Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH :

KEPERAWATAN ANAK II
DOSEN : Ns. Dwi Elka
Fitri, S.Kep, M.KM

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PDA
( PERSISTENT DUCTUS
ARTERIOSUS )

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NADILA OCTAVIA


NIM : 19010007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan, rahmat, taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Anak PDA ( PERSISTENT DUCTUS ARTERIOSUS )”. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar alam kita yaitu Nabi Muhammad
SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak II.

Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang
akan datang.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.LATAR BELAKANG MASALAH .............................................. 1
B.RUMUSAN MASALAH ............................................................... 1
C.TUJUAN MASALAH .................................................................. 1
D.MANFAAT PENULISAN ............................................................ 2
BAB II KONSEP MEDIS ............................................................................. 3
A.DEFENISI ...................................................................................... 3
B.ETIOLOGI ..................................................................................... 3
C. MANIFESTASI KLINIS............................................................... 4
D.KOMPLIKASI................................................................................ 4
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK .................................................. 5
F.PENATALAKSANAAN ............................................................... 5
PATHWAT PDA ........................................................................................... 6
BAB III KONSEP KEPERAWATAN ......................................................... 6
A.PENGKAJIAN............................................................................... 6
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN ................................................... 6
C.INTERVENSI KEPERAWATAN ................................................. 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 15
A.KESIMPULAN .............................................................................. 15
B.SARAN .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan adalah sekumpulan
malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir. Penyakit
jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak. Apabila tidak
dioperasi, kebanyakan akan meninggal waktu bayi. Apabila penyakit jantung bawaan
ditemukan pada orang dewasa, hal ini menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui
seleksi alam, atau telah mengalami tindakan operasi dini pada usia muda Z (IPD
FKUI,1996;1134)

B. RUMUSAN MASALAH
Dari data pada latar belakang masalah pada Anak Berkebutuhan Khusus Autisme,
maka rumusan masalah Anak Berkebutuhan Khusus Autisme adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan anak PDA ?
2. Apa yang menyebabkan anak PDA ?
3. Apa saja manifestasi klinis anak Autisme ?
4. Apa Saja Komplikasi Pada Anak PDA ?
5. Apa sajakah dan bagaimana pemeriksaan diagnostik pada anak PDA?
6. Apa saja penatalaksana anak PDA?
7. Bagaimana Pengkajian pada klien anak dengan “PDA”.
8. Apa saja Diagnosa Keperawatan pada klien anak dengan “PDA”.
9. Apa saja Intervensi Keperawatan yang diberikan pada klien anak dengan “PDA”.
C. TUJUAN MASALAH

1. Tujuan Umum

Penulis dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan melalui proses belajar


mengajar secara nyata kepada pasien dengan Patent Duktus Arteriosus dan secara
langsung memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


1
2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu megidentifikasi tanda dan gejala Patent Duktus Arteriosus secara
langsung.

b. Penulis mampu melaksanakan proses keperawatan secara langsung, mulai dari


mengkaji data , menganalisa data tersebut kemudian merumuskan diagnosa
keperawatannya. Selanjutnya membuat rencana tindakan dan melaksanakannya
serta melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk melatih dan menambah
pengetahuan tentang Anak PDA Dan diharapkan agar menjadi acuan mahasiswa/mahasiswi
dalam membuat asuhan keperawatan Anak PDA.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


2
BAB II
TINJAUN TEORI
A. DEFENISI
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut
menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi
ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus
Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA). (Buku ajar kardiologi FKUI, 2001
; 227)
Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang
bertekanan rendah. (Suriadi, Rita Yuliani, 2001; 235)
Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir,
yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke
dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002 ; 375)
B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian
penyakit jantung bawaan :
a. Faktor Prenatal :
1) Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
2) Ibu alkoholisme.
3) Umur ibu lebih dari 40 tahun.
4) Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.
5) Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
b. Faktor Genetik :
1) Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
2) Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
3) Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
4) Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


3
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-masalah
lain yang berhubungan dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas). Tanda-tanda
kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA
kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat menunjukkan tanda-tanda
gagal jantung kongestif (CHF)
a. Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
b. Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar
di tepi sternum kiri atas)
c. Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat,
Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
d. Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
e. Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
f. Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
g. Apnea
h. Tachypnea
i. Nasal flaring
j. Retraksi dada
k. Hipoksemia
l. Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
m. (Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)
D. KOMPLIKASI
a. Endokarditis
b. Obstruksi pembuluh darah pulmonal
c. CHF
d. Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
e. Enterokolitis nekrosis
f. Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau
displasia bronkkopulmoner)
g. Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
h. Hiperkalemia (penurunan keluaran urin.
i. Aritmia
j. Gagal tumbuh

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


4
E. PATHWAY PDA

Setelah lahir

Adanya cacat duktus Tekanan jantung kiri

Arteriosus terbuka kebocoran jantung dari kiri ke kanan

Aliran darah langsung dr aourta makin besar Ke arteri pulmonal

Tekanan
Ventrikel kiri berespon memenuhi kebuthan

Pelebaran darah Hipertensi pada atrium kiri aliran ke paru

Tknn vena dan


Kapiler pulmo- darah berkurang ke tubuh
nal edema paru
oksigen menurun
kelelahan menyusu difusi O2 dan hipoksia
Sesak
nutrisi tdk terpenuhi bila tdk dpt terapi

asupan nutrisi kurang gagal jantung kanan/ gg. pemenuhan O2

Ketidakseimbangan nutrisi
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Foto Thorak : Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan
(kardiomegali), gambaran vaskuler paru meningkat
b. Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada
bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA
peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
c. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran
darah dan arahnya.
d. Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil
tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.
e. Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil
ECHO atau Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan
lainnya.
f. Analisa Gas darah dan Arteri
1) Biasanya menunjukkan kejenuhan yang normal karena paru overcirculation
2) Duktus arteriosus besar dapat menyebabkan CHF (Betz & Sowden,
2002 ;377)
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Medikamentosal
b. Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan bemberian obat-obatan :
Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis
dan mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskular, Pemberian indomethacin
(inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus, pemberian
antibiotik profilaktik untuk mencegah endokarditis bakterial.
c. Pembedahan : Pemotongan atau pengikatan duktus.
d. Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan pada waktu
kateterisasi jantung.
e. (Betz & Sowden, 2002 ; 377-378, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


5
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Biodata klien
b. Riwayat keperawatan : Keluhan Utama (respon fisiologis terhadap defek (sianosis,
aktivitas terbatas), riwayat penyakit sekarang.
c. Riwayat kehamilan
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat social dan lingkungan meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak,
koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak,
koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap stress.
f. Pemeriksaan fisik : keadaan umum, kesadaran, pemeriksaan head to toe, dimana
kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi
jantung tambahan (machinery mur-mur), edera tungkai, hepatomegali, kaji adanya
hipoksia kronis : Clubbing finger, kaji adanya hiperemia pada ujung jari, kaji pola
makan, pola pertambahan berat badan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
b. Penurunan Curah jantung b.d malformasi jantung.
c. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal.
d. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh
dan suplai oksigen ke sel.
e. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen
dan zat nutrisi ke jaringan.
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori.
g. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan.
h. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap penyakit
anak.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


6
C. INTERVENSI
a. Penurunan curah jantung b/d malforasi jantung
Tujuan : Mempertahankan curah jantung yang adekuat
KH :Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung
Intervensi Rasional
Mandiri
1) Observasi kwalitas dan kekuatan Permulaan gangguan pada jantung aka
denyut jantung, nadi dan nada perubahan TTV cepat deteksi
kehangatan kulit untuk penanganan selanjutnya.
2) Tegakkan derajat sianosis
3) Monitor tanda-tanda CHF Untuk mengetahui adanya gagal
Kolaborasi jantung kongestif
1) Pemberian digosin sesuai orden
dengan menggunakan tehnik Mencegah makin memburuknya klien
pencegahan bahaya toksisitas
2) Berikan pengbatan untuk
menurunkan afterload
3) Berikan diuretic sesuai indikasi Mencegah terjadinya vasokonstriksi

