Anda di halaman 1dari 6

BAB 3.

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
- Penangas air
- Tabun reaksi
- Gelas beaker
- Pipet tetes

3.1.2 Bahan
- Albumin
- Gelatin
- Kasein
- Ninhidrin (Triketohidrindina) 0,1%
- NaOH 10%
- CuSO4 0,1%
- HNO3 pekat
- NH4OH
- Na2SO4 + HgO (20:1)
- K2SO4
- NH3
- HCl
- Asam borat 4%
- H2SO4
3.2 Diagram Kerja
3.2.1 Uji Ninhidrin
Albumin

- dimasukkan dalam tabung


reaksi sebanyak 2 mL
- ditambahkan reagen ninhidrin - diganti sampel
- 0.1% beberapa tetes kasein dan pepton

Larutan biru

- dipanaskan dalam penangas


air mendidih selama 10 menit

Larutan biru violet


3.2.2 Uji Biuret
Albumin

- dimasukkan dalam tabung reaksi


sebanyak 2 mL
- ditambahkan NaOH 10% 2 mL
- ditambah 1 tetes CuSO4 0.1%
dihomogenkan

Larutan tak berwarna Larutan Merah Muda


atau ungu

- ditambahkan lagi 1-10 tetes - diganti sampel


CuSO4 0,1% kasein dan
pepton

Larutan Merah Muda


atau ungu
3.2.3 Uji Xantoprotein
Albumin
- dimasukkan dalam tabung
reaksi sebanyak 2 mL
- ditambahkan HNO3 pekat secara hati-hati

Larutan dengan endapan putih - diganti sampel


kasein dan gelatin
- dipanaskan dengan hati-hati 2%

Larutan kuning

- didinginkan pada air kran


- ditambahkan NaOH atau NH4OH

Larutan kuning jingga


3.2.4 Metode Kjeldahl

Sampel

- dimasukkan 0,3 gram dalam labu kjeldahl


- ditambah 3 gram CuSO4 : Na2SO4 (1:8)
- ditambahkan asam sulfat 5 mL

Larutan
- Biru atau hijau jernih

- didinginkan dengan air suhu <25°C

Larutan jernih
- diencerkan dengan akuades
- ditambah NaOH 40%
Larutan coklat

- didestilasi
Destilat

- ditangkap dengan asam borat 4% mL + 2 tetes indikator metil merah


dan metil biru
- dihentikan saat ±40 mL dan berubah warna

Destilat
- dititrasi dengan HCl 0,1 N yang telah distandarisasi
- dibuat blangko dengan cara yang sama tanpa sampel

Hasil Titrasi
3.3

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Uji Ninhidrin
Larutan yang akan diuji (albumin, kasein, dan pepton) 0,2% diatur pH-nya
hingga mendekati 7 dengan menambahkan larutan alkali. Sebanyak 2 mL larutan
albumin dimasukkan dalam tabung reaksi, ditambahkan dengan beberapa tetes larutan
ninhidrin 0,1%, kemudian dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit.
Warna biru violet yang terbentuk menunjukkan hasil positif adanya asam amino
bebas.
3.3.2 Uji Biuret
Sebanyak 2 mL larutan yang akan diuji (albumin, kasein, dan pepton)
dicampurkan dengan 2 mL natrium hidroksida 10% kemudian ditambahkan 1 tetes
larutan tembaga sulfat 0,1%. Larutan kemudian dicampurkan dengan baik, dan jika
warna merah muda atau ungu belum terbentuk, perlu ditambahkan lagi 1-10 tetes
tembaga sulfat 0,1% sampai terbentuk warna merah muda atau ungu.

3.3.3 Uji Xantoprotein


Sebanyak 2 ml larutan yang akan diuji (albumin, kasein, dan gelatin 2%
secara terpisah) dicampur dengan 1 mL asam nitrat pekat secara hati-hati, kemudian
endapan putih yang terbentuk catat. Kemudian dipanaskan dengan hati-hati hingga
terjadi perubahan warna larutan menjadi kuning. Campuran didinginkan pada air
kran, dan larutan natrium hidroksida atau amonium hidroksida ditambhkan secara
hati-hati. Warna kuning hingga jingga menunjukkan hasil positif terhadap reaksi ini.

3.3.4 Metode Kjeldahl


Sebanyak 0,3 gram sampel kering dimasukkan dalam labu Kjehdahl.
Selanjutnya ditambahkan 3 gram campuran CuSO4 : Na2SO4 (1:8) dan tambahkan
secara hati-hati dengan 5 mL asam sulfat pekat menggunakan pipet yang dilengkapi
karet penghisap. Penambahan asam sulfat pekat harus dilakukan di di lemari asam.
Selanjutnya dilakukan destruksi dalam lemari asam hingga cairan berwarna biru atau
hijau jernih. Dinginkan labu kjeldahl dengan air (suhu <250C), larutan yang telah
jernih diencerkan dengan sedikit akuades. Selanjutnya ditambahkan NaOH 40%
sampai terbentuk larutan coklat. Kemudian sampel didestilasi dengan rangkaian ke
alat destilasi kjeldahl. Destilat ditangkap dengan asam borat 4% 5 mL dalam
erlenmeyer 100 mL yang telah ditambahkan 2 tetes indikator campuran metil merah
dan metil biru. Destilasi dihentikan hingga volume destilat ± 40 mL berubah warna.
Distilat yang diperoleh dititrasi dengan HCl 0,1 N yang telah distandarisasi. Dibuat
blangko dengan cara yang sama tanpa menggunakan sampel.

Anda mungkin juga menyukai