OLEH :
YOSPINA LENONG TONAPA
14.701020.003
JURUSANKEPERAWATAN
FAKULTASILMUKESEHATAN
UNIVERSITASBORNEOTARAK AN
2017
ii
OLEH :
YOSPINA LENONG TONAPA
14701020003
JURUSANKEPERAWATAN
FAKULTASILMUKESEHATAN
UNIVERSITASBORNEOTARAKAN
2017
iii
HALAMANPENGESAHAN
Tim Penguji:
-·-
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien Ny. E dengan Kanker
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam
Universitas Borneo Tarakan. Laporan Tugas Akhir ini disusun setelah mahasiswa
mengikuti ujian akhir program tahap satu di rumah sakit, dimana ujian tersebut
Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mengalami hambatan
dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya
1. Prof. Dr. Adri Patton, M.Si, selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan.
2. Dr. Muhammad Hasbi Hasyim, Sp.PD, selaku Direktur RSUD Tarakan beserta
segenap jajarannya yang telah memberi izin pada penulis untuk melakukan
3. Sulidah, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Borneo Tarakan.
4. Yuni Retnowati, S.ST, M.Keb, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Borneo Tarakan.
Jurusan Keperawatan dan selaku dosen penguji dua serta dosen embimbing satu
10. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
11. Kepala ruangan beserta staf Ruangan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah
12. Klien Ny. E dan keluarga atas kerjasamanya dalam memperoleh data dan
13. Orang tua,serta kakak dan adikku yang tidak pernah henti-hentinya memberikan
doa, nasihat dan semangat serta dukungan yang begitu luar biasa selama
pendidikan hingga akhir serta saling mendukung dan memberikan motivasi satu
sama lain.
dan saling membantu satu sama lain dari proses sebelum Ujian Akhir Program,
18. Sahabatku Mariana, Sabaria, Riska Auliyah dan Rabaysa atas dukungan serta
19. Krismawanto selaku teman, sahabat yang selalu memberi motivasi, semangat,
serta turut membantu dalam pencarian materi serta buku-buku sebagai referensi
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
kekurangan, untuk ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari banyak
pihak yang bersifat membangun demi perbaikan Laporan Tugas Akhir ini di
Yospina Lenong
Tonapa
55
ABSTRAK
Kata kunci : Kanker rektum kasus, asuhan keperawatan, laporan tugas akhir.
ABSTRACT
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
ABSTRACT .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... x
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................ 3
1.4 Metode Penulisan ........................................................................ 3
1.5 Sistimatika Penulisan .................................................................. 4
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 90
5.2 Saran............................................................................................ 92
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
secara luas tidak hanya membahas kesehatan dalam aspek medis, tetapi juga
aspek mental dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari
kanker baru, dan sekitar 8,2 juta di antaranya menyebabkan kematian. Terbagi
dalam kanker paru-paru berkisar (1,59 juta kasus, kanker hati (745 ribu kasus),
2
kanker perut (723 ribu kasus), kanker payudara (521 ribu kasus) kanker
esophagus (400 ribu kasus) kanker kolon dan rektum (694 ribu kasus), dan
penduduk yang sama dengan 330 ribu orang yang terkena kanker. Dengan
4,1%, lalu di Jawa Tengah dengan 2.1%, diikuti oleh Bali dengan 2%, dan
Laporan Tugas Akhir dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan
Kanker rektum, yang dirawat di Ruang perawatan Dahlia Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan.
rektum.
c. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam
Keperawatan pada Ny.E dengan kanker rektum yang dirawat di Ruang Dahlia
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan sejak tanggal 05 Juli sampai 07 Juli
2017.
metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu metode ilmiah yang
Sumber data dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini didapat dengan cara:
1.4.2 Wawancara
dokter, dan tim kesehatan lain sebagai narasumber data yang diperlukan.
jelas.
Akhir ini.
sistematis. Adapun penyusunannya dibagi dalam lima bab yang terdiri dari
bab pertama berisi tentang latar belakang, masalah, tujuan penulisan, ruang
berisi tentang landasan teori yang berisi konsep dasar medis meliputi
pelaksanaan, dan evaluasi, serta penyimpangan KDM sesuai teori. Bab ketiga
KDM sesuai kasus. Bab keempat berisi tentang pembahasan yang membahas
2.1.1 Pengertian
kolorektal adalah pertumbuhan ganas dari sel-sel epitel pada kolon dan
Kanker rektum adalah salah satu penyakit yang terdapat pada usus
merupakan salah satu keganasan pada rektum yang terjadi akibat gangguan
daerah rektum.
atas: mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus halus yang terdiri dari
sistem ini adalah menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
a) Anatomi Rektum
Batas bawah rektum adalah pada permukaan atas diaphragma pelvis dan
peralihan dari rektum. Rektum dilapisi oleh mukosa blanduler khusus yang
merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar. Secara anatomi rektum
terbentang dari sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Rektum dibagi menjadi
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
dan berakhir di anus. organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan feses
sementara. Struktur rektum serupa dengan yang ada pada kolon, tetapi
dinding yang berotot lebih tebal dan membran mukosanya memuat lipatan
lipatan membujur yang disebut kolumna morgagni. Semua ini menyambung
b) Fisiologi
Perdarahan arteri
Perdarahan vena
melalui vena lienalis ke vena porta. Vena ini tidak berkatup sehingga
Persyarafan
jaringannya.
dalam usus besar setiap harinya, sebagian besar cairan elektrolit di dalam
kimus di absorbsi kedalam kolon dan dikurang 100ml cairan dieksresikan
dalam feses. Sebagian besar absorbsi dalam usus besar terjadi pada
masuk ke usus besar melalui valvula ileosekal atau melalui ekresi usus besar
melebihi jumlah ini maka cairan akan muncul dalam feses sebagai diare
2.1.3 Etiologi
Menurut Smelter & Bare (2012) penyebab kanker rektum ada beberapa
faktor, diantarnya :
a) Polip di usus. Polip adalah pertumbuhan pada dinding dalam kolon atau
rektum, dan sering terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas. Berbagai
polip kolon yang berdegenerasi maligna, polip terdiri dari kelenjar yang
tetapi bila polip bersifat majemuk atau bila garis tengah kepala lebih
lebih besar.
c) Faktor diet rendah serat atau diet tinggi protein dan lemak hewani. Diet
rendah serat akan menurunkan waktu transit pada kolon dan potensial
mukosa kolon.
d) Faktor genetik, secara genetik beberapa keluarga telah diidentifikasi
2.1.4 Patofisiologi
yang terjadi terus menerus lama kelamaan akan mengubah tumor ke dalam
bertahan hidup dan terus tumbuh pada lapisan pertama. Agar dapat
menyebar, sel tumor juga mampu menginvasi secara lokal dan masuk ke
sirkulasi darah, sel tumor harus bisa keluar dan menginvasi ke lapisan atau
jaringan baru. Pada akhirnya sel tumor dapat bermetastasi lebih jauh lagi
hingga menjadi kaker. Kanker rektum dapat terjadi dalam salah satu dari 2
sebagai masa yang menyerupai bunga kol menonjol ke dalam lumen kolon.
rektus sigmoid sering terjadi suatu lesi yang terhapus. Lesi mula-mula
berupa masa Polipoid yang kecil yang menjadi plak. Plak ini tumbuh secara
akibat terbentuknya feses pada samping kiri yang tidak dapat melewati
langsung atau melalui sistem limpatik dan sirkulasi. Liver merupakan organ
yang terutama sering terkena metastasis karena pembuluh darah kolon
mengalir ke dalam vena porta meuju liver (Wijaya & Putri, 2013).
b) Kanker pada kolon kiri sering bersifat skirotrik, sehingga lebih banyak
padat.
konstipasi atau dengan tenesmi. Makin kristal letak tumor feses makin
menipis seperti kotoran kambing dan lebih cair yang disertai darah dan
abdomen.
2.1.6 Komplikasi
2.1.7 Penatalaksanaan
a) Terapi medis
bagian kolon yang sakit dipotong dan ujungnya yang masih berfungsi
dikeluarkan.
b) Terapi radiasi
c) Kemoterapi
a) Pada keadaan tumor yang lanjut pemeriksaan palpasi akan teraba massa.
area rektal dipengaruhi hanya 10% fistula sering dan biasanya ditemukan
pencernaan.
2.2.1 Pengkajian
& Putri (2013) pada tahap pengkajian ini ada beberapa kegiatan yang harus
a) Aktivitas/istirahat
pecah (dehidrasi/malnutrisi).
menurun).
e) Integritas ego
f) Eliminasi
bau.
g) Nutrisi (makanan/cairan)
diit/sensitif.
h) Nyeri/kenyamanan
i) Keamanan
j) Seksualitas
trauma).
luka.
pascaoperasi.
ereksi.
2.2.4 Perencanaan
kerusakan kulit.
Intervensi :
Rasional :
evaluasi/intervensi lanjut.
terkumpul sesuai aliran dari ostomi dan kontak dengan kulit dicegah.
Rasional :
Rasional :
dihindari.
dengan bersih.
Rasional :
“penarikan” kantong.
Rasional :
Indikasi kebocoran feses dengan iritasiperiostomal, atau
Rasional :
sumber finansial.
Intervensi :
perlu dilakukan.
Rasional :
penerimaan.
2) Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan tentang
ostomi.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
(kanker/trauma).
Intervensi :
kebutuhan).
Rasional :
Rasional :
ketidaknyamanan.
Rasional :
normal.
cepat.
Rasional :
perbaikan AP.
Rasional :
Rasional :
lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler baik, tanda vital
Intervensi :
1) Awasi masukan dan haluaran dengan cermat, ukur feses cair.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
adekuat/fungsi organ.
tanda malnutrsi.
gangguan GI.
Intervensi :
Rasional :
intervensi.
Rasional :
makan lagi.
Rasional :
usus.
susu.
Rasional :
Dapat membantu menurunkan pembentukan bau.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Pada kelemahan/tidak toleran pada masukan peroral, hiperalimentasi
Intervensi :
pascaoperasi awal.
Rasional :
alasan/pentingnya perawatan.
Rasional :
tidur.
Rasional :
Pasien akan mampu istirahat lebih baik bila merasa aman tentang
Rasional :
bangun.
Rasional :
mis, rujuk pada pada ahli diet tentang pembatasan makanan bila
Rasional :
Rasional :
Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan
Rasional :
dengan kolostomi.
usus.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
individu.
Rasional :
setiap 24 jam.
Rasional :
Rasional :
dan terkontrol.
Rasional :
seksual.
pilihan metoda.
Intervensi :
Rasional :
Rasional :
diperlukan).
bila tepat.
Rasional :
Rasional :
Meningkatkan resolusi terhadap masalah yang dapat diatasi.
Rasional :
alasan tindakan.
Intervensi :
Rasional :
perawatan ostomi.
2) Tinjau ulang anatomi, fisiologi, dan implikasi intervensi bedah.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
garam.
Rasional :
Garam dapat meningkatkan haluaran ileal, mempotensial risiko
ostomi/ketidaknyamanan pasien.
lengan/kaki.
Rasional :
atau kalium (misal: jus, jeruk, prem, tomat, pisang, atau gatorade).
Rasional :
ileostomi.
tinggi) atau berbau ( misal, bawang putih, keluarga kol, telur, ikan,
dan buncis).
Rasional :
Makanan ini dapat dibatasi atau dihindari untuk control ostomi lebih
baik, atau ini perlu untuk mengosongkan kantung lebih sering bila
2.2.5 Implementasi
dengan rencana, hal ini terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan
terjadi adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang di pikirkan, di rasakan,
itu yang di laksanakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika
tidak mengikuti prosedur akan berakibat fatal, dan juga tidak memenuhi
aspek legal.
Nursalam (2008).
2.2.6 Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi terus menerus dilakukan pada respon klien
kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melihat respon klien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan sehingga
evaluasi pada saat proses (formatif) dan dengan melihat hasilnya (sumatif).
a) Evaluasi proses
tersebut.
b) Evaluasi Hasil
Pada bab ini penulis akan mengemukakan hasil dari asuhan keperawatan yang
implementasi sampai dengan evaluasi pada Ny.E dengan diagnosa pre dan post
“kanker rektum”, yang dirawat di Ruang Dahlia RSUD Tarakan. Mulai tanggal
3.1 Pengkajian
dokter, tenaga kesehatan lain, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada
Ny.E.
3.1.1 Biodata
Dari hasil pengkajian didapatkan data klien, yaitu Ny.E usia 59 tahun,
sudah menikah, suku Bugis, agama Islam, pendidikan Sekolah Dasar, ibu
rumah tangga, alamat di Malinau, klien masuk rumah sakit pada tanggal 03
Juli 2017 pukul 15:00 WITA, dengan no register 0204xxx, dengan diagnosa
a) Keluhan utama
Saat dikaji pada tanggal 05 Juli 2017, klien mengatakan BAB terus
menerus.
39
benjolan pecah pada hari Sabtu, 01 Juli 2017, hingga BAB tidak
rumah sakit, benjolan pecah, saat benjolan pecah, klien merasakan nyeri
skala nyeri 9, nyeri hilang timbul, semakin nyeri ketika klien bergerak
dan tidak terasa lagi, namun klien saat ini mengatakan masih BAB terus
pernah sampai dirawat inap, ini adalah pengalaman pertama klien masuk
mengalami kecelakaan.
X X X X
X X ? X ? ? X
? ? 59 ? ? 61
? ? ? ? ?
: Tinggal serumah
Penjelasan :
Secara psikologis klien merasa sedih karena sakit dan hal ini
erat dengan orang tua dan keluarga, hubungan dengan tetangga dan
menjenguk karena lokasi rumah yang jauh dari rumah sakit, kemudian
perhari Rp. 20.000,00 untuk biaya rumah sakit ini klien dibebaskan dari
g) Data Spiritual
rumah sakit klien selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitnya dan klien
1) Nutrisi
a) Saat di rumah
2) Eliminasi
a) Saat di rumah
sulit BAB, dan pada saat benjolan tersebut pecah pada hari sabtu,
klien BAB terus menerus dan nyeri pada area benjolan. Klien
a) Saat di rumah
mandiri dengan baik. Klien dapat miring kiri dan miring kanan.
masih bisa bergerak miring kiri dan kanan walau terkadang sulit
5) Personal Hygiene
a) Saat di rumah
6) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Berat Badan : 44 kg
b) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36 C
b) Sistem pernapasan
Hidung
dapat mencium aroma jeruk dan minyak kayu putih dengan baik.
Dada
napas tambahan.
c) Sistem pengindraan
Mata
Hidung
dapat mencium aroma jeruk dan minyak kayu putih dengan baik.
Mulut
Lidah terlihat kotor, terdapat karies pada satu geraham atas, gigi
Telinga
Daun telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan telinga
pendengaran.
d) Sistem endokrin
e) Sistem Pencernaan
Mulut
Lidah terlihat kotor, terdapat karies pada satu geraham atas, gigi
Leher
Abdomen
bawah.
Anus
nyeri pada saat benjolan baru pecah, hingga yang BAB tidak
f) Sistem Neurovaskular
dengan jelas.
pentul.
g) Sistem Integumen
h) Sistem Muskuloskeletal
1) Pemeriksaan Hematologi
hari Sabtu tanggal 01 Juli 2017, dan BAB keluar terus menerus.
1) Data Subyektif :
pada hari sabtu tanggal 01 Juli 2017, dan BAB keluar terus menerus.
2) Data Obyektif :
1) Data Subyetif :
2) Data Obyektif :
Masalah:
Kurang pengetahuan.
Penyebab :
abnormal di rektum.
abnormal di rektum.
a) Tujuan:
51
b) Rencana Tindakan:
a) Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x25 menit diharapkan
penjelasan.
b) Rencana Tindakan:
penyakit.
nantinya.
a) Diagnosa pertama :
abnormal di rektum.
1) Pukul 10::00
Hasil :
menerus.
TD : 110/70mmHg RR : 22x/menit
N : 80x/menit S : 36 C
Hasil :
53
Hasil :
Subjektif : -
Objektif : -
Subjektif : -
Hasil :
diberikan fosen.
a) Diagnosa pertama :
Hasil :
54
diberikan fosen.
Hasil :
Subjektif : -
Hasil :
Subjektif : -
Objektif : -
Hasil :
Hasil :
Subjektif :
55
Hasil :
Subjektif : -
Hasil :
diberikan fosen.
Subjektif : -
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
a) Diagnosa kedua
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
operasi.
Objektif :
3.7 EVALUASI
malam.
Pembuatan kolostomi.
Resiko infeksi
luka.
Nyeri (akut)
Intoleran aktivitas
terpajan informasi.
