Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PREPLANNING TERAPI MUSIK PADA KLIEN Ny.

M DI
WISMA SRI TANJUNG UPT PSTW BANYUWANGI
KABUPATEN BANYUWANGI

TUGAS

Oleh:
Atmoko Cahyo Wiyono, S.Kep
NIM 182311101064

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

LAPORAN PREPLANNING TERAPI MUSIK PADA KLIEN Ny. M DI


WISMA SRI TANJUNG UPT PSTW BANYUWANGI
KABUPATEN BANYUWANGI

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Atmoko Cahyo Wiyono
NIM 182311101064

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia


karena frekuensi tinggi dan komplikasi serius. Diperkirakan bahwa hampir satu
miliar orang terkena hipertensi di seluruh dunia dan angka ini diprediksi akan
meningkat menjadi 1,5 miliar pada 2025,1. Hipertensi umumnya diobati dengan
modifikasi gaya hidup dengan atau tanpa obat. Efek samping dan biaya obat
antihipertensi telah menyebabkan pencarian pengobatan non-farmakologis yang
efektif untuk diadili sendiri atau melengkapi terapi obat (Aldina.dkk.2018). Lansia
sangatlah terhadap penyakit hipertensi ini.
Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita
hipertensi. Artinya, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi,
hanya 36,8% di antaranya yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia
terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar
orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
Di Indonesia, berdasarkan dara Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di
Indonesia sebesar 25,8%, prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30,%)
dan yang terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei Indikator
Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi
hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%.

Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas


Jember pada tanggal 17 September 2018 terhadap lansia dengan Dimensia di
PSTW Banyuwangi diketahui bahwa klien mengatakan selalu pusing pada bagian
kepala dilakukannya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah dengan melakukan terapi musik pada klien Ny. M
di UPT PSTW Banyuwangi ?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi musik bertujuan untuk mengurangi nyeri dan tekanan darah
pada lansia di UPT PSTW Banyuwangi .

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan terapi musik diharapkan :
1. Lansia mengerti dan mampu melaksanakan terapi musik
2. Lansia mengetahui manfaat terapi musik
3. Lansia mampu mengikutidan mendemonstrasi terapi musik
4. Lansia mampu mengontrol Tekanan Darah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Terapi Musik antara lain:
1. Menambah Pengetahuan mengenai hipertensi
2. Menambah Rilek pada klien mengenai terapi musik

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Usia lanjut sering mengalami ini karena berbagai hal yang menyebabkan lansia
ketika dimensia sebabnya yaitu karena faktor usia, pengaruh lingkungan, dan masih
banyak yang lainya, ketika seseorang dimensia timbul sendiri tanpa sadar pada diri
sendiri. Sebelum terjadinya dimensia lansia diajak untuk mencegah terjadinya Hipertensi,
dan apabila sudah mengalami masalah dimensia maka dilakukan pemecahan masalah

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah pada klien dengan mengontrol nyeri dan darah tinggi
dapat melalui Terapi musik

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Dengan Terapi Musik adalah terapi untuk memadukan alunan musik dengan
sebuah ketenangan pikiran agar tingkat relaksasi bisa tercapai.

4.2 Khalayak Sasaran


Pada salah satu lansia di Wisma Sri Tanjung

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : Konstruktif
2. Landasan teori : Mempelajari tentang Hipertensi
3. Langkah pokok
a. Mendengarkan Musik yang di sukai

: Sasaran

: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, Mary. (2008). Klien Gangguan Kardiovaskuler: Seri Asuhan


Keperawatan. Jakarta: EGC.
Chan. (2013). WHO: 1 Miliar Orang di Dunia Alami Hipertensi.
http://m.voaindonesia.com/a/who-1-miliar-orang-di-dunia-
alamihipertensi/1636680.html. [diakses pada tanggal 20 Mei 2018].
Karyadi, E. 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi Asam Urat, dan Jantung
Koroner. Intisari Mediatama, Jakarta.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Rahajeng, Ekowati dan Tuminah, Sulistyowati. (2009). Prevalensi Hipertensi dan
Determinannya di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitiaan Biomedis dan
Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan Ri.
Sheps, S. G. (2005). Mayo clinic hipertensi; mengatasi tekanan darah tinggi.
Jakarta:Intisari Mediatama.

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet

Pemateri,

Atmoko Cahyo Wiyono, S.Kep


NIM 182311101064
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, tanggal 18 Bulan September tahun 2018 jam 15.00 s/d 15.30 WIB
bertempat di UPT PSTW Banyuwangi telah dilaksanakan Kegiatan Terapi Musik
pada Ny M oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan
ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)

Banyuwangi, 18 September
2018

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR
Kegiatan Terapi Musik pada Ny M oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 18 Bulan September tahun 2018 jam
15.00 s/d 15.15 WIB bertempat di UPT PSTW Banyuwangi.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. Ny. Misti 1.
2. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jember,18 September 2018


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Terapi Musik


Sasaran : Ny M
Waktu : 15.00- 15.15 WIB
Hari/ Tanggal :Selasa, 18 September 2018
Tempat : Wisma Sri Tanjung UPT PSTW Banyuwangi

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan kegiatan terapi musik lansia dapat menjadi lebih
memahami serta mampu mempraktekkan apa yang diajarkan terkalit
mendengarkan musik
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan terapi music selama 15 menit sasaran akan
mampu:
a. Mengerti dan memahami terkait kegiatan yang dilakukan
b. Klien lebih rileks
3. Pokok Bahasan
Pemateri menjelaskan tujuan dan manfat dari kegiatan. Pemateri
mengaplikasikan mengenai Terapi Musik.
Subpokok Bahasan
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mempraktekkan cara 6 langkah cuci tangan
a. Klien Tampak tenang
b. Dapat mengingat masa lalu;
4. Waktu
1x 15 Menit
5. Bahan/ Alat yang digunakan
Handphone
6. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Praktek
b. Landasan Teori : Terapi Musik
c. Landasan Pokok :
1. Posisikan klien yang nyaman
2. Klien mendengar musik yang tenang tetapi tetap disukai klien

7. Persiapan
Menyiapkan tempat dan Materi

8. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Member salam 1. Menjawab 2 menit
2. Memperkenalkan diri, salam
anggota kelompok dan 2. Memperhati
pembimbing serta kan
menyebut tugas masing- 3. Memperhati
masing. kan
3. Menjelaskan tujuan 4. Memperhati
penyuluhan kan
4. Menjelaskan tujuan 5. memperhatik
penyuluhan an
5. Menjelaskan kontrak
waktu
Penyajian 1. Memberikan Posisi yang 1. Menjawab 10 menit
nyaman pada Klien pertanyaan
2. Memberikan reinforcement 2. Memperhat
positif ian dan
3. Mendengarkan Musik mendengar
kan
3. Memperhat
ikan
Memperhatikan
dan
mengungkapkan
sanggahan
Penutup 1. mengevaluasi kembali 1. menjawab 3 Menit
pengetahuan peserta pertanyaan
2. Memberikan reinforcement 2. Memperhat
positif ian dan
3. meyimpulkan materi yang mendengar
telah di sampaikan kan
mengakhiri pertemuan dengan Peserta
mengucapkan terima kasih menjawab salam

8. Evaluasi
Evaluasi Struktur : kesiapan pemateri, lansia, dan alat yang digunakan
Evaluasi Hasil : review ulang mengenai tindakan yang dilakukan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 4: SOP (jika ada)

TERAPI MUSIK

FKEP

PROSEDUR

I PENGERTIAN Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas


fisik dan mental dengan rangsangan suara yang
terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk
dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga
tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan
fisik dan mental.

II TUJUAN a. Klien mampu mengenali musik yang didengar


b. Klien memberi respon terhadap musik
c. Klien mampu menceritakan perasaannya
setelah mendengarkan musik
d.Klien mampu Memperbaiki kondisi stress,
emosional, dan kesehatan spiritual

III INDIKASI

IV KONTRAINDIKASI

V PERSIAPAN
PERAWAT

VI PERSIAPAN ALAT

VII PERSIAPAN 1. Beri salam dan panggil klien dengan


PASIEN namanya.
2. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya
tindakan pada klien dan keluarga.
3. Berikan kesempatan klien bertanya
sebelum kegiatan dilakukan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

4. Beri privasi pada pasien.


5. Atur posisi pasien sehingga merasakan
aman dan nyaman.
6. Menetapkan ketertarikan klien terhadap
musik & identifikasi pilihan musik klien

VIII CARA KERJA 1. Berikan kesempatan klien bertanya


sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privasi klien. memulai kegiatan
dengan cara yang baik
4. Menetapkan ketertarikan klien terhadap
musik
5. Identifikasi pilihan musik klien
6. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan
berbagi pengalaman dalam musik
7. Bantu klien untuk memilih posisi yang
nyaman
8. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya,
suara, pengunjung, panggilan telepon
selama mendengarkan musik
9. Dekatkan media musik dan perlengkapan
dengan klien
10. Pastikan media musik dan perlengkapan
dalam kondisi baik
11. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik
12. Pastikan volume musik sesuai dan tidak
terlalu keras
13. Menetapkan perubahan pada perilaku
dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti
relaksasi,stimulasi, konsentrasi.
14. Biarkan responden mendengarkan musik
sampai selesai ± 15menit.

IX HASIL
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 5: Materi
Hipertensi

1. Definisi
Hipertensi adalah peningkataan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten di atas 140/90 mmHg. Ada dua macam hipertensi, yaitu
hipertensi esensial (primer) dan sekunder. Faktor resiko hipertensi esensial
meliputi umur (lebih lanjut), jenis kelamin (pria), riwayat keluarga
mengalami hipertensi, obesitas yang dikaitkan dengan peningkatan volume
intravaskular, aterosklerosis (penyempitan arteria-arteria dapat membuat
tekanan darah meningkat), merokok (nikotin dapat membuat pembuluh darah
menyempit), kadar garam tinggi (natrium membuat retensi air yang dapat
menyebabkan volume darah meningkat), konsumsi alkohol dapat
meningkatkan plasma katekolamin, dan stres emosi yang rangsang sistem
saraf simpatis. Hipertensi sekunder adalah akibat dari penyakit atau gangguan
tertentu (Baradero, 2008).
Klasifikasi hipertensi dilihat berdasarkan peningkatan tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolic dalam satuan mmHg menurut pedoman
Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (JNC V) (1993) dibagi menjadi beberapa stadium.

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal < 130 – 139 < 85-89
Stadium I (ringan) 140-159 90-99
Stadium II (sedang) 160-179 100-109
Stadium III (berat) 180-209 110-119
Stadium IV (sangat berat) 210 atau lebih 120 atau lebih

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2


golongan besar (Lany Gunawan, 2001) yaitu:
a. Hipertensi primer (esensial) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita
hipertensi. Faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan,
gangguan pengeluaran atau eksresi garam natrium, dan lain-lain serta
faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti kegemukan (obesitas),
alkohol, merokok dan lain-lain.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
seperti penyakit ginjal, pengaruh hormone(aldosteron, estrogen), dan lain-
lain. Hipertensi sekunder terdapat pada lebih dari 10% penderita hipertensi.
Menurut Karyadi (2002), manifestasi klinis pasien yang menderita
hipertensi yaitu:
1) peningkatan tekanan darah;
2) mengeluh sakit kepala, pusing;
3) lemas, kelelahan;
4) sesak nafas;
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

5) gelisah, mudah marah;


6) mual muntah;
7) kesadaran menurun.
Gejala berat/ kronis yaitu nyeri dada dan pandangan kabur (akibat
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal).

2. Penatalaksanaan Hipertensi
Menurut Budistio, M. (2001), upaya pencegahan dan penanggulangan
hipertensi didasarkan pada perubahan pola makan dan gaya hidup. Upaya
pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
a. Penurunan berat badan pada penderita hipertensi yang gemuk melalui
perubahan pola makan dan olah raga.
b. Pembatasan intake garam hingga 4 – 6 gram per hari, makanan yang
mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet makanan.
c. Meningkatkan komsumsi lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi
lemak jenuh (daging sapi, kerbau, kambing, babi, susu, keju, dan kelapa).
d. Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan, kuning
telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan margarin).
e. Meningkatkan intake makanan yang berserat tinggi seperti buah-buahan
(jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, jeruk, pisang, nangka
masak, markisa, dan lain-lain), sayuran (daun bawang, kecipir muda,
jamur segar, bawang putih, daun dan kulit melinjo, dan lain-lain), ikan,
agar-agar, dan rumput laut).
f. Menghentikan kebiasaan merokok.
g. Olah raga teratur.
h. Hindari ketegangan mental dan stres.
i. Diet bagi hipertensi
1) Makanan yang dianjurkan, seperti sayuran dan buah-buahan.
Kandungan serta dan vitamin C nya dapat membantu menurunkan
tekanan darah tinggi.
2) Makanan yang harus dikurangi, seperti makanan kaleng, jenis ikan
yang banyak mengandung lemak (misal, salmon, makerel, dan
sarden), makanan berlemak, dan makanan beralkohol.
3) Makanan yang harus dihindari, seperti makanan bergaram tinggi,
alkohol, dan rokok.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar

Anda mungkin juga menyukai