Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Mekanisme Sel Dalam Tubuh
Manusia. Makalah ini membahas tentang konsep dasar sel, dan konsep mekanisme sel
dalam tubuh manusia.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya khususnya kepada:

1. Bapak . Selaku dosen pengajar mata kuliah . Yang telah memberikan tugas
ini dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman penulis dan juga pembaca tentang
mekanisme sel yang terjadi dalam tubuh manusia.

Penulis berharap makalah ini dapat memotivasi para mahasiswa/i lain dalam mata kuliah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan masukan-masukan yang bersifat membangun, yaitu berupa
kritikan dan saran yang konstruktif demi memperbaiki dan penyempurnaan pembuatan
laporan dan makalah kami selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Surabaya, 05 juni 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari berbagai jaringan, jaringan jaringan merupakan

kumpulan dari sel. Sel adalah bagian terkecil dari tubuh merupakan satu unit biologis

biologis hidup yang dapat membentuk zat -zat (karbohidrat karbohidrat, lemak, protein,

protein, asam dan senyawa senyawa lain). Sel dapat membelah diri menjadi dua yang

sama sifatnya disebut mitosis. Sel merupakan unit kecil makhluk hidup yang menjadi

dasar kehidupan, seluruh sistem tubuh pada dasarnya dikerjakan oleh sel. Sel sel

memikul tugas yang berbeda dan Memiliki letak tertentu dibagian tubuh manusia untuk

melakukan sistem kerja tubuh tertentu. Pada manusia tersusun oleh banyak sekali sel. Sel

ini akan saling bergabung, bekerja sama dan berkomunikasi dengan sel lain untuk

melakukan suatu fungsi kerja tertentu. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan

fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap

kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup (Purnobasuki 2011).
Seluruh organisme terdiri dari sel. Organisme yang lebih kompleks, termasuk

tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai

jenis sel terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama jika masing-masingberdiri sendiri.

Namun demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisi yang lebihtinggi, seperti

jaringan dan organ sel dapat dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur danfungsi

organisme. Bagian-bagian sel yaitu: 1) Membran Plasma merupakan bagian luar sel yang

memisahkan sel dari lingkungan sekitarnya. 2) Sitoplasma: zat di antara inti sel dengan

membran plasma. 3) Organel: komponen di dalam sel yang sangat spesial dan

dapatmelakukan aktivitas sel yang khusus. 4) Inklusion: tempat penyimpanan bahan

bahan tertentu dari sel.


Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam

arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena

itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya

terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut yang telah diuraikan oleh penulis, maka pentingnya

untuk mengetahui lebih lanjut tentang mekanisme sel pada tubuh manusia.

1.2. Rumusan Masalah

Apa itu sel dan bagaimana mekanisme sel dalam tubuh manusia ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu sel dan bagaimana

mekanisme sel dalam tubuh manusia

1.4. Manfaat penulisan


Makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan referensi untuk menjelaskan tentang sel dan

mekanisme sel sel tubuh manusia .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Sel

Secara umum setiap sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus.

a. Membrane sel

Membrane sel merupakan lapisan yang bersifat selektif uuntuk

melindungi proses fisiologis dalam sel, memberi bentuk, & memisahkan antara

bagian dalam dan luar sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak

dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan

memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui

membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh

Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran

merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang

dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran

tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat

dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-

komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk

interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah

phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan

ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah

molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,

etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran

besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus

agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan

terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua

cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui
membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang

membutuhkan mekanisme khusus.

b. Sitoplasma
Merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan membrane plasma. Substansi

sitoplasma yang permanen dan berperan aktif dalam proses metabolisme disebut

organel. Organel terdiri atas reticulum endoplasma, kompleks golgi,

mitokondria, lisosom dan badan mikro merupakan kelompok organel yang

dikelilingi oleh membrane.


c. Nukleus
Nucleus merupakan struktur di dalam sel yang berbentuk bola yang

mengandung DNA yang mengatur fungsi dan aktivitas sel.


2.2 Mekanisme sel (Proses mitosis dan meiosis)

Sel terjadi dari sel yang semua telah ada. Organisme multiseluler tumbuh karena

duplikasi sel-sel yang menyusun tubuhnya. Proses reproduksi sel ini berlangsung dengan

membagi diri (mitosis) yang mekanismenya berlangsung agak rumit untuk menjamin

bahwa sel-sel yang baru akan mendapat semua sifat keturunannnya yang identik dengan

sel induknya. Terjadinya generasi baru (anak) harus terjadi proses perbanyakan :

a. Perbanyakan gametangium (sel induk kelamin)

b. Mereduksi jumlah kromosom pada gametogonium sehingga terjadi gamet yang

mengandung 1n

c. Perubahan gamet jantan dan betina sehingga terjadi zigot yang memiliki susunan

2n

d. Pertumbuhan embrio sampai menjadi individu dewasa dan melakukan

gametogenesis (pematangan sel kelamin)

Seperti kita ketahui bahwa setiap makhluk tingkat tinggi umumnya diploid(2n)

pada sel-sel tubuhnya (sel somatic) sedang sel-sel kelamin (gamet) haploid(1n).
perbanyakan sel somatic berlangsung secara mitosis, sedang pembiakan atau

pembentukan sel kelamin disebut pembiakan secara menyusut(reduksi) atau meiosis.

Pada perbanyakan organisme uniselular (bakteri, protozoa) pembiakannyatelah nampak

disertai timbulnya benang-benang dan tidak melalui fase-fase yang jelas, maka

pembiakan sel-sel disebut amitosis.

2.2.1. PEMBELAHAN MITOSIS

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya

sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada

sel somatic (sel penyusun tubuh).

Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam

melakukan pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan

secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan

sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel

germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk

menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel sel yang

ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel sel

saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan

pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu

melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu

beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama

dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya

dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.

Pada sel sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki


tahap tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel sel tubuh yang aktif

melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut

dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase

terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase

G2 (growth atau Gap2).

Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan

sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari

beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis

adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.

Pembagian sel pada proses mitosis mencakup dua proses yang berurutan :

a. Pembagian nucleus yang disebut mitosis atau kariokinesis.

b. Pembagian sitoplasma yang disebut sitokenesis.

Kadang-kadang mitosis tidak diikuti oleh proses sitokenesis, akibatnya

setelah pembagian sel selesai tidak terdapat dua sel yang masing-masing

mempunyai nucleus, tapi satu sel dengan dua buah nucleus.

Bila proses mitosis tanpa sitokinesis terjadi berulang-ulang maka terbentuk

sel dengan banyak nucleus seperti yang terdapat jamur dan ganggang.

Seluruh proses mitosis mencakup empat fase sebagai berikut :

1) Profase

Profase mulai, bila mana benang-benang kromatin mulai menebal

menjadi kromosom. Tetapi klromosom disini masih kelihatan seperti

bengan-benang panjang kusut.


Profase berjalan lebih lanjut, kromosom semakin menebal. Hal ini

mungkin disebabkan karena dalalm waktui ini kromosom kehilangan

airnya dan juga penebalan terjadi karena benign kromosom tadi

mengalami spiralisasi, seperti kawat yang diputar seperti

oer.kromosom semakin lama semakin menebal. Akhirnya bahwa tiap-

tiap kromosom terdiri dari dua belahan yang identik. Belahan

kromosom kita namakan kromatida. Kedua kromatida masih bersatu

ditempat kromosom mengenting. Tempat ini kita sebut sentromer.

Sentromer pada tiap-tiap kromosom letaknya tertentuuntuk kromosom

tadi. Karena adanya sentromer ini kromosom terbagi menjadi dua

lengan yang kerap kali tidak sama panjang.

Jika profase berjalan semakin lanjut, nukleolus berjalan semakin

kecil dan akhirnya menghilang. Persamaan waktu atau sesaat

kemudian membran nukleus menghilang. Pada tumbuhan tingkat

tinggi akhir profase ini ditandai dengan timbulnya benang-benang dari

kutub-kutub sel, yang makin lama makin panjang, berjalan dari kutub

ke kutub berbentuk struktur seperti gelendong. Pada tumbuhan tingkat

rendah dan hewan, permulaan profase ditandai dengan bergeraknya

kedua sentriol yang saling menjauhi ke arah yang berlawanansambil

membuat benag-benang gelendong. Pergerakan sentriol itu akan

berhenti bilamana keduanya telah berhadapan dan membentuk kutub-

kutub sel.

2) Metafase
Ciri-ciri metafase adalah bahwa semua kromosom yang telah

berhenti memendek dan jelas kelihatan telah terbelah dua, menyusun

diri di bidang ekuator, yaitu bidang yang ada di antara kedua kutub

sel. Yang tepat berda di bidang ekuator adalah sentromernya, sedang

lengan-lengannya dapat menonjol di luar bidang. Sentromer masing-

masing kromosom kelihatan tercantum pada benang gelendong dan

dihubungkan dengan kedua kutub. Benang-benang gelendong lainnya

nampak tidak berhubungan dengan kromosom. Bilamana semua

kromosom telah siap untuk membelah diri maka berakhirlah metafase

dan mitosis akan meningkat ke anafase.

3) Anafase

Dalam anafase sentromer membelah diri dan bergerak saling

menjauhi ke kutub yang bertentangan dengan masing-masing masih

tercantum pada benang gelendong. Pada waktu perpisahan ini kedua

kromatida tertarik terpisah dan masing-masing menjadi kromosom

yang berdiri sendiri-sendiri. Lengan-lengan kromosom ini pasif

mengikuti sentromernya yang bergerak di muka.

Pergerakan kromosom menuju ke kutub ini tampaknya seperti

ditarik benang gelendongnya yang kelihatan makin lama makin

memendek bergerak menuju ke kutub. Bagaimana mekanisme

pergerakan kromosom ini masih menjadi perdebatan. Kekuatan

apapun yang menggerakkan kromosom ini ke kutub, kekuatan ini

berpusat pada sentromernya, karena kromosom yang tidak mempunyai


sentromer, misalnya karena sentromer ini rusak terkena sinar X,

ternyata pada waktu mitosis sama sekali tidak bergerak.

4) Telofase

Dalam telofase kromosom di masing-masing kutub

memanjangkan diri dan kembali ke keadaan isstrahat, yaitu keadaan

dengan kromosom kelihatan seperti potongan-potongn benang

kromatin atau seperti butiran-butiran. Nukleolus muncul kembali dan

membran nukleolus dibentuk lagi disekeliling nukleus yang baru.

Sementara itu benang-benang glendong mulai menghilang lagi.

Bilamana pemberlangsungan dengan pembentukan lempengan-

lempengan sel. Butiran-butiran kecil muncul pada bidang ekuator

didalam daerah gelendong. Butiran-butiran ini mungkin makin lama

makin banyak, bergsbung-bergabung dan akhirnya terbentukan

nukleus yang baaru telah selesai, maka selesailah proses karyokinesis

dan akan menyusul proses sitokenesis.

5) Sitokenesis

Sitokenesis baru dimulai setelah mitosis selesai sama sekali,

atau kadang-kadang juga bersamaan waktu dengan akhir telofase.

Pada tumbuhan tingkat tinggi sitokinesis berbentuk satu piringan di

tengah-tengah bidang ekuator. Lempengan sel ini tumbuh melebar ke

samping hingga mencapai dinding sel. Maka terbentuklah dua sel

saudara yang terpisah satu sama lainnya. Dalam tumbuhan rendah

dan hewan sitokinesis dilakukan dengan pertumbuhan dinding sel


(jika ada) ke arah dalam dan dengan penyeratan membran selnya,

suatu proses yang memotong melewati benang-benang gelendong.

2.2.2. PEMBELAHAN MEIOSIS

Proses meiosis hanya terdapat pada gametogenesis. Dibagi atas 2 tingkat utama

1) MEIOSIS I

a. Profase.

a) Leptonema, kromosom masi berbentuk benang halus panjang,

sedikit lebih besar daripada kromatin asli.

b) Zygonema, kromosom se-homolog bergandengan.

c) Pachynema, tiap kromosom mengganda membentuk 2 kromatid,

sentromer masih satu (belum membelah).

d) Diplonema, kromatid membesar dan memendek lagi.

e) Diakinesis, kromatid membesar dan lebih memendek lagi.

Sementara itu serat gelendong terbentuk.

2) MEIOSIS II

a. Profase

Kromatin membesar dan mendadak membentuk kembali kromatid.

Sentromer belum membelah juga. Di sini kromatid tidak mengganda

lagi untuk kedua kalinya. Serat gelendong terbentuk.

b. Metafase

Kromosom (kromotid) pergi ke bidang ekuator, meggantung pada

serat gelendong lewat stromer. Kemudian stromer membelah.

c. Anafase
Kromatid berpisah untuk pergi ke masing-masing kutub bawah atau

atas.

d. Telofase

Pembelahan sel terjadi sehingga dihasilkan 4 sel haploid (IN).

Membran nukleus dan nukleolus terbentuk kembali, kromosom

mengendur dan mulai tidak tampak.

BAB III
PENUTUP

Mitosis adalah pembelahan nukleus yang berasosiasi dengan pembelahan sel somatik

yang menghasilkan dua sel baru yang identik dalam banyaknya kromosom dan identik dengan

sel asalnya.

Meiosis adalah proses ketika terjadi gametogenesis, yaitu ketika banyaknya kromosom

per set berkurang menjadi haploid. Tahap pembelahan meiosis dibagi ke dalam tahapan-

tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase. Profase I adalah yang paling kompleks,

dibagi-bagi lagi ke dalain leptoten, zigoten, pakhiten, diploten, dan diakinesis. Perhitungan

bahwa proses ini merupakanproses yang dinamis, tidak terputus, dan tidak ada batas yang

jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, Jackson. 2008. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 1.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Noermala, Lika. 2010. Sistem pernafasan manusia, (Online),


(http:www.noermalalika.wordpress.com),

Rachdian. 2010. Bagaimana cara tumbuhnya kuku?, (Online),


(http://www.rachdiansite.wordpress.com),

Zulfahmi. A. (2012). Mekanisme sel manusia. Jawatimur

Anda mungkin juga menyukai