Oleh:
ILHAM DEDE R
NPM: 15.701020.045
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
ii
Oleh:
ILHAM DEDE R
NPM: 15.701020.045
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji :
NIP. 196902061999031003
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
Akhir ini yang berjudul “Asuhan keperawatan pada An. D dengan Leukemia
Limfositik Akut yang dirawat diruan Perawatan Anak Anggrek B RSUD Tarakan.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami hambatan dan
Tugas Akhir ini berkat bimbingan, bantuan, dan dorogan yang diberikan dari
pada:
1. Prof. Dr. Adri Patton, M.Si selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan.
2. dr. Muhammad Hasbi Hasyim, Sp. PD selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Universitas sekaligus sebagai ketua dari kordinator Ujian Akhir Program dari
laporan Tugas Akhir ini dan yang telah memberikan motivasi selama penulis
v
perkuliahan.
8. Putri Ayu Utami, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II dan juga sebagai penguji
III yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama proses pembuat
10. Hasni, S.Kep. Ns, selaku kepala Ruangan Anggrek B tempat Ujian Akhir
11. Seluruh Bapak/ibu dosen dan staf Diploma III Jurusan Keperawatan Fakultas
12. Keluarga klien An.D yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam
13. Kepala Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan dan seluruh
14. Orang tua dan saudara-saudara tercinta serta keluarga yang dengan penuh
kesabaran dalam memberikan dukungan baik moril maupun materi yang tidak
15. Rekan rekan Departemen Keperawatan Anak yang telah berkerja sama dan
memotivasi penulis selama proses ujian Terima kasih atas kebersamaan suka
belum sempurna dan masih banyak membutuhkan perbaikan, oleh karena itu
Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada
Penulis
viii
ABSTRAK
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
2.3 Etiologi................................................................................. 11
2.4 Patofisiologi..................................................... 12
2.7 Komplikasi........................................................................... 16
x
2.8 Penatalaksanaan.................................................................. 16
2.9.5 Evaluasi................................................................... 26
3.1 Pengkajian............................................................................ 30
BAB 4 PEMBAHASAN.............................................................................. 60
4.1 Pengkajian.......................................................................... 60
BAB 5 PENUTUP....................................................................................... 69
5.1 Kesimpulan.......................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1) SAP
2) Leaflet
3) Lembar Balik
xii
DAFTAR SINGKATAN
An : Anak.
BB : Berat Badan.
TG : Tinggi Badan
CM : Centi Meter.
HCT : Hematokrit.
HGB : Hemoglobin.
IV : Intra Vena.
Kg : Kilogram.
Ny. : Nyonya.
O : Objektif.
PLT : Platelet.
PO : Pressure Oxygen.
RI : Republik Indonesia.
xiii
S : Subjektif
TB : Tinggi Badan.
BAB 1
PENDAHULUAN
mental dan sosial yang merupakan satu kesatuan, bukan hanya terbebas dari
setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini berarti
masalah kesehatannya dapat teratasi dengan baik, di era globalisasi ini, masalah
kesehatan akan semakin kompleks. Oleh karena itu kemajuan ilmu pengetahuan
kondisi sehat maupun sakit. berbeda halnya dengan keperawatann anak, anak
2
sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam
harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan
mendapat penanganan yang sebagai mana mestinya seperti anak dengan leukemia.
sertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
2015).
Program National Cancer Institute prevalensi leukemia sebesar 13.7 per 100.000
populasi per tahun, dan jumlah kematian leukemia sebesar 6.8 per 100.000
populasi per tahun. Pada tahun 2017 diperkirakan sebanyak 62.130 kasus baru
leukemia dan 24.500 orang akan meninggal karena leukemia. Leukemia berada di
urutan ke-9 dilihat dari prevalensi kejadiannya, yaitu sebesar 3.7% dari seluruh
kanker. Kejadian leukemia pada anak (0-19 tahun) menurut CDC pada tahun 2014
adalah sebesar 8.4 per 100.000 ditemukan pada kelompok usia 1-4 tahun dan
tingkat kematian akibat leukemia sebesar 0.8 per 100.000 anak ditemukan pada
kelompok usia 15-19 tahun (Centers for Disease Control and Prevention 2014).
menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0-14 tahun sebesar sekitar 16.291
kasus. Sementara jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu
Leukemia dan kanker bola mata (Retinoblastoma). Lebih dari 50 persen kasus
3
kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan, sudah dalam keadaan
stadium lanjut. Minimnya pengetahuan orang tua tentang kanker, menjadi salah
satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam kondisi stadium lanjut.
Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan
dengan pengobatan dan terapi yang baik, kata Direktur Pengendalian Penyakit
1) Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini
Tarakan.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini
2) Mempelajari antara kesenjangan yang ada antara teori dan penerapan asuhan
deskriptif tipe studi kasus dan studi literatur yaitu metode ilmiah yang bersifat
bertatap muka dengan klien atau dengan keluarga (orang terdekat) dan
Cara ini dilakukan secara langsung dengan cara melihat, mengamati atau
dan sumber lain yang berhubungan dengan judul dan masalah Laporan Tugas
Akhir.
penulisan Laporan Tugas Akhir ini, maka sistematika penulisan terbagi dalam
lima bab yaitu; Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar belakang, Tujuan
Landasan Teori, yang terdiri dari Konsep Dasar Medis meliputi Pengertian,
secara nyata yang telah diberikan pada klien yang meliputi Pengkajian, Diagnosa
Evaluasi Akhir. Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
Leukemia adalah suatu tipe kanker. Leukemia berasal dari kata Yunani
darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kanker yaitu membelah
(kangker darah) adalah jenis penyakit kangker yang menyerang sel-sel darah putih
Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering di sertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
2015 ).
yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan jika tidak di tangani
2.1.1 Klasifikasi
1) Leukemia Akut
yang disertai penyebaran ke organ organ lain. Leukemia akut memiliki perjalanan
7
klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-rata dalam 4-6
bulan .
ALL lebih sering di temukan pada anak-anak 80 dari pada umur dewasa
18. Insiden LLA akan mencapai puncaknya ada umur 3-7 tahun. Tanpa
tetapi defek kritis bersifat intrinsik dan dapat diturunkan melalui progeni sel.
2) Leukemia Kronik.
neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karna keganasan
hematologi .
berjalan lambat dari limfosit kecil yang berumur panjang. LLK cenderung
paling sering terlihat pada orng dewasa usia pertengahan 40-50 tahun, tetapi
dapat juga timbul pada setiap kelompak umur. Tidak ada seperti LGA, atau
Darah adalah suatu jaringa tubuh yang terdapat di dalam pembulu darah yang
berwarna merah. Warna merah itu keadaanya tidak tetap tergantung pada
banyaknya oksigen dan karbon dioksida didalamya. Adanya oksigen dalam darah
di ambil dengan jalan nafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran
(3) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk di edarkan dan
2) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh
homeostital (trombosit) .
Tempat pembentukan :
(1) Pembentukan sel darah (hemopoiesis) terjadi pada awal masa embrional,
(2) Dari kehidupan fetus hingga bayi dilahirkan, pembentukan sel darah
tulang
(3) Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sum-sum tulang minggu ke-20
masa embrionik.
(4) Dengan bertambahnya usia janin, produksi sel darah merah semakin
banyak terjadi pada sum-sum tulang dan peranan hati dan limpa semakin
berkurang.
(5) Sesudah lahir, semua sel darah di buat pada sum-sum tulang, kecil limfosit
(6) Selanjutnya pada orang dewasa pembentuk sel darah di luar sum-sum
(7) Sampai dengan usia 5 tahun, pada dasarnya semua tulang dapat menjadi
tempat pembentukan sel darah. Tetapi sum sum tulang dari tulang panjang,
kecuali bagian proksimal humerus dan tibia, tidak lagi membentuk sel
(8) Setelah usia 20 tahun, sel darah di produksi terutama pada tulang
(9) 75% sel pada sum-sum tulang menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan
(10) Jumlah eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari leukosit.
Darah terdiri dari plasma dan sel-sel darah Plasma terdiri dari air, protein,
dan bahan-bahan non protein Plasma protein terdiri dari albumin (55%) globulin
a, β, y (38%) fibrinogen (7%) Sel-sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan
basofil. Serat agranulosit: limfosit dan monosit leukosit (leukosit) Wijaya S.A &
2.3 Etiologi
bahan kimia tertentu (mis. Benzena) dan pemakaian obat anti kanker,
tertentu (misalnya Down Syndrome dan Fanconi Syndrome), juga lebih peka
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat
darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda
dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi
memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi.
Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk
sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada
jaringan.
delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubah
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi
ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan
tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga
bisa menyusup ke dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah
Penyebaran
Infiltrasisumsum Sel onkogen
ekstremedular
tulang
Pertumbuhan berlebih
Fraktur fisiologis
Gamgguam
Hambatan mobilitas nyerinyaman nyeri
fisik
Manifestasi klinis yang sering muncul pada leukemia limfositik akut antara lain
(1) Demam
(2) Keletihan
(3) Pucat
(4) Anoreksia
(3) Letergi
(4) Muntah
(5) Koma
yang terkena
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada kasus leukemia yaitu :
2) Infeksi
3) Hepatomegali
4) Spelenomegali
5) Limfadenopati
2.8 Penatalaksanaan
penyakit penyerta.
metastasis, kemoterapi dilakukan juga pada fase induksi remisi yang bertujuan
diberikan.
alternatif terbaik dalm penanganan leukemia. Terapi ini juga biasa dilakukan
Leukemia, perawat memandang klien sebagai individu yang utuh yang terdiri dari
bio, psiko, sosial, dan spiritual, yang mempunyai kebutuhan sesuai tingkat
2.9.1 Pengkajian
1) Wawancara
Wawancara memberikan data yang perawat dapatkan dari pasien dan orang
selama satu periode kontrak atau lebih dan harus mencakup semua data yang
1) Pengkajian fisik
sentuhan, dan penciuman. Lama dan kedalaman setiap pengkajian fisik tergantung
pada kondisi pasien sekarang dan kemendesakan situasi tetapi biasanya mencakup
inspeksi, perkusi, auskultasi. Data pengkajian fisik diperlihatkan dalam data dasar
masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data
tersebut harus akurat dan mudah dianalisis. Jenis data antara lain:
warna kulit.
19
2) Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien,
atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
1) Biodata/ Identitas
Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin. Biodata orang tua
(1) Kemungkina klien pernah terpapar zat kimia atau pernah mendapatkan
(2) Memungkinkan kontak atau terpapar radiasi dengan kadar ionisasi yang
lebih tinggi.
penyebabnya.
4) Kebutuhan dasar
(2) Sirkulasi
(3) Eliminasi
Diare, nyeri tekanan peranal, feses hitam, darah pada urine, penurunan
haluan urin.
Perasaan tidak berdosa, tidak ada harapan, depresi, ansietas, takut, marah
usus.
(6) Neurosensori
Sakit kepala, nyeri abdomen, nyeri sendi dan tulang nyeri tekan pada
21
(8) Pernapasan
(9) Keamanan
5) Pemeriksaan penunjang
6) Pemeriksaan lain
(2) Sitogenik
mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan
Menurut Wijaya S.A, & Putri M.Y. (2013) diagnosa keperawatan pada pasien
leukemia adalah :
darah (hemoglobin).
darah (trombosit).
tindakan infasi.
diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan. Intervensi ini
perencanaan perlu disusun suatu sistem untuk menentukan diagnosis yang akan
Tujuan klien dan tujuan keperawatan merupakan standar atau ukuran yang
(1) Spesific (Tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda).
Intervensi
24
darah (hemoglobin)
Intervensi
darah (trombosit).
Intervensi
mual, muntah.
Intervensi
tindakan infasi
Intervensi
Intervensi
Intervensi
aktivitas
26
aktivitas
(5) Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktifitas seperti kursi roda, krek
2.9.4 Implementasi
petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah
tindakan yang didasarkan dari hasil keputusan bersama, seperti dokter dan petugas
2.9.5 Evaluasi
dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat (Deden, 2012), Hasil pasien
respon pasien yang dapat dicapai, diinginkan oleh pasien dan atau pemberi
asuhan, dan dapat dicapai dalam periode waktu yang telah ditentukan, situasi dan
sumber-sumber tertentu yang ada. Hasil yang diinginkan ini merupakan langkah
yang dapat diukur mengarah pada tujuan-tujuan saat pulang yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Keperawatan.
secara formatif dan sumatif. Evaluai formatif adalah evaluasi yang dilakukan
Deden, 2012).
(1) Pernyataan evaluasi formatif. Hasil observasi dan analisa perawat terhadap
Contoh: membantu pasien duduk semi fowler, pasien dapat duduk selama 30
(2) Pernyataan evaluasi sumatif. Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada catatan
perkembangan.
dan kapan, terdapat 3 type evaluasi yang menjelaskan apa yang perlu
dievaluasi: struktur, proses dan hasil. Setiap tipe memiliki fokus dan kriteria
(1) Evaluasi struktur. Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara
pemberian pelayanan.
(2) Evaluasi proses. Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan
tanpa tekanan, dan sesuai wewenang, area yang menjadi perhatian pada
evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara
(3) Evaluasi hasil. Evaluasi hasil berfokus pada respon dan fungsi klien. Respon
Status masalah dan kriteria hasil serta rekomendasi untuk melanjutkan atau
Evaluasi ditulis setiap kali setelah semua tindakan dilakukan terhadap pasien.
Pada tahap evaluasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu SOAPIER atau SOAP (Deden,
2012):
A: Analisa: Pada tahap ini dijelaskan apakah masalah kebutuhan pasien telah
terhadap Pasien.
5) Penilaian keberhasilan
(1) Masalah teratasi: Jika klien menunjukan perubahan sesuai dengan tujuan dan
(2) Masalah sebagaian teratasi: Jika klien menunjukan perubahan sebagian dari
(3) Masalah tidak teratasi: Jika klien tidak menunjukan perubahan dan kemajuan
sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil asuhan keperawatan
pana An. D dengan diagnosa Leukemia limfositik Akut (ALL) yang dirawat,
mulai tanggal 20-27 Juni 2018 diruang anggrek B Rumah Sakit Umum Daerah
Tarakan.
Pelaksanaan dari asuhan keperawatan ini dilaukan tahap demi tahap yang
keperawatan.
3.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25, Juni 2018 pada klien An. D dengan
diagnosa Leukemia limfositik Akut (ALL) dan diperoleh dari data-data sebagai
berikut :
3.1.1 Biodata
1) Identitas Klien
Nama Klien An.D, Berusia 7 tahun tempat tanggal lahir sekatak 04-12-
2011 berjenis kelamin laki –laki, beragama Kristen, yang di rawat di ruang
suku dayak, hubungan dengan klien adalah ayah klien, alamat sekatak, jl.
1) Keluhan utama
Keluarga klien mengatakan klien masuk rumah sakit pada hari rabu
tanggal 20, Juli 2018 dengan keluhan muncul ruam berwarna biru dan merah
pada bagian kaki tangan dan wajah, ayah klien juga mengatakan anaknya
sakit perut, ayah klien mengatakan anaknya akan menangis dan mengeluh
sakit jika bergerak, nyeri yang di rasakan hilang tibul ketika nyeri hilang
klien tampak tenang, ayah klien mengatakan anaknya juga sulit tidur karena
nyeri dan gatal yang ia rasakan, klien tampak lemas, klien tampak menangis
penyakit yang sama dan hanya tahu anaknya mengalami penyakit kelainan
apapun.
32
mengalami penyakit seperti ini dan tidak ada riwayat penyakit keturunan
seperti DM dll.
Genogram
3 2
2 9
7 thn 9
9
------------------------
Perempuan
Meninggal dunia
Klien
1) Pemberian ASI
Klien pertama kali disusui umur 0 hari dan mendapatkan kolostrum, klien
tua klien gelisah dan khawatir dan berharap anaknya segera sembuh.
1) Nutrisi
(1) Sebelum sakit : ayah klien mengatakan klien makan 2x sehari jenis
makanan nasi sayur dan lauk pauk, nafsu makan klien baik, klien
sendiri.
(2) Saat sakit : klien makan 2x sehari, jenis makanan bubur, nafsu makan
2) Cairan
(1) Sebelum sakit : klien minum air putih 7-8x/hari, terkadang klien minum
susu 2-3kali klien minum dengan ukuran kurang lebih 200ml minum
(2) Saat sakit : klien minum air putih dan terkadang juga malas klien minum
2 gelas ukuran kurang lebih 240 ml jenis air putih dan juga cairan infus
melalui iv RL 14 tpm.
(1) Sebelum sakit : Ayah klien mengatakan bahwa anaknya tidak ada
masalah saat BAB lancar biasa 1-2 x/hari ayah klien mengatakan tidak
ada masalah anaknya dapat BAK dengan mudah dan dapat melakukanya
sendiri di wc.
