Oleh
Efi Kusdian, S.Kep
NIM 192311101051
BAB 1. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pelatihan senam otak pada lansia bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan klien Tn. S dengan gangguan kognitif.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Klien Tn. S mampu mengatahui manfaat senam otak
2. Klien Tn. S mampu melakukan senam otak
3. Klien Tn. S mampu mempraktekkan senam otak dan dapat dimasukkan
di jadwal kegiatan klien
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Klien dapat mengetahui dan mempraktekkan cara-cara melakukan senam
otak untuk meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan konsentrasi dari
klien
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat menjadi upaya untuk mengurangi penurunan fungsi kognitif lansia
dan dapat meningkatkan informasi tentang senam otak.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
Mahasiswa akan melakukan pelatihan senam otak kepada Tn. S pada hari
Rabu, 18 September 2019 pukul 08.00-selesai WIB di Wisma Mawar di UPT
PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember. Penyusunan program kegiatan pelatihan
senam otak didasarkan pada program yang telah dibuat dan dipersiapkan oleh
mahasiswa.
= Sasaran
=Pemateri
DAFTAR PUSTAKA
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
Ren, L., L. Bai, Y. Wu, J. Ni, M. Shi, H. Lu, & J. Wang. 2018. Prevalence of and
Risk Factors for Cognitive Impairment Among Elderly Without Cardio- and
Cerebrovascular Diseases: A Population-Based Study in Rural China.
Frontiers in Aging Neuroscience. 10(2):1-8.
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 :Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
Lampiran 5 : Media
Efi Kusdian
NIM 192311101051
BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu tanggal 18 bulan September 2019 jam 08.00 – 08.30 WIB di
UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Pelatihan Senam Otak.
Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Kegiatan Senam Otak Pada hari ini, tanggal 18 Bulan September tahun 2019 jam
08.00 - 08.30 WIB di Wisma Mawar PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember
Propinsi Jawa Timur dihadiri oleh:
Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Lampiran 3: SAP
7. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkanlingkungan yang kondusif seblum dilakukan
kegiatan, satu hari seblumnya melakukan kontrak kepada klien bahwa akan
diadakan kegiatan senam otak dan menyiapkan materi kegiatan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
5. Menyebutkan penyebab
Demensia
6. Menyebutkan tanda dan
gejala demensia
7. Menjelaskan Definisi senam
otak
8. Menyebutkan manfaat
senam otak
9. Mempraktekkan langkah-
langkah senam otak bersama
klien
Penutup 10.Memberikan pertanyaan Memperhatikan 5 menit
tentang materi yang telah
dijelaskan
11.Mengevaluasi perasaan Memperhatikan dan
klien menjawab pertanyaan
12.Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dengan memberi salam membalas salam
10. Evaluasi
1. Apakah definisi Demensia?
2. Sebutkan penyebab Demensia?
3. Sebutkan tanda dan gejala demensia?
4. Apakah pengertian Senam Otak?
5. Sebutkan manfaat Senam Otak?
6. Bagaimana langkah-langkah senam otak?
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
Lampiran 4. Materi
MATERI
A. Definisi Demensia
Menurut Perhimpunana Dokter Spesialis Saraf Indonesia (2015) demensia
adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya yang cukup
berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang tercermin dalam
aktivitas hidup keseharian, biasanya ditemukan juga perubahan perilaku dan tidak
disebabkan oleh delirium maupun gangguan psikiatri mayor..
B. Penyebab
Penyebab demensia belum bisa diidentifikasi hingga saat ini. Penelitian
telah menunjukkan bahwa dua jenis perubahan sel otak biasanya terjadi pada
penderita demensia. Selain itu, demensia bisa terjadi ketika pembuluh darah di
otak rusak, baik karena tersumbat atau pecah, yang menghalangi pasokan darah ke
otak. Orang yang mengalami stroke ringan (berskala kecil atau bersifat sementara)
mungkin tidak menyadari bahwa pembuluh darah dan sel-sel otak mereka sudah
rusak, dan memiliki faktor risiko terkena demensia yang lebih tinggi.
C. Tanda dan gejala
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) tanda gejala
demensia antara lain:
1. Gangguan daya ingat.
Gejalanya diakibatkan karena sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi,
lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali, dan
lupa tempat parkir dimana.
2. Sulit fokus yaitu sulit melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari, lupa cara
memasak, mengoperasikan telepon, tidak dapat melakukan perhitungan
sederhana, bekerja dengan waktu yang lebih lama dari biasanya.
3. Sulit melakukan kegiatan familiar, yaitu seringkali sulit merencanakan atau
menyelesaikan tugas sehari-hari bingung cara mengemudi, sulit mengatur
keuangan.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
daya ingat seseorang. Penurunan fungsi tubuh dan kognitif seseorang akibat
menua dapat diminimalisir dengan terapi tersebut.
Penurunan daya ingat dan konsentrsi pad alansia dapat dicega degan
senam otak, sekaligus untuk mencegah stroke. Pada dasarnya, banyak
menggerakkan jari-jari dan wajah.Sinkonisasi kedua tangan untuk mengaktifkan
otak kanan dan kiri dan gerakan menyilang akan banyak memberikan manfaat.
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan daya ingat lansia yakni dengan
melakukan latihan fisik atau senam otak (Ekasari dkk., 2018).
E. Manfaat Senam Otak
Senam otak dapat memberikan manfaat berupa stress emosional berkurang
dan pikiran lebih jernih, hubungan antar manusia dan suasana kerja lebih rileks
dan senang, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, orang menjadi
lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih sehat karena
stress berkurang, dan prestasi belajar dan bekerja meningkat.
Gerakan ini berpusat pada gerakan kepala yang diputar di posisi depan saja,
setengah lingkaran dari kiri ke kanan, dan sebaliknya dari kanan ke kiri, masing-masing
arah sebanyak lima putaran. .
e. Mengaktifkan tangan
Pada gerakan ini, salah satu tangan diluruskan ke atas di samping telinga. Tangan
kedua melewati bagian belakang kepala dan diletakkan di bawah siku tangan pertama.
Tangan yang lurus digerakkan (diputar) ke arah luar, ke dalam, ke belakang dan ke muka
sambil tangan kedua menahannya dengan tekanan halus. Hembuskan napas saat otot
tegang atau diaktifkan. Gerakan dilakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri
masing-masing tiga putaran.
f. Burung Manguni
Gerakan ini merupakan gerakan memijat bahu. Otot bahu dipijat/diurut, bahu kiri
oleh tangan kanan dan kepala menoleh ke kiri, demikian sebaliknya, bahu kanan oleh
tangan kiri dan kepala menoleh ke kanan. Pijatan menyeluruh, mulai dari pangkal bahu
dekat leher hingga ke arah lengan bagian bawah. Pijatan di bahu ini dilakukan masing-
masing selama 1 menit. Saat satu bahu selesai dipijat, tarik nafas dengan kepala di posisi
tengah, kemudian buang nafas ke samping atau ke otot yang tegang di bahu tersebut, baru
mulai pijat bahu satunya. Ulangi hal ini pada bahu yang lain.
g. Luncuran gravitasi
Pada gerakan ini, kedua tangan meraih punggung telapak kaki, dengan posisi kaki
disilangkan, dan kepala mencium lutut. Untuk adiyuswa gerakan ini disederhanakan
semampunya, seperti hanya berusaha menyentuh lutut dan menundukkan kepala, dengan
kaki tetap disilangkan. Gerakan ini dilakukan selama 1 menit.
h. Saklar otak
Saklar Otak adalah suatu gerakan menyentuh bagian dada atas, tepatnya jaringan
lunak di bawah tulang clavicula di kiri dan kanan sternum, lalu memijat dengan satu
tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar. Bisa sambil menundukan kepala
dan berdoa ketika memijat dada atas. Dilakukan selama kurang lebih 2 menit dengan
mengganti tangan kanan dan kiri.
i. Tombol bumi
Gerakan ini dilakukan dengan cara ujung jari (telunjuk) salah satu tangan
menyentuh bawah bibir dan sedikit menekan, lalu ujung jari lainnya ±15 cm di bawah
pusar.
j. Tombol angkasa
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
Pada gerakan ini, ujung jari satu tangan menyentuh dan sedikit menekan atas
bibir, dan jari lainnya menekan lembut garis belakang pada tulang ekor. Dilakukan
selama kurang lebih 1 menit.
k. Menguap berenergi
Gerakan ini adalah perpaduan dari menguap, dan memijat tulang pipi dan rahang.
Dilakukan sebanyak 5 kali menguap, dan pijatan perlahan. Bisa selama 1 menit..
l. Pasang telinga
Gerakan ini adalah gerakan memijat secara lembut daun telinga sambil
menariknya ke luar, mulai dan ujung atas, menurun sampai sepanjang lengkungan dan
berakhir di cuping, menggunakan ibu jari dan telunjuk. Ketika memijat bisa sambil
bernyanyi lagu-lagu pendek, atau mendengarkan musik dan lagu. Gerakan dilakukan
selama 1 menit.
m. Kait relaks
Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas
tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah, jari-jari kedua tangan saling
menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan
dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit-
langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua,
buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara
halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi.
n. Titik positif
Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik
sampai dengan 30 menit.
o. Pasang Kuda-kuda
Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri
tetap lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas
waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk
menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu
kestabilan punggung. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
Preplaning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 5: Leaflet