Anda di halaman 1dari 3

Home Skola Konotasi dan Denotasi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya Kompas.

com - 21/12/2019,
20:00 WIB

KOMPAS.com - Istilah denotasi dan konotasi banyak digunakan dalam filsafat, linguistik, semiotika
dan gaya bahasa untuk menunjukkan sejumlah perbedaan yang beragam terkait makna.

Karl Otto Erdmann, dalam Die Bedeutung des Wortes (1900) menjelaskan ada tiga jenis makna, yaitu:
1. Begriffsinhalt atau Hauptbedeutung yang berarti makna penting atau pusat atau denotasi.
2. Nebensinn yang berarti makna terapan atau makna kontekstual (konotasi).
3. Gefuhlswert atau Stimmungsgehalt yang berarti nada perasaan (feeling-tone).

Sementara George Kingsley Zipf dalam Studies of the Principles of Relative Frequency in Language
(1932) menggunakan istilah "makna" untuk sesuatu yang tidak didefinisikan tetapi lebih kurang setara
dengan makna esensial, primer, umum atau biasa. Zipf menggunakan istilah kata denotasi untuk makna
primer atau makna tunggal dan kata konotasi untuk makna sekunder atau metafora dalam bentuk jamak.

Lalu apa pengertian denotasi dan konotasi? Pengertian Denotasi Denotasi adalah makna kata secara
harafiah atau makna sebenarnya dari suatu kata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah
dijelaskan arti denotasi dan konotasi.

Denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada
sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Dilansir dari
situs Lexico, denotasi adalah arti literal atau primer dari sebuah kata, berbeda dengan perasaan atau ide
yang disarankan oleh kata tersebut. Denotasi juga dikenal sebagai makna kognitif, mengacu pada
hubungan langsung antara suatu istilah dan objek, ide atau tindakan yang ditunjuknya. Kesimpulannya,
denotasi adalah arti literal atau primer dari suatu kata. Biasanya makna denotasi sesuai dengan yang
terdapat dalam kamus atau literatur lain. Tidak ada unsur makna lain atau makna tersembunyi yang
terkandung di dalam denotasi. Jika suatu kalimat tidak memiliki makna ganda atau tidak ambigu maka
kalimat tersebut adalah denotasi.

Pengertian Konotasi Menurut KBBI, konotasi adalah kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau
sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata. Dilansir dari situs Lexico, konotasi adalah tautan
pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Konotasi
adalah makna yang ditambahkan pada makna denotasi. Konotasi adalah suatu gagasan atau perasaan
yang menyertai suatu kata di samping makna literal atau primernya. Dengan demikian konotasi dikenal
sebagai makna afektif, mengacu pada aspek emosi dan asosiasi dari suatu istilah. Kesimpulannya,
konotasi adalah gagasan atau perasaan yang menyertai suatu kata. Perasaan atau emosi ini bisa negatif
atau positif.

Untuk mempermudah membedakan konotasi dan denotasi, dapat diketahui dari ciri-ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri kata atau kalimat yang bermakna denotasi adalah:
1. Makna kata sesuai apa adanya.
2. Makna kata sesuai hasil observasi.
3. Makna menunjukkan langsung pada makna acuan dasarnya.
Ciri-ciri kata atau kalimat yang bermakna konotasi adalah:
1. Makna tidak sebenarnya.
2. Makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
3. Makna tambahan berupa nilai rasa.

Contoh denotasi dan konotasi Sebenarnya kalimat denotasi dan konotasi sudah sering dijumpai dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh-contoh kalimat denotasi dan konotasi:

Contoh kalimat denotasi antara lain:


1. Andi sedang makan nasi dengan lauk ayam goreng.
Arti kata makan dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Dalam KBBI
kata makan berarti memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan
menelannya.
2. Anak-anak sedang belajar untuk persiapan ujian.
Arti kata anak dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan dalam KBBI. Anak adalah
keturunan yang kedua atau manusia yang masih kecil.
3. Bunga mawar di kebun sudah mekar.
Arti kata mawar dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Mawar adalah
tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya
berduri, buanganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau
harum.

Contoh kalimat konotasi antara lain:


1. Orangtua sudah banyak makan asam garam kehidupan.
Kata makan dalam kalimat ini bukan berarti makan asam dan garam sebenarnya melainkan
telah mendapatkan pengalaman hidup yang baik maupun buruk.
2. Wijaya tidak disukai teman-temannya karena besar kepala.
Ungkapan besar kepala dalam kalimat tersebut bukan kepalanya berukuran besar melainkan
ungkapan yang menunjukkan sifat sombong atau congkak.
3. Mayang mempunyai paras cantik sehingga menjadi bunga desa.
Ungkapan bunga desa dalam kalimat tersebut bukan berarti bunga yang ada di desa. Tetapi
menunjukkan gadis cantik yang banyak dikagumi atau dipuja orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konotasi dan Denotasi: Pengertian, Ciri-ciri,
dan Contohnya", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/21/200000469/konotasi-dan-denotasi-pengertian-
ciri-ciri-dan-contohnya?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai