Anda di halaman 1dari 9

DIKSI

RUMUSAN MASALAH

 MAKNA DENOTATIF DAN MAKNA KONOTATIF


 MAKNA UMUM DAN MAKNA KHUSUS
 PEMBENTUKKAN KATA
MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF

Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna yang mengungkapkan maksud sebenarnya atau
apa adanya. Makna denotatif disebut juga dengan makna leksikal, yaitu makna
yang memiliki kesamaan yang terdapat dalam kamus. Oleh karena itu, makna ini
berhubungan dengan pernyataan faktual dan secara arfiah. Kata amplop, misalnya,
bermakna pembungkus surat.
Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna tambahan, yaitu makna yang diluar makna
sebenarnya atau memiliki maksud yang berbeda (makna kiasan). Makna konotatif
disebut juga dengan makna asosiasi, yaitu makna yang timbul sebagai akibat dari
sikap sosial, sikap pribadi, serta kriteria tambahan yang diberikan pada sebuah
makna leksikal. Kata amplop pada makna konotatif memiliki makna, yaitu uang
suap (sesuai dengan konteks yang dibicarakan).
Perhatikan kalimat berikut.
 Dokter menyarankan Tony untuk memperbanyak makan hati ayam atau hati sapi
agar energinya tetap stabil.
 Dia sering makan hati karena perkataan orang banyak mengenai pekerjaannya.

Kata makan hati pada kalimat pertama menunjukan maksud sebenarnya, yaitu
makan hati yang diikuti objek seperti sapi atau ayam untuk memperkuat kalimat
tersebut sehingga kata makan hati pada kalimat pertama termasuk pada kalimat
denotatif. Sementara itu, kata makan hati pada kalimat kedua menunjukan maksud
atau makna kiasan yang timbul dari perasaan pribadi seseorang. Kata makan hati
pada kalimat kedua artinya tersinggung atas perkataan orang lain mengenai dirinya
sehingga kata tersebut termasuk kedalam makna konotatif. Jadi, meskipun memiliki
contoh kata yang sama, seperti makan hati, tetap akan berbeda makna jika dilihat
dari segi makna denotatif maupun makna konotatif juga ditunjang dengan konteks
kalimatnya.
MAKNA UMUM DAN MAKNA KHUSUS

Makna Umum

Makna umum dipahami sebagai kata yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat
pemakai bahasa tersebut dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Kosakata umum
adalah kata-kata yang memiliki makna cakupan pemakaiannya yang lebih luas. Penguasaan
kosakata umum dapat dilakukan melalui kamus umum. Contoh makna umum adalah kata
bunga yang memiliki makna yang luas, belum ada pengelompokan jenis apa.
Makna Khusus
Makna khusus adalah kosakata yang memiliki ruang lingkup atau cakupan maknanya lebih sempit
atau khusus. Contoh makna khusus adalah melati, mawar, dan anggrek yang memiliki kekhususan
makna dalam cakupan makna yang sempit karena sudah mengacu pada satu jenis bunga.
Setiap kata umum dapat digunakan dalam setiap konteks penggunan bahasa di dalam kalimat,
sedangkan, kata khusus hanya digunakan dalam konteks kalimat tertentu. Dengan kata lain, kata
khusus tidak bisa sembarangan digunakan dalam kalimat sehingga diperlukan pemilihan kata
atau diksi agar penggunaan kata khusus sesuai dengan konteks kalimat. Contoh kata umum
adalah memotong, sementara contoh kata khusus adalah mengiris, memangkas, dan membelah.
Perhatikan kalimat berikut.
 Ayah memotong kayu.
 Ayah membelah kayu.
 Ayah memangkas kayu.
 Ayah mengiris kayu.

Dari kalimat diatas kata umum yaitu memotong dan kata khusus yaitu
membelah sesuai dengan konteks kalimat, sedangkan kalimat memangkas dan
mengiris tidak sesuai dengan konteks kalimat sehingga tidak semua kata khusus
dapat dipakai dalam semua konteks kalimat, maka harus diperhatikan pemilihan
kata atau diksi sehingga sesai dengan konteks yang dimaksud
PEMBENTUKAN KATA

Kata dalam bahasa Indonesia dibentuk melalui proses morfologis dan diluar proses
morfologis. Proses morfologis adalah proses pembentukan kata dengan mengubah
sebuah bentuk satuan gramatikal menjadi sebuah kata yang baru atau dalam linguistik
disebut kata jadian.
a. Proses Morfologis
 Afiksasi (imbuhan) adalah proses penambahan imbuhan pada bentuk dasar sehingga
melahirkan kata jadian berupa kata berimbuhan. Imbuhan dibagi atas lima jenis, yaitu
awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks), serta
imbuhan gabungan (simulfiks).
 Reduplikasi (pengulangan) adalah proses pengulangan bentuk dasar yang dilakukan
dengan pengulangan utuh, pengulangan sebagian, pengulangan berimbuhan, dan
pengulangan berubah bunyi.
 Komposisi adalah proses penggabungan dua atau lebih bentuk dasar sehingga
menimbulkan makna yang relatif baru.
b. Pembentukan di Luar Proses Morfologis
Akronim adalah proses pemendekatan atau penyingkatan dengan cara mengambil satu
suku atau lebih kata-kata asalnya. Contoh akronim adalah krismon (krisis moneter),
sembako (Sembilan bahan pokok), kultum (kuliah tujuh menit), dan sisdiknas (system
pendidikan nasional).
Abreviasi adalah proses pemendekan dengan mengambil huruf pertama di setiap kata
asalnya. Contoh abreviasi adalah LSM (Lembaga swadaya Masyarakat), PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar), dan BLK (Balai Latihan Kerja).
Abreviakrom adalah gabungan antara abreviasi dan akronim. Contoh abreviakrom
adalah PEMILU (Pemilihan Umum).
Kontraksi adalah proses pemendekan dengan pengerutan bentuk asal. Contoh
kontraksi adalah tak (dari kata tidak).
Kliping adalah proses pemendekan dengan mengambil sebagian untuk mewakili
seluruh. Contoh kliping adalah flu (dari kata influensa), dan prof (profesor).
 
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai