Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 1

1. HARYANUS UGOT C51109044


2. FERDINANDUS F.P C51109051
3. ORLENDA RINDI C51109066
4. NOVE NERANDA N.Y C51109094
5. USWATUN HASANAH C51109095
L
E
N
G
K
E
N
G
PENDAHULUAN

 Lengkeng disebut juga kelengkeng,


matakucing, atau longan.
 Satu famili dengan :

1. rambutan (Nephelium lappaceum)

2. Kapulasan (N. mutabile)

3. leci (N. litchi)


MORFOLOGI
 Buah lengkeng
berbentuk bulat dengan
ukuran kurang lebih
sebesar kelereng
 Buah ini bergerombol
pada malainya. Kulit
buahnya berwarna
cokelat muda sampai
kehitaman dengan
permukaan agak
berbintil-bintil
 Daging buahnya berwarna
putih bening dan berair.
Rasanya sangat manis
dengan aroma harum yang
khas. Bijinya berbentuk
bulat, terdiri dari dua
keping, dan dilapisi kulit biji
yang berwarna hitam.

 Daging bijinya sendiri


berwarna putih,
mengandung karbohidrat,
sedikit minyak, dan
saponin.
Lanjutan
 Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40
m dan diameter batangnya hingga sekitar
1 m.
 Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang
anak daun, sebagian besar berbulu rapat
pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20
cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak
daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5
kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm
dengan bulu-bulu kempa terutama di
sebelah bawah di dekat pertulangan
daun.

 Perbungaan umumnya di ujung (flos


terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat
dengan bulu-bulu kempa, bentuk
payung menggarpu. Mahkota bunga
lima helai, panjang hingga 6 mm.
JENIS-JENIS LENGKENG
 Varietas Batu
Ciri-ciri buahnya :
 Kulit buahnya agak kasar dan berwarna coklat muda
 Buahnya lebih besar dari varietas lain
 Daging buahnya lebih tebal dan mudah sekali lepas
dari bijinya
 Aromanya lebih tajam dan lebih segar
 Jumlah buah tiap malai lebih sedikit
 Harganya lebih mahal
 Varietas Kopyor

Ciri-cirinya :
 Harganya lebih murah
 Kulit buahnya halus, berwarna coklat agak bening (hampir
seperti buah duku)
 Daging buah sulit dilepaskan dari bijinya
 Jumlah buah tiap malai sangat banyak dan masih mampu
berproduksi di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian
sampai 900 m dpl
Varietas Baru (untuk Dataran Rendah)
 Jenis lengkeng yang telah banyak dikenal
selama ini, umumnya dapat tumbuh dan
berbuah dengan baik di daerah dataran tinggi,
meski ada sebagian yang adaptif di dataran
rendah tetapi umur panennya lama ( di atas 8
tahun).
 Belakangan ini mulai dikenal beberapa jenis
lengkeng yang dapat tumbuh bahkan berbuah
dengan lebat di dataran rendah serta bersifat
genjah (paling cepat berbuah umur 8 bulan).
1. DIAMOND REVER

 Varietas ini berdaun hijau cerah, lebar dan tepinya bergelombang.

 Tajuknya kompak dan sosoknya cenderung melebar ke samping daripada


ke atas.

 Sangat cocok dijadikan tanaman peneduh (di Vietnam telah dimanfaatkan


sebagai tanaman penghijauan sejak tahun 1986).

 Daging buahnya relatif tebal dan berair saat dikupas. Lengkeng jenis ini
bisa berbuah pada umur 8-12 bulan untuk lengkeng vegetatif, dan 2 – 3
tahun untuk lengkeng generatif.

 Diamond rever termasuk jenis yang mudah berbuah, bahkan tanpa


perlakuan khusus dan sangat produktif (tanaman berusia 3 tahun dapat
berbuah 80-100 kg permusim panen)
2. PIMPONG
 Lengkeng pingpong dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur
ke segala arah.

 Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung ke belakang.

 Ukurang buah lebih besar daripada Diamond River, beraroma harum,


daging buah cukup tebal, biji besar, kulit tipis, dan tidak berair.

 Lengkeng vegetatif bisa berbuah pada umur 8-12 bulan dan lengkeng
generatif berbuah saat berumur 2-3 tahun.

 Jenis ini kurang produktif dibanding Diamond rever, mungkin tipe


percabangan yang tidak serimbun diamond rever adalah penyebabnya.
3. ITOH
 Sepintas penampilan itoh mirip dengan diamond river dengan
daun lebar dan bergelombang.

 Kualitas buah paling unggul daripada yang lain.

 Daging tebal, manis, kering dan berbiji tebal.

 Lengkeng itoh hasil cangkokan berbuah 7-10 bulan tanam dari


bibit berumur 6 bulan. Namun di Indonesia belum terbukti
berbuah, meski sampai saat ini para pekebun masih terus
berusaha membuahkannya.
Diamond Rever
PINGPONG DIAMOND REVER

ITOH
SYARAT TUMBUH
 Faktor yang berpengaruh terhadap tanaman lengkeng adalah
ketinggian tempat tumbuh dari permukaan laut. Selama ini
diketahui lengkeng hanya dapat hidup dan berbuah di daerah
dataran tinggi. Hal ini berkaitan dengan kondisi suhu ideal bagi
pertumbuhannya, yaitu 20-33 oC pada siang hari dan 15 – 22
oC pada malam hari.

 Beberapa dasawarsa terakhir, para pemulia tanaman mampu


menghasilkan babarapa jenis lengkeng yang dapat tumbuh
dan berproduksi dengan baik di dataran rendah yang bersuhu
panas.
 Kelembaban udara ideal bagi pertumbuhan lengkeng adalah
65-90 % dan curah hujan 2500-4000 mm/tahun.

 Tanaman lengkeng dapat hidup di hampir berbagai jenis


tanah, namun yang terbaik adalah lempung berpasir dan
mengandung kapur, atau pada jenis tanah andosol.
 Jenis tanah latosol juga cocok bagi tanaman lengkeng.
 Namun pada dasarnya membutuhkan tanah yang subur dan
banyak mangandung zat organik, bersifat porous, keasaman
5,5 – 6,5 serta memiliki aerasi dan drainase yang baik.
 Tipe iklim B (basah), C (agak basah) dan D
(sedang). Tipe iklim ditentukan berdasarkan
rumus Schmidt Fergusson

perbandingan antara rata-rata jumlah bulan


kering dengan rata-rata jumlah bulan basah
yang dinyatakan dalam %

 Memerlukan tempat-tempat terbuka karena


sangat membutuhkan sinar matahari
sepanjang hari
PENGADAAN BIBIT
1. Pembiakan generatif menggunakan biji

Keuntungan : murah dan mudah penyimpanannya


untuk jangka waktu yang lama

Kegunaan :
Untuk memulai suatu tanaman yang bebas penyakit
terutama penyakit virus sebab kebanyakan
ditularkam melalui biji
Tanaman yang berasal dari biji, umumnya
mempunyai sifat-sifat :
- Pohonnya kuat karena susunan akarnya baik

- Umurnya panjang, tetapi lambat berbunga

- Sering terjadi perubahan (penyimpangan) dari


sifat induknya, karena adanya penyerbukan
silang
2. Pembiakan vegetatif

okulasi (tempel mata), sambung pucuk (grafting


/ top enten), sambung susu, cangkok

Tujuan dari pembiakan vegetatif :


- Untuk mendapatkan tanaman yang serupa
dengan sifat induknya
- Agar cepat berbuah
- Untuk menciptakan tanaman yang rendah
1. CANGKOK
 Mencangkok adalah mengusahakan perakaran dari suatu
cabang tanaman tanpa memotong cabang tersebut dari
pohon induknya

 Hasil cangkokan memiliki perakaran serabut.

• Proses pembuatan bibit cangkokan sendiri untuk lengkeng


memerlukan waktu 1-1,5 bulan untuk turun cangkok.

 Setelah turun, mengalami proses perompesan daun hingga


90 % dan dikarantina selama kurang lebih 2-3 minggu untuk
menumbuhkan tunas baru.
 Jika hasil cangkokan diambil dari indukan yang produktif, dalam
kurun waktu 6-8 bulan bibit hasil cangkok bisa belajar berbuah.

 Biasanya hasil bibit dari cangkok ini memiliki tajuk yang sudah bagus,
dan tinggi tanaman yang tidak terlalu tinggi (ini juga tergantung
perompesan dan pemangkasan saat habis turun cangkok).

 Ada pula hasil cangkokan yang juga tidak bercabang dan ngelacir jika
dia diambil dari batang indukan yang jarang dilakukan pemangkasan
(ini yang menurut saya kurang bagus).

 Hasil cangkok, akan menurunkan sifat yang sama persis seperti


indukan.
2. SAMBUNG SUSU
- Bibit lengkeng dari sambung susu adalah hasil perbanyakan dengan
jalan menyusukan batang bawah asal biji dengan indukan yang
diinginkan.

- Pengambilan batang atas dari teknik ini bisa diambil dari indukan
yang sudah berbuah / produktif ataupun indukan yang belum
pernah berbuah sama sekali. Untuk inilah hati2 dalam memilih bibit
dari jenis ini.

- Perhatikan karakter batang atasnya, apakah dia cenderung lurus


keatas atau bengkok / melengkung.

