2 a comparison of two widely used piston-coring 1997 Andre F. Lotter methods
The hydrostatic corer Selcore - a tool for sediment
3 2006 Yngve Kristoffersen sampling and geophysical site characterization A Long Gravity-Piston Corer Developed for 4 Seafloor Gas Hydrate Coring Utilizing an In Situ 2013 Jia-Weng Chen Pressure-Retained Method
semakin canggih, dimulai dari yang sederhana tanpa campur tangan oprasi komputer, hingga ke fase perkembangan menggunakan controller. Menganalisis 5 Jurnal mengenai Pistone Core Inti Latar Belakang
Karena masih belum adanya alat yang cocok dan dapat
mengambil sedimen yang telah tidak terkonsolidiasi, maka dibuatlah desain terbaru yang bertujuan untuk mengambil sedimen dalam kedalaman berapapun dan cukup mudah dalam perairan yang tidak terlalu keras di bagian dasarnya serta dapat dioprasikan hanya dengan satu orang.
Berawal untuk membandingkan dua teknik piston-coring
yang banyak digunakan pada Inti paralel yang diambil dengan Kullenberg dan Livingstone di bagian terdalam dari sebuah danau di swiss yang mengandung sedimen yang berbeda. inti diambil dalam jarak horisontal 3 m dan menghasilkan rekaman stratigrafi yang sebanding.
Dengan dasar energi hidrostatik, maka dimanfaatkanlah
tenaga dengan membandingkan antara perbedaan tekanan di permukaan laut dan di kedalaman perairan. Akhirnya alat ini akan terpicu dengan sendirinya tanpa adanya pihak eksternal lainnya. Dengan dasar ini maka ilmuwan dapat memakai alat ini hingga kedalaman yang cukup jauh Piston core digunakan di Laut Cina Selatan untuk mengambil sedimen yang mengandung gas hidrat di kedalaman hingga 30 m. Piston core yang digunakan sangat efisien karena dapat digunakan di hampir semua jenis sedimen dan dapat digunakan di kedalaman 6000 m. Jurnal ini menjelaskan mengenai struktur, prinsip, penampilan dan mekanisme alat tersebut.
Prosedur coring adalah langkah krusial bagi ilmu kebumian
untuk mendapatkan sampel lahan agar dapat dipelajari. Pemilihan lokasi, alat-alat dan teknik yang tepat dibutuhkan untuk melakukan coring dengan baik dan benar. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat perencanaan proyek coring, dan kelebihan dan kekurangan alat-alat yang digunakan. sis 5 Jurnal mengenai Pistone Core Metode
Dua tali karet tali pengikat dilekatkan pada kaitan di
bagian bawah kepala korosi, membentang di sekitar katrol di pelat dasar dan dikencangkan dengan tali yang menempel pada kait di pelat atas. Perangkat pemicu pada pelat atas diaktifkan dengan menggunakan berat pembawa pesan. Corer ini telah berhasil digunakan dalam sejumlah studi paleolimnologi
2 set Paralel di tenggelamkan selaras dengan garis
horizontal hingga kedalaman 3 meter dari permukaan air. Kemudian dua set paralel akan terduplikasi menunjukan hasil yang sama dimana kita harus konsentrasi dengan teliti dengan hasil yang kedua nya hampir sama.
Selcore ditenggelamkan sebagaimana mestinya
seperti gravity core dan akan terjadi terinisiasinya penetrasi diakibatkan energi kinetik. Lalu selama proses ini, akan terjadi perbedaan tekanan di tangki itu pada tekanan atmosfer dan tekanan di dalam perairan yang nantinya akan memicu kerja alat ini. Corer diturunkan ke dasar laut. Setelah dinaikkan ke permukaan, corer ditaruh dalam kurungan dan dinaikkan ke kapal bersama dengan kurungan. Pressure gauge menunjukkan tekanan in situ. Sembari menurunkan tekanan corer ke tekanan barometrik, air collector digunakan untuk mengambil gas dari corer.
Dalam perencanaan coring, harus menentukan
wilayah tempat proyek dilakukan. Kondisi dan karakteristik lingkungan dan sedimen menentukan jenis alat yang digunakan. ‘Russian’ Peat Corer sering digunakan bersama Gouge Auger untuk mengambil sampel dalam jumlah besar Piston Corer, untuk mengambil sedimen saturated; one Core Hasil
Ada beberapa kerugian diantaranya jika terdapat perairan
yang dasarnya lunak , cukup sulit membedakan apakah sudah termasuk ke dalam dasar atau bukan. Lalu juga kadang pemicu untuk membuka kepala sedimen terbuka akibat gesekan disaat alat ini diturunkan ke dalam perairan (bergesek dengan air)
Hasil antara kedua set paralel menjadi sebuah korelasi
stratigrafi antara gravitasi dengan inti kullenberg itu sendiri sama-sama tidak memiliki hasil yang mencolok atau sama- sama kuat satu sama lain berdasarkan litologis.
Terdapat beberapa hasil sedimen yang sudah diambil dan
terdapat berbagai jenisnya, dimulai dari kohesi sedimen, non kohesi sedimen hingga ke sedimen batunya. Corer pertama pada tahun 2006 sangat sulit mempertahankan tekanan in situ. Pada tahun 2011, dikembangkan gravity-piston corer yang berhasil 3 dari 5 percobaan untuk mempertahankan tekanan in situ. Proses penetrasi berlangsung 5 sampai 8 detik. Jika koefisien gaya gesek dinding corer dengan sedimen meningkat, maka akan sulit bagi corer untuk 'memantul' saat penetrasi yang kemungkinan besar terjadi di proses coring kedua.
Gouge Auger tidak baik digunakan mengambil sampel
untuk keperluan analisis, tetapi cocok untuk menentukan stratigrafi tiga dimensi basin di lokasi tersebut. Piston corer digunakan untuk mengambil sedimen saturated. Penggunaan tongkat extension pada piston corer menambah beban pada sistem sehingga sulit untuk melakukan coring di tempat terpencil. Kesimpulan
Kesimupulannya masih dibutuhkan dalam
pengembangan alat ini, terlebih dipergunakan di daerah yang cukup lunak. Dan perlunya diperhatikan lagi perihal pemicu yang dapat alat ini membuka akibat suatu gejala yang tidak kita inginkan.
Kullenberg dan Inti Livingstone memiliki hasil yang
sebanding berdasarkan litologi dan sedimen mikrostratigrafi.
Energi hidrostatik diperoleh dari dengan
menurunkannya alat ini ke dalam kolom air dimana ia menyediakan peluang terhadap alat aktif seperti selcore ini. Dengan beratnya alat ini dibutuhkan banyak orang dalam pengoprasiannya, semoga dikembangkan lagi alat yang lebih sederhana. Pressure-retained corer adalah versi yang lebih baik dari gravity-piston corer dikarenakan memiliki fungsi mempertahankan tekanan selama proses coring. Beban lead memiliki peran penting dalam gaya penetrasi corer.
Coring merupakan teknik esensial untuk penelitian
geomorfologis. Jenis alat-alat yang digunakan tergantung pada karakteristik sedimen tempat penggalian. Metode dan alat untuk coring akan terus berkembang untuk mendapatkan data yang lebih baik.