Anda di halaman 1dari 15

Nama mata kuliah : Bahasa Indonesia

Bobot SKS : 2 SKS


Semester : 1
Jurusan : Semua Jurusan
Dosen Pembina : Faydirrachman, M.Pd.
Diksi/Pemilihan Kata
Diksi/Pemilihan kata

Diksi atau pilihan kata adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk
dipakai dalam suatu tuturan bahasa. Makhsudnya, kita memilih kata yang tepat
untuk menyatakan suatu makhsud. Pilihan kata merupakan satu unsur penting.
Dengan pilihan kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun tulisan.
Pemilihan kata dilakukan apabila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama
atau bermiripan. Di samping itu, pemilihan kata harus disesuaikan dengan situasi
dan tempat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1
Makna Kata

Makna Denotatif Makna Konotatif


a. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah arti suatu kata yang harus ada dan tidak dipisahkan
dari definisinya yang logis. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna
yang menunjuk langsung pada acuan atau makna dasarnya.
Misalnya:
Bunga-bunga di taman tumbuh beraneka warna.
(kata bunga mempunyai makna denotasi, yaitu jenis tanaman tertentu).
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat
dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada
sebuah makna konseptual atau makna yang mengandung unsur subjektif.
Makna konotasi dibedakan menjadi dua macam berdasarkan nilai rasa yang
ditimbulkannya, yaitu sebagai berikut.
1) Makna Konotasi Positif
Makna konotasi positif adalah makna konotasi yang mengandung nilai rasa
tinggi, baik, halus, menyenangkan atau sakral dibandingkan dengan nama
dasarnya. Misalnya (kata jenasah mempunyai makna kontotasi positif, yang
artinya jasad yang sudah ditinggalkan oleh rohnya) Misalnya:
Jenazah Pak Rasyid telah dikebumikan kemarin sore. (kata jenazah
mempunyai makna konotasi positif, yang artinya jasad yang sudah
ditinggalkan oleh rohnya).
2) Makna Konotasi Negatif
Makna konotasi negatif adalah makna konotasi yang mengandung nilai rasa
jelek, kasar, rendah, kotor atau tidak sopan.
Misalnya:
Bangkai tikus itu sudah lama tidak dibuang.
(kata bangkai mempunyai makna konotasi negatif)
2 Kata Umum dan Kata
Khusus

Hiponimi atau
Makna Denotatif dan
Penggolongan
Konotatif
a. Hiponimi atau Penggolongan
Hiponimi adalah hubungan antara kata umum dan
kata khusus. Superordinat atau hipernim adalah
kata yang memiliki cakupan makna lebih luas dan
meliputi beberapa kata kusus. Sedangkan hiponim
adalah kata yang memiliki cakupan makna lebih
sempit dan hanya mengacu pada hal tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar bahkan menggunakan kata-kata yang
berhiponim.
Contoh:

Hipernim Hiponim
Mobil Bus, truk,
oplet, sedan,
bajaj
ikan Gurami,
mujair, lele,
bandeng
b. Makna Denotatif dan Konotatif
Seperti yang telah dijelaskan dalam poin
sebelumnya, kata umum dan kata khusus
dibedakan dari cakupan makna denotatif dan
konotatif berdasarkan makna inti dan makna
tambahan. Kata yang hanya mengandung
makna inti (denotatif) termasuk kata umum
dan kata tambahan (konotatif) termasuk kata
khusus.
Contoh:

Kata Umum Kata Khusus


Menatap (wajah
Menengok (orang sakit)
Menoleh (ke samping
Mengintip, dan lain-lain
Raya (Jalan)
Besar (orang)
Agung (Masjid)
3. Kata Konkret dan Kata Abstrak
Kata benda konkret adalah sesuatu yang
dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sedangkan kata
benda abstrak adalah sesuatu yang dibendakan
atau dianggap benda.
Contoh:
Petinju itu sedang beristirahat. (Konkret)
Dunia petinju memang sangat berat. (abstrak)
4. Sinonim
Sinonim adalah dua buah kata atau lebih yang memiliki makna atau
arti yang hampir sama, tetapi bentuknya berlainan. Dikaitkan demikian
karena tidak ada kata yang maknanya sama persis (mutlak), walaupun
kadarnya kecil setiap kata pasti mempunyai perbedaan dengan kata yang
lainnya. Sehingga kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada
kesamaan atau kemiripan. Sinonim dipergunakan untuk mengalih-
alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak
membosankan.
Contoh:
Cerdas, cerdik, pintar
Mati, mangkat, meninggal, wafat
Cahaya, sinar
Besar, raya, agung
5. Idiom
Idiom atau ungkapan merupakan kelompok kata yang
maknanya tidak samadengan gabungan makna anggota-
anggotanya. Biasanya idiom disejajarkan dengan
pengertian peribahasa dalam bahasa Indonesia. Namun,
pengertian idiom itu telah jauh lebih luas dari bahasa.
Idiom biasanya berbentuk variasi dan artinya tidak bisa
diterangkan secara logis atau secara gramatikal.
Contoh:
Pencuri itu dibawa ke meja hijau
Sejak krisis moneter ini, banyak pengusaha angkutan yang
mengeluh karena harga bahan pokok mencekik keher
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai