Kelompok 6 :
1. Wifqul Lali (4301415060)
2. Rina Rukaenag (4301415062)
3. Rozza Azziy M. (4301415070)
Pendahuluan
Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada
prinsip elektrolisis pada elektroda mikro tetes air raksa. Jadi peristiwa redoks
digunakan di dalam metode ini, terutama reduksi. Ion-ion logam dan senyawa
organik yang dapat direduksi dapat ditentukan jenis maupun konsentrasinya
dengan metode ini. Selanjutnya teknik polarografi ini dijadikan dasar bagi
pengembangan metode Voltametri atau dapat dikatakan metode Polarografi
merupakan sub bagian Voltametri dengan menggunakan elektroda kerja elektroda
tetes merkuri (dropping mercury electrode (DME))
Instrumen Polarografi
Susunan alat polarografi terdiri atas sel polarografi dan alat pencatat
polarogram. Sedangkan dalam sel polarografi terdiri atas:
2. Elektroda Indikator, dalam hal ini elektroda yang digunakan adalah elektroda
tetes air raksa (DME).
3. Pipa saluran gas, untuk mengusir gas O2 yang kemungkinan terlarut dalam
larutan yang sedang dianalisis.
Komponen Polarografi
a. Polarograf, secara umum terdiri dari tiga komponen, yaitu :
Sel elektrolisis merupakan bagian yang paling penting dari polarograf. Sel terdiri
dari 2 elektroda yaitu elektroda kalomel sebagai elektroda pembanding dan
elektroda tetes raksa (DME / dropping mercury electrode) sebagai elektroda indikator.
Dan pipa saluran gas N2 semuanya dicelupkan ke dalam larutan yang sedang
dianalisis, gas N2 dimasukkan untuk mengusir gas O2 yang terlarut karena O2
dapat direduksi.
Komponen Polarografi
• Oleh karena elektroda Hg bekerja pada pengukuran ini maka elektroda Hg
disebut working electrode. Reaksi reduksi terjadi pada permukaan air raksa.
Selama reaksi reduksi berlangsung arus akan mengalir dan jumlahnya dapat
teramati, biasanya dinyatakan dalam mikroamapere. Reaksi reduksi ini
berlangsung pada harga potensial tertentu, bergantung pada jenis zat/ ion yang
sedang direduksi.
it = im + id + ik im = arus migrasi
id = arus difusi
ik = arus konveksi
Dalam polarografi, diusahakan agar arus yang terukur adalah semata-mata berasal dari
arus difusi saja, maka im dan ik harus dihilangkan atau diperkecil. Arus konveksi dapat
dikurangi dengan cara melakukan percobaan tanpa pengadukan dan arus migrasi
dikurangi atau ditekan dengan penggunakan elektrolit pendukung.
Prinsip Dasar Hubungan Arus Potensial
Bila reaksi reversible maka pada suhu 250C, besarnya potensial tetes Air raksa
adalah :
0,0592 𝑖
Ed.e = E1/2 – log
𝑛 𝑖𝑑−𝑖
Analisis
Kuantitatif
Terdiri dari tiga cara :
1. Kurva Kalibrasi
Pada cara penambahan standar, larutan
cuplikan dengan volume V1 diukur arus difusinya
dan diperoleh arus sebesar id.1. Larutan standar
dengan konsentrasi Cs ditambahkan ke dalam
cuplikan dengan volume V2 dan memberikan arus
sebesar id.2. Bila konsentrasi cuplikan sama dengan
Cx. maka:
𝑖𝑑.1. ≈ 𝐶𝑥
Analisis 𝑉2 𝐶𝑥 𝑉2
𝑖𝑑.2 ≈ + 𝐶𝑠
Kuantitatif 𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 𝑉2
Analisis
Kuantitatif
3. Titrasi Amperometer
Titrasi Pb2+ (dapat direduksi) dengan SO42- (tidak
dapat direduksi)
Analisis
Kuantitatif Titrasi Mg2+ (tidak dapat direduksi) dengan 8-
hidroksiquinolin (dapat direduksi)
3. Titrasi Amperometer
Elektrolit pendukung berfungsi untuk
menekan arus migrasi, mengontrol potensial agar
tahanan larutan dikurangi serta menjaga kekuatan
ion total yang konstan. Polarografi dapat dilakukan
pada fase air dan fase organik. Pada fase air biasanya
digunakan elektrolit pendukung garam-garam
seperti KCl, KNO3, NH4Cl dan NH4NO3.