Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN H-1, H-2

PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT

PENGENDAPAN TIMBAL BALIK SOL HIDROFOB

I. Tujuan
1.1. Menentukan nilai pengendapan ion bervalensi satu (NaF), bervalensi dua
(MgSO4), bervalensi tiga (Al2(SO4)3 dan Na3PO4) terhadap sol hidrofob positif
(Fe2O3) dan sol hidrofob negatif (As2S3).
1.2. Menentukan konsentrasi relatif sol hidrofob Fe2O3 dan As2S3 saat terjadi
pengendapan timbal balik sempurna.

II. Teori Dasar


Sistem koloid dengan fasa terdispersi padat dan medium pendispersi cair disebut
dengan sol. Sol memiliki kestabilan tertentu yang dapat dibedakan menjadi sol liofob
dan liofil, atau hidrofob dan hidrofil jika medium pendispersinya air.
Dalam medium polar, partikel dispersi koloid memiliki muatan listrik pada
permukaannya. Ion dengan muatan yang sama dengan permukaan akan tertolak
menjauhi permukaan sehingga timbul lapisan rangkap listrik dan distribusi muatan
yang baur di sekitarnya. Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh hal ini. Penambahan
elektrolit ke dalam sol hidrofob akan menyebabkan penyempitan bagian baur dari
lapisan rangkap listrik dan proses adsorpsi ke dalam lapisan Stern. Jarak antara partikel
cukup merapat sehingga dikuasai oleh gaya tarik-menarik Van der Waals.
Sol hidrofob dapat diendapkan dengan menambahkan elektrolit. Interaksi antara
partikel sol dengan ion yang berlawanan muatan akan menetralkan muatan partikel. Sol
kehilangan kestabilannya karena tak ada gaya tolak-menolak antar partikel dan sol akan
terflokulasi hingga akhirnya mengendap. Penambahan sol lain yang berlawanan muatan
juga menghasilkan efek yang sama dnegan menimbulkan pengendapan timbal balik
kedua sol. Pengendapan sempurna hanya terjadi dengan perbandingan tertentu kedua
sol yang ditentukan pada percobaan ini.
Energi tarik-menarik gaya Van der Waals antara dua molekul pada jarak yang
sangat berdekatan berbanding terbalik dengan jarak antar molekul pangkat enam. Dari
penurunan berbagai rumus, diramalkan bahwa nilai pengendapan elektrolit bervalensi
1 1 1
satu, dua, dan tiga terhadap sol hidrofob tertentu memiliki perbandingan : 26 : 36 atau
16

100: 16: 0,13.


III. Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Data alat dan bahan
Bahan Alat
Sol positif Fe2O3 Tabung reaksi (44) + rak tabung (2)
Sol negatif As2S3 Buret 25 mL (6)
NaF 0,2 M Statif + klem (4)
MgSO4 0,05 M Botol semprot 500 mL (1)
Al2(SO4)3 0,005 M Sikat tabung (1)
Na3PO4 0,005 M Gelas kimia 100 mL (6)
Aqua dm

IV. Cara Kerja


4.1. Pengendapan sol hidrofob oleh elektrolit
Larutan - larutan elektrolit NaF 0,2 M, MgSO4 0,005 M, Al2(SO4)3 0,0005
M, dan Na3PO4 0,0005 M dimasukkan dalam tabung reaksi dan dibuat campuran
dengan perbandingan sebagai berikut :

No. tabung I II III IV V


Elektrolit (mL) 1 2 3 4 5
Air (mL) 4 3 2 1 0

Masing-masing tabung ditambahkan 5 mL sol positif kemudian


dicampurkan dengan membolak-balik tabung 2-3 kali. Diamati setelah 10 menit.
Setelah mendapatkan tabung yang terjadi pengendapan sempurna, ulangi lagi
percobaan variasi skala 0,2 mL untuk mendapatkan nilai pengendapan dengan
ketelitian terbesar. Percobaan diulangi dengan mengganti sol positif menjadi sol
negatif.
4.2. Pengendapan timbal balik sol hidrofob
Campuran dalam tabung reaksi dibuat dengan komposisi sebagai berikut :
No. Tabung I II III IV V VI VII VIII IX
Sol Positif
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(mL)
Sol Negatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1
(mL)

Campuran tersebut kemudian dibolak-balik 2-3 kali, dan diamati setelah 10


menit. Dicari titik optimumnya yaitu saat cairan diatas tidak berwarna. Setelah
mendapatkan tabung yang terjadi pengendapan sempurna, ulangi lagi percobaan
variasi skala 0,2 mL untuk mendapatkan nilai pengendapan dengan ketelitian
terbesar.
V. Data pengamatan
[Sol besi] = 9,19 g/L [MgSO4] = 0,05 M
[Sol arsen] = 3,3333 g/L [Al2(SO4)3] = 0,005 M
[NaF] = 0,2 M [Na3PO4] = 0,005 M
5.1. Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit
Tabel 5.1 Data pengamatan sol positif
V air V elektrolit
NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
(mL) (mL)
4 1 - - - -
3 2 + ++ + -
2 3 ++ ++++ ++ -
1 4 +++ +++ +++ -
0 5 ++++ + ++++ -
Tabel 5.2 Data variasi volume NaF dan Al2(SO4)3
V elektrolit
V air (mL) NaF Al2(SO4)3
(mL)
0,9 4,1 + +
0,7 4,3 ++ ++
0,5 4,5 +++ +++
0,3 4,7 ++++ ++++
0,1 4,9 +++++ +++++

Tabel 5.3 Data variasi volume MgSO4


V elektrolit
V air (mL) MgSO4
(mL)
1,9 3,1 ++
1,7 3,3 ++
1,5 3,5 +++
1,3 3,7 +++++
1,1 3,9 ++++

Tabel 5.3 Data pengamatan sol negatif


V air V elektrolit
NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
(mL) (mL)
4 1 - ++ ++ -
3 2 - +++ ++ -
2 3 - + + -
1 4 - + + -
0 5 - + + -
Tabel 5.4 Data variasi volume MgSO4 dan Al2(SO4)3
V elektrolit
V air (mL) MgSO4 Al2(SO4)3
(mL)
3,9 1,1 +++ +
3,7 1,3 ++++ +
3,5 1,5 ++ ++
3,3 1,7 ++ +
3,1 1,9 ++ +

5.2. Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob


Tabel 5.5 Data pengamatan pengendapan
No tabung V sol + (mL) V sol – (mL) Pengamatan
1 1 9 +++
2 2 8 ++
3 3 7 +
4 4 6 -
5 5 5 -
6 6 4 -
7 7 3 -
8 8 2 -
9 9 1 -

Tabel 5.6 Data variasi volume sol + dan sol -


V sol + (mL) V sol – (mL) Pengamatan
1,1 8,9 ++
1,3 8,7 +++
1,5 8,5 ++
1,7 8,3 +
1,9 8,1 +
VI. Pengolahan Data
6.1. Pengendapan sol hidrofob oleh elektrolit
Nilai pengendapan literatur dirumuskan sebagai berikut.
[𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡] × 𝑉 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡
𝐶𝑝 =
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Untuk elektrolit bervalensi 1 NaF terhadap sol positif Fe2O3, diperoleh nilai
sebagai berikut.

0,2 𝑀 × 4,9 𝑚𝐿
𝐶𝑝 = = 0,098 𝑀
10 𝑚𝐿

Dengan cara yang sama diperoleh nilai sebagai berikut.


Elektrolit Cp sol positif (M) Cp sol negatif (M)
NaF 0,098 -
MgSO4 0,0185 0,0065
Al2(SO4)3 0,00245 0,00075
Na3PO4 - -

6.2. Pengendapan timbal balik sol hidrofob


Saat mengendap sempurna, konsentrasi sebenarnya dari sol positif dan negatif
adalah seperti berikut.
[𝑠𝑜𝑙] × 𝑉 𝑠𝑜𝑙
[𝐶] =
𝑀𝑟 𝑠𝑜𝑙 𝑥 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑔
9,19 ⁄𝐿 × 1,3 𝑚𝐿
[𝐶 +] = 𝑔 = 7,48 𝑥 10−3 𝑀
159,7 ⁄𝑚𝑜𝑙 𝑥 10 𝑚𝐿
𝑔
3,3333 ⁄𝐿 × 8,7 𝑚𝐿
[𝐶 −] = 𝑔 = 0,0117 𝑀
246,035 ⁄𝑚𝑜𝑙 𝑥 10 𝑚𝐿

Maka, konsentrasi relatifnya dapat dihitung dengan rumus berikut.


[𝐶+] 7,48 𝑥 10−3 𝑀
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = = = 0,6393
[𝐶−] 0,0117 𝑀
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan, diperoleh nilai pengendapan (Cp) elektrolit bervalensi satu,
dua, dan tiga, yaitu NaF, MgSO4, dan Al2(SO4)3 terhadap sol positif Fe2O3 berturut-
turut sebesar 0,098 M; 0,0185 M; dan 0,00245 M. Sementara nilai pengendapan (Cp)
elektrolit MgSO4 dan Al2(SO4)3 terhadap sol negatif As2S3 berturut-turut sebesar
0,0065 M dan 0,00075 M. Konsentrasi relatif dari sol positif Fe2O3 dan sol negatif
As2S3 saat mengendap sempurna adalah 0,6393.
IX. Daftar Pustaka
Adamson, A. W. A Textbook of Physical Chemistry, 2nd ed. p. 899-923.
Atkins, P. W. and De Paula, Julio. (2006). Physical Chemistry, 8th ed. Oxford
University Press, p. 682-684.
Berka and Banyai. Colloid Stability of Lyophobic Colloids. University of Debrecen,
http://dragon.unideb.hu/~kolloid/, diakses pada tanggal 12 Oktober 2019.
Tadros. (2007). General Principles of Colloid Stability and the Role of Surface Forces.
Wiley. p. 5-9.
X. Lampiran
10.1. Foto lembar data pengamatan

Gambar 10.1 dan 10.2 Lampiran data pengamatan


10.2. Foto hasil percobaan
10.2.1. Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit
Tabel 10.1 Foto pengamatan pengendapan

Sol positif Sol negatif

Gambar 10.4 NaF


Gambar 10.3 NaF

Gambar 10.5 Al2(SO4)3 Gambar 10.6 Al2(SO4)3

Gambar 10.7 MgSO4 Gambar 10.8 MgSO4

Gambar 10.9 Na3PO4


Gambar 10.10 Na3PO4
Tabel 10.3 Foto pengamatan variasi volume

Sol positif Sol negatif

Gambar 10.11 NaF

Gambar 10.12 Al2(SO4)3 Gambar 10.13 Al2(SO4)3

Gambar 10.14 MgSO4 Gambar 10.15 MgSO4

10.2.2. Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob


Tabel 10.4 Foto pengamatan pengendapan dan variasi volume

Pengendapan Variasi Volume

Gambar 10.16 Pengendapan Gambar 10.17 Variasi volume

Anda mungkin juga menyukai