Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS

( PPOK )

Dosen pengampu : Ns.Silvia Nora


Anggraeni,M.Kep
Mata kuliah : Keperawatan Medical
bedah 1
Disusun oleh : Ernawati ( 19010003 )
APA ITU PPOK ?

Secara definisi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat


disebut sebagai penyakit kronis progresif pada paru yang ditandai
oleh adanya hambatan atau sumbatan aliran udara yang bersifat
irreversible atau reversible sebagian dan menimbulkan
konsekuensi ekstrapulmoner bermakna yang berkontribusi
terhadap tingkat keparahan pasien
PPOK merupakan suatu penyakit multikomponen yang
dicirikan sbb :

1. hipersekresi mukus

2. penyempitan jalan napas

3. kerusakan alveoli paru-paru


Next .....

Penyakit tersebut bisa merupakan kondisi terkait


bronkitis kronis, emfisema, atau gabungan keduanya.
Pada PPOK, seringkali ditemukan bronkitis kronik dan
emfisema bersama, meskipun keduanya memiliki
proses yang berbeda. Akan tetapi menurut PDPI 2010,
bronkitis kronik dan emfisema tidak dimasukkan
definisi PPOK, karena bronkitis kronik merupakan
diagnosis klinis, sedangkan emfisema merupakan
diagnosis patologi.
Bronkitis kronis adalah kelainan saluran pernafasan
yang ditandai oleh batuk kronis yang menimbulkan
dahak selama minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang
kurangnya dua tahun berturut-turut dan tidak disebabkan
oleh penyakit lainnya.
Emfisema adalah kelainan anatomis paru yang ditandai
oleh pelebaran rongga udara distal pada bronkiolus
terminal, disertai dengan kerusakan dinding alveolus
Enfisema dibagi menurut pola asinus yang
terserang . Ada dua bentuk pola morfologik dan
enfisema,yaitu :
1.CLE ( enfisema sentrilobular )
2.PLE ( enfisema panlobular )
CLE ( enfisema sentrilobular )

Emfisema centrilobular, atau emfisema


centriacinar, adalah penyakit paru-paru progresif
jangka panjang. Penyakit ini dianggap sebagai
bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Emfisema sentrilobular mempengaruhi lobus
atas paru-paru.
PLE ( enfisema panlobular )

Pembesaran lebih seragam dan perusakan alveoli


dalam asinus paru-paru, Biasanya lebih difus dan
lebih berat pada paru-paru bawah. Ditemukan
pada orang tua yang tidak ada tanda bronchitis
kronis atau gangguan 1- antitripsinafungsi paru.
Khas ditemukan pada orang dengan defisiensi
homozigot
B.Faktor Risiko

1. ASAP ROKOK
Dari berbagai partikel gas yang noxius atau berbahaya, asap
rokok merupakan salah satu penyebab utama, kebiasaan merokok
merupakan faktor resiko utama dalam terjadinya PPOK Asap
rokok yang dihirup serta merokok saat kehamilan juga
berpengaruh pada kejadian PPOK karena mempengaruhi tumbuh
kembang paru janin dalam uterus
2.Paparan Pekerjaan

Meningkatnya gejala-gejala respirasi dan obstruksi aliran udara


dapat diakibatkan oleh paparan debu di tempat kerja. Beberapa
paparan pekerjaan yang khas termasuk penambangan batu bara,
panambangan emas, dan debu kapas tekstil telah diketahui
sebagai faktor risiko obstruksi aliran udara kronis
3.Polusi Udara
Beberapa peneliti melaporkan meningkatnya gejala respirasi
pada orang-orang yang tinggal di daerah padat perkotaan
dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah pedesaan,
yang berhubungan dengan meningkatnya polusi di daerah padat
perkotaan. Pada wanita bukan perokok di banyak negara
berkembang, adanya polusi udara di dalam ruangan yang
biasanya dihubungkan dengan memasak, telah dikatakan sebagai
kontributor yang potensial
Apa saja gejala PPOK?

1.Sesak napas
2.Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
3.Sputum yang produktif (batuk berdahak) Pada PPOK
eksaserbasi akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti:
- Bertambahnya sesak napas
- Kadang-kadang disertai mengi
- Bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
-Sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
- Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah,
depresia bronkiolus dan daerah perifer asinar, yang erat
hubungannya dengan asap rokok

Anda mungkin juga menyukai