(49%), SMA sebanyak 70 orang atau (29%), SMP sebanyak 46 orang atau (19%), dan
Sarjana sebanyak 6 orang atau (3%).
3.1.4 Pekerjaan
Nelayan Pedagang
1% 9%

Wiraswasta
26%

IRT
55%

Karyawan Swasta
7%
PNS
1%

Grafik 3.1.4 Distribusi frekuensi pekerjaan masyarakat RT 003 RW 003 di Desa


Wanakaya
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari masyarakat
Desa Wanakaya RT 003 RW 003 menjadi ibu rumah tangga sebanyak 76 orang atau
(56%), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 36 orang atau (26%), pedagang sebanyak
12 orang atau (9%), karyawan swasta sebanyak 10 orang atau (7%), PNS sebanyak 2
orang atau (1%), dan nelayan sebanyak 1 orang atau (1%).

3.1.5 Agama
Masyarakat di RT 003 RW 003 Desa Wanakaya sebanyak 101 kepala keluarga
atau (100%) menganut agama Islam.
5.1 PEMAHAMAN DAN SIKAP MENGENAI PENYAKIT CORONA
4.1.1 Pemahaman Mengenai Penyakit Corona

Pemahaman Penyakit Corona

d. Lainnya 0

c. Tidak tahu 1

b. Penyakit serius & mematikan 15

a. Penyakit Biasa 9

Grafik 4.1.1 Distribusi Frekuensi Pemahaman Tentang Mengenai Penyakit Corona


Berdasarkan 4.1.1 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang
memahami mengenai penyakit corona sebanyak 60% yang mengetahui tentang penyakit
corona

4.1.2 Pemberitaan Mengenai Kasus Penderita Penyakit Corona

Pemberitaan Mengenai Kasus Penderita Penyakit Corona

d. Lainnya 0

c. Ragu dengan kebenaran informasi 6

b. Makin takut terkena corona 9

a. Biasa-biasa saja 10

0 2 4 6 8 10 12

Grafik 4.1.2 Distribusi Frekuensi Pemberitaan Mengenai Kasus Penderita Penyakit


Corona
Berdasarkan 4.1.2 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang merasa Biasa-biasa saja (40%), Makin takut (36%) dan ragu sebanyak
(24%).

4.1.3 Mengikuti Pemberitaan Corona

Mengikuti Pemberitaan Corona

d. Lainnya 0

c. Merasa bosan 4

b. Kadang-kadang 15

a. Rutin mengikuti 6

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Grafik 4.1.3 Mengikuti Pemberitaan Corona

Berdasarkan 4.1.3 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang kadang-kadang mengikuti pemberitaan sebanyak (60%), rutin
mengikuti (24%) dan merasan bosan sebanyak (16%).

4.1.4 Media informasi yang digunakan untuk mengetahui penyakit corona

Informasi Yang Digunakan

d. Lainnya 0

c. Koran 3

b. Media Sosial 12

a. TV 10

Grafik 4.1.4 Media informasi yang digunakan untuk mengetahui penyakit


corona
Berdasarkan 4.1.4 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang , 12 orang atau 48% mendapatkan informasi dari social media, Televisi
10 orang atau 48% dan Koran 12%

4.1.5 Pembatasan Kegiatan Hajatan Selama Pandemi Covid

Kegiatan Hajatan Selama Pandemi Covid dibatasi

8%

a.       Setuju
b.      Tidak setuju

92%

Grafik 4.1.5 Pembatasan Kegiatan Hajatan Selama Pandemi Covid

Berdasarkan 4.1.5 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 92 % atau 23 orang setuju dengan pembatasan kegiatan hajatan disaat
pandemic corona dan 2 orang atau 8% tidak setuju.

4.1.6 Pembatasan Kegiatan Acara Pengajian Selama Pandemic Covid

Pembatasan Kegiatan Acara Pengajian Selama Pandemic Covid

b. Tidak setuju
28%

a.    Setuju
72%

Grafik 4.1.6 Pembatasan Kegiatan pengajian Selama Pandemi Covid


Berdasarkan 4.1.6 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang 72 % atau 18 orang setuju dengan pembatasan kegiatan pengajian
disaat pandemi corona dan 7 orang atau 82% tidak setuju.

4.1.7 Pembatasan Tempat Hiburan/Wisata Selama Pandemi Covid

Pembatasan Tempat Hiburan/Wisata


b.      Tidak setuju

a.       Setuju

Grafik 4.1.7 Pembatasan Tempat Hiburan/Wisata Selama Pandemi Covid

Berdasarkan 4.1.7 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 88 % atau 22 orang setuju dengan pembatasan tempat hiburan/wisata
disaat pandemi corona dan 3 orang atau 22% tidak setuju.

5.1 ADAPTASI PRILAKU KEBIASAAN BARU SELAMA PANDEMI COVID


5.1.1 Membawa handsanitizer ketika bepergian

Membawa handsanitizer ketika bepergian

16%

44%
SERING
KADANG-KADANG
TIDAK PERNAH

40%

Grafik 5.1.1. Membawa handsanitizer ketika bepergian


Berdasarkan 5.1.1 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang 44% atau 11orang sering membawa handsanitizer, 10 orang atau 40%
Kadang-kadang, 16% tidak pernah membawa handsenitizer

5.1.2 Memakai Masker Ketika Berbicara Dengan Orang Lain

Memakai masker ketika berbicara dengan orang lain

SERING
40%

KADANG-KADANG
60%

Grafik 5.1.2 Memakai masker ketika berbicara dengan orang lain

Berdasarkan 5.1.2 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 60% atau 15 orang kadang-kadang Memakai masker ketika berbicara
dengan orang lain, 10 orang atau 40% sering memakai masker ketika
berbicara dengan orang lain.

5.1.3 Memakai Masker Ketika Berada Di Tempat Keramaian Seperti Pasar Dan
Lainnya

KADANG-KADANG
28%

SERING
72%

Grafik 5.1.3 Memakai masker ketika berada di tempat keramaian seperti


pasar dan lainnya
Berdasarkan 5.1.3 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang 75% atau 18 orang sering memakai masker ketika berada di tempat
keramaian seperti pasar dan lainnya 7 orang atau 28% kadang-kadang
memakai masker ketika ketika berada di tempat keramaian seperti pasar dan
lainnya.

5.1.4 Memakai Masker Ketika Sedang Melaksanakan Ibadah Berjamaah

Memakai masker ketika sedang melaksanakan ibadah berjamaah


SERING
32%
TIDAK PERNAH
40%

KADANG-KADANG
28%

Grafik 5.1.4 Memakai masker ketika sedang melaksanakan ibadah


berjamaah

Berdasarkan 5.1.4 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 40% atau 10 orang tidak pernah memakai masker ketika sedang
melaksanakan ibadah berjamaah, 8 orang atau 32% sering memakai masker
ketika sedang melaksanakan ibadah berjamaah, dan 7 orang atau 28%
kadang-kadang memakai masker ketika sedang melaksanakan ibadah.
5.1.5 Mencuci Tangan Setelah Bersalaman Dengan Orang Lain

Mencuci tangan setelah bersalaman dengan orang lain

SERING
40%

KADANG-KADANG
60%

Grafik 5.1.5 Mencuci tangan setelah bersalaman dengan orang lain

Berdasarkan 5.1.5 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 60% atau 15 orang kadang-kadang mencuci tangan setelah bersalaman
dengan orang lain, 10 orang atau 40% sering mencuci tangan setelah
bersalaman dengan orang lain.

5.1.6 Mencuci Tangan Setelah Bepergian

Mencuci Tangan Setelah Bepergian


TIDAK PERNNAH
4%

KADANG-KADANG SERING
44% 52%

Grafik 5.1.6 Mencuci Tangan Setelah Bepergian

Berdasarkan 5.1.6 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 52% atau 13 orang sering mencuci tangan setelah bepergian, 11 orang
atau 44% kadang-kadang mencuci tangan setelah bepergian, dan 1 orang atau
4% tidak pernah mencuci tangan setelah bepergian.
5.1.7 Menghadiri Hajatan

Menghadiri Hajatan

SERING
12%

TIDAK PERNNAH
20%

KADANG-KADANG
68%

Grafik 5.1.7 Menghadiri Hajatan


Berdasarkan 5.1.7 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang 68% atau 17 orang Kadang-kadang menghadiri hajatan, 5 orang atau
20% tidak pernah menghadiri hajatan, dan 3 orang atau 12% sering
menghadiri hajatan.

5.1.8 Mengunjungi Tempat Hiburan/Wisata

Mengunjungi tempat hiburan/wisata


SERING
12%

TIDAK PERNAH
40%

KADANG-KADANG
48%

Grafik 5.1.8 Mengunjungi Tempat Hiburan/Wisata

Berdasarkan 5.1.8 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 48% atau 12 orang kadang-kadang mengunjungi tempat hiburan/wisata,
10 orang atau 40% tidak pernah mengunjungi tempat hiburan/wisata, dan 3
orang atau 12% sering mengunjungi tempat hiburan/wisata.

5.1.9 Menghadiri Pengajian

Menghadiri Pengajian

SERING
12%

TIDAK PERNAH
32%

KADANG-KADANG
56%

Grafik 5.1.9 Menghadiri Pengajian

Berdasarkan 5.1.9 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25


orang 56% atau 14 orang kadang-kadang menghadiri pengajian, 8 orang atau
32% tidak pernah menghadiri pengajian, dan 3 orang atau 12% sering
menghadiri pengajian.

5.1.10 Mengunjungi Saudara/Kerabat Di Luar Kota

Mengunjungi saudara/kerabat di luar kota

SERING
4%
KADANG-KADANG
16%

TIDAK PERNAH
80%

Grafik 5.1.10 Mengunjungi Saudara/Kerabat Di Luar Kota


Berdasarkan 5.1.10 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25
orang 80% atau 20 orang tidak pernah mengunjungi saudara/kerabat di luar
kota, 4 orang atau 16%kadang-kadang mengunjungi saudara/kerabat di luar
kota, dan 1 orang atau 4% mengunjungi saudara/kerabat di luar kota.

5.2 AKTIFITAS SEHARI-HARI SELAMA PANDEMI COVID

5.2.1 Olahraga

Olahraga
TIDAK PERNAH SERING
16% 32%

KADANG-KADANG
52%

Grafik 5.2.1 Olahraga

Berdasarkan 5.2.1 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 52%
atau 13 orang kadang-kadang berolahraga, 8 orang atau 32% sering olahraga, dan 4
orang atau 16% tidak pernah berolahraga.

5.2.2 Rekreasi/Hiburan

Rekreasi/hiburan
SERING
12%
TIDAK PERNAH
36%

KADANG-KADANG
52%

Grafik 5.2.2 Rekreasi/Hiburan


Berdasarkan 5.2.2 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 57%
atau 13 orang kadang-kadang melakukan rekreasi/hiburan, 9 orang atau 36% tidak
pernah rekreasi/hiburan, dan 3 orang atau 12% pernah rekreasi/hiburan.

5.2.3 Mengkonsumsi Makanan Tinggi Protein Seperti Daging, Telur

Mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti daging, telur

KADANG-KADANG
44%

SERING
56%

Berdasarkan 5.2.3 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 56%
atau 14 orang sering mengkonsumsi makanan tinggi protein, dan 11 orang atau 44%
kadang-kadang mengkonsumi makanan tinggi protein.

5.2.4 Tidur Nyenyak

Tidur nyenyak
SERING
TIDAK PERNAH 30%
17%

KADANG-KADANG
53%

Grafik 5.2.4 Tidur Nyenyak

Berdasarkan 5.2.4 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 53%
atau 16 orang kadang-kadang tidur nyenyak, 9 orang atau 30% sering tidur nyenyak,
dan 5 orang atau 17% tidak pernah tidur nyenyak.
5.2.5 Memeriksakan/Kontrol Kesehatan

Memeriksakan/kontrol kesehatan

TIDAK PERNAH
28%

KADANG-KADANG
72%

Grafik 5.2.5 Memeriksakan/Kontrol Kesehatan

Berdasarkan 5.2.5 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 72%
atau 18 orang kadang-kadang memeriksakan/kontrol kesehatan, 7 orang atau 28%
tidak pernah memeriksakan/kontrol kesehatan.

5.2.6 Konsultasi Kesehatan

Konsultasi Kesehatan
SERING
12%

TIDAK PERNAH
48%

KADANG-KADANG
40%

Grafik 5.2.6 Konsultasi Kesehatan

Berdasarkan 5.2.6 grafik distribusi frekuensi diatas menunjukkan dari 25 orang 48%
atau 12 orang tidak pernah konsultasi kesehatan, 10 orang atau 40% kadang-kadang
konsultasi kesehatan, dan 3 orang atau 12% sering melakukan konsultasi kesehatan.
5.3 SARANA PRASARANA PENANGGULANGAN COVID (OBSERVASI)

5.3.1 Media Edukasi Terkait Covid Di Lingkungan Desa

No Jenis Letak Edukasi Jumlah Kondisi Materi Media


Media Media Media Edukasi
Edukasi
1. Spanduk Balai Desa 1 Terlihat Penerapan
baik protokol 5M
2. Spanduk Masjid 1 Terlihat Protokol ibadah
baik pada masa
pandemi
3. Spanduk Tempat wisata 2 Terlihat Penerapan
baik protokol 3M
4. Spanduk KORAMIL 2 Terlihat Penerapan
baik protokol 3M
5. Poster Balai Desa 4 Terlihat New normal,
baik pencegahan
virus corona
6. Spanduk Balai pertanian 2 Terlihat Pencegahan
baik covid-19
Tabel 5.3.1 Media Edukasi Terkait Covid Di Lingkungan Desa

Gambar 5.3.1.1 Spanduk di Balai Desa


Gambar 5.3.1.2 Spanduk di Masjid

Gambar 5.3.1.3 Spanduk di Tempat Wisata


Gambar 5.3.1.4 Spanduk di KORAMIL
Gambar 5.3.1.5 Poster di Balai Desa

Gambar 5.3.1.6 Spanduk di Balai Pertanian

5.3.2 Sarana Cuci Tangan

No Lokasi Kondisi Kelengkapan

1. Balai Desa Bersih Sabun, Kran Air

2. Balai Pertanian Bersih Sabun, Kran air

3. Warung Bersih Sabun, Kran air

Tabel 5.3.2 Sarana Cuci Tangan


Gambar 5.3.2.2 Sarana Cici Tangan di Balai Desa

Gambar 5.3.2.2 Sarana Cuci Tangan di Balai Pertanian


Gambar 5.3.2.3 Sarana Cuci Tangan di Warung

6.1 KEBIJAKAN
6.1.1 Kebijakan Pemerintah Desa
Desa Wanakaya sudah terbentuk satgas covid yang anggotanya terdiri dari
pemdes sebagai kordinator, kepolisian melalui BABINKAMTIBMAS dan TNI
melalui BABINSA sebagai fungsi pengawasan, serta PUSKESMAS sebagai promoter
kesehatan di masyarakat. Program kerja satgas covid yaitu untuk mengkampanyekan
adaptasi kebiasaan baru dan melakukan pengawasan pada penerapannya. Bentuk
dukungan pemerintah Desa dalam pencegahan dan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru
yaitu dengan memasang spanduk himbauan di tempat keramaian dan menyediakan
pusat informasi covid di Balai Desa untuk memudahkan masyarakat untuk mendapat
informasi dan kordinasi jika ada masyarakat yang terpapar covid.
Dalam pencegahan dan penerapan protocol kesehatan kendala yang dialami
yaitu masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam penerapan 3M (mencuci tangan,
memakai masker, menjaga jarak).

6.1.2 Tanggapan Terhadap Kebijakan


6.1.2.1 Tanggapan Belajar Dirumah
Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh 25 orang 88% atau 22
orang setuju dengan kebijakan bagi siswa untuk belajar dirumah untuk
mengurasi penyebaran virus covid dan 3 orang atau 12% kurang setuju dengan
kebijakan untuk siswa belajar dirumah dengan alasan kurang maksimalnya
kegiatan belajar jika terus dilakukan secara online.
6.1.2.2 Tanggapan Ibadah Dirumah

Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh 25 orang 56% atau 14


orang melakukan ibadah dirumah agar mengurangi pencemaran dan salah satu
cara memutuskan rantai penyebaran virus covid. Dan 11 orang atau 44%
masih melakukan ibadah di berjamaah.

6.1.2.3 Tanggapan 3M

100% dari masyarakat yang telah mengisi kuesioner memberikan


tanggapan setuju mengenai kebijakan 3M yaitu mencuci tangan, memakai
masker, dan menjaga jarak.

7.1 PSIKOLOGIS

Psikologis
BERAT
4%

SEDANG
36%

RINGAN
60%

Grafik 7.1 Psikologis

3.2 DATA POSITIF DAN NEGATIF


No DATA
. POSITIF NEGATIF
1 60% responden mengetahui tentang Klien mengatakan selalu
merasa khawatir berada
penyakit corona ditempat umum (40%).
2 Klien beranggapan bahwa semakin banyak Klien mengatakan kadang-
pemberitaan yang terkena penyakit corona kadang untuk mengikuti
maka klien makin takut apabila terkena pemberitaan penyakit corona
penyakit corona (77%). (40%).
3 Klien mengatakan kadang-
Klien menggunakan media informasi
kadang merasa tidak nyaman
melalui media sosial untuk mengetahui
memakai masker saat
informasi penyakit corona (63%).
beraktivitas (40%).
4 Klien mengatakan kadang-
kadang terus berfikir dengan
Klien setuju apabila kegiatan hajatan
banyaknya informasi yang
selama pandemi corona dibatasi (60%).
beredar mengenai penyakit
corona (29%).
5 Klien tidak setuju apabila kegiatan Klien menjawab kadang-
pengajian selama pandemi corona dibatasi kadang aktivitas
(69%). rekreasi/hiburan (40%).
6 Klien mengatakan kadang-
Klien setuju apabila tempat hiburan/wisata kadang takut apabila ada
selama pandemi corona dibatasi (63%). orang yang bersin atau batuk
di sekitar klien (37%).
7 Klien menjawab sering memakai masker
-
ketika berbicara dengan orang lain (60%).
8 Klien menjawab sering memakai masker
ketika berada di tempat keramaian seperti -
pasar dan lainnya (80%).
9 Klien menjawab sering memakai masker
ketika melaksanakan ibadah berjamaah -
(40%).
10 Klien menjawab sering mencuci tangan
setelah bersalaman dengan orang lain -
(71%).
11 Klien menjawab sering mencuci tangan
-
setelah bepergian (74%)
12 Klien menjawab kadang-kadang
-
menghadiri hajatan (51%).
13 Klien menjawab sering menghadiri tempat
-
hiburan/wisata (54%).
14 Klien menjawab tidak pernah menghadiri
-
pengajian (55%).
15 Klien menjawab tidak pernah
mengunjungi saudara/kerabat di luar kota -
(69%).
16 Klien menjawab sering aktivitas olahraga
-
(63%).
17 Klien menjawab sering aktivitas
mengkonsumsi makanan tinggi protein -
seperti daging, telur (63%).
18 Klien menjawab sering aktivitas tidur
-
nyenyak (71%).
19 Klien menjawab sering aktivitas
-
memeriksakan/kontrol kesehatan (54%).
20 Klien menjawab sering konsultasi
-
kesehatan (54%).
21 Klien mengatakan tidak efektif mengenai
tanggapan terkait kebijakan belajar -
dirumah bagi siswa (26%).
22 Klien mengatakan sangat baik mengenai
tanggapan terkait kebijakan beribadah -
dirumah (63%).
23 Klien mengatakan sangat baik dengan
adanya kebijakan mengenai anjuran 3M -
(51%).
24 Klien mengatakan selalu merasa tidak
senang dengan adanya penyakit corona -
(57%).
25 Klien mengatakan selalu memborong APD
-
untuk diri sendiri (31%).
26 Klien mengatakan tidak pernah merasakan
iritasi pada tangan setelah menggunakan
hand sanitizer (69%).

Anda mungkin juga menyukai