EKSTRAK Sediaan pekat yang diperoleh dengan mengektraksi zat aktif simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati dan mengandung etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet, tiap ml ekstrak mengandung bahan aktif dari 1 gr simplisia yang memenuhi syarat. Ekstrak umumnya dibuat dengan cara perkolasi. Cara pembuatan yang lain adalah maserasi,infundasi, dan soxhletasi. EKSTRAKSI Kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstraksi mengandung zat yang dapat larut seperti alkaloida, glikosida, flavonoida, dan minyak atsiri, serta mengandung zat yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein, dan lain-lain. Tahapan ekstraksi berturut-turut adalah pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan pemekatan PEMBUATAN SERBUK SIMPLISIA Simplisia diserbuk sesuai dengan derajat halus yang telah ditetapkan. Simplisia keras seperti kulit kayu, kulit akar, dan biji sukar ditembus pelarut sehingga perlu diserbuk halus, sedangkan simplisia lunak seperti rimpang, daun mudah ditembus pelarut sehingga tidak perlu diserbuk halus. Dengan diserbukkannya simplisia ini, luas permukaan setuh antara pelarut dan simplisia menjadi makin besar yang memudahkan proses penyarian (ekstraksi). PEMBASAHAN Sebelum dilakukan penyarian, perlu dilakukan pembasahan serbuk simplisia dengan sebagian dari jumlah pelarut yang akan digunakan. Pembasahan ini dalah supaya pelarut akan lebih mudah memasuki pori-pori dalam simplisia sehingga mempermudah penyarian selanjutnya. PENYARIAN Penyarian akan memperhatikan sifat zat aktif yang terkandung dalam simplisia, selain zat-zat lainnya seperti pati dan protein. Jika zat aktif tidak tahan pemanasan cara penyarian yang dipilih maserasi dan perkolasi, jika tahan panas cara soxhletasi bisa dipertimbangkan untuk digunakan selain maserasi dan perkolasi. Faktor-faktor yang mempercepat proses difusi akan mempercepat penyarian seperti faktor suhu dan pengadukan. Faktor yang memperlambat proses penyarian adalah kekentalan. Semakin tinggi kekentalan semakin lambat proses penyariannya. PEMEKATAN Pemekatan ekstrak biasanya dilakukan dengan cara penguapan. Penguapan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat zat aktif. Oleh sebab itu penguapan dengan mengurangi tekanan sehingga suhu didih pelarut dapat diturunkan akan dapat menjamin zat aktif tidak rusak.