- Batang atas yang tegak biasanya diambil dari cabang yang sehat,
terkena matahari langsung dan sehingga pertumbuhannya juga
bagus.
CARA BUDIDAYA
1.Penyiapan lahan

- Dibuat lubang 60 x 60 x 60 cm s/d 80 x 80 x 80


cm

- Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu (bila


drainase baik) bila drainase kurang baik 2-3
minggu

- Disiapkan media, tanah gembur : pupuk kandang


: pasir = 1: 2 : 1
2.Penanaman
- Bibit yang baru di beli jangan langsung ditanam, karena biasanya masih
stres akibat pengangkutan. Bibit dibiarkan dulu hingga terlihat segar dan
tidak ada daun yang berguguran.

- Polybag bibit digores dengan silet tajam, keluarkan bibit dan tanahmya,
bila tanah terlalu gembur diberi sedikit tekanan, bila tanah terlalu keras
medianya sedikit digaruk / digemburkan.

- Letakkan pada lubang dan timbun dengan media yang telah disiapkan.

- Perhatikan agar sambungan bibit tidak tertutup tanah.

- Jarak tanam 10 m x 10 m. Bibit dipindahkan jika tingginya sudah 50 m- 75


cm
3.Pemupukan
-Setelah 1,5 bulan tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 1
sendok makan NPK/10 L air, siram disekitar tanaman.

-Pemupukan selanjutnya setiap 2 bulan sekali.

- Setelah umur tanaman 4 – 5 tahun dengan dosis 1 kg


NPK/tanaman

- Apabila sudah berproduksi dosis pupuk 2 g/tanaman


4. Pemangkasan
- Percabangan yang optimal sangat diperlukan untuk meningkatkan
produktifitas tanaman.

- Pemangkasan pertama dapat dilakukan sekitar 2 bulan setelah


tanam.

- Tanda tanaman yang siap dipangkas adalah: daun menua dan


batang berwarna kecoklatan. Tanaman dipangkas 5-10 cm dari
ujung pucuk, 2 cm dari ruas batang terdekat. Tinggi tanaman
sedapatnya dipertahankan 2,5 – 3 m untuk memudahkan
perawatan dan pemanenan.. Tunas air juga harus dibuang, karena
tunas air menyebabkan tanaman rimbun dan lembab sehingga
dapat mengundang hama.
WAKTU PANEN
 Penentuan saat panen lengkeng dapat diukur dari
ukuran buah, warna kulit, kandungan TPT, total asam,
rasio TPT:TA, rasa buah, dan umur buah (setelah bunga
mekar).
 Diantara beberapa faktor tersebut penentuan saat
panen buah berdasarkan warna kulit buah, rasa buah
dan umur buah adalah yang umum dilakukan. TPT
dapat juga diukur dengan cara menggunakan
Handrefractometer (manual atau digital). Angka (% atau
brix) yang ditunjukkan menunjukkan jumlah kasar
padatan terlarut dalam jus buah, termasuk karbohidrat
dan gula.
GAMBAR MENUNJUKKAN BUAH DENGAN VARIASI WARNA KULIT
UNTUK PANEN YANG OPTIMAL. BUAH DI SEBELAH KIRI ADALAH
BUAH LENGKENG LOKAL (MUTIARA PONCOKUSUMO ) DAN
SEBELAH KANAN ADALAH VARIETAS INTRODUKSI ( ITOH)
PEMANENAN
 Pemanenan buah dilakukan saat pagi hari untuk
mengurangi penguapan air dari buah dan menghindari
panas karena sengatan matahari
 Buah dipanen dengan cara memotong malai/tandan buah,
atau butiran buah dipanen langsung dari tandannya dan
ditempatkan dalam keranjang plastik atau bambu.
 Semua buah dalam satu pohon sebaiknya dipanen secara
bersamaan kecuali jika tingkat kematangan antar tandan
buah berbeda jauh
 Buah yang telah dipanen diletakkan di tempat yang teduh
dan jika memungkinkan segera dibawa ke bangsal
pengepakan.
PROSPEK PENGEMBANGAN LENGKENG

 Seperti diketahui, sebagian besar wilayah


Indonesia terletak di daerah dataran rendah,
sehingga peluang untuk mengembangkan
lengkeng dataran rendah masih terbuka lebar.
 Prospek usaha tani lengkeng dataran rendah
sendiri cukup menarik. Buah lengkeng diminati
oleh hampir seluruh kalangan masyrakat
sehingga pasar yang dimiliki cukup baik.
 Untuk mendukung pengembangan lengkeng
dataran rendah di Indonesia, tentunya dibutuhkan
bibit yang bermutu dan terjamin asal-usulnya.
Karena itu pemilihan pohon induk dan
penangkaran bibit perlu diperhatikan.
 Teknik pembibitan lengkeng yang umum dilakukan
adalah dengan cangkok, sambung pucuk dan
penyusuan. Meskipun demikian, tidak tertutup
kemungkinan dikembangkan dari biji, namun
dengan tujuan sedikit berbeda yaitu mendapatkan
variasi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai