Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Intan Mustika Sukmana
NIM : G1D123141
Prodi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan diksi
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi penggunaan diksi
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis diksi
4. Sebutkan prinsip-prinsip pengunaan diksi
5. Apakah yang dimaksud dengan idiom? Berikan contohnya!
Jawaban
1. Diksi merupakan pemilihan kata yang sesuai denga napa yang hendak kita
ungkapkan. Diksi mencakup pengertian kata yang harus dipakai untuk mencapai suatu
gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata yang tepat atau mengunakan
ungkpan-ungkapan, dan gaya Bahasa yang paling baik di gunakan dalam suatu situasi.
2. Adapun fungsi diksi adalah:
(a) untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresi kita. Maka
sebuah kata akan lebih jelas, bila pilihan kata tersebut tep dan sesuai;
(b) ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang
berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar,
sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana;
(c) untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah;
(d) untuk mendukung jalan centa agar lebih runtut dalam mendeskripsikan tokoh
lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam
cerita tersebut.
3. Diksi Berdasarkan Makna
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi makna
konotatif dan makna denotatif.

a. Makna denotatif
Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu
kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna
objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki
makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca
indra manusia seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan dan bahkan
pengalaman fisik seseorang.
b. Makna konotatif
Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat yang memiliki arti
bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan
nilai rasa.

Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang
dipegang oleh masyarakat tertentu.

Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan perubahan
norma serta nilai yang ada di masyarakat.

Diksi Berdasarkan Leksikal

Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari
macam-macam diksi berdasarkan leksikal.

Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan
lainnya.
Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih
cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.
b. Antonim
Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata
atau diksi yang memiliki makna berbeda atau berlawanan.
c. Homonim
Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan
yang sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda.
d. Homofon
Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan
berbeda namun pelafalannya sama.
e. Homogra
Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti
berbeda namun memiliki ejaan yang sama.
f. Polisemi
Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti.
g. Hipernim
Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna
dari kata lain.

4. Prinsip-Prinsip Diksi Kata

Menurut Jon Daniel Parera bahwa pilhan kata berhubungan erat dengan maslah
kaidah sintaksis bahasa, kaidah makna bahasa, kaidah hubungan sosial bahasa, dan
kaidah karang mengarang. Kaidah-kaidah ini saling mendukung sehingga karangan
atau tutur kata berbobot dan bernilai. Ini merupakan idaman kita semua, pilihan
kata tersebut harus sesuai dengan kaidah umum, kaidah makna, sosial kebahasaan,
dan ragam pemakaian

5 . Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (fasih) dan maknanya sudah
menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:

a Selaras dengan, insaf akan berbicara tentang terima kasih atas berdasarkan pada
kepada

b. Membanting tulang, bertekuk lutut, mengadu domba, menarik hati, keras kepala

Anda mungkin juga menyukai