Anda di halaman 1dari 50

Heat Transfer Equipment

Chapter 12.7-12.9

Muhammad Akbar Ray


03031181722003
12.7
SHELL AND TUBE EXCHANGERS:
GENERAL DESIGN CONSIDERATION
TABLE OF
CONTENTS 12.8
TUBE SIDE HEAT TRANSFER COEFFICIENT
AND PRESSURE DROP SINGLE PHASE

12.9
SHELL SIDE HEAT TRANSFER AND
PRESSURE DROP SINGLE PHASE
Section 01
SHELL AND TUBE EXCHANGERS: GENERAL DESIGN
CONSIDERATION
Distribusi Fluida

01
Korosi, cairan yang lebih korosif
harus didistribusikan ke sisi tube
02
Fouling, cairan yang memiliki
03
Suhu Cairan, Cairan yang suhunya
kecenderungan terbesar untuk mengotori cukup tinggi membutuhkan material
permukaan alat perpindahan panas akan paduan logam khusus.
dialirkan di tube

04
Tekanan Operasi, Aliran dengan
tekanan yang lebih tinggi
05
Pressure Drop, pada nilai penurunan
tekanan yang sama, koefisien
06
Viskositas, Cairan dengan viskositas
tinggi didistribusikan ke sisi shell. Hal
didistribusikan ke sisi tube perpindahan panas yang lebih tinggi ini dikarenakan memiliki koefisien
terdapat pada sisi tube perpindahan panas yang tinggi
Kecepatan Fluida pada
shell&TUBE
Kecapatan fluida yang tinggi berbanding lurus dengan koefisien
perpindahan panas, tetapi berbanding terbalik dengan pressure drop.
Kecepatan tinggi akan mengurangi fouling.

Liquid Vapor
• Sisi Tube: kecepatan untuk Untuk Vapor, kecepatan fluida
process fluids ialah 1-2 m/s, bergantung pada tekanan operasi
Kecepatan maksimumnya dan densitas fluida.
ialah 4 m/s. Untuk cairan jenis • Vakum: 50-70 m/s
air, kecepatannya ialah 1.5- • Tekanan Atmosfer: 10-30 m/s
2.5 m/s • Tekanan Tinggi: 5-10 m/s
• Sisi Shell: Kecepatannya ialah Untuk komponen dengan beray
0.3-1 m/s molekul yang tinggi, nilainya akan
lebih rendah
SUHU ALIRAN

• Pada kondisi ini, semakin kecil rentang suhu aliran masuk dan suhu
aliran keluar, maka semakin besar area perpindahan panas yang
dibutuhkan.
• Nilai optimal akan tergantung pada aplikasi, dan ditentukan dengan
membuat analisis ekonomi dari desain alternatif.
PRESSURE DROP
Dalam banyak aplikasi, pressure drop ditentukan oleh kondisi proses,
dan nilainya bervariasi. Perancang heat exchanger bebas memilih nilai
pressure drop, analisis ekonomi dapat dilakukan untuk menentukan
desain heat exchanger yang memberikan biaya operasi terendah,
dengan mempertimbangkan biaya modal dan biaya pemompaan.

Liquid Vapor
 Viskositas < 1 mN s/ 35 kN/ Untuk Vapor, kecepatan fluida
bergantung pada tekanan operasi
Viskositas 1-10 mN s/ 50-70 kN/ dan densitas fluida.
• Vakum: 50-70 m/s
• Tekanan Atmosfer: 10-30 m/s
• Tekanan Tinggi: 5-10 m/s
Untuk komponen dengan berat
molekul yang tinggi, nilainya akan
lebih rendah
SIFAT FISIK FLUIDA

Sifat fisik fluida yang dibutuhkan dalam perancangan heat Tabel Nilai Konduktivitas Termal Logam

exchanger diantaranya:
• Kepadatan
• Viskositas
• konduktivitas termal
• Hubungan temperatur-entalpi (spesifik dan laten panas)

Persamaan yang digunakan untuk mengetahui koefisien


perpindahan panas pada temperatur aliran masuk dan keluar
menurut frank (1978) ialah:
Section 02
TUBE SIDE HEAT TRANSFER COEFFICIENT AND
PRESSURE DROP SINGLE PHASE
Aliran TURBULEN
Persamaan di bawah ini untuk perpindahan panas pada aliran turbulen di dalam saluran
penampang yang seragam. Adapun Indeks untuk Reynold Numbers: 0,8.
Prandtl Number: 0,3 untuk pendinginan ; 0,4 untuk pemanasan.
Indeks untuk faktor viskositas: 0,14
Hydraulic Mean Diameter Aliran Laminar

diameter ekivalen (rata-rata Persamaan yang digunakan dalam


hidrolik) didefinisikan secara mencari koefisien perpindahan panas
berbeda untuk digunakan dalam pada aliran laminar ialah:
menghitung koefisien perpindahan
panas dalam saluran atau saluran,
daripada untuk menghitung Pada aliran laminar, panjang tube akan
penurunan tekanan. mempengaruhi perpindahan panas
  Faktor Perpindahan Panas,

Persamaan yang digunakan untuk Grafik untuk mencari faktor jh untuk aliran
mendefinisikan faktor perpindahan laminar & turbulen
panas ialah: (Kern, 1950)

 Hubungan antara dan


Viscosity Correction Factor Coefficient Of Water

Faktor Koreksi ini hanya berpengaruh Persamaannya ialah:


signifikan pada cairan kental.
Penerapan ini juga memerlukan
perkiraan suhu dinding. Persamaannya
ialah:
Tube-Side Pressure Drop

Sumber Pressure drop Jika perubahan viskositas yang dipertimbangkan


• Friction loss dalam tube
• Losses karena kondtraksi & ekspansi mendadak

Penyebab total Pressure Drop pada tube-side:


• kehilangan tekanan karena kontraksi di inlet tube
• ekspansi di outlet
• pembalikan aliran di header

Persamaan dasar untk aliran isotermal dalam pipa Persamaan Akhir dari Side-Tube
(T konstan) adalah: Pressure Drop

jf : faktor friksi non dimensional


L’ :panjang pipa efektif
Tube-Side Pressure Drop

 Nilai pada tubes heat exchanger dapat diperoleh dari grafik di bawah ini
Section 03
SHELL SIDE HEAT TRANSFER AND PRESSURE
DROP SINGLE PHASE
Pola Aliran

Gambar 12.25. Aliran Arus Utama yang Gambar 12.25. Shell-side leakage and
Diidealkan by-pass paths
Aliran A: aliran kebocoran tube ke baffle
Aliran B: aliran cross-flow
Baffle dipasang untuk mengarahkan aliran Aliran C: aliran bypass bundle ke shell
melintasi tabung Aliran D: tidak ada
Aliran E: aliran kebocoran baffle ke shell
Aliran F: aliran pass-partition
Fluida dalam aliran C, E, & F memotong tube, sehingga
mengurangi daerah perp. Panas
Gambar 12.27. Sealling Strips

Aliran C: aliran bypass utama dan akan sangat signifikan


dalam pull-through bundle exchangers, dimana jarak
antara shell 7 bundle sangat penting. Aliran C dapat
dikurangi dengan sealing strips (Gambar 12.27)

Aliran A tidak memotong tabung, clearances akan cenderung


menyumbat exchanger menjadi kotor, sehingga akan meningkatkan
pressure drop
Metode Desain

1. Metode Aliran Besar (Kern, 1950 & 4. Mueller (1973): penyederhanaan


Donohue, 1955) metode Devore & memberikan ilustrasi
prediksi dicapai dengan analisa kontribusi contoh
komprehensif terhadap perp. Panas dan pressure 5. EDSU (1984)
drop yang berasal dari aliran individu (Gambar metode didasarkan pada penyederhanaan
12.26) metode Tinker untuk memperkirakan
2. Tinker (1951, 1958) koefisien perp. Panas & pressure drop
metode analisa detai aliran pertama untuk sisi shell
memprediksi koefisien perp. Panas sisi shell & 6. Bell (1960,1963):
pressure drop metode semi-analitik berdasarkan
3. Devore (1961, 1962) program penelitian kooperatif pada shell
penyederhanaan metode Tinker, menggunakan & tube exchanger
toleransi standar untuk komersial exchanger dan
jumlah potongan baffle terbatas
Metode Kern

Metode yang digunakan untuk memprediksi koefisien perp. Panas. The shell
equivalent diameter dihitung menggunakan daerah aliran antara tube yang
diambil dalam arah aksial (sejajar dengan tube) & perimeter tube yang dibasahi
(Gambar 12.28)

Gambar 12.28. Equivalent


Diameter, Cross-Sectional
Area & Wetted Perimeter
Gambar 12.29. Faktor Perp. Panas sisi Shell, Segmental Baffles

Gambar 12.30. Faktor Friksi sisi Shell, Segmental Baffles


Prosedur untuk menghitung 3. Hitung diameter equivalent sisi shell 6. Untuk menghitung Reynolds Number,
koefisien perp. Panans & (diameter hidrolik). lihat faktor friksi pada Gambar 12.30, &
pressure drop sisi shell untuk Untuk pengaturan pitch persegi: hitung pressure drop sisi shell:
single shell pass exchanger:
1. Hitung area cross-flow (AS) untuk
memprediksi deretan tube pada shell Untuk pengaturan pitch segitiga sama
equator: sisi:

4. Hitung Reynolds Number sisi shell:

2. Hitung kecepatan massa sisi shell (GS) 5. Untuk menghitung Reynolds Number, lihat
dan kecepatan linier (uS): nilai jh pada Gambar 12.29 untuk susunan
baffle cut & tube yang dipilih, & hitung
koefisien perp. Panas sisi shell (hS):
SHELL NOZZLE PRESSURE DROP Dari gambar 12.19:

Contoh 2.1. Dari gambar 12.1:


Desain exchanger untuk untuk sub-cool
Area sementara:
condensate dari kondensor methanol dari 95-40˚C.
Laju aliran metanol 100.000 kg/h. Air asin
digunakan sebagai pendingin, dengan kenaikan
suhu dari 25-40˚C.
Pilih diameter luar 20 mm, diameter dalam 16 mm,
Jawab dan panjang tube 4,88 m. Ketebalan lembaran tube:
Contoh ini menggambarkan metode Kern.
Pendingin bersifat korosif, sehingga
ditempatkan ke sisi tube
Kapasitas panas metanol: 2,84 kJ/kg˚C
Beban panas:

Kapasitas panas air: 4,2 kJ/kg˚C Karena cairan pada sisi shell relatif bersih, maka
Aliran air pendingin: digunakan 1,25 pitch segitiga.

Gunakan 1 shell pass & 2 tube passes Gunakan split-ring floating head type. Dari gambar 12.10,
bundle diametrical clearence = 68 mm
KOEFISIEN SISI TUBE

Rata-rata suhu air:


Kecepatan air: 0,8 mNs/m2
Tube cross-sectional area: Konduktivitas termal: 0,59 W/m˚C

Tube per pass:

Total daerah aliran

Kecepatan massa air:

Densitas air: 995 kg/m3


Kecepatan linier air

Koefisien juga dapat dihitung dengan


KOEFISIEN SISI SHELL KOEFISIEN KESELURUHAN
Pilih jarak baffle:
Konduktifitas termal logam cupro-
nickel: 50 W/m˚C
Ambil koefisien fouling dari tabel
Tube pitch: 1,25 x 20 = 25 mm Pilih 25% potongan baffle, dari
12.2; metanol = 5000 W/m˚C, air
gambar 12.29
Cross-flow area AS asin = 3000 W/m˚C

Tanpa koreksi viskositas


Kecepatan massa GS

Perkirakan suhu dinding


Rata-rata perbedaan suhu:
Equivalent diameter de:
Across all resistances
Across methanol film:
Rata-rata suhu sisi shell:
Rata-rata suhu dinding:
68-33 = 35˚C
Densitas metanol: 750 kg/m3
Viskositas: 0,34 mNs/m2
Kapasitas panas: 2,84 kJ/kg˚C
Konduktivitas termal: 0,19 W/m˚C
PRESSURE DROP

Tube-Side Abaikan koreksi viskositas

Dari gambar 12.24, untuk Re = 14,925

Shell Side
Ini akan mengurangi koefisien perpindahan panas shell side dari faktor

Dari gambar 12.30, Re = 36,762

Ini memberikan koefisien keseluruhan 615 W/m 2 ˚C, masih diatas nilai asumsi
600 W/m2 ˚C
Menggandakan pitch akan mengurangi
separuh kecepatan shell side, yang dapat
mengurangi pressure drop dari faktor kira-
kira (½)2

Abaikan koreksi viskositas


Contoh 12.2
Minyak gas pada suhu 200˚C harus Nilai-nilai ini tidak memotong pada gambar Laju alir minyak = 22.5000/3600
didinginkan hingga suhu 40˚C. Laju aliran untuk single shell-pass exchanger, Gambar = 6,25 kg/s
minyak adalah 22.5000 kg/h. Air pendingin 12.19, jadi gunakan gambar untuk two-pass Q = 6,25 x 2,28 x (200-40)
tersedia pada suhu 30˚C dan kenaikan suhu shell, Gambar 12.20, yang memberikan: = 2280 kW
dibatasi hingga 20˚C. Pressure drop untuk Laju alir air = 2280/4,18 (50-30)
setiap aliran adalah 100 kN/m2 . Desain = 27,27 kg/h
exchanger yang cocok untuk tugas ini.
Dari gambar 12.1, untuk air menara
Jawab pendingin & cairan organik berat:
SIFAT FISIK
Air, dari steam table

Minyak gas, dari Kern, Process Heat Transfer,


McGraw-Hill
KOEFISIEN TUBE-SIDE KOEFISIEN SHELL-SIDE
Pilih 20 mm diameter luar, 16 mm diameter dalam, 4m panjang, pitch segitiga
1,25 do, carbon steel.
Dari tabel 12.4 dan pers 12.3b, untuk 4 passes, ,
pitch segitiga 1,25 do
Area permukaan satu tube = Π x 20 x 10-3 x 4 = 0,251 m2
Jumlah tabung yang dibutuhkan = 94/0,251 = 375, katakanlah 376 Diameter bundle, Db = 20(376/0,175)1/2,285 =
Cross-sectional area, satu tube = Π (16 x 10-3)2 = 2,011 x 10-4 m2 575 mm
Total area tube = 376 x 2,011 x 10-4 = 0,0756 m2 Dari gambar 12.10, untuk pull through head,
Masukkan air melalui tube untuk memudahkan pembersihan clearance = 92 mm
Kecepatan tube, 1 pass = 27,27/ (992,8 x 0,0756) = 0,363 m/s Diameter shell, Ds = 575 + 92 = 667 mm (26
Terlalu rendah untuk menggunakan pressure drop secara efektif, coba 4 passes
dalam pipa)
Floating head digunakan karena perbedaan suhu. Gunakan tipe pull through Gunakan 25% potongan baffle, pengaturan
Koefisien perp. Panas tube-side baffle untuk shell yang terbagi:

Dari gambar 12.29, jh = 2,6 x 10-3


KOEFISIEN KESELURUHAN

Air menara pendingin: Faktor fouling 0,00025


Minyak gas: 0,0002 untuk minyak gas.
Konduktivitas termal carbon steel tube: 45 W/m2 ˚C

PRESSURE DROP

Tube-Side Shell-Side
Dari gambar 12.30, untuk Re= 58,930, js= 3,8 x 10-2
Dengan divided shell, the path lenght= 2 x (L/Ib)
Untuk gambar 12.24, jf = 3,5 x 10-3 . Abaikan viskositas koreksi
Viskositas koreksi diabaikan

Baik dalam spesifikasi, jadi tidak perlu


Baik dalam spesifikasi, jadi tidak perlu memeriksa pressure drop nozzle
memeriksa pressure drop nozzle
Contoh 12.3

Desain shell & tube exchanger


20.000 kg/h kerosen (42˚ API) meninggalkan kolom side-stripping pada suhu 200˚C dan harus
didinginkan hingga 90˚C dengan menukar dengan 70.000 kg/h minyak mentah ringan (34˚
API) berasan dari penyimpanan pada 40˚C. kerosen masuk ke exchanger pada tekanan 5 bar
dan minyak mentah 6,5 bar. Pressure drop 0,8 bar untuk kedua aliran. Allowance harus dibuat
untuk fouling dengan memasukkan faktor fouling 0,0003 (W/m2 ˚C 10-2 )-1 pada aliran
kerosen.
Jawab
Langkah 1: Spesifikasi
• 20.000 kg/h kerosen pada 200˚C didinginkan • Fouling factor: aliran minyak mentah 0,00035 (W/m2 ˚C)-1 ,
aliran kerosen 0,0002 (W/m2 ˚C)-1
hingga 90˚C dengan menukar dengan 70.000 • Untuk memenuhi spesifikasi, tugas (laju perp. Panas ) &
kg/h minyak mentah ringan pada 40˚C. suhu keluar minyak menah perlu dihitung
• Tekanan kerosen 5 bar, minyak mentah 6,5 • Rata-rata suhu kerosen = (200+90)/2 = 145˚C
• Pada suhu ini kapasitas panas spesifik pada 42˚ API kerosen
bar adalah 2,47 kJ/kg˚C
• Pressure drop 0,8 bar untuk kedua aliran
Langkah 3: Koefisien Langkah 6: Letak & Ukuran
Sebagai percobaan pertama, suhu rata-rata minyak
Keseluruhan Tube
mentah sama dengan suhu inlet, 40˚C; kapasitas panas
spesifik pada suhu ini = 2,01 kJ/kg˚C. Neraca energi: Untuk exchanger tipe ini, koefisien Fluida tidak korosif & tekanan
kecepatan akan berada pada rentang operasi tidak tinggi, carbon steel
300-500 W/m2 ˚C, lihat Gambar 12.1 digunakan untuk shell & tube.
dan Tabel 12.1; jadi dimulai dengan Minyak mentah lebih kotor
300 W/m2 ˚C daripada minyak tanah, jadi
Langkah 4: Tipe & Dimensi minyak tanah dimasukkan melalui
Panas spesifik: 2,05 kJ/kg˚C. Exchanger tube & minyak tanah melalui
Percobaan perhitungan kedua t2= 77,9˚C dan shell. Diameter luar: 19,05 mm,
1 shell pass & 2 tube passes
suhu rata-rata baru 58,9˚C. diameter dalam: 14,83 mm,
Tidak ada perubahan signifikan pada panas panjang tube: 5 m, pada pitch
spesifik pada rata-rata suhu dari nilai yang segitiga 23,81 mm
digunakan, ambil suhu aliran keluar minyak Langkah 7: Jumlah Tube
mentah menjadi 77,9˚C, anggap 78˚C
Langkah 2: Sifat Fisik Area 1 tube (abaikan ketebalan
lembaran tube)
Langkah 5: Area Perpindahan Panas
Cek kecepatan tube-side
Langkah 8: Diameter Bundle & Shell Langkah 10: Koefisien Perp. Panas Langkah 12: Pressure Drop
Shell-Side Tube-Side
Dari Tabel 12.4, untuk 2 tube passes,
Untuk 4 passes,

Untuk split-ring floatinghead exchanger


tipe shell clearance dari Gambar 12.10
adalah 56 mm, jadi diameter dalam
Desain yang dimodifikasi
shell:
jarak baffle = Ds/5 (100 mm) Kecepatan tabung perlu dikurangi untuk
mengurangi koefisien perp. Panas,
Langkah 9: Koefisien Perp. Panas Tube- sehingga jumlah tube perlu ditingkatkan.
Side Akan ada pressure drop melintasi nozzle
inlet & outlet. Biarkan 0,1 bar untuk ini,
tipe gambar (sekitar 15% dari total); 0,7
bar yang melintasi meninggalkan tube.
Pressure drop kira-kira sebanding dengan
kecepatan dan Ut sebanding dengan
jumlah tube/pass.
Segmental baffle: potongan 25%. Dari
Gambar 12.29, jh = 4,52 x 10-3 Tabung yang dibutuhkan =
Abaikan viskositas koreksi: 240/(0,6/1,4)0,5 = 365, katakanlah 360
dengan 4 passes
Jarak baffle harus ditingkatkan menjadi
100/0,707 = 141, katakanlah 140 mm.
Viskositas minyak mentah= 2,1 x 10 -3
Ns/m2

RINGKASAN: DESAIN YANG


DIUSULKAN
Langkah 13: Perkiraan Biaya • Split ring, floating head, 1 shell pass, 4 tube
Biaya desain ini bisa diperkirakan menggunakan metode passes
pada Chapter 6 • 360 carbon steel tubes, 5 m panjang, 19,05
Spesifikasi hanya diperbolehkan 0,8 secara mm diameter luar, 14,83 diameter dalam,
keseluruhan, termasuk loss over nozzle. Cek koefisien
Langkah 14: Optimasi pitch segiiga 23,18 mm
keseluruhan Metode yang digunakan untuk memperkirakan • Area perp. Panas 107,7 m2
koefisien & pressure drop pada shell-side • Diameter dalam shell 597 mm, jarak
(Metode Kern) tidak akurat, jadi penyekat 140 mm, 25% potongan
mempertahankan desain ini akan memberikan • Koefisien tube-side 680 W/m2 ˚C
sedikit keamanan. • Koefisien shell-side 1366 W/m 2 ˚C
• Koefisien keseluruhan, diperkirakan 288
FAKTOR VISKOSITAS KOREKSI W/m2 ˚C
• Koefisien keseluruhan yang dibutuhkan 197
Faktor viskositas koreksi diabaikan W/m2 ˚C
Koefisien keseluruhan diperkirakan jauh diatas yang ketika perhitungan koefisien perp. Panas & • Fouling factor: tube-side (minyak mentah)
dibutuhkan untuk desain, 302 dibandingkan dengan pressure drop. = 0,00035 (W/m2 ˚C)-1 , shell-side (kerosen)
192 W/m2 ˚C, yang memberikan ruang untuk = 0,0002 (W/m2 ˚C)-1
mengurangi pressure drop shell-side. Biarkan turun • Pressure drop: Tube-side diperkirakan 0,4
0,1 bar untuk inlet 7 outlet nozzle, meninggalkan 0,7 bar + 0,1 untuk nozzle; spesifikasi 0,8 bar
bar untuk aliran shell-side. Jadi, untuk tetap dalam keseluruhan, shell-side diperkirakan 0,45
Sebagai perkiraan
spesifikasi, kecepatan shell-side harus diturunkan bar + 0,1 untuk nozzle; spesifikasi 0,8 bar
sekitar t adalah rata-rata bulk temperature fluida keseluruhan
OPTIMASI DENGAN PROGRAM CAD DESAIN CAD

Program CAD dijalankan dengan panjang


Split ring, floating head, 1 shell pass, 2 tube passes
tube dibatasi hingga 3.500 mm. Hal ini 168 carbon steel tubes, 6069 mm, 19,05 mm diameter luar, 14,83
memberikan desain dengan 349 tube, 4 diameter dalam, pitch segiiga 23,18 mm
passes, diameter shell 540 mm. Area perp. Panas 61 m2
Diameter dalam shell 387 mm, jarak penyekat 77,9 mm, 15%
potongan
Koefisien tube-side 851 W/m2 ˚C
Koefisien shell-side 1191 W/m2 ˚C
Koefisien keseluruhan, diperkirakan 484 W/m2 ˚C
Koefisien keseluruhan yang dibutuhkan 368 W/m2 ˚C

Pressure drop: Tube-side


diperkirakan 0,5 bar, shell-side
diperkirakan 0,5 bar
Metode Bell
• Dalam metode Bell, koefisien perp. Panas & pressure drop diperkirakan dari korelasi untuk
aliran atas tube-banks, efek kebocoran, bypassing, aliran masuk zona jendela dengan
menerapkan faktor koreksi.
• Pendekatan ini akan memberikan prediksi koefisien perp. Panas & pressure drop yang lebih
memuaskan dibandingkan metode Kern, karena memperhitungkan efek kebocoran &
bypassing, dapat digunakan untuk menyelidiki efek toleransi konstruksi & penggunaan
sealing strips.
• Metode ini tidak direkomendasikan saat area aliran bypass lebih besar dari 30% daerah
cross-flow, kecuali sealing strip digunakan.

KOEFISIEN PERP. PANAS hoc, KOEFISIEN IDEAL CROSS-FLOW


Koefisien perp. Panas shell-side: Reynolds Number untuk cross-flow tube bank:

Koefisien perp. Panas:


Koefisie perp. Panas untuk ideal cross-flow tube-bank bisa dihitung dengan faktor perpindahan panas
yang diberikan pada Gambar 12.31
Fn, FAKTOR KOREKSI BARIS TUBE Fw, FAKTOR KOREKSI JENDELA
Koefisien perp. Panas rata-rata akan bergantung pada jumlah tube yang
• Faktor ini mengoreksi efek aliran melalui baffle
dilintasi. Gambar 12.31 didasarkan pada data untuk 10 baris tube. Untuk
aliran turbulen faktor koreksi Fn mendekati 1,0. dalam aliran laminar
window dan merupakan fungsi area perp. Panas di
koefisien perp. Panas dapat berkurang dengan meningkatnya baris tube, window zone & total area perp. Panas.
karena penumpukan lapisan batas suhu. Faktor-faktor berikut dapat • Faktor koreksi ditunjukkan pada Gambar 12.33 di
digunakan untuk berbagai aliran. plot vs Rw, rasio jumlah tube di window zone ke
Ncv adalah jumlah penyempitan yang dilitntasi = jumlah baris ttube jumlah total di bundle, ditentukan dari diagram
antara baffle tips; lihat Gambar 12.39, dan Bagian 12.9.5. tata letak tube.
• Untuk perhitungan awal, Rw dapat diperkirakan
dari bundle & window cross sectional area, lihat
Bagian 12.9.5.

1. Re > 2000, turbulen;


Ambil Fn dari Gambar 12.32. Dimana N’c adalah jumlah baris yang
2. Re > 100-2000, area transisi dilintasi seri dari ujung ke ujung shell
Ambil Fn = 1,0 & tergantung pada jumlah baffle.
3. Re > 100, area laminar
Fb, FAKTOR KOREKSI BYPASS Fl, FAKTOR KOREKSI KEBOCORAN
Faktor ini untuk rata-rata aliran bypass, aliran Faktor ini untuk kebocoran melalui tube
antara tube bundle & dinding shell, & merupakan to baffle clearance & baffle to shell
fungsi clearance dari shell ke bundle, & sealing clearance
strips digunakan:

Pers. 12.30 diterapkan untuk


Tidak ada sealing strips yang digunakan, Fb bisa
diperoleh dari Gambar 12.34.
PRESSURE DROP

Pressure drop dalam cross flow & window zone ditentukan secara
terpisah, & dijumlahkan untuk memberikan total pressure drop shell-
side
CROSS FLOW ZONE
Pressure drop di cross flow zone antara baffle tips dihitung dari
korelasi untuk ideal tube banks, & dikoreksi untuk kebocoran &
bypassing

ΔPl IDEAL TUBE BANK PRESSURE DROP


Jumlah baris tube sedikit berefek pada faktor friksi & diabaikan.
Ada korelasi yang baik untuk faktor friksi cross-flow yang bisa
digunakan; untuk itu diberikan pada Gambar 12.36, pressure drop
yang melintasi ideal tube bank:
F’b, FAKTOR KOREKSI BYPASS UNTUK PRESSURE DROP

Bypassing akan berefek pada pressure drop hanya pada


zona cross-flow. Faktor koreksi dihitung dari pers. Untuk
menghitung faktor koreksi bypass untuk perp. Panas, pers.
12.30, tapi dengan mengikuti nilai untuk konstamta α.
Area laminar, Re < 100, α = 5,0 Gambar12.37.
Area transisi & turbulen, Re > 100, α = 4,0 Faktor Bypass

F’l, FAKTOR KEBOCORAN UNTUK PRESSURE DROP


Faktor kebocoran akan berefek pada pressure drop pada
cross-flow & window zone. Faktor dihitung menggunakan
pers. Untuk faktor koreksi kebocoran perp. Panas, pers.
12.31, dengan nilai koefisien β’L diambil dari Gambar
12.38.
Bell menggunakan metode dari Colbuen. Dikoreksi untuk
kebocoran, window drop untuk aliran turbulen:

Gambar12.38.
Koefisien β’L
WINDOW ZONE PRESSURE DROP TOTAL SHELL-SIDE PRESSURE DROP

Ada metode yang bisa digunakan untuk


menentukan pressure drop pada window
area; lihat Butterworth (1977).

END ZONE PRESSURE DROP


Tidak akan ada kebocoran pada end zone (zona
antara lembaran tube & baffle). END ZONE LENGHTS
Jarak pada end zone akan meningkat untuk menyediakan area
aliran lainnya pada inlet & outlet nozzle. Kecepatan pada zona ini
akan lebih rendah & perp. Panas pressure drop akan berkurang
sedikit. Efek pada pressure drop akan lebih ditandai daripada perp.
Panas, & bisa diperkirakan menggunakan jarak yang sebenarnya
pada end zone ketika menghitung kecepatan cross-flow pada zona
itu.
Geometri Shell & Bundle
• Area bypass & kebocoran, window area, & jumlah
tube & baris tube pada window & cross-flow zone
bisa ditentukan dengan tepat dari diagram letak
tube.

Gambar 12.39. Geometri


Baffle & Tube Gambar 12.39. Area Clearance & Aliran pada Shell
Gambar 12.41. Faktor Geometri
Baffle
Efek Fouling pada Pressure Drop

Devore (1961) memperkirakan efek fouling pada pressure drop


dengan menghitung pressure drop pada exchanger dalam
kondisi bersih dengan mengurangi clearance dari fouling,
menggunakan metode Tinker. Dia mempresentasikan hasilnya
dengan rasio pressure drop untuk membersihkan berbagai
fouling factor & jarak baffle.
Batasan Pressure Drop

Meskipun metode Bell akan memberikan perkiraan yang lebih baik shell side pressure drop
daripada metode Kern. Ini bukan akurasi yang cukup untuk desain exchangers dimana
pressure drop yang diizinkan adalah pertimbangan utama. Untuk desain seperti itu, model
divided-flow berdasarkan pada pekerjaan Tinker harus digunakan. Jika program komputer
tidak tersedia, panduan desain ESDU & metode Devore dipertimbangkan.

Menggunakan metode Bell, hitung koefisien perp. Panas & pressure


drop shell-side untuk desain exchanger pada Contoh 12.1
Batasan Pressure Drop

Meskipun metode Bell akan memberikan perkiraan yang lebih baik shell side pressure
drop daripada metode Kern. Ini bukan akurasi yang cukup untuk desain exchangers
dimana pressure drop yang diizinkan adalah pertimbangan utama. Untuk desain seperti
itu, model divided-flow berdasarkan pada pekerjaan Tinker harus digunakan. Jika
program komputer tidak tersedia, panduan desain ESDU & metode Devore
dipertimbangkan.

Contoh 12.4
Sifat fisik untuk Contoh 12.1
Menggunakan metode Bell, hitung
koefisien perp. Panas & pressure drop
shell-side untuk desain exchanger pada
Contoh 12.1
KOEFISIEN PERP. PANAS PRESSURE DROP
Cross-flow zone
Koefisien ideal bank,

KOREKSI BYPASS, Fb

FAKTOR KOREKSI BARIS TUBE, Fn KOREKSI KEBOCORAN, Fl

FAKTOR KOREKSI JENDELA, Fw KOEFISIEN SHELL-SIDE


Window zone
END ZONE

TOTAL PRESSURE DROP

Ini untuk exchanger dengan kondisi bersih. Menggunakan faktor


yang diberikan pada tabel 21.7 untuk memperkirakan pressure
drop pada kondisi kotor.

Lebih rendah dari yang diperkirakan oleh metode Kern. Ini


menunjukkan sifat metode yang tersedia tidak memuaskan untuk
memprediksi shell-side pressure drop.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai