Anda di halaman 1dari 10

Obat DM Peserta

Prolanis PKM Tempuran


Golongan obat DM

 Biguanid
 Sulfonilurea
 Meglitinide
 Thiazolidinediones (glitazone)
 Inhibitor DPP-4 (gliptin)
 Agonis reseptor GLP-1 (inkretin mimetik)
 Inhibitor SGLT2
 Inhibitor alfa-glukosidase
 Insulin
Obat yang digunakan prolanis DM
Puskesmas Tempuran
1. Biguanid
2. Sulfonilurea
3. Inhibitor alfa-glukosidase
4. Insulin
1. Gol Biguanid (ex: Metformin)
Metformin bekerja dengan menghambat absorsi glukosa di hati
memungkinkan penurunan penyerapan glukosa di usus penurunan
kadar glukosa.

Efek samping : seperti mual, diare, dan penurunan berat badan. Efek
samping akan menghilang, seiring adaptasi tubuh terhadap penggunaan
obat.
Cara minum:
Metformin tersedia dalam dosis 500mg dan 850mg. Dosis maksimal yang
digunakan adalah 3000mg/hari dengan 3x pemberian. Sangat efektif
diminum SAAT MAKAN atau SETELAH MAKAN.
2. Sulfonilurea
Golongan obat ini membantu mengendalikan gula darah dengan cara merangsang
pankreas menghasilkan lebih banyak insulin untuk mengatasi resistensi insulin
yang terjadi. Beberapa obat yang termasuk dalam golongan sulfonylurea yang
sering digunakan adalah:
a. Glibenklamide
 Dosis awal : 2,5–5mg/hari. Dosis maksimal 20 mg/hari. Dosis yang lebih dari
10 mg per hari perlu dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
 Diminum saat 15-30 MENIT SEBELUM SARAPAN PAGI

b. Glimepiride
 Dosis: tersedia dalam dosis 1mg,2mg, 3mg dan 4 mg. diminum 1x sehari
 Diminum saat 15-30 MENIT SEBELUM SARAPAN PAGI
c. Gliquidon
 Dosis : 15mg/hari. Dapat ditinggatkan 45-60mg/tiap minum. Dosis maksimal
180mg/hari. Dapat diminum 2xsehari
 Diminum saat 15-30 MENIT SEBELUM SARAPAN PAGI dan SEBELUM MAKAN
MALAM

d. Gliclazide
 Dosis awal 40–80 mg per hari. Dosis maksimal 320mg/hari.
 Diminum saat 15-30 MENIT SEBELUM SARAPAN PAGI dan SEBELUM MAKAN
MALAM

EFEK SAMPING:
HIPOGLIKEMIA atau rendahnya gula darah yang ditandai dengan pusing, banyak
berkeringat, tubuh gemetaran, dan kesemutan.
3. Inhibitor alfa-glukosidase
Salah satu contoh obat dari golongan Inhibitor alfa-glukosidase adalah Acarbose.
Acarbose bekerja dengan cara menghambat kerja enzin alfa glucosidase di saluran
pencernaan sehingga menghambat absorpsi glukosa dalam usus halus.

Efek samping:
Efek samping gastrointestinal: seperti perut kembung, kembung, ketidaknyamanan
perut, kentut dan diare.

Cara minum:
Dosis Acarbose adalah 25-50mg/hari. Dapat diberikan sebanyak 3xsehari. Dengan dosis
maksimal 100-200mg/hari. Obat ini sebaiknya diminum bersamaan dengan SUAPAN
PERTAMA SAAT MAKAN.
4. Insulin

Pada penderita DM tipe 1 terjadi gangguan pada organ pancreas karena tidak bisa
menghasilkan insulin. Maka pilihan terapi pada penderita DM Tipe 1 adalah
dengan menyuntikkan insulin.

Pada penderita DM tipe 2, organ pancreas masih menghasilkan insulin, namun


tubuh tidak bisa merespons insulin yang dihasilkan secara optimal. Insulin
diberikan apabila kadar gula tidak Kembali normal meski sudah menerapkan pola
hidup sehat dan penggunaan obat oral. Insulin juga efektif pada penderita yang
memiliki kadar gula tinggi dalam tubuh yang harus segera diturunkan menjadi
kadar gula normal.
Jenis Insulin
• Insulin kerja cepat (rapid-acting insulin).
Rapid-acting insulin bekerja dengan sangat cepat untuk menurunkan kadar gula
darah tubuh. Disuntikkan 15 menit sebelum makan. Obat ini mampu
mempertahankan kadar gula selama 3-5 jam
Contoh : Humalog, Novorapid, Apidra
• Insulin reguler (short-acting insulin).
Insulin reguler juga mampu menurunkan kadar gula darah dengan cepat,
meskipun tak secepat insulin rapid-acting. Disuntikkan 30-60 menit sebelum
makan. Obat ini juga mampu mempertahankan kadar gula darah selama 5-8 jam.
Contoh:
• Insulin kerja sedang (intermediate acting insulin).
Intermediate-acting insulin adalah jenis suntik insulin yang waktu kerjanya
menengah. Jenis insulin ini memakan waktu 1-3 jam untuk mulai bekerja.

• Insulin kerja lama (long-acting insulin).

Anda mungkin juga menyukai