Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS DATA

Tanggal/Jam : 6/9/2019
NO DATA PENUNJANG KEMUNGKINAN MASALAH Paraf &
ETIOLOGI Nama
1. Ds: Efusi Pleura Ketidakefektifan pola
- Klien mengatakan sesak napas napas
setelah batuk Akumulasi cairan
Do: berlebih di rongga
- RR: 26x/ menit pleura
- Napas irreguler
- Dispnea Penurunan ekspansi
- Sekret (-) paru
- Batuk jarang
Dispnea

Ketidakefektifan pola
napas
2. Ds: Infeksi pleura Nyeri akut
- Klien mengeluh sulit untuk tidur berhubungan dengan
karena nyeri yang dirasakan Penumpukan cairan agen cedera fisik
- Klien merasakan mual pada pleura
Do:
- Nyeri yang dilaporkan Tindakan invasif
P: luka pungsi
Q: seperti diiris Kerusakan integritas
R: sekitar luka pungsi jaringan
S: 4
T: nyeri terasa setelah tindakan Nyeri akut
pungsi dan hilang ketika diberi
analgesik
- Klien menggosok bagian yang
nyeri

3. Ds: Ketidakadekuatan Ketidakefektifan


- Klien merngatakan selalu kesempatan untuk koping
memendam semua masalah yang bersiap terhadap
dihadapinya sendiri stresor
- Klien mengatakan merasa tertekan
dengan sakit yang dihadapinya Respon maladaptif
karena tidak kunjung sembuh
Do: Ketidakefektifan
- Keputusan kesehatan klien diambil koping
oleh anak
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TANGGAL KETERANGAN


1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan 6 September
penurunan ekspansi paru yang ditandai dengan klien 2019
mengatakan sesak napas setelah batuk, RR: 26x/ menit,
napas irreguler, dispnea, sekret (-), batuk jarang
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik yang 6 September
ditandai dengan klien mengeluh sulit untuk tidur karena 2019
nyeri yang dirasakan, klien merasakan mual, nyeri yang
dilaporkan (P: luka pungsi, Q: seperti diiris, R: sekitar
luka pungsi, S: 4, T: nyeri terasa setelah tindakan pungsi
dan hilang ketika diberi analgesik), klien menggosok
bagian yang nyeri.
3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan 6 September
ketidakadekuatan kesempatan untuk menghadapi stressor 2019
ditandai dengan klien merngatakan selalu memendam
semua masalah yang dihadapinya sendiri, klien
mengatakan merasa tertekan dengan sakit yang
dihadapinya karena tidak kunjung sembuh, keputusan
kesehatan klien diambil oleh anak.

Anda mungkin juga menyukai