Disusun Oleh :
Nama
NPM
E1C015095
Prodi
Peternakan
Kelompok
5 (Lima)
Hari/jam
Kamis/ 12.00
Tanggal
19 November 2015
Ko-Ass
Lortina Sitanggang
Dosen
Objek praktikum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat adalah asupan yang setiap hari masuk kedalam tubuh kita , begitu juga
dengan protein . Tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , tetapi asupan gizi
bagi diri kita sangatlah kurang.
Nasi , tepung , singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam
karbohidrat di muka bumi ini. Telur , daging , susu juga sama merupakan beberapa macam
dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tak tahu asupan apa yang mereka makan
setiap hari unuk memenuhi kehidupan mereka , hingga mereka menjadi sedimikian rupa .
apakah karbohidrat ? apakah protein ? apakah lemaka ? dan mungkin saja vitamin ? . Maka
dari itu dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati , kita
yang sebelumnya tidak tahu akan menjdadi tahu , apa saja yang menjadi asupan kita setiap
hari.
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian
dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat . Reaksi biuret , reaksi millon , dan
reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini
untuk menguji kandungan protein.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai
struktur
rasa
molekulnya,
manis
karbohidrat
sehingga
lebih
tepat
dikaitkan
didefinisikan
dengan
sebagai
gula.
suatu
banyaknya asam amino basa atau asam, maka jumlah gugus bermuatan positif dan negative itu
bisa sama atau tidak sama.Pada pH tertentu gugus bemuatan positif suatu protein dapat sama
denganyangbermuatan negative, sehingga protein tersbut menjadi netral. pH tersebut dikenal
sebagai pH isolistrik. Pada pH isolistrik umunya protein sangat mudahdiendapkan.(Bakti, 1998)
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi:
Monosakarida
Yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis
menjadi karbohidrat lain. Sifat sifat monosakarida : Berupa zat padat yang berwarna putih,
Mudah larut dalam air,Larutannya bersifat potis aktif, yaitu atom C mengikat 4 atom C lain yang
berbeda. Larutannya bereaksi positif dengan pereaksi fehling, atau pereaksi benedick ataupun
dengan pereaksi tollens. Monosakarida yang paling penting adalah sebagai berikut :
Glukosa : disebut juga guka anggur (karena terdapat dalam gula anggur) dan gula darah
Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida, dimana ikatan yang menghubungkan unit-unit
monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Disakarida yang penting adalah sebagai
berikut :
Sukrosa : terdiri dari suatu molekul glukosa dan suatu molekul fruktosa, glukosa tidak
Polisakarida
Merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah sebagai berikut :
Amilum : disebut juga pati yaitu polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan dan
merupakan hasil dari fotosintesis. Glikogen : yaitun polisakarida yang terdapat pada
dapat
bereaksi
dengan
asam
atau
basa.
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasam-asam amino. Struktur
molekul protein tersusun dari asam-asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida.
Ikatan peptida adalah ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino atau ikatan yang
menggabungkan dua molekul monopeptida dimana senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
Ikatan peptida : O H C H Fungsi dari protein adalah : Sebagai zat pembangun dimana
dalam hal ini pembangunan maksudnya adalah penyusun utama di dalam tubuh manusia yang
diartikan karena penyusun utama dari DNA adalah protein yang diwakilkan dengan polisakarida.
Berperan dalam pembentukan sel-sel baru karena di sel-sel baru sangat mengharapakan sumbersumber energy yang terbaik dan selalu didukung dengan protein karena penyusun sel yang
terbaru
adalah
protein,
dan
mengganti
sel-sel
yang
rusak.
Sebagai sumber tenaga, sumber tenaga yang sangat besar dan diadakan karena adanya kebutuhan
akan energi di dalam tubuh manusia.(Wikipedia, 2010).
Lipid
Lipid atau lemak adalah substansi biologis yang tidak terlarut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik yang kurang polar. Sifat lemak terbagi dua yaitu hidrolik dan hidrofob.
Hidrofob maksudnya adalah takut air atau selalu menjauhi air, hidrolik adalah cinta air atau
selalu menuju air Lipid yang penting adalah sebagai berikut :
a) Lemak
b) Posfolipid
c) Steroid
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yang membahas materi Uji Molekul
Kimia Hayati ialah ;
Botol semprot
Erlenmeyer 250 ml
Gelas piala 100 ml
Gelas piala 500 ml
3.1.2
Pipet volume 5 ml
Rak tabung reaksi
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yang membahas materi Uji
Molekul Kimia Hayati ialah ;
-naftol
Air bromine
Amilum
Aquades
Etanol
Fehling A
Fehling B
Fruktosa
Madu
Reagen millon
Reagen molisch
Reagen ninhidrin
Sukrosa
CuSO4
HNO3
H2SO4
NaOH 10 M
NaNO2 0,15 M
Uji Molisch
1 Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2 Ke masing-masing tabung menambahkan :
Tabung I
: ditambah 2 ml glukosa 2 %
Tabung II
: ditambah 2 ml fruktosa 2 %
Tabung III
: ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
Tabung IV
: ditambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
Tabung V
: ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.
3 Ke dalam masing-masing tabung menambahkan2 tetes reagen molisch (10 %
4
1
2
3
4
5
7
8
C,sekitar 10 menit.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
Reaksi Biuret
1 Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2 Selanjutnya :
Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH
10 M
Tabung reaksi II` : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH
10 M
Tabung reaksi III : + 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
3 mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.
Reaksi Millon
1 Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2 Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
menambahkan 5 tetes pereaksi millon.
memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
Mendinginkan pada suhu kamar.
Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M
Mengamati warna yang terjadi.
Reaksi Ninhidrin
1 Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2 Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
Menambahkan 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum kimia kali ini yang membahas materi Uji Molekul
Kimia Hayati ialah ;
Uji Karbohidrat
Uji Mollisch
No
1
2
3
4
Hasil Pengamatan
Bening
Bening Sedikit Keruh
Ada lapisan keruh
Kuning keruh
Sampel
Glukosa
Sukrosa
Amilum
Hasil Pengamatan
Kuning tua Kehijauan
Hijau Muda
Biru kehijauan
Uji Fehling
No
1
2
3
Sampel
Glukosa
Sukrosa
Amilum
Madu
Sampel
Putih Telur
Uji
Millon
Ninhidrin
Ungu
Ungu Muda
Susu
Merah
Putih keunguan
Ekstrak Daging
Merah Muda
Ungu Tua
4.2 Pembahasan
Uji Karbohidrat
- Uji Mollisch
Pada uji mollish ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu fruktosa , sokrosa ,
amilum , dan madu . fruktosa , sukrosa , dan amilum ternyata dalam hasil akhir
mempunyai warna larutan ungu , serta mengendap ini membuktikan bahwa mereka
adalah golongan karbohidrat . ini sesuai dengan pernyataan Uji ini didasari oleh reaksi
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu.
Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam
dan lapisan sampel.
Untuk madu mengapa ia berbeda ? padahal ia adalah golongan karbohidrat . ternyata
ia memiliki kandungan protein juga sehingga ia berubah menjadi warna putih . dan apa
yang mendasari larutan itu di golongkan kedalam karbohidrat . menurut Kartasapoetra ,
yaitu monosakarida dapat ditemukan dalam wujud glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Sampel apabila ditambahkan dengan aquades akan membentuk suatu larutan yang
mengakibatkan warnanya menjadi keruh atau jernih berarti sampel tersebut mengandung
karbohidrat (hal ini dimaksudkan pada madu) .
-
Uji Fehling
Pada uji fehling ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu amilum , glukosa , dan
sukrosa. amilum , glukosa , dan sukrosa ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna
larutan yang berbeda , serta yang mengendap hanya amilum. Tujuan dalam praktikum
untuk uji fehling ialah mencari karbohidrat manakah yang mengandung gula pereduksi ?
ternyata yang mengandung gula pereduksi hanya glukosa saja . mengapa demikian ?
karena pada uji fehling , glukosa lah yang berubah menjadi warna hijau . sementara untuk
amilum dan sukrosa tidak mengandung gula pereduksi.
Pada uji millon ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu amilum , madu , putih
telur , dan susu. amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna kuning keputihan ,
madu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir
praktikum memiliki warna ungu muda , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna
ungu mengendap . Uji millon digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. adanya senyawa protein
yang memiliki gugus fenol dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat
endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah
(relatif). Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu yang kemerahmerahan , ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel yang memiliki
senyawa protein dan juga memiliki gugus fenol . tetapi untuk sampel madu , mereka tidak
memiliki gugus fenol karena tidak memunculkan warna merah (relatif) , tapi tetap saja
-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi.
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak
DAFTAR PUSTAKA
Aantunhalu , 2008 , Laporan Kimia http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06 /laporankimia/ diakses pada tanggal 21 November 2013
Anonim . Uji Fehling . 2010 . http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/uji_fehling/
diakses pada tanggal 21 November 2013
Anonim.2010.http://www.wikipedia.com.lipid/2010/ diakses pada tanggal 21 November
2013
Bakti, Rivai.1998.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.35-36