Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN KURIKULUM

ENDAH NUR CHAKIMAH


WIFQUL LAILI
RACHMA KHAROLINASARI
PENGERTIAN KURIKULUM
Pengertian Kurikulum:
a. Program Pendidikan yang disediakan
oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi
siswa

b. Segala pengalaman pendidikan yang


diberikan oleh sekolah kepada seluruh
anak didiknya, baik dilakukan di dalam
sekolah maupun di luar sekolah
MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen kurikulum adalah sebuah proses atau sistem


pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan
sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan kurikulum yang
sudah dirumuskan.

Proses manajemen kurikulum tidak lepas dari kerjasama


sosial antara dua orang atau lebih secara formal dengan
bantuan sumber daya yang mendukungnya.

Pelaksanaannya dilakukan dengan metode kerja tertentu


yang efektif dan efisien dari segi tenaga dan biaya, serta
mengacu pada tujuan kurikulum yang sudah ditentukan
sebelumnya.
3
P R I N S I P
M A N A J E M E N
K U R I K U L U M

1. P R O D U K T I V I TA S

Hasil yang akan diperoleh dalam


pelaksanaan kurikulum harus sangat
diperhatikan. Peserta didik harus
menjadi pertimbangan agar sesuai
D E M O K R AT I S A S I 2. dengan rumusan tujuan manajemen
kurikulum.
Proses manajemen kurikulum harus
berdasarkan asas demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana dan
subjek didik pada posisi yang seharusnya
agar dapat melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung
jawab.
KOOPERATIF ASI
3
Agar tujuan dari pelaksanaan
kurikulum dapat tercapai dengan
maksimal, maka perlu adanya kerja
sama yang positif dari berbagai pihak
yang terkait.

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI

4
Rangkaian kegiatan kurikulum harus
dapat mencapai tujuan dengan
pertimbangan efektif dan efisien, agar
kegiatan manajemen kurikulum dapat
memberikan manfaat dengan
meminimalkan sumber daya tenaga,
biaya, dan waktu.

5 Mengarahkan pada pencapaian


visi, misi, dan tujuan yang sudah
ditetapkan.

P RINSIP MANAJEMEN KURIKULUM


(1) Manajemen Perencanaan
Kegiatan inti pada perencanaan adalah
merumuskan isi kurikulum yang memuat
seluruh materi dan kegiatan yang dalam
bidang pengajaran, mata pelajaran,
masalah-masalah, proyek-proyek yang
perlu dikerjakan.
(2) Manajemen Pelaksanaan
Kurikulum
Manajemen pengorganisasian dan
pelaksanaan kurikulum berkenaan
dengan semua tindakan yang
berhubungan dengan perincian dan
pembagian semua tugas yang
memungkinkan terlaksana.
Terbagi:

1. Pelaksanaan kurikulum 2. Pelaksanaan


tingkat sekolah, yang kurikulum tingkat
dalam hal ini langsung kelas, yang dalam
ditangani oleh kepala hal ini dibagi dan
sekolah. ditugaskan langsung
kepada para guru.

7
(3) Monitoring atau pemantauan kurikulum
Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data yang
tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu
tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum.
(4) Penilaian, perbaikan, dan evaluasi kurikulum
Konsep penilaian, perbaikan, dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui,
diantaranya:
1. Sejauh mana pelaku kurikulum di lapangan sudah memahami dan
menguasai kurikulum lengkap dengan semua komponennya.
2. Sejauh mana efektivitas pelaksanaannya di sekolah.
3. Sejauh mana efektivitas penggunaan sarana penunjang seperti buku, alat
pelajaran, alat peraga atau yang lainnya.
4. Sejauh mana peserta didik telah berhasil mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
5. Dampak dari pelaksanaan kurikulum.
6. Menganalisis dan menyajikan data untuk penentuan keputusan mengenai
kurikulum apakah akan direvisi atau diganti.
(5) Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum
Pada hakikatnya merupakan masalah pemberian wewenang dalam
pengembangan kurikulum
Sentralisasi  keterlibatan pemerintah pusat (Mendikbud)
Desentralisasi  pihak sekolah
PERANAN MANAJEMEN KURIKULUM

1. PERAN KONSERVATIF
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan
berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.
2. PERAN KREATIF
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung
hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk
dapat mengembangkan setiap potensi yang
dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam
kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa
bergerak maju secara dinamis.
3. PERAN KRITIS DAN EVALUATIF
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan
budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai
atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki
anak didik.
Fungsi Manajemen Kurikulum

1. Fungsi Penyesuaian
2. Fungsi Integrasi
3. Fungsi Diferensiasi
4. Fungsi Persiapan
5. Fungsi Pemilihan
6. Fungsi Diagnostik
CONTOH
PELAKSANAAN
Pengaturan Beban Belajar
Merupakan pengaturan alokasi waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
satuan pendidikan dengan
memperhatikan perkembangan peserta
didik, muatan pembelajaran, kecepatan
belajar dan jenjang pendidikannya.
PENAMBAHAN JAM BELAJAR

Satuan pendidikan boleh menambah beban


belajar berdasarkan pertimbangan
kbutuhan belajar pserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan dan/atau daerah, atas
beban pemerintah daerah atau satuan
pendidikan yang menetapkannya.
Konsekuensi penambahan beban belajar
pada satuan pendidikan menjadi tanggung
jawab satuan pendidikan yang
bersangkutan.
PENYUSUNAN KALENDER
PENDIDIKAN SEKOLAH
Kalender Pendidikan
Adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajajaran
efektif, dan hari libur.
KALENDER
Permulaan tahun pelajaran

Pengaturan waktu belajar efektif


Kalender
Pendidikan
Pengaturan Waktu Libur

4.
Rincian Kegiatan sekolah
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER AKADEMIK

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar reguler Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
minggu pembelajaran efektif
setiap tahun pada setiap satuan
(Kelas I-V, VII-VIII, X-XI) pendidikan

2. Minggu efektif semester ganjil Minimal 18


minggu
tahun trakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
3. Minggu efektif semester genap Minimal 14
minggu
tahun trakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap
minggu semester
5. Jeda antar semester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
LANJUTAN, …
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk
minggu penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir & awal
tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yg
minggu memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/ nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan
minggu Peraturan Pemerintah
LANJUTAN, …
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan
minggu sesuai dengan ciri
kekhususan masing-
masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan
pendidikan minggu yang diprogramkan
secara khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif
Langkah-langkah Penyusunan

 Menyiapkan kalender umum untuk mengetahui jumlah minggu,


jumlah minggu efektif, jumlah hari libur,.
 Mengkaji jumlah jam mata pelajaran pada setiap minggu sesuai
dengan jenjang pendidikan (Permendikbud No. 57 untuk SD, No.
58 untuk SMP, No. 59 untuk SMA dan No. 60 untuk SMK).
 Mengidentifikasi kegiatan akademik tahun sebelumnya sebagai
bahan perbandingan untuk tahun pelajaran yang akan berjalan.
 Menghitung jumlah minggu efektif, merancang waktu
kegiatan pembelajaran, merancang waktu pelaksanaan
kegiatan penilaian, terdiri dari : Ulangan tengah semester, Ulangan
Akhir Semester, Ujian Nasional (UN), Ujian sekolah.
 Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya sesuai dengan
kebutuhan.
RINCIAN KEGIATAN SEKOLAH
1. Penyusunan program: EDS, RKJM, RKT, RKAS,
Supervisi, Revisi Kurikulum.
2. Penerimaan peserta didik baru klelas I
3. Penyusunan jadwal pelajaran
4. Rencana Kegiatan Sekolah
5. Dsb…

23
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai