Anda di halaman 1dari 10

No Judul Tahun Penulis

A Modified light weight piston corer for sampling


1 1988 D.J. Douglas
soft lake sediment

Differential sedimentation versuscoring artifacts :


2 a comparison of two widely used piston-coring 1997 Andre F. Lotter
methods

The hydrostatic corer Selcore - a tool for sediment


3 2006 Yngve Kristoffersen
sampling and geophysical site characterization
A Long Gravity-Piston Corer Developed for
4 Seafloor Gas Hydrate Coring Utilizing an In Situ 2013 Jia-Weng Chen
Pressure-Retained Method

5 Geomorphological Techniques - Coring Methods 2014 Craig Frew

TAMBAHAN

Dari tahun ke tahun, perkembangan piston core


semakin canggih, dimulai dari yang sederhana
tanpa campur tangan oprasi komputer, hingga ke
fase perkembangan menggunakan controller.
Menganalisis 5 Jurnal mengenai Pistone Core
Inti Latar Belakang

Karena masih belum adanya alat yang cocok dan dapat


mengambil sedimen yang telah tidak terkonsolidiasi, maka
dibuatlah desain terbaru yang bertujuan untuk mengambil
sedimen dalam kedalaman berapapun dan cukup mudah
dalam perairan yang tidak terlalu keras di bagian dasarnya
serta dapat dioprasikan hanya dengan satu orang.

Berawal untuk membandingkan dua teknik piston-coring


yang banyak digunakan pada Inti paralel yang diambil
dengan Kullenberg dan Livingstone di bagian terdalam dari
sebuah danau di swiss yang mengandung sedimen yang
berbeda. inti diambil dalam jarak horisontal 3 m dan
menghasilkan rekaman stratigrafi yang sebanding.

Dengan dasar energi hidrostatik, maka dimanfaatkanlah


tenaga dengan membandingkan antara perbedaan tekanan
di permukaan laut dan di kedalaman perairan. Akhirnya alat
ini akan terpicu dengan sendirinya tanpa adanya pihak
eksternal lainnya. Dengan dasar ini maka ilmuwan dapat
memakai alat ini hingga kedalaman yang cukup jauh
Piston core digunakan di Laut Cina Selatan untuk mengambil
sedimen yang mengandung gas hidrat di kedalaman hingga
30 m. Piston core yang digunakan sangat efisien karena
dapat digunakan di hampir semua jenis sedimen dan dapat
digunakan di kedalaman 6000 m. Jurnal ini menjelaskan
mengenai struktur, prinsip, penampilan dan mekanisme alat
tersebut.

Prosedur coring adalah langkah krusial bagi ilmu kebumian


untuk mendapatkan sampel lahan agar dapat dipelajari.
Pemilihan lokasi, alat-alat dan teknik yang tepat dibutuhkan
untuk melakukan coring dengan baik dan benar. Jurnal ini
bertujuan untuk mengetahui cara membuat perencanaan
proyek coring, dan kelebihan dan kekurangan alat-alat yang
digunakan.
sis 5 Jurnal mengenai Pistone Core
Metode

Dua tali karet tali pengikat dilekatkan pada kaitan di


bagian bawah kepala korosi, membentang di sekitar
katrol di pelat dasar dan dikencangkan dengan tali
yang menempel pada kait di pelat atas. Perangkat
pemicu pada pelat atas diaktifkan dengan
menggunakan berat pembawa pesan. Corer ini telah
berhasil digunakan dalam sejumlah studi
paleolimnologi

2 set Paralel di tenggelamkan selaras dengan garis


horizontal hingga kedalaman 3 meter dari
permukaan air. Kemudian dua set paralel akan
terduplikasi menunjukan hasil yang sama dimana
kita harus konsentrasi dengan teliti dengan hasil
yang kedua nya hampir sama.

Selcore ditenggelamkan sebagaimana mestinya


seperti gravity core dan akan terjadi terinisiasinya
penetrasi diakibatkan energi kinetik. Lalu selama
proses ini, akan terjadi perbedaan tekanan di tangki
itu pada tekanan atmosfer dan tekanan di dalam
perairan yang nantinya akan memicu kerja alat ini.
Corer diturunkan ke dasar laut. Setelah dinaikkan ke
permukaan, corer ditaruh dalam kurungan dan
dinaikkan ke kapal bersama dengan kurungan.
Pressure gauge menunjukkan tekanan in situ.
Sembari menurunkan tekanan corer ke tekanan
barometrik, air collector digunakan untuk
mengambil gas dari corer.

Dalam perencanaan coring, harus menentukan


wilayah tempat proyek dilakukan. Kondisi dan
karakteristik lingkungan dan sedimen menentukan
jenis alat yang digunakan.
‘Russian’ Peat Corer sering digunakan bersama
Gouge Auger untuk mengambil sampel dalam
jumlah besar
Piston Corer, untuk mengambil sedimen saturated;
one Core
Hasil

Ada beberapa kerugian diantaranya jika terdapat perairan


yang dasarnya lunak , cukup sulit membedakan apakah
sudah termasuk ke dalam dasar atau bukan. Lalu juga
kadang pemicu untuk membuka kepala sedimen terbuka
akibat gesekan disaat alat ini diturunkan ke dalam perairan
(bergesek dengan air)

Hasil antara kedua set paralel menjadi sebuah korelasi


stratigrafi antara gravitasi dengan inti kullenberg itu sendiri
sama-sama tidak memiliki hasil yang mencolok atau sama-
sama kuat satu sama lain berdasarkan litologis.

Terdapat beberapa hasil sedimen yang sudah diambil dan


terdapat berbagai jenisnya, dimulai dari kohesi sedimen,
non kohesi sedimen hingga ke sedimen batunya.
Corer pertama pada tahun 2006 sangat sulit
mempertahankan tekanan in situ. Pada tahun 2011,
dikembangkan gravity-piston corer yang berhasil 3 dari 5
percobaan untuk mempertahankan tekanan in situ. Proses
penetrasi berlangsung 5 sampai 8 detik. Jika koefisien gaya
gesek dinding corer dengan sedimen meningkat, maka
akan sulit bagi corer untuk 'memantul' saat penetrasi yang
kemungkinan besar terjadi di proses coring kedua.

Gouge Auger tidak baik digunakan mengambil sampel


untuk keperluan analisis, tetapi cocok untuk menentukan
stratigrafi tiga dimensi basin di lokasi tersebut.
Piston corer digunakan untuk mengambil sedimen
saturated. Penggunaan tongkat extension pada piston
corer menambah beban pada sistem sehingga sulit untuk
melakukan coring di tempat terpencil.
Kesimpulan

Kesimupulannya masih dibutuhkan dalam


pengembangan alat ini, terlebih dipergunakan di
daerah yang cukup lunak. Dan perlunya diperhatikan
lagi perihal pemicu yang dapat alat ini membuka
akibat suatu gejala yang tidak kita inginkan.

Kullenberg dan Inti Livingstone memiliki hasil yang


sebanding berdasarkan litologi dan sedimen
mikrostratigrafi.

Energi hidrostatik diperoleh dari dengan


menurunkannya alat ini ke dalam kolom air dimana ia
menyediakan peluang terhadap alat aktif seperti
selcore ini. Dengan beratnya alat ini dibutuhkan
banyak orang dalam pengoprasiannya, semoga
dikembangkan lagi alat yang lebih sederhana.
Pressure-retained corer adalah versi yang lebih baik
dari gravity-piston corer dikarenakan memiliki fungsi
mempertahankan tekanan selama proses coring.
Beban lead memiliki peran penting dalam gaya
penetrasi corer.

Coring merupakan teknik esensial untuk penelitian


geomorfologis. Jenis alat-alat yang digunakan
tergantung pada karakteristik sedimen tempat
penggalian. Metode dan alat untuk coring akan terus
berkembang untuk mendapatkan data yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai