PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih termasuk batu-batu mulia yang
merupakan endapan. Bahan galian adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk
mendukung kehidupan manusia. Untuk membuat bahan galian tersebut bermanfaat bagi
manusia, terlebih dahulu harus dilakukan pengolahan. Hal ini disebabkan antara lain oleh
tercampurnya pengotor bersama bahan galian sehingga perlu dilakukan pengolahan.
Pengolahan bahan galian atau pengolahan mineral adalah suatu proses memisahkan mineral
berharga dari zat pengotornya. Pengolahan mineral memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat
fisik dari bahan galian untuk memperoleh produk yang diinginkan. Salah satu metode pada
proses pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetannya adalah Magnetic Separator.
Tujuan Penulisan
Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka penulis mengambil
beberapa perumusan masalah sebagai berikut :
Batasan Masalah
PEMBAHASAN
Magnetic Separator
Alat yang digunakan pada metode ini disebut Magnetic Separator. Magnetic Separator
adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material kering maupun basah dengan
menggunakan prinsip gaya magnet dan gaya gravitasi. Material dalam keadaan kering,
diusahakan ukurannya tidak terlalu halus agar tidak menghambat proses kerja. Jika ukuran
material terlalu halus, maka biasanya pemisahan dilakukan dengan cara basah agar debu yang
dihasilkan menjadi berkurang. Syarat terjadinya pemisahan adalah adanya medan magnet
yang ditimbulkan oleh magnet permanen atau electromagnet. Produk dari proses konsentrasi
ini yaitu mineral-mineral magnetic sebagai konsentrat dan mineral non magnetik sebagai
ampas (tailing).
Berdasarkan sifat kemagnetan mineral terhadap tarikan atau tolakan garis-garis gaya medan
magnet maka mineral dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Ferromagnetik, yaitu mineral yang sangat kuat ditarik oleh sebuah medan magnet.
Sifat ferromagnetik timbul apabila mineral berupa fasa padat. Sedangkan sifat
ferromagnetik akan hilang apabila mineral berupa fasa cair dan juga gas. Contoh
mineral ferromagnetik adalah illmenit, franklinit, magnetit.
2. Paramagnetik, yaitu mineral yang dapat ditarik oleh medan magnet (sedikit menarik
garis-garis medan magnet). Contoh mineral paramagnetic adalah siderit, limonit,
hematit, manganit dan lainnya.
3. Diamagnetik, yaitu mineral yang tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Contoh
mineral diamagnetik adalah kwarsa, galena, rutile, pirit, dolomit dan lainnya.
Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya daya magnet dari bahan yang
akan dipisahkan. Efisiensi dari pemisahan menggunakan magnet dapat dilihat dengan adanya
recovery dan tingkat magnetik konsentrat. Magnetic separation merupakan pemisahan secara
fisik untuk mineral dengan perbedaan permeability dan susceptibility berdasarkan empat cara,
yaitu kekuatan tarikan (tractive magnetic forces), gravitasi, friksi dan inertial.
Mineral magnetik sapat ditarik oleh salah satu kutub magnet yang bekerja pada mineral
tersebut. Gaya magnet tersebut tergantung dari besarnya intensitas dan gradient medan
magnetnya. Gaya-gaya yang bekerja pada Magnetic Separator antara lain :
1. Gaya Magnet
Fenomena ini dapat dibayangkan sebagai titik dipol magnet dikelilingi oleh massa partikel.
2. Gaya Hambatan yang terdiri dari gaya gravitasi, gaya hambatan hidrodinamis, gaya
gesek dan gaya momen atau gaya sentrifugal.
Untuk alat pemisah kering (dry magnetic separator) yang memisahkan material yang relatif
besar , maka gaya magnet harus cukup untuk menahan material terhadap gaya hambatan.
Untuk alat pemisah basah (wet magnetic separator) yag memisahkan material yang relatif
kecil, maka gaya magnet harus lebih besar dari gaya gesek material.
Gaya-gaya tersebut menentukan separator yang mana bergantung pada umpan dan
karakterisasi separator. Umpan yang diberikan harus mencakupi distribusi ukuran, magnetic
susceptibility (mudah atau tidaknya material memiliki pengaruh dalam medan magnet), dan
sifat fisik-kimia lainnya yang mempengaruhi gaya-gaya yang berkaitan.
Apabila material ferromagnetik berada di dalam medan magnet, maka momen dipol dari
material tersebut akan berubah apabila telah mencapai taraf jenuh magnet. Apabila medan
magnet tersebut dipindahkan, maka momen dipol magnet akan berkurang akan tetapi tidak
mencapai nol. Seperti proses induksi magnet yang dikenakan pada sekumparan kawat yang
prosesnya merupakan proses tidak reversibel atau tidak dapat kembali ke semula lagi.
Proses ini disebut dengan akan berubah apabila telah mencapai taraf jenuh magnet. Apabila
medan magnet tersebut dipindahkan, maka momen dipol magnet akan berkurang akan tetapi
tidak mencapai nol. Seperti proses induksi magnet yang dikenakan pada sekumparan kawat
yang prosesnya merupakan proses tidak reversible. Proses ini disebut dengan histeresis.
Histeresis adalah suatu sifat yang dimiliki oleh sistem dimana sistem tidak secara cepat
mengikuti gaya yang diberikan kepadanya. Namun memberi reaksi secara perlahan atau
bahkan sistem tidak kembali lagi pada keadaan awalnya.
Bahan ferromagnetik memiliki momen magnetic spontan walaupun berada pada medan
magnet eksternal nol. Keberadaan magnetisasi spontan ini menandakan bahwa spin elektron
dan momen magnetik bahan ferromagnetik ini tersusun secara teratur.
Medan perpindahan magnet D dari sebuah bahan ferromagnetic sebagai medan magnet. E
pertama-tama turun lalu naik. Kurva ini membentuk ikal histeresis.
3. Didasarkan pada alat-alat mekanis yang digunakan dalam pemisahan seperti drum,
belt, shaking.
4. Didasarkan pada cara pengeluaran dari produk, gravitasi, dan cross longitudinal.
1. Perolehan dipengaruhi oleh medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida dan
radius drum.
Ada beberapa macam mekanisme pemisahan dengan menggunakan magnetic separator, yaitu
:
1. Horizontal
Pada sistem ini letak kutub magnet dibuat mendatar, sedang umpan dijatuhkan melalui garis-
garis gaya medan magnet yang posisinya horizontal. Maka mineral yang bersifat magnetik
akan tertarik ke kutub positif (yang dibuat runcing agar lebih memusat dan kuat) sedangkan
mineral non magnetik akan jatuh lurus ke bawah.
2. Vertikal
Pemisahan secara vertikal, maka kutub magnet juga diposisikan vertikal, dimana kutub
positif terletak di atas sedangkan kutub negatif terletak dibawah. Diantara kedua kutub
tersebut diletakkan dua belt conveyor yang saling bersilangan. Umpan diletakkan pada belt
bagian bawah, ketika melalui medan magnet akan terjadi pemisahan antara mineral magnetik
dan mineral non magnetik. Mineral magnetik akan akan menuju belt conveyor atas dan
setelah keluar dari pengaruh medan magnet akan dilepas dan ditampung dalam bak mineral
magnetik. Sedangkan mineral non magnetik akan ikut terus dengan belt conveyor bawah dan
ditampung dalam bak mineral non magnetik.
3. Drum Magnetic
Dilakukan pada mineral yang memiliki sifat kemagnetan tinggi. Beberapa tipe pemisahan
diantaranya :
1. Belt conveyor dengan pulley yang diberi magnet sehingga apabila ada material yang
mengandung magnet akan tertarik ke arah pulley yang menempel pada belt conveyor
dan akan terlepas setelah pengaruh kemagnetan tidak ada. Sedangkan mineral non
magnetik akan terlempar dari belt conveyor karena gaya sentrifugal dan ditampung
sebagai mineral non magnetik.
2. Suatu drum yang diputar pada porosnya biasanya terbuat dari alumunium, bagian
dalamnya dipasang medan magnet tetap dengan sudut kemiringan 120. Magnet ini
tidak ikut berputar , maka antara mineral magnetic dan non magnetic dapat
dipisahkan.
4. Roll Induksi
Suatu roll yang berputar terletak di antara kutub positif dan negatif sehingga roll tersebut
dipengaruhi oleh medan magnet. Apabila dimasukkan mineral di antara roll dengan kutub
positif maka mineral magnetik akan dapat dipisahkan dengan mineral non magnetik.
Macam-macam Magnetic Separator
Dalam Primary Magnet Type ini magnet yang digunakan adalah magnet langsung yang
dipasang pada alat tersebut. Yang termasuk dalam jenis ini adalah :
1. Magnetic Pulleys
Mineral non magnetik akan terjatuh karena tidak tertarik oleh magnet pada separator dan
karena gaya gravitasinya sendiri. Sementara mineral magnetik akan terus menempel pada
belt conveyor sampai pada suatu titik saat gaya magnet sudah tidak menjangkau lagi dan
akhirnya akan jatuh ditempat yang sudah tersedia.
Alat ini dipergunakan untuk mineral yang mempunyai sifat kemagnetan yang kuat. Terdiri
dari drum yang pada bagian dalamnya ditempatkan magnet tetap (stasioner), luas magnet
pada drum ini lebih kurang sepertiga bagian dari kelilingnya. Material yang menempel adalah
yang bersifat magnetik kuat dan yang non magnetik akan jatuh karena gaya gravitasinya.
Drum yang digunakan tidak hanya satu saja, jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Drum-drum tersebut diberi magnet drngan kekuatan yang tidak sama besar, dari yang
kekuatan besar terus mengecil. Hal ini dimaksudkan agar material yang tertarik benar-benar
mineral magnetik. Alat yang termasuk drum type adalah Ball Norton Drum Separator.
Alat ini dipergunakan untuk material yang gaya kemagnetannya lemah dengan proses kering,
sedangkan yang gaya kemagnetannya kuat dengan proses basah. Contoh dari alat ini adalah
Wetherill Rowans Cross-Belt.
Alat ini terdiri dari kumparan kawat (coil) yang diberi arus listrik sehingga menimbulkan
gaya-gaya magnet, yang selanjutnya juga menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini
yang menginduksi rotor sehingga rotor tersebut bersifat magnetik. Alat ini digolongkan dalam
induksi magnet separator/secondary magnet separator type. Contoh dari alat ini yaitu Dings
Incuded-roll Separator. (http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-vi-pengolahan-
bahan-galian.html)
Memisahkan material berdasarkan perbedaan sifat magnet yang sangat besar (antara
diamagnetik dan ferromagnetik).
1. High Intensity Magnetic Separator
Memisahkan material berdasarkan perbedaan sifat magnet yang cukup besar (antara
diamagnetik dan paramagnetik).
1. High Gradient
Memisahkan material berdasarkan perbedaan sifat magnet yang kecil (antara paramagnetik
dengan paramagnetic ataupun ferromagnetik dengan ferromagnetik).
1. Super Conducting
Memisahkan material berdasarkan perbedaan sifat magnet yang sangat kecil (antara
ferromagnetik dengan ferromagnetik super konduktor).
(http://minemetal.blogspot.com/2013/03/magnetic-separator.html)
Dalam pemisahan hal terpenting yang harus diperhatikan adalah partikel harus terliberasi
sempurna. Celah antar magnet dengan material tidak boleh terlalu jauh karena mempengaruhi
gaya tarik magnet dan gaya gesek yang terjadi. Kapasitas magnetic separator bergantung
pada ukuran butir, kekuatan magnet, kecepatan feeding dan kecepatan putar rotor.
3. Pengatur kecepatan feed : Mengatur banyaknya feed yang masuk (mengatur laju alir).
5. Scrapper : Untuk memberi batas antara mineral yang tertarik magnet dan mineral
yang tidak tertarik oleh magnet.
6. Outlet Magnetic : Tempat menampung hasil pemisahan mineral yang tertarik oleh
magnet.
7. Outlet Non Magnetic : Tempat menampung hasil pemisahan mineral yang tidak
tertarik oleh magnet (tailing).
Syarat-syarat yang harus ada pada Magnetic Separator
4. Ada peralatan yang dapat memisahkan mineral magnetik dan non magnetik.
1. Sifat Magnet
Sifat magnet berhubungan dengan besarnya gaya magnet untuk menarik mineral yang
bersifat magnetik. Namun dalam penggunaannya, sifat magnet harus digunakan seperlunya
tidak boleh berlebih. Karena jika terlalu berlebihan maka ketika terdapat partikel dengan
perbedaan kekuatan magnet yang kecil akan sulit untuk dilakukan pemisahan.
2. Derajat Liberasi
Semakin tinggi derajat liberasi makan akan semakin baik proses pemisahan secara magnetik.
3. Laju Alir
Laju alir berhubungan dengan seberapa lama mineral berinteraksi dengan magnet. Semakin
cepat laju alir, interaksi mineral dengan magnet semakin sedikit membuat pemisahan kurang
maksimal.
Untuk mengatasi recovery yang dapat dibilang rendah, maka selain dilakukan efisiensi pada
faktor-faktor yang mempengaruhi, yang perlu dilakukan adalah melihat ukuran material. Jika
ukurannya terlalu kecil atau halus akan menyebabkan debu yang terjadi dan material tidak
menempel ke magnet.
BAB III
KESIMPULAN
2. Magnetic Separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material kering
maupun basah dengan menggunakan prinsip gaya magnet dan gaya gravitasi.
3. Berdasarkan sifat kemagnetan mineral terhadap tarikan atau tolakan garis-garis gaya
medan magnet maka mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu ferromagnetik,
paramagnetik dan diamagnetik.
4. Gaya-gaya yang bekerja pada Magnetic Separator antara lain gaya magnet dan gaya
hambatan yang terdiri dari gaya gravitasi, gaya hambatan hidrodinamis, gaya gesek
dan gaya momen atau gaya sentrifugal.
5. Dalam pemisahan mineral hal terpenting yang harus diperhatikan adalah mineral
harus terliberasi sempurna. Celah antar magnet dengan mineral tidak boleh terlalu
jauh karena mempengaruhi gaya tarik magnet dan gaya gesek yang terjadi.