Diuretic bertujuan untuk menurunkan


volume plasma dan menurunnya
retensi cairan dijaringan sehingga
menurun resiko terjadinya edema paru.

b. Perubahan pertumbuhan dan perkembangann b/d tidak adekuatnya suplay O2 dan


zat nutrisi yang disaring.
Tujuan : memberikan support tumbuh kembang
KH :anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
dalam batas normal

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


7
Intervensi Rasional
1) Kaji tingkat tumbuh kembang Untuk mengetahui tumbuh kembanga
anak anak.
2) Memantau masa tumbuh
kembang anak
3) Berikan stimulus tumbang,
aktifitas bermain game dll.
4) Libatkan keluarga agar tetap
memberikan stimulasi selama Anggota keluarga sangat besar
dirawat pengaruhnya terhadap proses
5) Agar anak bisa tumbuh dan pertumbuhan dan juga perkembangan
berkembang sebagaiman anak.
mestinya

c. Kecemasan orang tuan berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua.


Tujuan : kecemasan berkurang
KH:orang tua tanpak tenang, orang tua tidak bertanya lagi
Intervensi Rasional
Kaji tingkat pengetahuan orang tua Pengetahuan orang tua akan
1) Beri penjelasan tentang mempengaruhi tingkah laku anak
keadaan bayinya. 1) Untuk mengurangi kecemasan
2) Libatkan keluarga dalam 2) Akan membuat orang tua
perawatan bayinya nyaman dan tenang
3) Berikan support dan 3) Kasih saying orang tua
reinforcement atas apa yang mempecepat penyembuhan
dicapai orang tua
4) Latih orang tua cara perawatan 4) Mempermudah proses perawatan
bayi di rumah. dan penyembuhan anak.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


8
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien

Nama : An”N”

Umur : 3 tahun

Jenis Kelamin : P

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Anak : ke-II

Alamat : Jln.Sumbu No. 29 kelurahan kasin, Klojen

2. Riwayat Keperawatan (Nursing History)

a. Keluhan utama saat ini

Keluhan Utama adalah batuk dan sesak

b. Riwayat penyakit sekarang

Ny “S” mengatakan anaknya sakit sejak usia 8 bulan yaitu sejak umur 8 bulan,

sampai sekarang sudah keluar masuk rumah sakit sebanyak 12 kali. Ny”S” juga

mengatakan anaknya mempunyai riwayat penyakit PJB yang rencananya akan

dioprasi di Surabaya.

Tanda-tanda Vital

Nadi : 140 x/menit

Suhu : 37,60C

Respirasi : 50 x/menit

Berat Badan / Tinggi badan = 11,2 kg/90 cm.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


9
c. Riwayat kehamilan dan persalinan

1) Prenatal

Ny”mengatakan pada saat kehamilan sering memeriksakan kehamilannya dan

3x USG. Ny “S” mengatakan tidak mempunyai keluhan pada saat

kehamilannya.

2) Natal

Anak dilahirkan di rumah sakit bersalin Mandiwaluah dengan umur kehamilan

37 minggu, bayi lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan berat badan

2,99 kg dan panjang 51 cm, saat dilahirkan bayi langsung menangis spontan.

3) Post natal

An”N” sejak lahir hingga umur 9 bulan mendapatkan imunisasi kecuali

Campak karena pada usia 8 bulan An”S” sudah sakit-sakitan.

d. Riwayat penyakit dahulu

Ibu klien mengatakan anaknya lahir kurang bulan dan Ny “S” mengatakan waktu

hamil dia menderita penyakit Rubella/ cacar sehingga pada saat hamil anaknya

terkena.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


10
B. ANALISIS DATA

Data Etiologi Masalah


Ds: Terbukanya duktus Gangguan penurunan curah
pasien gelisah rewel dan arteriosus jantung
menangis
Do: Dialirkannya darah dari
 Denyut nadi naik tekanan tinggi ke tekanan
140x/menit yang lebih rendah
 Takypneu
 Suara jantung Resirkulasi darah
tambahan (mur-mur beroksigen dari aourta ke
persistem) arteri pulmonalis

Beban ventrikel kiri


meningkat

Curah jantung turun

DS: Dialirkannya darah dari Gangguan pertukaran gas


 Pasien kesulitan tekanan tinggi ke tekanan
bernafas yang lebih rendah
 Sesak nafas
DO: Resirkulasi darah
 Suhu 37,5 C
0 beroksigen dari aourta ke
 PH 7,263 arteri pulmonalis
 Pco2 =33,3 mmHg
(35-45) Pelebaran dan HT ventrikel
 PO2 =136 mmHg kiri
(80-100)
Tekanan vena dan kapiler
 HCO3 24,7 mmol/L
pulmonal naik
(21-28 mmol/l)
 O2 saturasi arterial
Edema paru
98,9 mmol(>95)
 Base excess -0,5 (- Penurunan difusi oksigen
3/+3)
Gangguan pertukaran gas

Curah jantung menurun

Suplai o2 kejaringan
berkurang pemecahan
glukosa oleh O2 menjadi
terganggu

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


11
Pembentukan energi
berkurang

Lemah lesu

Anoreksia

DS:
Pasien mengatakan BB Perubahan nutrisi kurang Gangguan pertumbuhan dan
menurun dari kebthan perkembangan.
DO:
 BB menurun Gngg pertumbuhan dan
sekarang 11,2 kg perkembangan
 LILA 15 cm
 Albimin
 Morik kasar dan
halus tercapai
 Tingkat
perkembangan
bicara hanya 3 yang
lulus dari tujuh
pertanyaan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung b/d malforasi jantung


2. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti pulmonal
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d tidak adekuatnya suplay oksigen dan
zat nutrisi ke jaringan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


12
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.Dx Tujuan dan KH Intervensi Keperawatan Rasional


I Setelah diberikan  Observasi  Permulaan gangguan
tindakan keperawatan kwalitas dan pada jantung aka
selama 2x24 jam kekuatan denyut nada perubahan
diharapkan klien dapat jantung, nadi TTV, sex harus cepat
mempertahankan curah perifer dan di deteksi untuk
jantung adekuat dengan kehangatan kulit. penanganan lebih
KH  Tegakkan derajat lanjut
Tidak terjadi penurunan sianosis(Sirkulasi,  Pucat menunjukkan
curah jantung. membrane adanya penurunan
mukosa Clubbing) perfusi sekunder
 Monitor tanda- terhadap ketidak
tanda CHF(gelisah adekuat curah
takikardi, sesak, jantung
mudah lelah, vasokonstriksi dan
oliguria dan anemia
hepatomegali).  Defeksi dini untuk
 Kolaborasi mengetahui adanya
pemberian obat gagal jantnun
untuk menurunkan kongestif
afterload.  Obat anti alferload
mencegah terjadinya
vasokonstriksi
II Setelah diberikan  Observasi  Untuk mengetahui
tindakan keperawatan kwalitas dan keadaan klien
selama 2x24 jam kekuatan denyut  Untuk memudahkan
diharapkan klien dapat jantung, nadi, pasien dalam
mengurangi adanya warna dan bernapas
peningkatan resistensi kehangatan kulit  Agar anak tidak
pembuluh darah dengan  Atur posisi anak tertular infeksi yang
KH dengan posisi akan memperburuk
BGA dalam batas semi powler keadaannya.
normal.  Hindari anak dari  Menurunkan
orang yang keturunan O2 dalam
terinfeksi tubuh
 Berikan istirahat  Membantu klien
yang cukup untuk memenuhi O2
 Kolaborasi bila nya.
yang cukup dalam
pemberian O2
gangguan
pernapasan.
III Setelah diberikan  Kaji tingkat  Untuk mengetahui
tindakan keperawatan tumbuh kembang tumbuh kembang
selama 2x24 jam anak anak
diharapkan klien dapat  Berikan stimulasi  Merangsang

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


13
bersemangat dan tumkem anak kreativitas anak
keluarga memperhatikan seperti permainan  Anggota keluarga
BB anaknya dengan KH  Observasi BB besar pengaruhnya
: anak dalam proses
 BB Normal  Libatkan kelularga pertumbuhan dan
 LILA normal agar tetap perkembangan anak
 Albumin dalam memberikan  Agar anak dapat
batas normal selama dirawat tumbuh dan
 Anak bisa  Memantau masa berkembangan
melaksanakan tumbuh kembang sebagaimana
apa yang anak mestinya.
diberitahu oleh
perawat.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


14
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung kongenital(bawaan) dimana
tidak terdapat penutupan (patensi) duktus arteriosus yangmenghubungkan aorta dan
pembuluh darah besar pulmonal. Kondisi ini seringditemui pada bayi yang lahir prematur
namun tidak menutup kemungkinanterjadi pada bayi cukup bulan. Duktur arteriosus
umumnya menutup 12-24 jamsetelah bayi lahir dan mencapai penutupan sempurna pada usia
3 minggu.Apabila duktus tersebut masih terbuka, penutupan spontan 75% dapat terjadi
sampai bayi berusia 3 bulan. Lebih dari 3 bulan, penutupan spontan sangat jarang
terjadi.Gejala dari PDA tergantung dari besarnya kebocoran, apabila DuktusArteriosus (DA)
kecil mungkin saja tidak menimbulkan gejala, apabila DAsedang sampai besar dapat
mengalami batuk, sering infeksi saluranpernapasan, dan infeksi paru. Apabila DA besar,
maka gagal jantung serta gagaltumbuh dapat terjadi. Pada PDA manapun juga, penutupan
baik dengan operasimaupun kateterisasi (tanpa operasi) sebaiknya dilakukan
mempertimbangkanrisiko terinfeksinya jantung akibat kelainan ini. Apabila tetap tidak
ditangani,dapat terjadi kemungkinan risiko kematian 20% pada usia 20 tahun, 42% padausia
45 tahun, dan 60% pada usia 60 tahun.
B. SARAN
1. Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagipembaca
2. Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca terutama perawatdalam
membuat asuhan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


15
DAFTAR PUSTAKA

Cassidy, Harvey D et al. 2009.Incidental Discovery of a Patent Ductus Arteriosusin


Adults.Journal of The American Board of Family Medicine 2009 Vol.22 No.2. Available
from: http.//www.jabfm.org.

Dice, J. E. (2007). Patent Ductus Arteriosus: an Overview Journal PediatricPharmacother.Vol


12(No 3).

Khalid OM, Busse J. Patent Ductus Areteriosus. In: Abdulla R, editor. HeartDiseases in
Children. New York: Springer; 2011.p:113.

Kumar, RR. 2009. Coil Occlusion of the Large Patent Ductus Arteriosus. PediatrCardiol.

Schumacher, Kurt R. 2011. Patent ductus arteriosus. US: PubMed.

Rudolph A. Congenital Diseases of The Heart: Clinical PhysiologicalConsideration.


Chichester: Wiley-Blackwell; 2009.p:128.

Carpenito, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.

Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3,


EGC, Jakarta.

Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3,EGC,
Jakarta.

Ignatavicius D.D., Bayne M.V., 1991, Medical Surgical Nursing, A Nursing


ProcessApproach, An HBJ International Edition, W.B. Saunders Company,Philadelphia.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PDA


iii

Anda mungkin juga menyukai