(2) Saat sakit : Ayah kelien mengatakan BAB anaknya tidak ada masalah
klien berak pada pagi hari saat sakit : Ayah klien mengatakan tidak ada
35
botol karna kondisinya yang lemah, warna kuning berbau has urin,
4) Istirahat tidur
(1) Sebelum sakit : Ayah klien mengatakan tidak ada masalah dengan tidur
klien, klien jarang tidur siang karena asik bermain, tidur malam jam
(2) Saat sakit : Ayah klien mengatakan klien susah tidur, klien sering
malam jam 22.00 dan sering terbangun sekitar jam 2 dan sulit untuk
tidur kembali .
5) Olah raga
(2) Klien tidak beraktivitas karna kondisinya yang lemah dan berfokus pada
kesehatanya.
6) Personal hygiene
(1) Sebelum sakit : klien dapat mandi sendiri klien membersihkan seluruh
(2) Saat sakit : klien hanya diseka setiap pagi dan selalu di ganti bajunya
7) Aktivitas/mobilitas fisik
(1) Sebelum sakit : klien bermain dengan keluarga tanpa ada keluhan
1) Keadaan umum
Keadaan umum klien baik, pasien sadar penuh (composmentis), nilai GCS :
E4M5V6.
2) Tanda;tanda vital
3) Antopometri
4) Sistem pernapasan
Hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada lendir
dan secret pada saluran napas klien. kulit leher terlihat bersih, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri tekan. Pengembangan dada simetris kiri dan
kanan, tidak ada lesi ataupun benjolan, pernafasan 24x/menit, tidak terdapat
6) Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterus, bibir kering, tidak terdapat labioskizis, mulut tidak
ada stomatitis, kemampuan menelan baik. Abdomen bulat, tidak ada lesi/
37
benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus 8x/menit, saat perkusi terdengar
timpani.
7) Sistem Indra
kelopak mata tidak ada lesi, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, reflek
berkedip baik lapang pandang baik, visus 6/6 Pada pemeriksaan hidung,
penciuman hembusan napas baik tidak ada polip tidak ada penyumbatan jalan
napas pada pemeriksaan telinga, telinga simetris kiri dan kana pendengaran
8) Sistem muskuloskeletal
(1) Kepala: Rambut klien berwarna hitam, tidak mudah tercabut, tidak
berminyak. Pada pemeriksaan kulit kepala tidak ada lesi, tidak ada
benjolan, tidak ada ketombe, kulit kepala bersih. Pada pemeriksaan wajah.
(2) Tungkai : klien mampu menggerakan lengan, dan kakinya tetapi klien
9) Sistem integument
Kulit berwarna sawo matang, lembab, bulu mata merata, suhu 36,8oC,
3.1.11 Terapi
Tanggal 25.06.2018
1) Data Subjektif
(1) Ayah klien mengatakan anaknya terdapat lebam berwarna biru dan
(5) Ayah klien mengatakan anaknya sulit tidur karena nyeri yang di
rasakan
karena nyeri
2) Data Objektif
(5) Terlihat ruam merah dan biru di bagian wajah kaki dan tangan
1) Pengelompokan data I
a. Kulit pucat
b. Hb 8.7 g/dl
c. Trombosit: 8x 103
2) Pengelompokkan data II
b. Skala nyeri 6
d. Suhu : 36,8oC
rasakan
karena nyeri
c. Jam tidur malam jam 22.00 dan sering terbangun jam 2 malam dan
4) Pengelompokan data IV
Menangis
5) Pengelompokan data V
b. Pendidikan terakhir SD
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (nyeri pada perut)
Kriteria hasil :
Intervensi :
(4) Ajarkan pasien atau keluarga, untuk memantau posisi bagian tubuh saat
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (nyeri pada perut)
teratasi.
Kriteria hasil :
Interensi:
kenyamanan
Kriteria hasil
(1) Keluarga klien melaporkan klien tidur dengan mudah saat mengantuk
Intervensi :
(3) Pantau pola tidur dan catat faktor-faktor ketidak nyamanan fisik
aktifitas teratasi.
Keriteria hasil:
Intervensi:
aktivitas
Kriteria hasil:
(1) Klien dan keluarga mampu memahami tentang penyakit, kondisi dan
(2) Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat
Intervensi:
(2) Sediakan informasi pada klien/ keluarga tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
(3) Gambarkan tanda dan gejala penyebab serta penangana penyakit dengan
Tanggal :25/062018
Ds:-
Ds:-
Ds-
Jam : 08.10 : Mengkaji yang mendasar dan banyaknya darah yang keluar
Ds: Ayah klien mengatakan terdapat memar merah dan biru di badan
Klien
Do: Terdapat memar merah dan biru di daerah kaki dan tangan
bagian tubuh saat pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah posisi,
pada klien
pada perut)
PQRST
di daerah perut
Skala nyeri 6
tingkat kenyamanan
Ds: -
Ds: -
Ds:-
fisik
Jam : 08.05 : Mengkaji pola tidur klien setiap pagi dan sore
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya banggun tidur sekitar jam 10.00
Jam : 16.00 : Mengkaji pola tidur klien setiap pagi dan sore
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya tidur malam jam 22.00 dan sering
kesehatan klien.
kesehatan Klien.
Jam : 22.00 : Memantau pola tidur dan catat faktor faktor ketidak nyamana
fisik
aktifitas
Ds: Ayah klien mengatakan saat duduk anankanya di bantu dan saat
tempat tidur
terpaparnya informasi
Tanggal 26/06/2018
Ds:-
Ds-
Ds:-
Ds: -
Jam: 08.15 : Mengkaji yang mendasar dan banyaknya darah yang keluar
Jam: 08.00 : Menganjurkan pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian
tubuh saat pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah posisi, seperti saat
untuk anaknya.
Ds: -
yang nyaman
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya tidak mengeluh nyeri seperti yang
kemarin
fisik (nyeri)
Jam : 08.00 Mengkaji pola tidur klien setiap pagi dan sore
Ds: Ayah klien mengatakan tidur malam anaknya lebih awal dan bangun
Jam :10.00 : Memantau pola tidur dan catat faktor faktor ketidak nyamanan
fisik
Ds: Ayah klien mengatakan tidur anaknya sedikit nyenyak klien tidur
jam 21.00 dan terkadang masih terbangun jam 23.00 dan tidur lagi
Do: Klien tampak tertidur dengan suhu ruangan yang tidak terlalu dingin
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya tidak begitu lemah lagi klien
Ds:-
informasi
tentang penyakt.
penanganan penyakit dengan cara yang tepat yaitu mengunakan media lembar
klien (leukemia)
Tanggal 27/06/2018
Ds: Klien mengatakan kakinya tidak keram dan gatal nya berkurang
perut)
PQRST
Do: Klien menganguk saat ditanya apakah ia tidak sakit perut lagi
3) Diagnosa III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidak nyamana fisik
(nyeri)
Jam : 07.00 : Memantau pola tidur dan catat faktor-faktor ketidak nyamana
fisik
Ds: Ayah klien mengatakan tidur anaknya nyenyak klien tidur malam
Ds: Ayah klien mengatakan anaknya sudah dapat bergerak bebas tetapi
untuk berjalan sendiri masih susah karna kaki yang sakit akibat infus
Do: Menjelaskan bahwa anaknya tidak boleh terlalu lelah dan selalu
informasi
Do: Ayah klien mampu menjelaskan kembali apa yang telah di jelaskan
57
3.5 Evaluasi
Tanggal : 27/06/2018
komponen pengangkut O2
Jam : 08.00
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
2) Diagnosa II : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ( nyeri pada
peru)
Jam : 09.00
A : masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
58
3) Diagnos III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidak nyamana fisik
(nyeri)
Jam 08.15
Ayah klien mengatakan anaknya tidak rewel lagi saat tidur malam
O : Klien tidur malam jam 20.00 dan terbangun di jam 8.00 pagi
A :Masalah teratasi
P :Intervensi di hentikan
Jam 10.00
A :Masalah tertasi
P :Intervensi di hentikan
informasi
Jam 11.30
Ayah klien mengatakan mengerti tentang penyakit, tanda dan gejala serta
penangana anaknya
59
A :Masalah teratasi
P :Intervensi di hentikan
60
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil pelaksanaan dan
penerapan dari asuhan keperawatan pada An. D dengan diagnosa medis Leukemia
dilapangan keperawatan dan penulis menyajikan dalam bentuk analisa pada tiap
4.1. Pengkajian
terbuka untuk setiap hal yang memerlukan keterangan dari pihak klien maupun
keluarga, selain itu penulis juga mendapatkan dukungan dan kerjasama yang baik
penulis menemukan data dasar yang terdapat pada teori tetapi tidak ditemukan
pada Klien menurut Wijaya S.A & Putri M.Y (2013) yaitu:
1) Sirkulasi
Pada data dasar pengkajian pemeriksaan fisik, data dasar di temukan masalah
takikardia. Namun pada klien D tidak ditemukan tanda tersebut karena respon
takikardia, frekuensi nadi klien 90x/ menit, dengan irama yang teratur hal ini di
pusat kardiorespiratorik terlihat dengan adanya denyut yang tidak teratur atau
2) Pernapasan
Menurut Wijaya S.A & Putri M.Y (2013) pada pengkajian data dasar
3) Integritas Ego
Pada data dasar yang biasa ditemukan yaitu, Perasaan tidak berdosa, tidak
ada harapan, depresi, takut, mudah tersinggung perubahan dan perasaan kacau
penyakitnya.
