Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTEK

NYERI OTOT “Myalgia”

DISUSUN OLEH :
Rizky Amelia 1920374203

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Pudiastuti R.S.P., M.Kes., Apt

KELAS C PROFESI APOTEKER


ANGKATAN 37
2019
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
1. Myalgia
Myalgia atau disebut juga Nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan
gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah atau otot
yang terlalu tegang. Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh
infeksi virus. Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukkan myopati
metabolik, defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang di peroleh, Apa saja bentuk myalgia?, Apa
saja penyebab myalgia?, Bagaimana penatalaksaan pada myalgia?, Bagaimana terapi yang
dapat di berikan pada penderita myalgia?.

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan kasus myalgia di atas adalah cara untuk menyembuhkan penyakit
tersebut dan mengetahui apa saja bentuk - bentuk dan penyebab dari myalgia.
BAB II
A. Dasar Teori
1. Pengertian Myalgia
Myalgia (Nyeri otot) adalah termasuk salah satu keluhan yang cukup sering diderita
manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat (misalnya keram otot) atau sampai beberapa hari,
beberapa bulan bahkan menahun tersebut terus menerus mengganggu dengan intensitas yang
berfluktuasi. Nyeri yang timbul hanya sesaat tentu saja tidak sampai mengganggu aktivitas
hidup. Tetapi nyeri yang timbul terus menerus dapat membuat frustrasi penderita, karena
menghambat aktivitas baik dalam kaitan mencari nafkah, keseharian, maupun rekreasi.
Sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Tidak jarang penderita
akhirnya tergiring untuk mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit dalam jangka panjang.
Padahal telah terbukti bahwa semua obat penghilang nyeri pasti memiliki efek samping yang
merugikan jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa kontrol dokter, contohnya bisa menimbulkan
gastritis (sakit maag), keropos tulang, dan menghambat pembentukkan sel darah. Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka sebaiknya penanganan nyeri otot harus dilakukan secara menyeluruh,
yaitu dengan mengetahui jenis nyeri otot yang terjadi, faktor penyebab nyeri otot, kemudian
pemberian terapi yang tepat. (Weni, 2010)

2. Pembagian Myalgia
Ada beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia, Myofascial pain,
Nyeri otot pasca latihan (post exercise muscle soreness), dan Nyeri otot akibat penggunaan
yang berlebihan (overuse injury).
a. Fibromyalgia
Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gejala
berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada tengkuk, punggung atau pinggang.
Terdapat beberapa titik nyeri pada area tersebut, biasanya 11 – 18 titik yang disebut sebagai
tender point, di mana titik tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak
menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala gangguan tidur, dan
kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai
rasa kesemutan dan baal (kebas). Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti,
tetapi disinyalir berhubungan dengan proses hormonal, sistem kekebalan tubuh dan faktor
ketegangan jiwa. Walaupun tidak menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini penyebab
penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.
b. Myofascial pain
Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada MP ditemukan titik
nyeri yang lebih sedikit, dan jika ditekan timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain.
Penyakit ini lebih mudah disembuhkan dengan penanganan yang tepat dibandingkan
fibromialgia. Penyebab penyakit ini terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi
tubuh dalam waktu lama dan ketegangan emosi.

c. Post exercise muscle soreness (nyeri otot pasca latihan)


Suatu keluhan yang sesuai namanya, terjadi sesudah melakukan olah raga. Nyeri timbul
pada otot yang banyak melakukan aktivitas saat olah raga, dapat timbul langsung pasca olah
raga atau timbul 8 – 24 jam kemudian yang mencapai puncak nyeri pada 24 – 72 jam pasca
olah raga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam sampai beberapa hari pasca olah raga tersebut
disebut delayed onset muscle soreness (DOMS). Penyebab nyeri ini ada beberapa hal antara
lain yaitu : penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme otot yang disebut asam laktat,
kekurangan oksigen pada otot yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat
olah raga. Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5 – 7 hari. Jika timbul nyeri
tersebut sebaiknya beristirahat dahulu selama beberapa hari. Setelah nyeri hilang dapat mulai
dilakukan olah raga dengan intensitas ringan dahulu untuk kemudian ditingkatkan secara
bertahap. Perlu diingat untuk selalu melakukan latihan peregangan dan pemanasan sebelum
serta sesudah olah raga untuk mencegah terjadinya cedera otot.

d. Overuse injury (nyeri otot akibat penggunaan berlebihan)


Nyeri otot terjadi akibat beberapa hal, yaitu: digunakan berulang (repetitif) dalam waktu
lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu lama, akibat getaran atau akibat
penggunaan dengan kekuatan yang besar, misalnya mengangkat benda yang berat. Akibat
adanya aktivitas yang tidak tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot yang secara
mikroskopik tampak berupa robekan jaringan disertai adanya proses peradangan, dan karena
penggunaan yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki
diri (recovery). Nyeri otot tersebut bisa terjadi pada musisi yang menggunakan suatu
instrumen (gitar, biola) dalam waktu lama, pada olah ragawan, dan juga pada pekerja kantor.
Sama dengan nyeri otot yang timbul pasca olah raga, otot yang nyeri adalah otot yang banyak
bekerja saat melakukan aktivitas, misalnya pada pekerja kantor yang banyak menggunakan
komputer, sering nyeri pada bahu kanan karena otot bahu kanan selalu bekerja
mempertahankan posisi lengan atas dan tangan untuk mengendalikan “mouse” komputer, atau
pada pemain gitar bisa timbul nyeri pada bahu kiri, karena otot bahu kiri selalu
mempertahankan posisi lengan kiri untuk memainkan nada dan menyangga gitar. Nyeri yang
timbul berupa perasaan pegal, panas, kebas , dapat disertai bengkak dan kemerahan.

3. Penyebab Myalgia
Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur, individu yang mengalami
gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot. Gangguan tidur dan nyeri otot yang
menyertainya mungkin disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang menimbulkan
stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada
gejala lain yang menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga menghilang setelah
beberapa hari. Namun gangguan tidur yang berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan
yang serius seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga
profesional.Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia
Ketidak seimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon reproduktif
tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh beralih menggunakan persediaan
high-test hormone-nya,adrenalin, yang biasanya dipakai untuk mekanisme “flight or fight”
pada situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh akan mengarah kepada
berbagai gangguan seperti nyeri otot persistent yang disebut fibromyalgia kronis.
Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia , Myalgia dapat juga
disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat. Vitamin memainkan peranan penting
dalam kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam
jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut berperan dalam membantu
absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D sering ditemui pada kelompok masyarakat yang
sebagian besar melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Vitamin B12 berperan dalam
produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan metabolisme karbohidrat, lemak serta
protein. Vitamin ini banyak ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan vitamin
tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia, namun juga mengarah kepada gangguan
kesehatan yang lebih serius.
Obat-obatan yang menginduksi myalgia, Kelompok obat tertentu seperti statin
(penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi
ketika pasien mulai mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai dinaikkan. Pada
beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang mengkonsumsi obat ini dapat juga
menunjukkan bahwa otot-otot sedang mengalami kehancuran – suatu situasi yang dapat
mengarah kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam nyawa.
Myalgia akibat penyakit autoimun, Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis
dan lupus merupakan kondisi dimana sistem imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain
myalgia, penyakit autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada otot,
kehilangan massa otot dan ruam.

4. Pengobatan Myalgia
Mialgia karena kelebihan dari aktivitas otot ini biasanya diobati dengan bolak paket panas dan
dingin pada otot yang terkena. Pijatan juga mungkin bermanfaat untuk mengatasi hal ini.
Pengobatan juga termasuk mengambil ibuprofen, aspirin atau acetaminophen.
Ibuprofen, dan non-steroid anti-inflamasi lainnya lebih disukai karena mereka dapat
mengurangi pembengkakan. Jika obat benar-benar bisa meredakan nyeri anda tidak harus terus
menggunakan otot-otot anda untuk melakukan aktivitas berat.
Olahraga ringan secara teratur dapat membantu meringankan mialgia pada individu akibat gaya
hidup yang kurang aktif. Selain itu, peregangan sebelum latihan berat dapat membantu
mengurangi risiko nyeri otot.
Mereka yang memiliki mialgia akibat penyakit autoimun mungkin menemukan beberapa
penurunan nyeri dengan latihan peregangan lembut. Banyak kasus mialgia karena pengaruh
penyakit lupus dan fibromyalgia dapat disembuhkan dengan yoga.

5. Kesimpulan
Myalgia merupakan suatu bentuk respon tubuh terhadap berbagai kemungkinan
kondisi. Myalgia yang parah dan berlangsung selama lebih dari dua minggu dapat
mengindikasikan bahwa tubuh sedang menghadapi suatu keadaan yang serius, terutama jika
gejala myalgia tersebut tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan cedera atau penyakit yang
baru dialami, juga jika disertai dengan gejala lainnya.
BAB III
A. KASUS
Seorang Bapak yang berumur 41 tahun datang ke apotik unuk membeli obat dengan
keluhan bagian lengan kanan pegal setelah melakukan olahraga tenis lapangan, bagian
pergelangan tangan bengkak. Sebelumnya pernah mengalami penyakit ini, tidak
memiliki penyakit lain, tidak memiliki alergi, suka merokok.
Pasien : “Selamat malam mbak”
Apoteker : “Malam pak, ada yang bisa saya bantu ?”
Pasien : “Gini mbak, ini lho tangan saya bengkak gini gegara nya saya abis
main tenis, nyeri mbak, ada obat yang direkomendasiin buat saya gak”
Apoteker : “Sebelumnya maaf bapak, bisa ikut saya ke ruang konseling
sebentar? Biar ngobrol nya lebih enak”
Pasien : “Oh ia mbak boleh, saya juga capek kalua berdiri hehe”
Apoteker : “Permisi pak boleh tau Nama, Umur dan alamat nya?”
Pasien : “Nama saya Bambang, umur 41 tahun, alamatnya Gilingan no 29
Solo, mbak”
Apoteker : “Oh ia pak, kalua boleh tau ini bengkak karena setelah main tenis nya
ini udah berapa lama yah?”
Pasien : “Kemarin mbak, jadi saya itu kemarin malam main tenis setelah main
tangan saya nyeri, awalnya sih gak bengkak Cuma nyeri biasa aja eh pas pagi nya
malah bengkak gini mbak”
Apoteker : “Sebelumnya bapak sudah pernah menderita nyeri dan bengkak
seperti ini juga? Dan sudah ada minum obat? Atau di kompres pak?”
Pasien : “Belum sih mbak, saya mah nyantai aja karena Cuma nyeri yaudah
saya bawa ngeroko aja, tapi kalau sakit seperti ini saya juga dulu sudah pernah tapi
tidak sampai bengkak seperti ini”
Apoteker : “Jadi bapak perokok aktif juga yah?”
Pasien : “Ia mbak, biar gak stress hehe”
Apoteker : “jadi gini pak, bapak ini mengalami nyeri otot di pergelangan tangan
bapak, dan bengkak nya karena terjadi penumpukan sisa pembakaran disaat bapak
berolahraga kenapa bapak mengalami ini kedua kalinya lagi itu karena bapak perokok
aktif jadi saya sarankan untuk sedikit mengurangi rokok nya yah pak”
Pasien : “oh gitu mbak, jadi rekomendasi obatnya apa yah mbak? Kalau bisa
saya mau obat gel juga mbak biar bengkaknya cepet ilangnya”
Apoteker : “ini saya rekomendasikan obat Voltadex gel nanti dioleskan dilengan
bapak yang sakit yah, ini untuk meringankan nyeri dan bengkak nya, ini dioleskan 3-4
kali sehari yah pak digosok secara perlahan-lahan”
Pasien : “Oke mbak makasih, jadi ini saya ulangin yah biar lebih jelas,
dioleskan merata 3-4 kali sehari digosok perlahan lahan”
Apoteker : “Ia pak, bener banget ini harganya 28 ribu yah pak, langsung dikasir
aja”
Pasien : “Ia mbak, makasih yah mba”
Apoteker : “Ia pak, semoga lekas pulih pak”

B. PEMBAHASAN ISBAR
- Identifikasi : Pergelangan tangan bengkak.
- Situasi : Tangan terlihat bengkak.
- Background : Tangan bengkak setelah melakukan olahraga tenis lapangan,
yang dirasakan pasien nyeri otot.
- Asassment : Bengkak, karena terjadi penumpukan sisa pembakaran atau
metabolisme otot yang disebut asam laktat, kekurangan oksigen pada otot yang
aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat olah raga.
Pasien dengan riwayat perokok aktif lebih memungkinkan mengalami cedera otot,
karena otot pada seorang perokok lebih mudah lelah sehingga meningkatkan
peluang mengalami cedera oleh gerakan berulang (overuse injury).
- Rekomendasi :
Terapi Farmakologis
o Ibuprofen 400mg 3x sehari tiap 8 jam
o Voltadex gel 20 gram
Non farmakologis
o Mengompres bagian yang sakit dengan es batu selama 1-3 hari.
o Mengistirahatkan bagian yang terasa sakit dan nyeri.
o Melakukan pijatan ringan pada bagian otot yang terasa nyeri.
o Tidur yang cukup dan hindari stres.
o Hindari mengangkat beban atau melakukan aktivitas lain yang
membutuhkan banyak kerja otot, sampai otot pulih.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
-Pengertian Mialgia dan Penyebab Utama Mialgia :: Konsultasi Kesehatan
www.konsultasikedokteran.com

Anda mungkin juga menyukai