Pengertian Sesar
Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Posisi geografis tersebut menjadikan Indonesia dilewati oleh 3 jalur Lempeng
tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng
Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup
ke dalam Lempeng Eurasia, sementara Lempeng Pasifik bergerak relatif ke
arah Barat. Pergerakan lempeng benua dan lempeng samudera terkadang saling
mengunci sehingga menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang disebut
sebagai gempa bumi. Gempa bumi biasanya terjadi di jalur sesar atau patahan.
Sesar atau patahan secara geologi adalah Sesar sebagai bidang rekahan yang
disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok
batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa millimeter
hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang
berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer (Billing, 1959).
Sesar dengan ukuran besar terjadi akibat Gaya Tektonik yang
ditimbulkan saat terjadinya pergerakan lempeng, seperti zona subduksi pada
pertemuan dua lempeng tektonik. Secara umum, sesar atau patahan dapat
terbentuk akibat adanya Gaya pada batuan (dapat berupa gaya yang menekan,
gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya) sehingga batuan tidak
mampu lagi menahan Gaya tersebut. Daerah dengan sesar yang masih aktif
bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi. Dikarenakan sesar
/ patahan berupa area, maka biasanya sesar / patahan disebut dengan zona sesar
/ bidang sesar.
2. Ciri-ciri Sesar
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar
buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan
bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi
dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi sedimen.
Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan
yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain :
• Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
• Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar,
horses, atau slices, milonit.
a. Sesar Naik
Ciri-ciri sesar naik :
• Sesar naik mempunyai kemiringan landai (low-angle, <45̊) (Thrust)
sampai curam (high angle, 60 (Reverse Fault)
• Gerak geser dapat lebih cepat daripada erosi sehingga menghasilkan
rombakan yangbersatu (bercampur) dengan breksi sesar.
• Gejala seretan dan pembentukan sesar sesar-sesar sekunder sangat
umum.
• Jalur sesar rumit.
• Dilangan sulit dikenal dan rentan erosi
CIRI-CIRI SESAR
DISUSUN OLEH:
D061211050
GOWA
2022