Pukul 16:00
Klien di bawa dari ruang dahlia ke ruang bedah pada pukul 22:30 untuk
persiapan operasi, klien di operasi pada pukul 23:00, tindakan operasi selesai
pada pukul 01:15, dan klien keluar dari ruang bedah pada pukul 05:20 pagi. Klien
di bawa keruang ICU untuk perbaikan keadaan umum dan tiba di ICU pada pukul
kateter, NGT, drainase, CVC, kolostomi, terdapat luka kolostomi. Luka terlihat
kemerahan, terdapat cairan dan darah disekitar Luka kolostomi, terlihat perban
jahitan Apendiks.
3.1 Pengkajian
dokter, tenaga kesehatan lain, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada
Ny.E.
3.1.1 Biodata
SD, ibu rumah tangga, alamat di Malinau, klien masuk rumah sakit pada
a) Keluhan utama
terdapat darah dan cairan di sekitar luka, terdapat verban pada daerah
c) Pemeriksaan Fisik
2) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 35 C.
3) Sistem pernapasan
Hidung
vesikuler, perkusi sonor, vocal fremitus sama kiri dan kanan, tidak
tambahan.
4) Sistem pengindraan
Mata
Hidung
Mulut
Lidah terlihat kotor, terdapat karies pada satu geraham atas, gigi
lengkap, tidak ada sariawan dan tidak ada peradangan mukosa mulut,
pada daerah bibir tidak ada tanda-tanda cyanosis, bibir kering, sudut
bibir pecah-pecah.
Telinga
Daun telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan telinga
pendengaran.
5) Sistem endokrin
Mulut
Lidah terlihat kotor, terdapat karies pada satu geraham atas, gigi
lengkap, tidak ada sariawan dan tidak ada peradangan mukosa mulut,
pada daerah bibir tidak ada tanda-tanda cianosis, bibir lembab, sudut
asin.
Leher
tiroid.
Abdomen
Anus
7) Sistem Integumen
Tungkai Simetris, tidak ada pareses , tidak tedapat luka, klien dapat
jelas.
pentul.
tahanan.
1) Pemeriksaan Hematologi
PO 88 mmMol/L 80-105
SO 96 % 95-98 %
RL 20 tpm
2017.
1) Data Subjektif
beraktivitas.
2) Data Objektif
1) Data Subjektif
Juli 2017.
2) Data Objektif
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
a) Tujuan :
b) Rencana Tindakan :
a) Tujuan :
b) Rencana Tindakan :
a) Tujuan :
b) Rencana Tindakan :
Mengkaji nyeri.
Hasil :
pembedahan.
Hasil :
diberikan.
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Subjektif : -
Objektif : Klien tidak alergi dengan obat yang diberikan.
Hasil :
Subjektif : -
fisik.
Hasil :
kaki.
Hasil :
sedini mungkin.
Hasil :
kakinya.
sedini mungkin.
Hasil :
lahan.
3.7 Evaluasi
3.7.1 Tanggal 07 Juli 2017
kolostomi,
Skala nyeri 7.
dibersihkan.
fisik.
perlahan-lahan.
dalam.
asuhan keperawatan kanker rektum dan kasus pada Ny. E dengan kanker rektum
di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Provinsi Kalimantan Utara
mulai tanggal 05 Juli 2017 sampai dengan 07 Juli 2017. Kesenjangan yang
sebagai berikut :
4.1 Pengkajian
dan kasus. Adapun data fokus pada pengkajian yang ada pada teori menurut
Wijaya & Putri(2013) dan Doenges (2014), yang tidak ditemukan pada klien
4.1.1 Sirkulasi
data dasar ditemukan masalah takikardia. Namun, pada kasus Ny. E tidak
tubuh terhadap penyakit akan berbeda sehingga pada Ny.E dengan kanker
dengan irama teratur. Hal ini dikarenakan tidak adanya gangguan pada
imun berhasil mengatasi mikroorganisme maka kadarnya turun. Hal ini akan
darah yang mengalir ke otak, sehingga kepala terasa ringan dan pusing.
Bare (2012) dijelaskan bahwa orang dewasa normal yang cukup istirahat
umumnya adalah koma dan overdosis narkotika. Namun, pada kasus Ny.E
yang akan dilakukan. Namun pada kasus Ny.E tidak ditemukan masalah
pembedahan.
mual muntah. Namun pada kasus Ny.E tidak ditemukan masalah mual
dorongan yang sangat kuat. Pada pasien dengan kanker rektum, mual
muntah dapat terjadi karena infeksi virus pada saluran cerna, namun Pada
kasus pada Ny.E tidak ditemukan gejala mual dan muntah karena respon
dengan keadaan data yang ditemukan pada Ny. E dengan diagnosa medis
kanker rektum.
peroleh dari dasar teoritis dengan yang penulis temukan di lapangan banyak
terjadi karena dehidrasi dan diare yang berkelanjutan serta mual muntah
tidak dehidrasi.
pascaoperasi.
kram pada abdomen, nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi, kurang
penolakan atau reaksi dari orang lain, berfokus pada kekuatan, fungsi
perasaan putus asa, tidak mampu, atau tidak berdaya), personalisasi dari
bagian tubuh atau bagian tubuh yang hilang dengan penggunaan nama,
fokus pada perubahan atau kehilangan, menolak untuk memverifikasi
Pada pasien dengan kanker rektum diagnosa gangguan citra tubuh dapat
karena dari hasil pengkajian ditemukan data klien tidak merasa rendah
ereksi.
terdapat pada teori tetapi terdapat pada kasus Ny. E dan teori.
abnormal di rektum.
pada pembuangan feses dan urin. Pada pasien dengan kanker rektum
gangguan pola eliminasi karena pada saat dilakukan pengkajian pada Ny.
diagnosa resiko infeksi karena pada saat dilakukan pengkajian pada Ny.E
karena pada saat dilakukan pengkajian pada Ny.E ditemukan data klien
4.3 Perencanaan
4.4 Implementasi
4.5 Evaluasi
Tahap ini adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang telah
dilakukan selama tiga hari dari tanggal 05 Juli sampai dengan 07 Juli 2017
pada Ny.E dengan kanker rektum. Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil yang
hasil pada tanggal 07 Juli 2017 terdapat tiga diagnosa yang tidak teratasi
tidak teratasi karena saat evaluasi pada tanggal 07 Juli 2017 klien mengatakan
masih merasakan nyeri di area luka kolostomi, klien terlihat masih meringis.
Adapun untuk diagnosa yang kedua yaitu resiko infeksi berhubungan dengan
prosedur invasif tidak teratasi karena pada saat evaluasi pada tanggal 07 Juli
2017 masih terlihat luka kemerahan, terlihat darah dan cairan disekitar luka,
luka belum dibersihkan dan balutan belum diganti. Diagnosa ketiga yaitu
saat evaluasi pada tanggal 07 Juli 2017 klien masih terlihat lemah, tidak
badan.
BAB 5
PENUTUP
teori dan tujuan yang telah ditetapkan. Penulis juga mengemukakan saran demi
5.1 Kesimpulan
rektum, selama tiga hari sejak tanggal 05 Juli 2017 sampai dengan 07 Juli
2017 di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, penulis dapat
dari dua kategori yaitu evaluasi sumatif yang dilakukan di setiap tindakan
pada klien Ny.E dengan kanker rektum adalah sebagai berikut: pada
masalah yang ditemukan diteori namun tidak ditemukan pada kasus, yaitu
resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit, resiko tinggi resiko tinggi
ditegakkan tiga diagnosa tidak teratasi karena tidak sesuai dengan kriteria
adalah sikap klien dan keluarga yang ramah dan kooperatif pada setiap
tindakan yang dilakukan, izin yang diberikan pihak rumah sakit serta
tersedianya fasilitas dari institusi yang menunjang pelaksanaan asuhan
5.2 Saran
konsep medis dan konsep keperawatan yang dapat penulis pergunakan dalam
1) Bagi pasien
2) Bagi mahasiswa
3) Bagi institusi
Kurniawan, Lilik. 2010. Karsinoma Rektum. Diambil tanggal 15 Juli 2017 dari
http://www.google.co.id/amp/s/yayanakhyar.wordpress.com/2009/11/12/k
arsinoma-rektum/amp/
Grace A. Pierce, Boerley R. Nier. 2011. Ata Glace Ilmu Bedah, Edisi 3. Pt Gelora
Aksara Pratama Jackson, D. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 1.
Yogtakarta, Rapha Pubising
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 1. Edisi
8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Smeltzer & Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3. Edisi
8 Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sloane, Ethel. 2014. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Wijaya, Safetri Andra & Putri Mariza Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta : Nuha Medika.