Anda di halaman 1dari 22

REVIEW OF VARIOUS TECHNOLOGIES USED

FOR BIODIESEL PRODUCTION

TIM PENYUSUN

MUHAMMAD AKBAR RAY


PUTRA MAYHENDRA
SILVIA RAMADHANTY
ERIK SALINDRA
M. FIKRI PRATAMA
KERANGKA PRESENTASI

01 LATAR BELAKANG

PROSES PEMBUATAN
02 BIODIESEL

JENIS PROSES
03 PEMBUATAN BIODIESEL

POTENSI
04 PENGEMBANGAN
LATAR BELAKANG

 Bahan bakar fosil terbatas dan bersifat tidak


terbarukan

 Emisi gas COX dan NOX yang dihasilkan dari


pembakaran bahan bakar fosil memicu terjadinya
perubahan iklim, pemanasan global, dan sebagai
ancaman terhadap kesehatan.

 Biodiesel memiliki sifat fisis yang sama dengan


minyak solar sehingga dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif

 Bahan bakar biodiesel memiliki keunggulan lebih


ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil
PROSES PEMBUATAN

FEED (BIOMASS) TRANSESTERIFIKASI SETLING (PENGENDAPAN)

BIODIESEL DRYING (PENGERINGAN) WASHING (PENCUCIAN)

REAKSI TRANSESTERIFIKASI :
TEKNOLOGI DAN METODE
PEMBUATAN BIODIESEL
REVIEW OF VARIOUS TECHNOLOGIES USED
FOR BIODIESEL PRODUCTION

WRITTEN BY C. R. GIRISH
International Journal of Mechanical and Production Engineering
Research and Development (IJMPERD) ISSN(P): 2249-6890;
ISSN(E): 2249-8001
Vol. 9, Issue 3, Jun 2019, 1379-1392
Teknologi Gelombang Mikro

Kondisi Operasi Proses


Teknologi Gelombang Mikro

Kelebihan
• Penggunaan jumlah energi yang minimum.
• Biaya pemanasan adalah dua pertiga lebih
rendah dibandingkan dengan proses
konvensional
• Penurunan yang besar dalam pembentukan
produk samping dan waktu reaksi dapat
dikurangi.

Gelombang mikro atau mikrogelombang


(microwave) adalah gelombang elektromagnetik Kekurangan
dengan frekuensi super tinggi (Super High • Diperlukan pencampuran internal karena
Frequency), yaitu diatas 3GHz. Radiasi keterbatasan gelombang mikro yang mungkin
gelombang micro dapat dimanfaatkan dalam tidak mencapai tingkatan yang lebih tinggi.
proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng • Memiliki keterbatasan perpindahan massa
melalui proses reaksi transesterifikasi secara
batch.
Metode Pirolisis

Kelebihan
• Prosesnya serba guna dalam menangani jenis
bahan baku dan konversi terjadi lebih cepat
• Masalah lingkungan dari pembuangan limbah
lemak hewani dapat diatasi dengan
menjadikan limbah hewan pirolisis.

Metode pirolisis ialah dekomposisi termal zat Kekurangan


organik pada suhu 300-1000°C pada tekanan • Minyak yang dihasilkan memiliki nilai
atmosfer untuk membentuk produk cair, padat
kandungan oksigen, viskositas, keasaman, dan
dan gas. Metode ini sangat sederhana dan mudah
nilai kalor yang lebih rendah yang merupakan
ditiru karena hanya terdiri dari proses pemanasan
properti bahan bakar yang tidak diinginkan.
suhu tinggi dan kondensasi.
Metode Supercritical

Kelebihan
• Tidak ada pembentukan produk sampingan, air
limbah tidak dihasilkan.
• hasil produk yang tinggi dan proses yang
ramah lingkungan.
• Komponen dalam keadaan supecritical
membentuk fase homogen dan mempercepat
reaksi trans-esterifikasi tanpa menggunakan
katalis apa pun.

Metode pelarut supercritical adalah suatu Kekurangan


metode produksi biodiesel untuk menghasilkan • Suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam proses,
kualitas biodiesel yang tinggi tanpa menyebabkan biaya proses sangat besar dan
menggunakan katalis dengan suhu dan tekanan kebutuhan energi meningkat.
operasional tinggi. Suhu yang digunakan diatas • Keselamatan adalah salah satu perhatian
350°C, tekanan 20-50 MPa dengan waktu yang penting dengan proses superkritis, karena
vessel untuk proses harus dioperasikan pada
relatif singkat yaitu 4 menit Metode ini
kondisi operasi dengan tingkat bahaya yang
memanfaatkan pelarut yang digunakan dalam tinggi.
kondisi supecritical untuk meningkatkan sifat
dan kondisi reaksi.
Metode Supercritical
Proses

• Proses terjadi dalam Erlenmeyer 800 ml sebagai reactor batch


• Reaksi terjadi antara minyak tanaman dengan metanol
• Rasio molar metanol:oil adalah 20:1 sampai 60:1
• Variasi Temperatur 200-350°C
• Variasi Tekanan 8-18 MPa

Jenis Tanaman
Kondisi Operasi
Jatropha oil (minyak jarak) Krating oil (minyak nyamplung)
Suhu 320°C 260°C
Tekanan 17 MPa 16 Mpa
Konversi 90% 85%
Pengaruh P, T, t, dan Rasio Molar terhadap %Yield
Metode Ultrasound

Kondisi Operasi Proses

Penelitian ini dilakukan dengan melarutkan


katalis natrium hidroksida dengan berat
tertentu dalam metanol dengan volume
tertentu. Setelah larut dimasukkan ke dalam
reaktor ultrasonik bersamaan dengan
minyak kelapa dengan volume tertentu lalu
reaktor dijalankan. Pengambilan sampel
dilakukan setiap selang waktu 10 menit
untuk dianalisa asam lemak. Reaksi
dihentikan setelah 60 menit.
Metode Ultrasound

Kelebihan
• Metode ini mengurangi waktu reaksi, area
kontak antara dua fase tak bercampur
meningkat dan laju transfer massa meningkat.
• Proses ini mengurangi jumlah katalis yang
dibutuhkan.

Kekurangan
Metode ini efektif digunakan untuk sistem
produksi biodiesel di mana laju reaksi rendah. • Diperlukan pengadukan mekanis tambahan.
Ketidakcocokan antara reaktan menghasilkan • Proses ini menghasilkan pembentukan
kontak yang buruk antara reaktan. Dengan produk samping yang tidak diinginkan.
bantuan ultrasound, perpindahan massa antar • Sulit untuk mengontrol suhu reaksi.
komponen dapat ditingkatkan.
Metode Distilasi Reaktif
Proses
Kondisi Operasi
Metode Distilasi Reaktif

Kelebihan
• Investasi modal dan biaya operasional yang
kecil.
• Tidak menghasilkan aliran limbah atau
pembentukan sabun
• Meningkatkan konversi dan selektivitas dalam
reaksi yang bersaing.
• Menghilangkan penggunaan pelarut dalam
langkah pemisahan dan pembentukan azeotrop

Metode ini dirancang untuk mengintegrasikan Kekurangan


langkah-langkah reaksi dan pemisahan dalam • Proses ini membutuhkan energi tinggi dan
satu kolom sehingga meningkatkan transfer konversi bergantung pada efisiensi katalis.
massa. merupakan alat yang mengkombinasikan
antara distilasi dan reaksi dalam satu unit kolom.
Reaktan diubah menjadi produk pada zona reaksi
dan secara simultan dilakukan pemisahan produk,
serta pengembalian (recycle) sisa reaktan ke zona
tersebut.
Metode Ekstraksi Reaktif
Proses
Kondisi Operasi Ektraksi reaktif dilakukan dalam Erlenmeyer
berukuran 50 ml sebagai reaktor. Sebanyak 2
Bahan baku : Mesokarp sawit gram mesokarp sawit dimasukkan ke dalam
Katalis : Novozym®435 Erlenmeyer, katalis dibungkus menggunakan
Rasio molar reaktan : 60:1 kertas saring membentuk segi empat dan
Suhu : 60°C dimasukkan kedalam reaktor. DMC dimasukkan
Kecepatan : 300 rpm kedalam campuran tersebut, reaktor ditutup
pengadukan kemudian dipanaskan sampai suhu reaksi yang
Yield metil ester : 97,49% diinginkan dan diaduk menggunakan magnetic
stirrer dengan kecepatan 300 rpm. Setelah reaksi
berjalan 24 jam, campuran didinginkan dan
kemudian disaring melalui kertas saring. Residu
padat dicuci berulang kali dengan DMC dalam
filtrat dipulihkan menggunakan vacuum rotary
evaporator. Setelah penguapan, campuran metil
ester ditimbang beratnya lalu dicatat.
Metode Ekstraksi Reaktif

Kelebihan
• Penggunaan pelarut mahal yang digunakan
untuk ekstraksi minyak dapat dihindari.
• Tidak terdapat proses pra-ekstraksi, sehingga
produk limbah yang dihasilkan dapat
dikurangi dan proses downstream dapat
disederhanakan. Hal tersebut meningkatkan
hasil dan selektivitas dalam sistem dan aliran
daur ulang berkurang.

Metode ekstraksi reaktif merupakan proses Kekurangan


transesterifikasi in-situ dimana stok feed • Beberapa pelarut menunjukkan sifat yang
yang mengandung minyak dicampur dengan buruk, sehingga pelarut supecritical harus
pelarut dan tahap ekstraksi dan digunakan, karena reaksi yang terbentuk, hal
transesterifikasi minyak terjadi. Pada reaksi ini menyebabkan masalah seperti
transesterifikasi in situ proses ekstraksi memisahkan produk dan korosi pada vessel
minyak dan reaksi transesterifikasi minyak proses.
menjadi biodiesel terjadi secara simultan
dalam satu kali proses.
Metode Membran

Kelebihan
• Proses reaksi dan separasi dapat dilakukan
dalam satu unit operasi.
• Proses ini membutuhkan suhu dan tekanan
operasi yang lebih rendah.
• Proses ini meminimalkan konsumsi air selama
proses pemurnian biodiesel, sehingga
mengurangi biaya keseluruhan.

Aplikasi membran reaktor digunakan pada Kekurangan


produksi biodiesel sebagai bahan bakar • Membran harganya mahal dan mudah rusak
renewable dan terbarukan dioperasikan secara atau kotor oleh akumulasi partikel yang lebih
cross-flow. Teknologi membran merupakan besar.
metode alternatif yang menjanjikan untuk • Konsentrasi alkohol yang lebih tinggi
produksi biodiesel yang membutuhkan membuat gliserol dan partikel lain melewati
pengembangan agar dapat diaplikasikan dalam membran dan menyebabkan pengotoran.
skala industri yang lebih besar.
Metode Membran
Proses
• Proses menggunakan membran hanya untuk proses separasi
dan purifikasi saja
• Komponen yang diserap berupa gliserol dan sabun
• Menggunakan multi-channel tubular-type ceramic membrane
• Membran berupa Al2O3/TiO2

Kondisi Operasi dan Hasil


POTENSI PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI ULTRASONIK
PADA PRODUKSI BIODIESEL

Penggunaan gelombang ultrasonik memberikan pengaruh positif


untuk menaikkan produk metil ester. proses pembuatan biodiesel
dengan menggunakan gelombang ultrasonik menghasilkan konversi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses pembuatan secara
konvensional. penggunaan gelombang ultrasonik dapat membantu
mempercepat terjadinya proses transesterifikasi minyak kelapa dan
metanol. Gelombang ultrasonik dapat diaplikasikan pada proses
esterifikasi dan transesterifikasi minyak jarak menjadi biodiesel.
Dengan frekuensi rendah (19.3 kHz) dan waktu 15 menit proses
esterifikasi dapat menurunkan FFA minyak jarak dari 5.28 % sampai
1.14 %.
Thank You
Makan pagi dengan ikan
Ikannya rasanya asin
Terima kasih kuucapkan
Sudah seksama mendengarkan

Anda mungkin juga menyukai