Anda di halaman 1dari 30

VOLTAMETRI

dan
polarograf

Bayu Trisno Wijoyo D1121141020


Munawwaroh D1121141027
Pradika Wibowo D1121141011
Sarinawati D1121141024
Ulfah Mahdiyah .A D1121141006
VOLTAMETRI
Voltametri adalah metode elektrokimia
dimana arus diamati pada pemberian potensial
tertentu. Voltametri berasal dari kata volt ampero
metry.
Kata volt merujuk pada potensial, amperro
merujuk pada arus, dan metry merujuk pada
pengukuran, sehingga dapat diartikan bahwa
voltametri adalah pemberianpotensial pada
elektroda kerja dan arus yang timbul dari hasil
reaksi diukur.
Timbulnya arus disebabkan karena terjadinya
reaksi oksidasi dan reduksi pada permukaan
elektroda. Arus yang dihasilkan sebanding dengan
konsentrasi analit dalam larutan.
PRINSIP VOLTAMETRI
1. Potensial konstan diaplikasikan pada elektroda kerja,
dan arus diukur sebagai fungsi waktu.

2. Titrasi volumetric dapat dilaksanakan dengan mengukur


arus difusi setelah tiap penambahan titran.

3. Dengan mengalirkan setiap perubahan volume titran


terhadap perubahan arus yang teramati maka akan
diperoleh kurva yang terdiri atas dua garis lurus yang
merupakan titik perpotongan yang disebut dengan titik
ekivalen.
Skema voltametri
INSTRUMENTASI
VOLTAMETRI
1. Elektroda kerja

2. Elektroda pembanding

3. Elektroda pendukung

4. Pipa saluran gas N2


ELEKTRODA
Voltametri sama halnya dengan
potensiometer, mempunyai elektroda kerja
dan elektroda pembanding, bedanya pada
voltametri ditambah dengan sebuah
elektroda yaitu elektroda pembantu
(auxillary electrode) sehingga voltameter
mempunyai 3 buah elektroda.
Elektroda Kerja
Elektroda kerja pada voltametri tidak bereaksi,
akan tetapi merespon elektroda aktif apa saja yang
ada dalam sampel. Pemilihan elektroda
bergantung pada besarnya range potensial yang
diinginkan untuk menguji sampel.

Contohnya adalah elektroda Hg, Pt, Au, Ag, C dan


lain-lain.
ELEKTRODA
PEMBANDING
Elektroda pembanding mempunyai
potensial yang sudah tertentu,
diketahui dengan pasti dan tidak
mempengaruhi larutan sampel
ELEKTRODA

PEMBANDING
Syarat elektroda pembanding :

1. Mengikuti persamaan Nerst, bersifat reversible

2. Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu

3. Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri


arus yang kecil

4. Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi


secara ideal
Contoh elektroda pembanding adalah elektroda
kalomel jenuh (SCE) atau Ag/AgCl
ELEKTRODA PEMBANTU
Elektroda pembantu berfungsi untuk
menangkap kelebihan arus.

Contohnya : platinum wire auxiliary


electrode
Pipa saluran gas N2

Pipa ini dimaksudkan untuk mengusir


gas O2 yang kemungkinan terlarut dalam
larutan yang sedang dianalisis
JENIS-JENIS VOLTAMETRI
Voltametri Pelucutan (Stripping
Voltammetry)

Voltametri Siklis (Cyclic Voltammetry)

Voltametri Pulsa Normal


Teknik-Teknik Dalam
Voltametri

a. Polagrafi
b. Hydrodynamic Voltametri
c. Stripping Voltametri
POLAROGRAFI
Polarografi merupakan metode
analisis yang didasarkan pada prinsip
elektrolisis dengan elektroda mikro
tetes air raksa.
Prinsip Polarograf
Dasar dari polarografi adalah elektrolisis dari suatu
larutan yang mengandung analit eletroaktif, artinya zat-zat
yang dapat dioksidasi secara listrik (electro oxidable) dan
yang dapat direduksi secara listrik (electro reductible) pada
elektroda tetes air raksa. Misalnya dalam larutan
mengandung ion logam, Mnt, maka akan terjadi reaksi
reduksi secara listrik :

Mn++ ne + Hg (s) = M (Hg)


Instrumentasi

Polarograf (instrumen
untuk polarografi) terdiri
dari bagian sel polarografi
(sel elektrolisis) dan
pencatat polarogram.
Komponen Polarografi
Secara umum, polarograf tersusun dari tiga
komponen:

1. Mercury Elektroda (Elektroda Merkuri)

Elektroda merkuri merupakan elektroda kerja


dalam sistem polarografi,disamping 2 elektroda
yang lain yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe
atau kolonel jenuh) dan elektroda pembantu/
Auxiallary elektrode (Pt atau Au).Ketiga
elektroda ditempatkan dalam satu tabung yang
mengandung analit.

Adapun bentuk skema elektroda tersebut adalah


sebagai berikut :
2. Potensiostat
Potensiostat merupakan bagian instrumen
yang terdiri dari rangkaian listrik yang
berguna untuk menjaga potensial dan
mengatur potensial tetap pada nilai
tertentu.
Skema :
3. Alat pembaca (Readout
Pada prinsipnya polarografi adalah mengukur arus yang
keluar akibat pemberian potensial tertentu. Alat ukur yang
paling sederhana adalah mikroampermeter. Pada
perkembangannya pembacaan arus secara digital bahkan
komputer.
Hal-hal Pendukung pada
Polarografi
1. Pelarut dan elektrolit pendukung

Elektrolit pendukung berfungsi untuk menekan arus migrasi, mengontrol potensial agar tahanan larutan dikurangi serta
menjaga kekuatan ion total yang konstal. Polarografi dapat dilakukan pada fase air dan fase organik. Pada fase air
biasanya digunakan elektrolit pendukung garam-garam seperti KCl, KNO 3, NH4Cl dan NH4NO3.

Pada polarografi dengan fase organik (seperti : asetonitril, propilen karbonat, dimetil formamid, dimetil sulfoksid dan
alkohol) biasanya dipakai elektrolit pendukung garam tetra alkil amonium. Sedangkan buffer (seperti asetat, fostat atapun
sitrat) digunakan apabila pH larutan sangat perlu untuk dikontrol.

2. Pengusir Oksigen

Oksigen dapat mengalami reduksi dalam dua tahap, yaitu

O2 + 2H+ + x = H2O2 E = -0,1 Volt

H2O2 + 2H+ + x = 2H2O E = -0,9 Volt

Apabila polarografi digunakan untuk analisis spesi zat yang mempunyai nilai potensial reduksi sekitar 0,1 Volt dan 0,9
Volt, maka adanya oksigen akan mengganggu pengukuran. Oleh sebab itu diperlukan zat pengusir gas oksigen. Umumnya
untuk kasus ini digunakan gas nitrogen untuk mengusir gas oksigen.

Teori
Hubungan arus difusi dengan
konsentrasi zat elektroaktif Ilkovic :

= arus difusi rata-rata dalam A


607 = tetapan
n = jumlah elektron dalam proses Ox + ne-> Red
D = koefisien difusi
m = massa raksa yang mengalir melalui kapiler/waktu dlm mg/s
t = waktu penurunan dalam s
C = konsentrasi spesies elektroaktif dlm mmol/L atau mM
Analisis
Kualitatif
Kuantitatif
KUALITATIF
Pemilihan elektrolit penunjang

Berdasarkan nilai E1/2 spesies tertentu


Contoh:
E1/2 untuk Cd dengan KCl- -0,6 V
Cd dengan NH4Cl -0,81 V
Cd dengan NaOH -0,78 V
KUANTITATIF
Metode perbandingan langsung
Arus difusi larutan uji dibandingkan dengan arus
difusi larutan baku
Penggunaan kurva baku empiris
Plot data hubungan arus difusi dengan
konsentrasi
Metode standar internal
Metode standar adisi
Metode kuasi absolut
PROSEDUR

POLAROGRAFI
Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan
dengan cara:
Kurva kalibrasi

Titrasi voltametri atau amperometer

Penambahan standard
Kurva Kalibrasi
Lakukan pengukuran secara polarografi
terhadap larutan standar
Buat kurva antara id vs C
Pada kondisi yang sama diukur larutan
cuplikan
Hasil id di plotkan pada kurva kalibrasi
Konsentrasi diketahui dari id yang
diperoleh.
Penambahan Standar
Titrasi Amperometer
Diperoleh kurva antara id (A) dengan
volume titran (ml)

Dari kurva tersebut dapat digunakan


titik ekivalen bila salah satu atau
kedua pereaksi dapat direduksi pada
permukaan elektroda dengan
potensial tertentu
Contoh kurva amperometer

Titrasi Pb2+ (dapat direduksi) dengan SO42- (tidak dapat


direduksi)

Titrasi Mg2+ (tidak dapat direduksi) dengan 8-hidroksiquinolin


(dapat direduksi)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai