2.
Sesar
Sesar adalah rekahan yang telah mengalami pergerakan.
Bidang atau jalur sesar (bidang gawir, jalur hancuran/breksiasi, gouge, milonit)
Penampang seismik
Anomali gravitasi
Gambar 2.19 Klasifikasi sesar, Anderson (1951) dalam G.H Davis dan S.J. Reinold, 1996
Gambar 2.20 : Hubungan arah tegasan dan sesar, Harding (1974) dalam G.H Davis dan S.J.
Reinold, 1996
Gejala struktur geologi secara umum ada 2 yaitu gejala primer dan gejala sekunder,
gejala-gejala tersebut dapat dikenal di lapangan sebagai berikut :
A.
adanya sesar yang terbentuk langsung dari pengaruh sesar itu sendiri. Gejala primer ini sudah
cukup untuk membuktikan adanya sesar dan tidak perlu harus dihadirkan gejala sekunder.
Disini data sekunder hanya merupakan data penambah untuk penarikan jalur sesar pada peta.
Jalur yang dilalui sesar disebut zona sesar.zona sesar dapat berukuran sempit atau cukup lebar
hingga ribuan meter.zona sesar dapat memanjang lurus dan dapat pula melengkung dan
berpotongan,tergantung dari jenis sesar yang tentunya berasal dari adanya gaya pembentuk
sesar tertentu pula.seperti:
1. Joints (kekar)
Gejala ini banyak ditemukanm disepanjang zona sesar,yaitu terbentuk akibat adanya
pergeseran blok dan mungkin bersifat kekar tension,dengan petunjuk analisis kekar,maka
sifat dan arah sesar yang disertainya dapat diketahui.
Friction breccia atau fault breccia diartikan sebagai breksi yang terbentuk akibat pengaruh
langsung dari suatu sesar yang komponennya tersusun dari hancuran batuan yang tersesarkan.
Breksi sesar lebih banyak terbentuk pada batuan yang lebih mudah remuk dan dipakai untuk
menentukan arah gerakan sesar dengan memperhatikan susunan dan sifat penyebaran ukuran
fragmennya. Bila ditemukan gradasi orientasi fragmenya, maka kearah kasar menunjukkan
arah geseran blok dihadapannya. Suatu breksi sesar dapat terlihat sebagai batuan beku,
apabila sewaktu terjadinya pergeseran disertai dengan injeksi magma atau berupa intrusi
maupun lelehan pada zona sesar tersebut.
3. Scratchs
Scratchs atau goresan yang terdapat pada bidang sesar. Scratchs berasal dari adanya
tonjolan batuan pada saat berlangsungnya pergeseran seperti halnya pada cermin sesar maka
arah geseran sesar dapat ditentukan.
4.Spur
Spur merupakan tumpukan material halus pada bidang sesar. Spur berasal dari hancuran
batuan yang tersesarkan. Biasanya spur terbentuk karena material hancuran terangkut pada
suatu permukaan tidak rata atau gerakan sesar berhenti. Arah geseran dapat ditentukan
dengan melihat dibagian mana yang menyebabkan spur tersebut tersangkut itulah arah
geseran dihadapannya.
5. Slickensides/cermin sesar
Gejala ini disebut pula cermin sesar yaitu kenampakan-kenampakan adanya suatu kesan
goresan halus dan licin akibat gesekan kedua blok batuan yang tersesarkan.goresan yang
sifatnya licin ini dapat pula berbentuk kasar atau tidak selalu rata. Cermin sesar ada
kecenderungan lebih banyak terbentuk pada sesar mendatar dimana pembentukannya dengan
tekanan yang relative tinggi tanpa gelombang energi atau gerakan yang tidak merata baik
kecepatan maupun arahnya. Cermin sesar dapat ditemukan sebagai bidang sesar dan sulit
dibedakan dengan bidang kekar gerus atau bidang foliasi batuan.
6. Drag fold
Gejala pelengkungan ujung lapisan batuan diantara blok yang bergeseran turun atau naik.
Biasanya ditemukan pada sesar turun atau sesar naik.
8. Discontinuity of structures
Kenampakan suatu lapisan batuan yang menghilang dengan tiba-tiba digantikan dengan
lapisan yang lainnya. Umumnya dengan jurus dan kemiringan yang berbeda yang tampak
secara lateral.
9. Trail
Trail adalah semacam hancuran seperti spur yang ukurannya lebih kasar dan dapat pula
menentukan arah geseran sesar seperti pada spur.
10.Repeatedly of rock formation
Gejala ini adalah kenampakan perulangan lapisan batuan atau formasi batuan secara
lateral,terbentuk akibat pergeseran lateral lapisan batuan,yang berkembang pada sesar
mendatar.
11. Offset
Offset atau Lapisan batuan yang tidak menerus akibat adanya pergeseran .
B.
2. Silisifikasi
Karena zona sesar merupakan zona yang lemah, maka dapat berfungsi sebagai jalur yang
lebih mudah untuk dilewati larutan baik larutan hidrotermal maupun hasil pelarutan kimiawi
bahkan dalam dimensi besar zona sesar dapat dilalui suatu intrusi batuan beku hingga
biasanya pola intrusi dapat mengungkapkan pola struktur geologi suatu daerah.
Gambar : Mikrofold
14. Timbulnya Terumbu Karang
Timbulnya suatu terumbu karang disepanjang pantai dengan undak-undak gelombang
dapat merupakan indikasi atau gejala pensesaran naik,begitu pula sebaliknya atau
berkembang sesar turun yang aktif.
15. Topografi Differences of Rocks
Pada sesar turun dan sesar naik, dapat memberikan suatu kenampakan topografi yang berbeda
dimana suatu batuan yang sama ditemukan bersamaan pada topografi yang sangat
berbeda.pada kenampakan ini dapat ditemukan gejala sesar lainnya berupa kelainan
topografi.
yang
bekerja
terus
menerus
menyebabkan
terganggunya
klestabilan
dan
resistensi batuan atau topografi, sehingga dapat menimbulkan gerakan tanah atau batuan.
18. Batuan Kwarter Yang Tersesarkan
Pada batuan resen yang dapat menunjukkan indikasi sesar aktif,seperti pada sesar yang terjadi
pada batukarang kwarter dan dapat pula berupa kekar memanjang pada endapan aluvial.
19. Differences in Strike and Dip Sedimentary Rocks
Perbedaan strike dan dip batuan sediment dapat terjadi oleh pengaruh pergeseran lapisan
batuan akibat sesar dapat menyebaban adanya perbeaan strike dan dip batuan sediment
diantaranya blok yang saling bergeser paa sesar turun dapat menyebabkan perubahan dip
yang mencolok, sedang pengaruh sesar mendatar, perubahan dip akan terjadi namun dalam
keaadaan kacau akibat tektonik yang kuat sehingga strike juga berubah.
20. Lithologic Boundaries
Batas litologi yang kacau yang juga kadang overlap diantara batuan dapat menunjukkan
adanya sesar utamanya pada sesar naik, sedangkan pada sesar turun dan sesar mendatar dapat
menyebabkan batas litologi yang relative lurus tegas dan panjang
21. Escapment
Gejala struktur yang hamper sama dengan gawir namun gejala ini lebih besar.
22. Soil purba/Paleosoil
Dijumpai adanya soil yang berumur paleosen yang dijumpai pada permukaan bumi hali ini
jelas diakibatkan oleh adanya sesar.
23. Ofiolit dan Melange
Dijumpai adanya Ofiolit dan Melange.