Pada data dasar yang biasa timbul yaitu penurunan nafsu makan, mual
temukan tanda di atas, nafsu makan klien baik 2xsehari porsi makan di
62
habiskan, tidak ada mual muntah yang berlebihan, tidak ada penuruna BB,
berat badan 20 kg, tinggi badan 110cm normal untuk anak umur 7 tahun.
5) Eliminasi
Pada data dasar yang biasa ditemukan yaitu diare, nyeri tekan peranal, feses
hitam, terdapat darah pada urin, dan penurunan haluan urin sedangkan hasil
tidak terdapat darah pada urin dapat bab-bak minimal 2-3 kali sehari.
6) Neurosensori
kacau/ kurang konsentrasi, pusing dan dapat terjadi kejang, sedangkan hasil
klien sadar penuh composmentis nilai GCS E4M5V6, tidak terjadi kejang.
7) Keamanan
Pada data dasar yang di temukan yaitu dapat terjadi gangguan penglihatan,
dan dapat terjadi injuri, sedangkan hasil pengkajian tidak di temukan adanya
Pada pemeriksaan penunjang menurut Wijaya S.A & Putri M.Y (2013)
dan sistogenik. Tetapi pemeriksaan penunjang yang di jalani oleh klien hanya
Pada teori manifestasi klinis yang sering muncul menurut Betz L.C &
Gowwden L.A (2012) antara lain dilihat dari peningkatan tekanan intrakranial,
TIK tidak terjadi pada klien karena infitrasi meninges tidak terjadi yang sering
63
di tandai dengan, nyeri dan kaku kudu, sakit kepala, letergi, muntah, dan dapat
mengalami koma, sedangkan data yang di temukan pada klien tidak ada tanda-
tanda di atas, klein sadar, klien tidak mengeluh sakit kepala, dan tidak terjadi
koma.
Pada manifestasi klinis lainya menurut teori Betz L.C & Gowwden L.A
(2012) yaitu gejalah dari sitem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian
sistem yang terkena yang sering di tandai dengan, kelemahan ekstremitas, dan
jumlah Hemoglobin yang rendah sehingga suplai oksigen dalam darah menjadi
tangan dan kaki, dan pusing yang merupakan tanda dari terjadinya anemia.
kesulitan berkemih tidak terjadi pada klien, dikarenakan tidak ada gangguan
sebagaimana menurut teori Wijaya S.A & Putri M.Y (2013), tetapi tidak di
gejala pada teori suhu tubuh perektal >38,5°C kening anak teraba panas,
pada klien, karna pada pemeriksaan suhu ditemukan hasil S 36,8oC kening
teraba dingin tidak terdapat kemerahan pada tonsil atau pembengkakan apapun.
64
darah (Hemoglobin) ditemukan tanda dan gejala pada teori nadi teraba cepat,
terdapat satu pada klien saat dilakukan pengkajian yaitu memar, nadi dalam
anoreksia, mual, muntah tanda dan gejala yang timbul pada teori biasanya
anoreksia, adanya mual muntah yang berlebihan, rasa engan untuk makan, dan
diare, hasil pengkajian klien tidak di temukan tanda-tanda di atas klien mampu
tindakan infasi tanda dan gejala yang timbul biasnya, jika terdapat luka, akan
terasa sanggat nyeri, adanya rasa panas daerah luka, adanya pembengkakan,
adanya kemerahan dan perubahan fungsi, gejala tersebut tidak di temukan pada
Klien di karenakan pasien tidak memiliki luka, dan saat melakukan tindakan
Terdapat 2 diagnosa keperawatan yang tidak terdapat diteori tetapi ada pada klien
1) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidak nyamana fisik, data yang di
temukan pada klien antara lain, kesulitan dalam tidur, adanya faktor yang
anaknya sulit tidur karena nyeri yang dirasakan, klien sering terbangun
dimalam hari karena nyeri, ayah klien mengatakatan ankany tidur malam jam
22.00 dan sering terbangun jam 2 malam dan sulit tidur lagi.
mendukung yaitu, ayah klien hanya tau anaknya mengalami kelaina darah,
ayah klien tidak mengetahui penyebab penyakitnya, ayah klien sering bertanya
penyakit anaknya.
4.3. Perencanaan
yang di lakukan penulis sesuai dengan teori, Berdasarkan diagnosa yang terdapat
di teori dan terdapat di klien, terdapat beberapa kesenjangan intervensi yang tidak
penulis ambil tetapi terdapat di teori, maka dapat di susun rencana keperawatan
1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/ dingin/
pengkajian hari pertama klien kurang kooperatif dan sering sekali menangis,
saat pengkajian pada daerah yang terpasang infus, tidak terjadi peradangan
pada perut), pada teori terdapat bebrapa intervensi namun penulis hanya
mengambil sebagian dari intervensi tersebut, intervensi yang tidak diambil adalah:
tersebut sudah masuk di dalam diagnosa gangguan pola tidur yaitu menciptakan
pada teori terdapat beberapa intervensi, namun penulis hanya mengambil sebagian
Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktifitas seperti kursi roda, Penulis
tidak mengambil intervensi karena pada awal pengkajian klien dalam kondisi
yang lemah, dan untuk duduk saja klien di bantu, saat bergerak klien mengeluh
nyeri.
4.4. Implemetasi
secara profeesional.
67
sebeagai mana umumnya asuhan keperawatan pada An.D juga melibatkan peran
mengenai pentingnya istirahat yang baik untuk klien dan penyuluhan mengenai
adalah kerjasama dari perawat ruangan Anggrek B yang telah membantu dalam
memperhatikan keadaan klien saat penulis tidak bisa menemani klien sedangkan
kooperatif dan juga dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini waktu yang
asuhan keperawatan.
4.4 Evaluasi
berikan untuk memastikan bahwa tujuan dan kereteria hasil telah tercapai. Hal-
hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas data, malasah
klien yang teratasi seluruhnya teratasi, teratasi sebagian dan yang belum teratasi.
Penulis menemukan 5 diagnosa keperawatan yang teratasi pada tahap evaluasi ini.
dengan indikator klien tidak lemas lagi kulit dan membran mukosa tidak pucat
(nyeri pada perut) teratasi di hari ketiga ayah klien mengatakan anaknya tidak
mengeluh nyeri lagi, klien tampak tenang skala nyeri berkurang 1-3 .
nyamana fisik tertasi di hari ketiga dengan indikator klien tidur dengan mudah
saat mengantuk klien tidak rewel lagi saat tidur malam, klien tidur malam jam
umum teratasi di hari ketiga suhu 36,5oC nadi 100x/ menit pernapasan
20x/menit .
tentang penyakit anaknya, ayah klien mengerti pengertian, tanda dan gejala
serta penyakit anaknya, ayah klien mampu menjelaskan kembali apa yang di
jelaskan perawat. Terdapat rencana tindak lanjut yang di berikan kepada klien
dan keluarga yang perlu di perhatikan pada saat di rumah yaitu, pencegahan
cedera pada klien saat di rumah, serta discharge planning yaitu pemenuhan
tanggal 27 juni 2018, dan di berikan obat untuk di rumah yaitu vitamin D yang
di minum 3x sehari.
69
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
penunjang An. D.
sikap klien dan keluarga yang kooperatif dan terbuka untuk setiap tindakan
kurang optimal.
5.2. Saran
1) Untuk Mahasiswa
2) Untuk Institusi
pada anak, dan pemberian waktu yang lebih panjang dalam melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Betz L.C & Gowwden L.A 2012 . Buku saku keperawatan pediatrik, Edisi: 5
Jakarta : EGC
Centers for Disease Control and Prevention 2014 (CDC) Pengendalian penyakit
https://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_Pengendalian_dan_Pencegahan_Penyakit
Smeltzer & Barel (2013), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner &
Suddarth Edisi 8 Jakarta: EGC
Wijaya S.A, & Putri M.Y. 2013. Keperawatan Medikal Bedah , Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep Yogyakarta Penerbit Nuha Medika
Wilkison JM, Ahern. 2015. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA NIC
NOC. Jakarta EGC. 2015.